Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

PT JAKARTA INTERNATIONAL HOTELS DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 Juni 2013 Tidak Diaudit dan 31 Desember 2012 Diaudit serta untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal - tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 Tidak Diaudit Angka-angka Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain

1. Umum lanjutan

Susunan Anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 berdasarkan Akta No. 78 tanggal 29 Juni 2012 dari Nova Faisal, S.H.M.kn, notaris di Jakarta adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Prof. Dr. J.B. Sumarlin Wakil Komisaris Utama : Sugianto Kusuma Tomy Winata Komisaris : Teuku Ashikin Husein Mimy Carol Ratulangi Direksi Direktur Utama : H. Jusuf Indradewa, S.H. Wakil Direktur Utama : Santoso Gunara Direktur : Hartono Tjahjadi Adiwana Wisnu Tjandra Direktur tidak terafiliasi : Hendi Lukman Merupakan Komisaris Independen Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, susunan Komite Audit berdasarkan Akta No. 77 tanggal 29 Juni 2012 adalah sebagai berikut: Ketua : Prof. Dr. JB Sumarlin Anggota : Tatang Sayuti Rahmat Adi Sutikno Halim Manajemen kunci Grup terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi. Jumlah karyawan Perusahaan tidak diaudit masing-masing 919 pada tanggal 30 Juni 2013 dan 901 pada tanggal 31 Desember 2012. Sedangkan, jumlah karyawan Grup secara keseluruhan tidak diaudit masing-masing 1.899 dan 2.003 pada tanggal 30 Juni 2013 dan tanggal 31 Desember 2012.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 1 Revisi 2009, “Penyajian Laporan Keuangan”. Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan historical cost, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. PT JAKARTA INTERNATIONAL HOTELS DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Pada tanggal 30 Juni 2013 Tidak Diaudit dan 31 Desember 2012 Diaudit serta untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal - tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 Tidak Diaudit Angka-angka Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting lanjutan

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2013 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah Rp yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3. b. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Efektif Tanggal 1 Januari 2012 Pada tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ”PSAK” dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ”ISAK” baru dan revisi yang wajib diterapkan pada tanggal tersebut. Kebijakan akuntansi tertentu Grup telah diubah seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi. 1. PSAK 24 Revisi 2010, “Imbalan Kerja”, menyatakan bahwa seluruh penghargaan berbasis saham yang diberikan kepada karyawan harus dicatat sesuai dengan PSAK No. 53, “Pembayaran Berbasis Saham”. Beberapa revisi penting pada standar ini yang relevan bagi Grup adalah sebagai berikut: a. Pengakuan keuntungan kerugian aktuarial Standar revisi ini memperkenalkan alternatif metode baru untuk mengakui keuntungan kerugian aktuarial, yaitu dengan mengakui seluruh keuntungan kerugian pada pendapatan komprehensif lain. b. Pengungkapan Standar revisi ini mensyaratkan beberapa pengungkapan, antara lain:  Persentase jumlah setiap kategori utama investasi yang membentuk nilai wajar aset program;  Deskripsi naratif mengenai dasar yang digunakan untuk menentukan tingkat imbal hasil keseluruhan aset program yang diharapkan;  Nilai kini liabilitas imbalan pasti dan nilai wajar aset program untuk periode tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya; dan  Jumlah penyesuaian atas liabilitas program dan aset program untuk periode tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya. Grup memilih untuk tetap menggunakan pendekatan koridor dalam pengakuan keuntungan kerugian aktuarial. Pengungkapan tambahan terdapat pada Catatan 34.