Board of directors PTPN X

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to the consolidated financial statements

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan

c Instrumen Keuangan lanjutan

c. Financial Instruments continued

Financial Liabilities

d. Kas dan Setara Kas

d. Cash and cash equivalents

e. Piutang Usaha

Sebelum 1 Januari 2011 piutang usaha dan piutang lain lain Perseroan dan Anak perushaan disajikan dalam jumlah neo setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih. Perseroan menetapkan penyisihan piutang berdasarkan penelaahan atas kolekbilitas masing-masing debitur. Efekf mulai tanggal 1 Januari 2011, Perseroan dan anak perusahaan menerapkan PSAK 50 Revisi 2006 yang mengatur tentang penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan dan PSAK 55 Revisi 2006 yang mengatur tentang pengakuan dan pengukuran instrument keuangan. Sesuai dengan PSAK 50 Revisi 2006 dan PSAK 55 Revisi 2006, piutang diklasifikasikan dalam kelompok aset keuangan.

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES continued

Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar, dan dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Kewajiban keuangan dihenkan pengakuannya keka kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihenkan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Liabilitas keuangan adalah seap kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan kepada entas lain dan mempertukarkan aset atau liabilitas keuangan dengan entas lain dengan kondisi yang merugikan Perseroan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori yang diukur pada harga perolehan diamorsasi dengan metode suku bunga efekf. Perseroan dan anak perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. Liabilitas Keuangan Piutang yang berumur sampai dengan satu tahun dikelompokkan pada Aset Lancar, sedangkan piutang yang berumur lebih dari satu tahun disajikan sebagai piutang lain-lain pada kelompok Aset Lain-lain. Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu 3 ga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang dak dijaminkan serta dak dibatasi penggunaannya. Penyisihan piutang dibentuk keka terdapat buk obyekf bahwa Perseroan dak dapat menagih sesuai dengan persyaratan awal piutang karena debitur mengalami kesulitan keuangan, wanprestasi atau sudah dinyatakan pailit. Jumlah penyisihan adalah sebesar selisih antara jumlah tercatat dengan nilai kini arus kas dimasa mendatang yang didiskontokan dengan bunga efekf di pasar. Prior to January 1, 2011 accouand receivable and other receivables, the company and its subsidiaries is presented in the net amount after deducting the allowance for doubtful accounts. The Company provides allowance for accounts receivable based on a review of the collectibility of each debtor. Effective January 1, 2011, the Company and its subsidiaries to apply PSAK 50 Revised 2006 which regulates the presentation and disclosure of financial instruments and PSAK 55 Revised 2006 which regulates the recognition and measurement of financial instruments. In accordance with PSAK 50 Revised 2006 and PSAK 55 Revised 2006, accounts receivable are classified as financial assets. Allowance for doubtfulaccounts was establishedwhen there is objectiveevidencethat the Companyis unable to collect receivables in accordance with initial requirements for borrowers experiencing financial difficulties, defaulted or been declared insolvent. The allowance is equal to the difference between the amount recorded by the present value of future cash flows are discounted by the effective rate on the market. Age receivables for up to one year are clasified in Current Assets, while receivables outstandingfor more than one year are presentedas other receivables in the Other Assets. Financial liability is any contractual obligation to deliver cash or another financial asset to the entity and the exchange of assets or financial liabilities with another entity with the adverse conditions of the Company. Financial liabilities are classified in categories that are measured at amortized cost with effective interest method. The Company and its subsidiaries to determine the classification of financial liabilities on initial recognition. Financial liabilities are recognizedinitially at fair value, and in terms of loans and debts, includingtransaction costs that are directly attributable Financial liability is derecognizedwhen the obligation specified in the contract terminated or canceled or expired. Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in bank and all investments with maturities of 3 three months or less from the date of placement and that is not guaranteed and unrestricted.

e. Trade receivables

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian Notes to the consolidated financial statements

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan

f. f.

g. Sediaan

Sediaan bahanbarang perlengkapan Sediaan BahanBarang Inkoran Sediaan Gula Sediaan Tetes The value of premium sugar and sugar sisan be calculated as part of cost of goods sold deduction. Semi-finished inventories sugar sisan are translated equivalent to sugar SHS I and appraised based on the average production cost of each sugar mill. MaterialEquipment Inventory Material useless inventory Sugar Inventory Premium sugar inventory including packaging that have not been sold are valued at the price value at the productioncost on average or the average selling price per unit wich ever is the lower Comwil each sugar mill At Each end of period, there must be held inventory taking of suppliesof materials goods and if there are items that can not be used because it is damaged, then the inventory moved from inventory accounts of materialsgoods by openingthe allowance account in the same amount. Elimination of useless inventory items of bookkeeping is done after the material goods sold and has been approved by the Board of Commissioners. The Use of material inventory equipment items are measured in the moving weighted average method. Accordingto the letter of the Minister of Agricultureof the Republic of Indonesia Number: KB- 410558MentanIX90 September 25, 1990, the mollases product are no longer categorized as a byproductbut as the Joint Product with sugar, so that production costs are allocated to load together for sugar and molasses. Mollases Inventory Transactions in foreign currencies are recorded at the exchange rate at the time of occurrence. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into rupiahs using the middle exchange rate of Bank Indonesia. Differences arising from foreign currency translation are recognized as income or expense of exchange rate differences in the income statement for the year. Exchange rates occurred in the companys transactions are in U.S. Dollar and the Euro exchange rate of Bank Indonesia on December 31, 2011 and 2010 amountedto USD 1 .- equivalent to Rp 9.068, - and Rp 8.991, - and EUR 1 .- equivalent to Rp 11.739 and Rp 11,956. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam bentuk valuta asing dicatat berdasarkan nilai kurs pada saat terjadinya. Pada tanggal neraca, pos aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia. Selisih yang mbul dari penjabaran mata uang asing tersebut diakui sebagai pendapatan atau beban beda kurs dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Kurs yang transaksinya terjadi di Perseroan adalah dalam US Dollar dan Euro dengan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebesar USD 1.- setara dengan Rp 9.068,- dan Rp 8.991,-, serta EUR 1.- setara dengan Rp 11.739 dan Rp 11.956. Pemakaian sediaan bahanbarang perlengkapan dicatat dengan menggunakan metode harga rata-rata termbang bergerak weighted moving average method. Seap akhir tahun buku diadakan stock opname atas sediaan bahanbarang dan apabila terdapat barang yang dak dapat dipakai karena rusak, maka sediaan tersebut dipindahkan dalam akun sediaan bahanbarang dengan membuka akun penyisihannya dengan jumlah yang sama. Penghapusan sediaanbarang inkoran dari pembukuan dilakukan setelah bahanbarang tersebut laku dijual dan telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Sediaan gula ekonomis termasuk pengemasannya yang belum terjual dinilai berdasarkan harganilai yang lebih rendah antara harga pokok produksi rata-rata dibanding harga jual rata-rata per satuan Comwil masing-masing pabrik gula Sediaan hasil setengah jadi gula sisan dijabarkan setara dengan gula SHS I dan dinilai sesuai harga pokok produksi rata-rata masing-masing pabrik gula. Nilai sediaan gula ekonomis dan gula sisan diperhitungkan sebagai unsur pengurang harga pokok penjualan. Sesuai dengan surat Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor :KB-410558MentanIX90 tanggal 25 September 1990, produk tetes dak lagi dikategorikan sebagai hasil sampingan melainkan sebagai produk bersama Joint Product dengan gula, sehingga beban produksi dialokasikan menjadi beban bersama untuk gula dan tetes. Transactions and Financial Statements in Foreign Currencies

2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES continued

g. Inventories