9
dan dapat menyesuaikan diri pada tiap-tiap pembebanan fisik yang layak Dirjendikti, 19841985. Sementara itu T. Cholik Muthohir 1999, sebagai ahli
pendidikan jasmani berpendapat bahwa kesegaran jasmani pada hakikatnya merupakan kondisi yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk melakukan
tugas dengan produktif tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Kesegaran jasmani yang dimaksud tidak hanya mencakup ranah fisik, tetapi juga mental,
sosial dan emosional sehingga merupakan kesegaran atau kebugaran total total fitness. Total fitness diistilahkan juga dengan ”well-being” atau sehat sejahtera
paripurna. Sedangkan pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan yang memfokuskan pengembangan aspek
kesegaran jasmani, ketrampilan gerak, ketrampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, ketrampilan sosial dan tindakan moral melalui aktifitas jasmani.
2.1.2 Hakekat Kesegaran Jasmani
Kesegaran jasmani lebih menggambarkan kualitas dan kelangsungan fungsi tubuh dalam suatu sistem. Keseluruhan organ bekerja dalam satu
keterkaitan yang kompleks dan utuh, seperti misalnya sistem peredaran darah, sistem pernafasan, sistem metabolisme dan lain-lain. Oleh karena itu kesegaran
jasmani secara umum sering diartikan sebagai derajat kemampuan seseorang untuk menjalankan tugas berikutnya. Definisi ini memang lebih menggambarkan
kemampuan biologis dan proses fisiologis bahwa seluruh organ tubuh manusia berfungsi secara normal Hasan Said, 1975:12.
Oleh karena itu mudah dipahami jika kualitas sehat dinamis merupakan tuntutan mutlak dalam kehidupan sehari-hari. Sehat dinamis merupakan pondasi
bagi kesegaran jasmani yang memadai. Dengan demikian proses pemulihan kelelahan akan berlangsung lancar melalui mekanisme rutin. Kian tinggi derajat
10
sehat dinamis, kian tinggi pula derajat kesegaran jasmani dan kian tinggi produktivitas kerja seseorang. Kesegaran terdiri dari: 1 Kesegaran berkaitan
dengan kesehatan, 2 Kesegaran berkaitan dengan performance.
2.1.3 Batasan Kesegaran
Jasmani
Menurut Scott dan French, orang yang fit atau segar adalah orang yang sehat dan mempunyai kemampuan untuk mengatasi pekerjaan sehari-hari dan
masih mempunyai tenaga yang cukup tidak hanya untuk menghadapi keadaan darurat saja tetapi juga untuk mengisi waktu-waktu luang.
Menurut R. Radioputra, ditinjau dari sudut sosial, orang yang mempunyai physical fitness dapat diartikan orang yang mempunyai cukup kekuatan dan daya
tahan untuk melakukan pekerjaan dengan baik tanpa menimbulkan kelelahan dan mempunyai kemampuan untuk mengatasi kesukaran yang tidak terduga-duga,
dimana dibutuhkan usaha jasmaniah yang biasanya tidak pernah dilakukan, serta dapat dinikmati sebanyak-banyaknya waktu luang.
Dengan batasan-batasan yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki kesegaran jasmani yang baik, ketika melakukan
suatu aktivitas kemudian melakukan aktivitas yang lain tidak akan merasakan kelelahan yang berarti dan masih bisa melakukan aktivitas yang lain tersebut
dengan baik.
2.1.4 Aspek-aspek Kesegaran Jasmani