Uji Autokorelasi Analisis Regresi Berganda

4.3.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode saat ini t dengan kesalahan pengganggu sebelumnya t-1. Jika terjadi korelasi, maka terdapat autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Jika terjadi autokorelasi dalam model regresi berarti koefisien korelasi yang diperoleh menjadi tidak akurat, sehingga model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah dalam autokorelasi diantaranya adalah dengan Uji Durbin Watson. Menurut Lubis dkk 2007:33 cara menguji autokorelasi adalah dengan melihat model regresi linear berganda terbebas dari autokorelasi apabila nilai Durbin Watson berada dibawah angka 2. Untuk lebih jelas tingkat autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini: Tabel 4.4 Tingkat Autokorelasi Durbin Watson DW Kesimpulan Kurang dari 1,10 Ada autokorelasi 1,10 – 1,54 Tidak ada kesimpulan 1,55 – 2,46 Tidak ada autokorelasi 2,47 – 2,90 Tidak ada kesimpulan Lebih dari 2,91 Ada autokorelasi Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Nilai D-W menurut tabel 4.5 dengan tingkat signifikansi 5 dan nilai n = 52 serta k = 7 diperoleh angka dl = 1,2662 dan du = 1,8687. Oleh karena itu, nilai D-W lebih besar dari du 1,8687 dan kurang dari 7 – 1,8687 = 5,1313 7 - du, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi korelasi yaitu terdapat autokorelasi antar residual.

4.3.5 Analisis Regresi Berganda

Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik, disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best Linear Unbiased Estimator BLUE. Analisis statistik selanjutnya adalah análisis regresi dengan SPSS 18.0. Analisis regresinya yaitu analisis koefisien regresi, analisis koefisien korelasi dan determinasi, dan melakukan pengujian hipótesis.

4.3.5 Persamaan Regresi