terpaku atau tidak menjenuhkanmembosankan baik bagi peneliti maupun bagi informan.
1.5.3.4 Teknik Analisis Data
Analisis datainformasi akan dilakukan dengan teknik analisis interpretatif, terutama secara emik tetapi juga secara etik, sehingga dapat dihindari
kemungkinan adanya masalah dengan informan yang telah melakukan sesuatu tindakan tetapi tidak mampu menginfoprmasikan maknanya sebagaimana
dikatakan oleh Brian Vay 2004. Proses analisis ini bisa sejalan dengan proses wawancara dan pengamatan, artinya analisis dilakukan secara bergantian dengan
wawancara dan pengamatan dalam satu paket waktu. Secara konkret
mekanismenya bahwa setiap informasi penting yang diperoleh dari informan langsung dianalisis untuk membuat hipotesis-hipotesis kecil yang kemudian
digunakan untuk membuat pertanyaan yang diajukan berikutnya. Dengan demikian teknik analisis dan wawancara tersebut mengacu kepada apa yang oleh
Taylor dan Bogdan 1984 : 128disebut dengan istilah go hand-in-hand. Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini sebagian besar berwujud data
kualitatif. Data ini akan dianalisis dengan mengikuti prosedur analisis data kualitatif sebagaimana dikemukakan oleh Miles dan Huberman 1992, yaitu
reduksi data, menyajikan data, menafsirkan data, dan menarik simpulan. Kegiatan pengumpulan data dan analisis data dalam penelitian kualitatif merupakan
rangkaian kegiatan yang terkait dan bisa berlangsung secara ulang-alik, sampai mendapatkan hasil penelitian akhir, yakni etnografi yang bersifat holistik dan
sarat makna, dalam konteks pemberian jawaban terhadap masalah yang dikaji dalam penelitian ini.
BAB II HASIL PENELITIAN :
SISTEM SOSIOKULTURAL DALAM KONTEKS SUBAK JATILUWIH
Kawasan Subak Jatiluwih pada dasarnya merupakan wilayah yang di dalamnya terdapat sawah dan para petani pemilik danatau penggagarap sawah
tersebut. Dilihat dari perspektif teori sistem sosiokultural Sanderson sebagaimana telah dipaparkan di atas, tampaklah bahwa di dalam kawasan tersebut terdapat
beberapa unsur sistem sosiokultural yang berpotensi untuk membangun manajemen kawasan subak yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia.
Beberapa unsur sistem sosiokultural tersebut meliputi infrastruktur, struktur sosial, dan superstruktur ideologis yang dapat digambarkan sebagai berikut.
2.1 Infrastruktur : Ekologi, Demografi, Ekonomi, dan Teknologi