b. Checklist, pengukuran dilakukan berdasarkan daftar isian yang berisi berbagai
ukuran karakteristik. c.
Critical review method, pengukuran dilakukan dengan langsung meninjau lapangan agar mendapatkan informasi langsung dari atasan.
d. Performance test and observation, pengukuran dilakukan bila jumlah pekerja
terbatas. Test yang dilakukan bisa berbentuk keterampilan dan pengetahuan. e.
Comparative evaluation approach, pengukuran dilakukan dengan membandingkan prestasi kerja seorang pegawai dengan pegawai lainnya.
2. Future-oriented appraisal method, merupakan metode penilaian berorientasi
pada prestasi pegawai di masa yang akan datang berdasarkan potensi dan penentuan tujuan prestasi di masa depan yang dibagi menjadi :
a. Self appraisal, dilakukan secara mandiri oleh pegawai untuk mengevaluasi
pengembangan diri. e.
Management by objectives, pengukuran dilakukan berdasarkan tujuan-tujuan pekerjaan yang terukur dan disepakati bersama antara pegawai dan atasan.
f. Psychological appraisal, penilaian ini pada umumnya dilakukan oleh para
psikolog untuk menilai potensi pegawai di masa yang akan datang. g.
Assessment center, bentuk penilaian yang distandarisasikan dimana tergantung pada tipe berbagai penilai.
2.4. Teori tentang Kepemimpinan
2.4.1. Pengertian Kepemimpinan
Universitas Sumatera Utara
Di dalam suatu organisasi keberadaan seorang pemimpin sangat diperlukan agar kegiatan individu maupun kelompok dapat terarah dan efektif dalam pencapain
tujuan organisasi. Pemimpin yang baik mampu mempengaruhi kinerja pegawai untuk terus berprestasi dan mengerjakan tanggung jawabnya. Kepemimpinan sangat
mempengaruhi upaya manajemen dalam memperbaiki kinerja manajerial yang buruk. Menurut Sutrisno 2009 bahwa “kepemimpinan adalah suatu proses kegiatan
seseorang untuk menggerakkan orang lain dengan memimpin, membimbing, mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu agar dicapai hasil yang
diharapkan”. Handoko 2000 mengatakan bahwa “kepemimpinan merupakan kemampuan
yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerjasama untuk mencapai tujuan”.
Sementara Anoraga 2005 mengatakan bahwa “kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain, melalui komunikasi baik langsung
maupun tidak langsung dengan maksud untuk menggerakkan orang-orang agar dengan penuh pengertian, kesadaran dan senang hati bersedia mengikuti kehendak
pimpinan itu”. Menurut Husnan 2000 bahwa “kepemimpinan adalah wewenang yang
dimiliki seseorang untuk melakukan pengorganisasian terhadap karyawan yang dibawahinya”.
Sementara Manullang 2001 menyatakan bahwa “kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk berbuat guna mewujudkan tujuan-tujuan yang
Universitas Sumatera Utara
sudah ditentukan. Kepemimpinan selalu melibatkan upaya seseorang pemimpin untuk mempengaruhi perilaku seseorang pengikut atau para pengikut dalam suatu
situasi”. Husnan 2000 mengatakan bahwa ada tiga faktor yang harus dipahami benar-
benar dan penting untuk kepemimpinan. Faktor tersebut adalah penggunaan pengaruh, kejelasan komunikasi dan pencapaian tujuan tertentu.
a. Penggunaan pengaruh
Pengaruh dari kekuasaan yang melekat pada seorang pemimpin, dan secara umum dapat dijalankan dengan:
1. Paksaan
Kekuasaan dijalankan dengan rasa takut dari seorang pengikut yang apabila gagal memenuhi keinginan seorang pemimpin akan mengakibatkan jatuhnya
hukuman. 2.
Imbalan Kekuasaan yang didasarkan atas harapan seseorang akan mendapatkan
pujian, penghargaan bila memenuhi kehendak pemimpin. 3.
Sah dan Legitimasi Kekuasaan yang didasarkan pada posisi dalam hirarki organisasi.
b. Kejelasan komunikasi
Universitas Sumatera Utara
Untuk dapat mempengaruhi orang lain melalui penggunaan kekuasaan seorang pimpinan harus mampu mengembangkan suatu komunikasi yang efektif.
Komunikasi ini sangat penting karena keberhasilan seorang pimpinan sangat ditentukan oleh keefektifan komunikasinya.
c. Pencapain tujuan
Pemimpin yang efektif harus menghadapi tujuan individu, kelompok yang berbeda dengan tujuan organisasi. Efektifitas pemimpin harus
mempertimbangkan tingkat pencapaian tujuan, baik tujuan individu maupun tujuan kelompok, serta tujuan organisasi itu sendiri. Dalam kenyataan dalam
menerima pengarahan dan instruksi dari seorang pemimpin sebagian besar tergantung dari harapan karyawan, bahwa apabila mereka menanggapi secara
baik akan mendatangkan hasil yang baik.
2.4.2. Beberapa Pendekatan Teori Kepemimpinan