Penatalaksanaan Non ST Elevasi Miokard Infark

pertama, namun alat ini belum tersedia di berbagai pusat kesehatan dan belum banyak tersebar luas Hamm et al, 2011. o Tehnik pencitraan invasif Angiografi koroner merupakan salah satu contoh pemeriksaan dengan teknik pencitraan secara invasif. Angiografi koroner dapat memberikan informasi terhadap keberadaan dan keparahan penyakit ini. Angiografi koroner juga menjadi baku emas pemeriksaan Sindroma Koroner Akut Hamm et al, 2011. Pemeriksaan ini direkomendasikan untuk melakukan angiogram sebelum dan sesudah pemberian vasodilator, seperti nitrat untuk mengetahui kejadian vasokonstriksi dan hilangnya vasokontriksi pada Sindroma Koroner Akut. Tindakan ini dilakukan hanya pada pasien yang beresiko tinggi dan diagnosis belum dapat ditegakkan oleh pemeriksaan sebelumnya Hamm et al, 2011.

2.3.4 Penatalaksanaan Non ST Elevasi Miokard Infark

o Agen anti iskemia Obat anti iskemia ini berfungsi untuk menurunkan kebutuhan oksigen di miokard dengan cara menurunkan denyut jantung, tekanan darah dan preload, serta mengurangi kontraktilitas otot jantung. Mekanisme kerja obat anti iskemia selain mengurangi kebutuhan oksigen miokard, agen anti iskemia ini juga dapat bekerja meningkatkan jumlah oksigen ke miokard dengan vasodilatasi pembuluh darah koroner Hamm et al, 2011. Beberapa contoh anti iskemiaa adalah beta bloker, nitrat dan bloker kanal kalsium. Beta bloker bekerja dengan menginhibisi efek sirkulasi katekolamin dan menurunkan konsumsi oksigen miokard dengan mengurangi denyut jantung, tekanan darah dan kontraktilitas. Beta bloker banyak digunakan pada pasien rawat inap di rumah sakit Hamm et al, 2011. Nitrat memiliki efek sebagai venodilator yang akan mengurangi preload jantung dan volume diastolik akhir ventrikel kiri sehingga akan mengurangi konsumsi oksigen. Pada pasien dengan NSTEMI yang dirawat di rumah sakit, Universitas Sumatera Utara pemberian nitrat dengan intravena lebih efektif dibandingkan nitrat dengan sublingual Hamm et al, 2011. Nitrat juga dapat meningkatkan aliran darah koroner dan mencegah vasospasme melalui vasodilator koroner. Selain itu, nitrat juga dapat diberikan pada pasien Sindroma Koroner Akut dengan gagal jantung atau hipertensi berat Lilly, 2011. Bloker kanal kalsium merupakan obat vasodilator yang memiliki efek langsung pada konduksi atrioventrikular dan denyut jantung. Terdapat tiga sub- bagian dari bloker kanal kalsium yang memilki perbedaan dari struktur kimia dan memiliki efek farmakologi yang berbeda, seperti dihidropiridin nifedipine, benzotiapin diltiazem dan feniletilamin verapamil Hamm et al, 2011. o Agen anti platelet Aktivasi dan agregasi platelet memegang peranan penting dalam patogenesis Sindroma Koroner Akut, sehingga proses ini dijadikan salah satu target dalam pengobatan Sindroma Koroner Akut. Beberapa contoh agen antiplatelet, yaitu aspirin, P2Y12 inhibitor reseptor, glikoprotein IIbIIIa inhibitor reseptor Hamm et al, 2011. o Antikoagulan Penggunaan antikoagulan dalam pengobatan NSTEMI ini untuk menginhibisi generasi dan aktivasi trombin dengan cara mengurangi proses yang berhubungan dengan trombus. Beberapa contoh antikoagulan yang digunakan adalah fondaparinux, low molecular weight heparin, unfractioned heparin, dan bivalirudin. Penggunaan obat antikoagulan dapat dikombinasikan dengan antiplatelet Hamm et al, 2011. o Revaskularisasi pembuluh darah koroner Revaskularisasi ini dapat menggunakan percutaneous coronary intervention, coronary artery bypass surgery. Tindakan ini dilakukan untuk Universitas Sumatera Utara mengurangi gejala, dan lama rawat di rumah sakit, serta meningkatkan prognosis Hamm et al, 2011. 2.4 ST Elevasi Miokard Infark 2.4.1 Definisi ST Elevasi Miokard Infark