Tujuan Reformasi Administrasi Publik Pelaksanaan Reformasi Administrasi Publik

Reformasi birokrasi merupakan langkah strategis dalam menciptakan aparatur negara yang lebih berdaya guna dan berhasil guna. Reformasi ini dilatarbelakangi oleh masih maraknya praktik KKN Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme, kualitas pelayanan yang belum memadai, tingkat efisiensi, efektivitas, dan produktivitas yang belum optimal, tingkat transparansi dan akuntabilitas yang masih rendah, dan pada saat yang sama juga terjadi di lingkungan yang strategis seperti kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, krisis ekonomi global, dan masih banyak permasalahan lainnya Dwiyanto, 2010:16.

2.1.3.2 Tujuan Reformasi Administrasi Publik

Hendrayady 2011 menyatakan bahwa secara umum tujuan reformasi administrasi publik diklasifikasikan ke dalam enam kelompok; tiga bersifat intra- administrasi yang ditujukan untuk menyempurnakan administrasi internal, dan tiga lagi berkenaan dengan peran masyarakat di dalam sistem administrasi. Tiga tujuan internal reformasi administrasi publik adalah sebagai berikut : 1. Efisiensi administrasi, dalam arti penghematan uang, yang dapat dicapai melalui penyederhanaan formulir, perubahan prosedur, penghitungan duplikasi dan kegiatan organisasi metode yang lain. 2. Penghapusan kelemahan atau penyakit administrasi seperti korupsi, pilih kasih dan sistem teman dalam sistem politik dan lain-lain. 3. Pengenalan dan penggalakan sistem merit, pemrosesan data melalui sistem informasi yang otomatis, peningkatan penggunaan pengetahuan ilmiah dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara Sedangkan tiga tujuan lain yang berkaitan dengan masyarakat adalah : 1. Menyesuaikan sistem administrasi terhadap meningkatnya keluhan masyarakat. 2. Mengubah pembagian pekerjaan antara sistem administrasi dan sistem politik, seperti misalnya meningkatkan otonomi profesional dari sistem administrasi dan meningkatkan pengaruhnya pada suatu kebijakan. 3. Mengubah hubungan antara sistem administrasi dan penduduk, misalnya melalui relokasi pusat-pusat kekuasaan sentralisasi versus desentralisasi, demokratisasi dan lain-lain.

2.1.3.3 Pelaksanaan Reformasi Administrasi Publik

Pelaksanaan reformasi administrasi publik dapat dilakukan dengan: 1. Penataan kelembagaan Reformasi yang perlu dilakukan dalam penataan kelembagaan adalah sebagai berikut: a visi, misi, strategi organisasi b struktur organisasi agar efektif, efisien, rasional c pembagian tugas proporsional d mengatur jabatan struktural dan fungsional. 2. Penataan ketatalaksanaan manajemen Ketatalaksanaan menyangkut tentang sistem dan prosedur, yaitu suatu upaya untuk menyempurnakan sistem dan prosedur dari berbagai dimensi pekerjaan yang ada. Salah satu upaya yang dilakukan dengan membuat Universitas Sumatera Utara Standard Operating Procedures SOP yang memadai bagi semua aktivitas tugaspekerjaan yang meliputi: a mekanismesistem kerja internal b prosedur kerja c hubungan kerja eksternal d perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pengendalian e pengelolaan sarana dan prasarana kerja f otomatisasi administrasi perkantoran g pemantauan teknologi informasi e-government h pengelolaan kearsipan yang handal. 3. Penataan sumber daya manusiaaparatur Penataan sumber daya manusiaaparatur dapat dilakukan dengan: a penerapan sistem merit dalam manajemen kepegawaian b sistem diklat yang efektif c standar dan peningkatan kerja d pola karier jelas dan terencana e standar kompetensi jabatan f klasifikasi jabatan g tugas, fungsi dan beban tugas proporsional h rekrutmen sesuai prosedur i penempatan pegawai sesuai keahlian j remunerasi memadai k perbaikan sistem informasi manajemen kepegawaian. Universitas Sumatera Utara 4. Peningkatan akuntabilitas, dapat dilakukan dengan: a perencanaan stratejik b perencanaan kinerja c pengukuran dan evaluasi kinerja d pelaporan kinerja. 5. Peningkatan pelayanan umum melalui: a pelayanan prima b kualitas pelayanan c kepuasan pelanggan. Dengan melakukan beberapa langkah di atas, birokrasi diharapkan dapat melakukan perannya dengan optimal di masyarakat yaitu memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat sehingga stigma birokrasi yang kurang baik yang selama ini diidentikkan dengan birokrasi dapat dihapus atau setidaknya dapat diminimalisir Melayu, 2013.

2.1.4 E-Government