Medan Modification Centre
Hasan Basri Siregar-090406005 Page 49
BAB IV
ANALISA PERANCANGAN
4.1. Analisa Eksisting 4.1.1. Analisa Lokasi
Posisi site terhadap kota-kawasan lingkungan
Gambar 4.1 Peta Lokasi Site Sumber : Hasil olah data primer,2013
Universitas Sumatera Utara
Medan Modification Centre
Hasan Basri Siregar-090406005 Page 50
Kota Medan berada di provinsi Sumatera Utara pulau Sumatera dan secara geografis pada 2°27’-2°47’ LU dan 98°35’-98°44’BT dengan luas ±26.510
Hektar, atau 36 dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Berada pada 2.5- 37.5 meter di atas permukaan laut, dengan kondisi topografi yang relatif datar
atau tidak berkontur. Kota Medan memili iklim tropis dengan suhu minimum antara 23.3°C-24.4°C dan suhu maksimumnya antara 30.7°C-33.2°C.
Deskripsi kondisi eksisting lokasi sebagai tapak rancangan: Kasus Proyek : Medan Modification Club Centre
Status Proyek : Fiktif Pemilik Proyek : Pihak Swasta
Lokasi Lahan : Jl. Gatot Subroto, Kecamatan Medan Sunggal Batas Utara : JL. Gatot Subroto
Batas Selatan : Perumahan Penduduk Batas Barat : Jalan Murai Mas
Batas Timur : Pertokoan Tomang Elok Luas Lahan : ± 1,5 Ha ± 15.000 m²
Kontur : relatif datar KDB : 60
Bangunan Eksisting : Lahan Kosong
Gambar 4.2 Batas-batas Site Sumber : Dokumentasi pribadi,2013
Universitas Sumatera Utara
Medan Modification Centre
Hasan Basri Siregar-090406005 Page 51
Peraturan-Peraturan Site 1. GSB Garis Sempadan Bangunan
Gasris sempadan bangunan : Mengatur jarak batas bangunan dengan batas kapling, bisa batas depan, samping atau belakang. Sering garis sempadan ini hanya
depan atau jalan saja, ½ x lebar jalan atau ½ x lebar jalan + 1.
Gambar 4.3 Peta Garis Sempadan Bangunan Sumber : Hasil olah data primer,2013
Garis sempadan bangunan yang ada di sekitar site ini berhubungan erat dengan peraturan lainnya, yaitu koefisien dasar bangunan.
2. KLB Koefisien Lantai Bangunan
Koefisien Lantai Bangunan
: Yaitu perbandingan luas tapak dan klasifikasi yang telah ditetapakan total luas lantai. Koefisien ini bisa lebih dari 100 untuk bangunan
bertingkat. Untuk daerah di jalan Gatot Subroto, koefisien lantai bangunan sekitar site adalah 2-
4lantai.Dengan KDB sekitar 60 maka dengan kata lain KLB bisa mencapai 200 - 300
6 meter 3,5 meter
9 meter
Universitas Sumatera Utara
Medan Modification Centre
Hasan Basri Siregar-090406005 Page 52
3. KDB Koefisien Dasar Bangunan
Building Coverage Koefisien Dasar Bangunan. Yakni perbandingan tapak
dengan kawasan terbangun. Menurut RTRW Kota Medan, Koefisien Dasar Bangunan pada Site adalah 60.
4.1.2. Analisa Tata Guna Lahan 4.1.2.a Kondisi Eksisting Sekitar
Gambar 4.4 Lokasi Site Sumber: Hasil olah data primer,2013
Keadaan jalan dan drainase Keadaan jalan dan drainase di Jl. Murai
Keadaan jalan Pesantren
Keadaan jalan, pedestrian dan vegetasi di jl. Gatot Subroto
Universitas Sumatera Utara
Medan Modification Centre
Hasan Basri Siregar-090406005 Page 53
Keadaan Jalan, pedestrian dan vegetasi Jalan Gatot Subroto
Jalan Pesantren
Jalan Murai
Jalan
Gambar 4.5 Kondisi Eksisting Site Sumber: Sumber : Dokumentasi
Pribadi,2013
Universitas Sumatera Utara
Medan Modification Centre
Hasan Basri Siregar-090406005 Page 54
Peta Tata Guna Lahan
Berdasarkan peta tata guna lahan, sebagian besar kawasan merupakan fungsi hunian. Tetapi pada jalan Gatot Subroto lebih didiminasi oleh fasilitas komersil dan
perkantoran
Gambar 4.6 Peta Tata Guna Lahan Sumber : Hasil olah data primer,2013
Universitas Sumatera Utara
Medan Modification Centre
Hasan Basri Siregar-090406005 Page 55
Gedung BPK
Perumahan Murai
Pertokoan Tomang Elok Permukiman
Musholla
TANGGAPAN
Berdasarkan Tata Guna Lahan disekitar, site berada pada area komersil ,perkantoran dan pemukiman penduduk yang padat. Dengan site yang
strategis proyek ini dapat memberikan tingkat yang tinggi kepada parapecinta modifikasi untuk datang ke lokasi, sehingga fungsi dari bangunan ini sendiri
tidak akan mati.
Kantor BPKP
Gambar 4.7 Ilustrasi Kondisi Eksisting Sekitar Site
Sumber : Hasil olah data primer,2013
Universitas Sumatera Utara
Medan Modification Centre
Hasan Basri Siregar-090406005 Page 56
4.1.2.b Batas-batas Sekitar Site
Batas Utara Jl. Gatot Subroto
Batas Timur Pertokoan Tomang
Elok Batas Barat
Jl. Murai Mas
Batas Selatan Permukiman Penduduk
Gambar 4.8 Batas-Batas Site Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2013
Universitas Sumatera Utara
Medan Modification Centre
Hasan Basri Siregar-090406005 Page 57
4.1.2.c Analisa Skyline
C C
D
D A
A
B
Gambar 4. 9 Keyplan Potongan Skyline Sumber:
Hasil olah data primer,2013
Gambar 4.10 Potongan Skyline A-A Sumber:
Hasil olah data primer,2013
Gambar 4.11 Potongan Skyline B-B Sumber:
Hasil olah data primer,2013
Gambar 4.12 Potongan Skyline C-C Sumber:
Hasil olah data primer,2013
Gambar 4.13 Potongan Skyline D-D Sumber:
Hasil olah data primer,2013
Universitas Sumatera Utara
Medan Modification Centre
Hasan Basri Siregar-090406005 Page 58
4.1.3 Analisa Pencapaian
Untuk analisa pencapaian, maka akan dibagi menjadi 2 besar, antara lain : A.Kendaraan
– kendaraan Pribadi Kendaraan roda 2 dan roda 4 Lokasi site yang berada pada pada jalan Gatot Subroto, sangat efisien untuk
pencapain dari kendaraan dan angkutan umum. Site dilalui oleh 1 jalur utama yaitu jalan Gatot Subroto.
Site dilalui oleh kendaraan umum. Angkot dapat melewati Jalan Gatot Subroto dan Jalan Kapten Muslim. Sedangkan becak dan taxi dapat melalui baik jalur utama
maupun jalur sekunder.
Potensi : Kawasan ini dilalui oleh berbagai macam jenis kendaraan umum,
sehingga dapat dikatakan bahwa site ini cukup mudah untuk dicapai dari berbagai tempat.
Masalah : Banyaknya jumlah kendaraan umum, kerap menyebabkan kemacetan di
sekitar site, sehingga mengganggu kenyamanan pengendara lainnya.
Jl. Gatot Subroto Jl. Gagak Hitam
Gambar 4.14. Analisa Pencapaian dengan Kendaraan Pribadi Sumber: Hasil olah data primer,2013
Universitas Sumatera Utara
Medan Modification Centre
Hasan Basri Siregar-090406005 Page 59
4.1.4 Analisa Sirkulasi 4.1.4.1 Sirkulasi Kendaraan Bermotor
Gambar 4.15. Analisa Sirkulasi Kendaraan Sumber : Hasil olah data primer,2013
Sebagian besar jalan di sekitar site adalah jalan dua arah. Keadaan jalannya cukup baik, tidak terdapat kerusakan yang berarti.
Titik Simpul Kemacetan
Gambar 4.16. Peta Titik Kemacetan Sumber : Hasil olah data primer,2013
Jalan 2 arah
Universitas Sumatera Utara
Medan Modification Centre
Hasan Basri Siregar-090406005 Page 60
Terdapat dua titik simpul kemacetan pada kawasan ini, yaitu pada simpang Jl. Gatot Subroto dan Jl. Kapten Muslim serta Jl. Gatot Subroto dan Jl. Gagak Hitam.
4.1.4.2 Sirkulasi Pejalan Kaki
Gambar 4.17. Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki Sumber: Hasil olah data primer,2013
Pada daerah sekitar site, pedestrian di jalan Gatot Subroto adalah yang paling ramai. Ini disebabkan jalan Gatot Subroto merupakan jalan yang dilalui oleh angkot.
Potensi : Sirkulasi kendaraan maupun pejalan kaki pada kawasan ini cukup baik.
Sarana jalan yang tersedia bagi kendaraan cukup baik.
Permasalahan : Adanya dua titik macet di sekitar site, yang dapat mengurangi
efektifitas sirkulasi. Sarana pedestrian hanya terdapat pada jalan utama Jl. Gatot Subroto, serta adanya kerusakan pada beberapa titik.
Tanggapan : Mendesain tempat pemberhentian angkot dengan jalur kendaraaan,
sehingga sekolah nantinya tidak menyumbangkan tambahan kemacetan bagi kawasan ini. Memperbaiki pedestrian yang mengalami kerusakan, serta
menambahkan pedestrian pada bagian site yang dianggap perlu. Pedestrian yang ramai
Universitas Sumatera Utara
Medan Modification Centre
Hasan Basri Siregar-090406005 Page 61
4.1.5 Analisa Matahari, Angin dan Vegetasi
Berdasarkan gambar pergerakan matahari pada site di atas, maka dapat diketahui: Tanggapan :
Matahari Fasade bangunan pada sisi Barat sebaiknya memiliki sedikit bukaan.
Fasade pada sisi Timur di pakai bukaan yang ada sebaiknya memiliki shading.
Tapak sebaiknya ditanami tanaman yang dapat mereduksi radiasi sinar matahari, khususnya disisi barat.
Angin Memaksimalkan bukaan dengan memperbanyak kisi-kisi, dimana orientasi
menghadap utara –selatan yang merupakan sirkulasi arah angin.
Vegetasi Vegetasi pada Jl. Gatot Subroto sudah sangat memadaisehingga dapat
mengurangi kebisingan dan polusi dari kendaraan yang lewat. Penambahan vegetasi dan elemen air dapat menghasilkan udara dengan
kadar O2 yang cukup.
Gambar 4.18 Analisa Matahari, Angin, dan Vegetasi Sumber : Hasil olah data primer,2013
Universitas Sumatera Utara
Medan Modification Centre
Hasan Basri Siregar-090406005 Page 62
4.1.6 Analisa Kebisingan
Gambar 4.19 Analisa Kebisingan Sumber: Hasil olah data primer,2013
Kebisingan terbesar disumbangkan oleh jalan Gatot Subroto yang merupakan jalan yang ramai. Sedangkan pada ketiga sisi site lainnya, kebisingan tidak begitu tinggi
karena berbatasan dengan perumahan dan pertokoan.
Masalah : Kebisingan yang paling tinggi pada bagian depan site
Tanggapan : Pembuatan vegetasi sebagai buffer, serta penzoningan pada bagian
ini adalah ruang publik atau semi public
4.1.7 Analisa Sarana dan Prasarana 4.1.7.1. Pola drainase site
- Drainase utama pada site terdapat pada sepanjang jalan Gatot Subroto, dengan
lebar sekitar 1.5 meter.
- Drainase sekunder pada site terdapat pada sepanjang jalan Pesantren dan jalan
Murai
KOMERSIL PERKANTORAN
PERKANTORAN KOMERSIL
PERUMAHAN
Universitas Sumatera Utara
Medan Modification Centre
Hasan Basri Siregar-090406005 Page 63
Gambar 4.21 Analisa Drainase Site Sumber: Hasil olah data primer,2013
Permasalahan :
Saluran drainase yang terdapat pada jalan Gatot Subroto mengalami kerusakan pada beberapa titik. Sementara untuk saluran pada jalan lainnya tidak begitu
bermasalah.
Tanggapan :
Akan dilakukan pembenahan perbaikan dari saluran drainase yang ada, serta pembuatan bak kontrol untuk memudahkan perawatan
Saluran parit di Jl. Gatot Subroto
Saluran parit di Jl. Murai
Gambar 4.20 Pola Drainase Site Sumber : Hasil olah data primer, 2013
A B
A B
Universitas Sumatera Utara
Medan Modification Centre
Hasan Basri Siregar-090406005 Page 64
4.1.7.2. Jaringan listrik dan telepon -
Jaringan listrik dan telepon sudah tersedia. Perletakan kedua sistem ini mengikuti sistem yang sudah ada, yaitu penggunaan tiang listrik dan telepon
ada di atas tanah
-
Perletakan kabel listrik yang kurang tertata rapi, sehingga mengganggu terhadap view menuju kawasan.
Permasalahan :
Perletakan kabel listrik yang tidak tertata rapi, sehingga mengganggu terhadap view menuju kawasan.
Gambar 4.22 Jaringan Listrik dan Telepon Sumber : Hasil olah data primer,2013
Gambar 4.23 Analisa Jaringan Listrik dan Telepon Sumber: Hasil olah data primer,2013
A B
C
A B
C
Universitas Sumatera Utara
Medan Modification Centre
Hasan Basri Siregar-090406005 Page 65
4.2. Analisa Aspek Manusia 4.2.1 Analisa Pelaku Kegiatan