Pelayanan Publik Kerangka Teori .1 Efektivitas

80 – 90 Cukup efektif 60 – 80 Kurang efektif 60 Tidak efektif Sumber : Depdagri, Kepmendagri Nomor 690.900.327 Tahun 1996

2.1.2 Pelayanan Publik

Pelayanan pulik public service merupakan salah satu cabang pembahasan yang cukup aktual dalam kajian birokrasi. Pelayanan publik menjadi ujung tombak interaksi antara masyarakat dan pemerintah. Pelayanan publik adalah suatu pelayanan atau pemberian terhadap masyarakat yang berupa penggunaan fasilitas-fasilitas umum, baik jasa maupun nonjasa yang dilakukan oleh organisasi publik dalam hal ini adalah suatu pemerintahan. Dalam pemerintahan, pihak yang memberikan pelayanan adalah aparatur pemerintahan beserta segenap kelengkapan kelembagaannya. Menurut Arif dalam Rohman 2008:3, pelayanan publik merupakan segala kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak dasar setiap warga negara dan penduduk atas suatu barang, jasa, dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan yang terkait dengan kepentingan publik. Penerima pelayanan publik adalah orang perseorangan dan atau kelompok orang atau badan hukum yang memiliki hak dan kewajiban terhadap suatu pelayanan publik. Berbagai perubahan dalam bidang pelayanan publik telah berlangsung di era reformasi, meskipun belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Hak-hak masyarakat dalam pelayanan perlu diekspos untuk diketahui oleh masyarakat, demikian pula kewajiban aparatur Universitas Sumatera Utara dalam memberikan pelayanan agar masyarakat dapat meningkatkan kontrol terhadap haknya dan kinerja pemerintah terhadap pelayanan. Secara teoritis, tujuan pelayanan publik pada umumnya adalah memuaskan masyarakat. Menurut Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Menpan Nomor 63 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik, prinsip dasar yang harus dipegang untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas adalah: 1. Kesederhanaan Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan. 2. Kejelasan a. Persyaratan teknis dan administrasif pelayanan publik; b. Unit kerjapejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhanpersoalansengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik; c. Rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran. 3. Kepastian waktu Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. 4. Akurasi Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah. 5. Keamanan Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian hukum. Universitas Sumatera Utara 6. Tanggung jawab Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhanpersoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik. 7. Kelengkapan Sarana dan Prasarana Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja, dan pendukung lainnya yang memadai, termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika telematika. 8. Kemudahan akses Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika. 9. Kedisiplinan, Kesopanan, dan Keramahan Pemberi pelayanan harus bersikap sopan dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan dengan ikhlas. 10. Kenyamanan Lingkungan pelayanan harus tertib, tertur, disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan seperti parker, toilet, tempat ibadah dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara 2.1.3 Reformasi Administrasi Publik 2.1.3.1 Definisi Reformasi Administrasi Publik