19
berkewajiban dan bertanggung jawab memberikan dekungan dan prasarana dalam menyelenggarakan perlindungan anak. Pasal 23 ayat 1 menyebutkan negara dan
pemerintah mengawasi penyelenggaraan perlindungan anak. Kemudian Pasal 24 juga menyebutkan negara dan pemerintah menjamin anak
untuk mempergunakan haknya dalam menyampaikan pendapat sesuai dengan usia dan tingkat kecerdasan anak.selanjutnya Pasal 25 menyebutkan bahwa kewajiban dan
tanggung jawab masyarakat terhadap perlindungan anak dilaksanakan melalui peran masyarakat dalam menyelenggarakan perlindungan anak.
2. Konsepsi
Kerangka konsepsional
ini penting
dirumuskan agar
tidak tersesat
kepemahaman lain, diluar maksud penulis. Konsepsional ini merupakan alat yang dipakai oleh hukum disamping unsur lainnya seperti asas dan standar. Oleh karena
itu, kebutuhan untuk membentuk konsepsional merupakan salah satu sari hal-hal yang dirasakan penting dalam hukum. Konsepsional adalah sesuatu yang dihasilkan
oleh suatu proses yang berjalan dalam pikiran penelitian untuk keperluan analisis.
35
Dalam bahasa Latin, kata conceptus dalam bahasa Belanda, begrip atau pengertian merupakan hal yang dimengerti. Pengertian bukanlah merupakan defenisi
yang dalam bahasa Latin adalah defenitio. Defenisi tersebut berarti perumusan dalam bahasa Belanda onschrijving yang pada hakekatnya merupakan suatu bentuk
ungkapan pengertian disamping aneka bentuk lain yang dikenal didalam epistimologi
35
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1996 dan Aminuddin dan H. Zai
nal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005, hal. 48-49.
Universitas Sumatera Utara
20
atau teori ilmu pengetahuan.
36
Dalam kerangka konsepsional diungkapkan beberapa konsepsional atau pengetian yang akan dipergunakan sebagai dasar penelitian
hukum.
37
Terlihat dengan jelas bahwa suatu konsepsional atau suatu kerangka konsepsional pada hakikatnya merupakan suatu pengarah atau pedoman yang lebih
konkrit dari kerangka teoritis tinjauan pustaka yang sering kali masih bersifat abstrak. Namun, suatu kerangka konsepsional terkadang dirasakan masih juga abstrak
sehingga diperlukan defenisi operasional yang akan menjadi pegangan konkrit didalam proses penelitian.
38
Maka konsepsional merupakan defenisi dari apa yang perlu diamati, konsepsional terdiri dari variabel-variabel yang ingin menentukan
adanya hubungan empiris.
39
Konsep disini apa mengandung makna dan operasional dari konsep yang digunakan. Konsep tersebut yaitu:
1. Hukum adalah keseluruhan norma yang oleh penguasa masyarakat yang berwenang menetapkan hukum, dinyatakan atau dianggap sebagai peraturan yang
mengikat bagi sebagian atau seluruh anggota masyarakat tertentu, dengan tujuan
36
Konsep berbeda dengan teori, dimana teori biasanya terdiri dari pernyataan yang menjelaskan hubungan kausal antara dua variable atau lebih. Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian
Kualitatif, Yogyakarta: Roke Sarasni, 1996, hal. 22-23 dan 58-59, Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Ibid dan Aminuddin dan H. Zainal Asikin, Ibid.
37
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Op.Cit, hal. 21.
38
Satjipto Rahardjo, Op.cit, hal. 30 dan Aminuddin dan H. Zainal Asikin, Op.Cit, hal. 48.
39
Koentjaraningrat, et-al, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia, 1980, hal.21.
Universitas Sumatera Utara
21
untuk mengadakan suatu tata yang dikehendaki oleh penguasa tersebut.
40
2. Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan.
3. Tabanni adalah pengangkatan anak orang lain oleh suatu keluarga dengan maksud memelihara dan mendidiknya dengan penuh kasih sayang seperti mereka
memperlakukan anak kandung sendiri.
41
4. Fikih Islam. Fiqih menurut bahasa berarti ‘paham’,
42
Fikih juga diartikan sebagai buku yang membahas berbagai persoalan hukum Islam ibadah, muamalah, pidana,
peradilan, jihad, perang dan damai berdasarkan hasil ijtihad ulama fikih dalam memahami al-Qur’an dan hadis yang dikaitkan dengan realitas yang ada dengan
menggunakan berbagai metode ijtihad.
43
G. Metode Penelitian 1. Spesifikasi Penelitian
Penelitian ini
bersifat deskriptif,
maksudnya suatu
penelitian yang
menggambarkan, menelaah, menjelaskan dan menganalisis hukum baik dalam bentuk teori maupun praktek dari hasil penelitian di lapangan
44
tentang Analisis Hukum
40
Novianti92s Blog,
“Pengertian Dan
Aspek Hukum”,
http:novianti92.wordpress.com20120310tugas-1-pengertian-dan-aspek-hukum, Diakses tanggal
27 Januari 2013.
41
Rahman Ritonga. et.al. 1997. Ensklopedi Hukum Islam. Buku 1. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997, hal. 85.
42
Muslim.or.it, “Fikih
Islam”, http:muslim.or.idfiqh-dan-muamalahfiqih-islam.html,
Diakses tanggal 29 Januari 2013.
43
Ritonga. et.al. Op.Cit., hal. 343.
44
Soerjono Soekanto, Op.Cit, hal. 63.
Universitas Sumatera Utara
22
Terhadap Tabanni Menurut Fikih Islam dan Undang-Undang No. 23 Tahun 2002. Penelitian
ini dilakukan
dengan pendekatan
peraturan perundang-undangan,
khususnya fikih
Islam. Undang-Undang
Perlindungan Anak
dan peraturan
pelaksanaannya. Sifat penelitian ini adalah yuridis normatif yaitu penelitian kepustakaan atau studi dokumen yang dilakukan atau ditujukan hanya terhadap
peraturan-peraturan yang tertulis atau bahan hukum yang lain.
45
2. Teknik Pengumpulan Data