Dasar Hukum Pendirian Kantor Bank Indonesia KBI Visi, Misi, dan Sasaran Strategis KBI Medan Status dan Kedudukan Bank Indonesia 1. Sebagai Lembaga Negara yang Independen

beberapa gedung kantor cabang lainnya. Gedung-gedung ini menunjukkan ciri arsitektur yang sama mengikuti ciri arsitektur Eropa pada zamannya. De Javasche Bank setelah kemerdekaan mengalami nasionalisasi dan berubah menjadi Bank Indonesia yang berfungsi sebagai Bank Sentral dan komersial sesuai dengan undang-undang UU Bank Sentral tahun 1953, dengan perubahan tersebut De Javasche Bank berubah menjadi Kantor Cabang Bank Indonesia Medan. Bank Indonesia pada tahun 1996 melakukan reorganisasi untuk mengubah sebutan Kantor Cabang berubah menjadi Kantor Bank Indonesia sampai saat ini. Pemimpin Cabang Medan yang pertama adalah L.VON HEMERT. Pada tahun 1951 saat nasionalisasi Pemimpin Cabang adalah SF Van Musschenbroek, dan pada saat Undang-undang Bank Indonesia 1953 diberlakukan, Pemimpin Cabang Medan adalah M.Plantema. Putra Indonesia Pertama yang mengendalikan Bank Indonesia Cabang Medan adalah Muhammad Rifai.

B. Dasar Hukum Pendirian Kantor Bank Indonesia KBI

Sesuai dengan Undang-undang No.23 Tahun 1999 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang no.3 Tahun 2004 yaitu pasal 5 ayat 2 : ”Bank Indonesia dapat mempunyai kantor-kantor dalam dan luar wilayah Negara Republik Indonesia.

C. Visi, Misi, dan Sasaran Strategis KBI Medan

Visi Kantor Bank Indonesia Medan adalah menjadi Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas Bank Indonesia yang diberikan. Universitas Sumatera Utara Misi Kantor Bank Indonesia Medan adalah berperan aktif dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah melalui peningkatan pelaksanaan tugas bidang ekonomi moneter, sistem pembayaran, pengawasan bank serta memberikan saran kepada pemerintah daerah dan lembaga terkait lainnya. Sasaran strategis pada Kantor Bank Indonesia Medan adalah mencakup : a. Informasi yang berkualitas dalam rangka mendukung kebijakan Kantor Pusat dan Pengembangan Ekonomi di Wilayah Kerja. b. Peningkatan sistem perbankan yang sehat dalam rangka mendukung ekonomi daerah. c. Kelancaran dan keamanan sistem pembayaran di wilayah kerja. d. Pengelolaan keuangan Satker secara efektif dan efisien. e. Mengoptimalkan kajian dan penyediaan informasi ekonomi di wilayah kerja. f. Meningkatkan pengawasan bank yang efektif yang mendukung pengembangan ekonomi di wilayah kerja. g. Meningkatkan pelayanan dan sarana sistem pembayaran. h. Meningkatkan komunikasi dan kerjasama yang efektif kepada stakeholders. i. Mendukung penerapan prinsip-prinsip Good Governance. j. Memperkuat organisasi dan mengembangkan SDM yang berkompetensi tinggi dengan dukungan budaya kerja yang berbasis pengetahuan.

D. Status dan Kedudukan Bank Indonesia 1. Sebagai Lembaga Negara yang Independen

Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dimulai ketika sebuah Undang-Undang baru, yaitu UU No.231999 Universitas Sumatera Utara tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999. Undang- Undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu Lembaga Negara yang independen dan bebas dari campur tangan Pemerintah ataupun pihak lainnya. Sebagai suatu Lembaga Negara yang independen, Bank Indonesia mempunyai wewenang sebagaimana ditentukan dalan undang-undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak dan atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga. UU No.231999 tentang Bank Indonesia ini sangat menjamin independensi yang dimiliki oleh Bank Indonesia dengan memberikan kedudukan khusus kepada Bank Indonesia dalam Struktur Ketatanegaraan Republik Indonesia. Sebagai Lembaga Negara yang berkedudukan Bank Indonesia juga tidak sama dengan Departemen, karena kedudukan Bank Indonesia berada diluar Pemerintah. Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.

2. Sebagai Badan Hukum

Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum perdata ditetapkan dengan Undang-Undang. Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum yamg merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Universitas Sumatera Utara Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan.

E. Struktur Organisasi Kantor Bank Indonesia KBI Medan