Jenis dan Metode Penelitian Defenisi Operasional Aspek Pengukuran Gambaran Umum Perusahaan

31

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Metode Penelitian

Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional di mana seluruh variabel dalam penelitian diukur satu kali pada saat yang sama dengan tujuan untuk menganalisis hubungan kebisingan dengan tekanan darah.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di bengkel PT. Capella Medan Daihatsu, Amplas, Medan, pada bagian pelayanan after sales perbaikan body body and paint services, tahun 2015.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2015.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Imron, dkk 2009 populasi atau disebut juga dengan istilah Universe atau universum atau keseluruhan, adalah sekelompok individu atau obyek yang memiliki karakteristik yang sama, yang mungkin diselidikidiamati. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pekerja bengkel pada bagian pelayanan after sales perbaikan body body and paint services. PT. Capella Medan Daihatsu Amplas, Medan dimana populasi sebanyak 17 orang. Universitas Sumatera Utara

3.3.2 Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling. Seluruh anggota populasi berjumlah 17 digunakan sebagai sampel penelitian, pada bengkel bagian pelayanan after sales perbaikan body body and paint services di PT. Capella Medan Daihatsu, Amplas, Medan.

3.4 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Data

3.4.1 Metode Pengumpulan Data

a Data primer dilakukan dengan observasi dan pengukuran intensitas kebisingan menggunakan Sound Level Meter dan mengukur tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer. b Data sekunder di dapat dari perusahaan tentang gambaran umum perusahaan.

3.4.2 Instrumen Penelitian

1 Pengukuran intensitas kebisingan menggunakan Sound Level Meter yaitu alat pengukur kebisingan yang dilengkapi dengan mikrofon yang mendekati suara, mengkonversikannya kedalam signal listrik dan memperbesar signal sampai pada tingkat tekanan suara. Skala Sound Level Meter yang dipakai adalah skala A. 2 Pemeriksaan tekanan darah diukur menggunakan mercury sphygmomanometer. Merk, Gea Medical Product Conpenhagen, Denmark, ModelType: 0 .300mmHg. Cara Kerja: 1. Memutar Switch ke A 2. Memutar FILTER-CAL-INT ke arah INT Universitas Sumatera Utara 3. Memutar level Switch sesuai dengan tingkat kebisingan yang terukur 4. Menggunakan diameter dinamyc characteristic selector switch “FAST” karena jenis kebisingannya continue 5. Pengukuran dilakukan selama 1-2 menit, mikrofon diarahkan ke sumber kebisingan 6. Jarak Sound Level Meter dengan sumber bising adalah sesuai dengan posisi tenaga kerja selama bekerja. 7. Angka skala dibaca setelah panah penunjuk dalam keadaan stabil Gambar 2. Alat Sound Level Meter Universitas Sumatera Utara

3.5 Defenisi Operasional

1. Variabel Bebas Intensitas kebisingan adalah tingkat kebisingan yang terukur di lingkungan kerja yaitu bengkel mobil yang berasal dari suara mesin, benturan antara alat kerja dan benda kerja, aliran material dan manusia yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada tenaga kerja. Alat ukur yang digunakan adalah Sound Level Meter dengan satuan dB desibel. 2. Variabel Terikat Tekanan darah adalah tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik pekerja bengkel PT. Capella Medan Daihatsu, Amplas, Medan. Alat ukur yang digunakan yaitu Tensi meter digital dengan satuan mmHg.

3.6 Aspek Pengukuran

Aspek pengukuran dalam penelitian ini berdasarkan masing-masing variabel penelitian yaitu: 1. Intensitas kebisingan di bengkel pada bagian pelayanan after sales perbaikan body body and paint service pada pekerja bengkel PT.Capella Medan Daihatsu, Amplas, Medan. Diukur dengan menggunakan Sound Level Meter. Pengukuran dilakukan pada setiap titik yang telah ditentukan di stasiun kerja tempat responden bekerja saat alat-alat kerja bengkel beroperasi. Setiap responden akan mendapat hasil pengukuran kebisingan yang diterimanya saat bekerja. Setelah dilakukan pengukuran kebisingan kemudian dicatat hasilnya. Universitas Sumatera Utara 2. Pengukuran tekanan darah responden dilakukan dengan cara: Pengukuran tekanan darah dilakukan sebelum dan sesudah responden bekerja, pengukuran dapat dilakukan sebanyak 3 kali untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

3.7 Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh diolah melalui proses editing dan coding dengan abantuan computer menggunakan program pengolahan data statistic sebagai berikut: 1 Analisis Univariat Analisis ini dilakukan secara deskriptif dengan distribusi frekuensi terhadap variabel-variabel yang meliputi intensitas kebisingan, tekanan darah, umur, olahraga, dan lama paparan. 2 Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui kemaknaan hubungan variabel bebas intensitas kebisingan dan variabel trerikat tekanan darah dengan menggunakan pearson product moment dengan menggunakan program komputer SPSS versi 17.0. Alasan menggunakan pearson product moment karena data dari kedua variabel bersifat numerik. Analisis untuk melihat adanya pengaruh intensitas kebisingan dengan tekanan darah digunakan uji Wilcoxon untuk melihat ada tidaknya beda rerata antara pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan pengukuran. Universitas Sumatera Utara Dengan nilai interpretasi hasil sebagai berikut: a. Jika p value ≤ 0,01 maka hasil uji dinyatakan sangat signifikan b. Jika 0,01 ≤ p value ≤ 0,05 maka hasil uji dinyatakan signifikan c. Jika p value 0,05 maka hasil uji dinyatakan tidak signifikan Selanjutnya untuk menentukan arti nilai korelasi r antara dua variabel yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: Nilai Korelasi r berkisar antara -1sd1, yang berarti: r = 0, artinya tidak ada hubungan linear r = -1, artinya hubungan negatif sempurna r = + 1, artinya hubungan linear positif sempurna Kekuatan hubungan dua variabel secara kualitatif dapat dibagi dalam empat area, yaitu: Tabel 5. Tingkat Hubungan Nilai Korelasi r No. Nilai Korelasi r Tingkat Hubungan 1. 0,00-0,25 Tidak ada hubungan atau hubungan lemah

2. 0,26-0,50

Hubungan sedang

3. 0,51-0,75

Hubungan kuat 4. 0,76-1,00 Hubungan sangat kuatsempurna Universitas Sumatera Utara 37

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT. Capella Medan Daihatsu, Amplas Medandipimpin oleh seorang kepala cabang Branch Manager. Kepala cabang tersebut bertanggung jawab kepada pimpinan di kantor pusat Jakarta. Dalam melaksanakan tugasnya, kepala cabang dibantu oleh tiga kepala departemen, yaitu Kepala Penjualan, Kepala Bengkel dan Kepala Administrasi. Berdasarkan struktur tersebut, maka struktur organisasi yang dibentuk adalah struktur lini fungsional.Struktur organisasi bentuk lini dapat dilihat dilihat dengan adanya pelimpahan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang bergerak vertikal ke bawah dari pimpinan tertinggi atasan kepada unit-unit organisasi yang berada di bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu secara langsung. Sedangkan struktur fungsional dapat dilihat dengan adanya pembagian tugas yang dilakukan menurut fungsi-fungsinya sehingga terlihat dengan jelas tanggung jawab tiap bagian yang akan memudahkan tiap bagian untuk melaksanakan tugasnya masing-masing. Dalam hal ini dapat dilihat adanya pembagian departemen yaitu departemen penjualan, bengkel dan administrasi yang memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan adalah : 1. Penjualan produk kendaraan merk Daihatsu. 2. Penjualan jasa bengkel after sales service Universitas Sumatera Utara Kegiatan pelayanan after sales service pada bengkel dengan jumlah pekerja sebanyak 40 orang pekerja dimana pada unit general repair terdiri dari 23 orang pekerja dan pada bagian after sales service terdiri dari 17 orang pekerja. Penjualan jasa bengkel merupakan salah satu aktivitas utama pada perusahaan ini, untuk memberikan kepuasan kepada pelanggannya. Dalam memberikan pelayanan after sales service, dibagi menjadi dua bagian yaitu a. Pelayanan after sales perbaikan umum yang disebut dengan general repair. b. Pelayanan after sales perbaikan body yang disebut body and paint service. 3. Penjualan suku cadang atau sparepart merk Daihatsu.

4.2 Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Tingkat Kebisingan Perusahaan Percetakan Dengan Tekanan Darah Pada Masyarakat Lingkungan I Pengilar X Kelurahan Amplas Kecamatan Medan Amplas Tahun 2012

5 82 91

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH PEKERJA DI BAGIAN PROSES GRINDA DAN PERMESINAN DI PT. BAJA Hubungan Intensitas Kebisingan terhadap Peningkatan Tekanan Darah Pekerja di Bagian Proses Grinda dan Permesinan Ceper, Klaten J

0 2 16

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP KENAIKAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA DI PT PERTANI (PERSERO) Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Kenaikan Tekanan Darah Pada Pekerja Di PT Pertani (Persero) Cabang Surakarta.

0 0 16

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP KENAIKAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Kenaikan Tekanan Darah Pada Pekerja Di PT Pertani (Persero) Cabang Surakarta.

0 1 17

Hubungan Intensitas Kebisingan dengan Tekanan Darah pada Pekerja Bengkel PT. Capella Medan Daihatsu Amplas Medan Tahun 2015

0 1 16

Hubungan Intensitas Kebisingan dengan Tekanan Darah pada Pekerja Bengkel PT. Capella Medan Daihatsu Amplas Medan Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Intensitas Kebisingan dengan Tekanan Darah pada Pekerja Bengkel PT. Capella Medan Daihatsu Amplas Medan Tahun 2015

0 0 7

Hubungan Intensitas Kebisingan dengan Tekanan Darah pada Pekerja Bengkel PT. Capella Medan Daihatsu Amplas Medan Tahun 2015

0 0 23

Hubungan Intensitas Kebisingan dengan Tekanan Darah pada Pekerja Bengkel PT. Capella Medan Daihatsu Amplas Medan Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Intensitas Kebisingan dengan Tekanan Darah pada Pekerja Bengkel PT. Capella Medan Daihatsu Amplas Medan Tahun 2015

0 0 20