Uji Normalitas Uji Multikolineritas Uji Autokorelasi

konsekuensi dari variabel independen”. Dimana variabel ini sering disebut dengan variabel terikat atau variabel tidak bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perbankan dalam penelitian ini diukur dengan pertumbuhn laba. Pertumbuhan laba merupakan kenaikan laba atau penurunan laba pertahun yang dinyatakan dalam presentase. Pertumbuhan laba dapat diukur dengan rumus : Laba Thn ini - Laba Thn Sebelumnya Pertumbuhan Laba = X 100 Laba Tahun Sebelumnya 3.5 Metode Analisis Data 3.5.1 Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, maksimum dan minimum. Statistik Deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan atau mendeskripsikan data yang menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami.

3.5.2 Pengujian Asumsi Klasik

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi linier berganda berdasarkan pada model pangkat kuadrat terkecil biasa - OLS Ordinary Least Square dengn menggunakan bantuan software SPSS for window versi 18. Penggunaan metode analisis dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak.

3.5.2.1 Uji Normalitas

Menurut Nugroho 2005:18, uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik Universitas Sumatera Utara dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan cara yaitu dengan Nilai Skewness dan Histogram Display Normal Curve. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, demikian sebaliknya. Dalam penelitian ini digunakan grafik histogram, grafik normal probability-plot, dan nilai skewness untuk menguji normalitas.

3.5.2.2 Uji Multikolineritas

Menurut Nugroho 2005:58, uji ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam suatu model. Kemiripan antarvariabel independen dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara variabel independen dengan variabel independen lain. Pengujian multikolineritas dilakukan dengan melihat Variance Inflating Factor VIF antar variabel independen. Batas VIF adalah 10, jika VIF 10 maka terjadi multikolineritas.

3.5.2.3 Uji Autokorelasi

Menurut Nugroho 2005:59, uji ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode sebelumnya. Metode regresi yang baik adalah tidak terdapat autokolerasi. Pengujian ini menggunakan uji Durbin Watson. Menurut Erlina 2008:107, pengambilan keputusan ada tidaknya auokorelasi adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Bila nilai Durbin-Watson DW terletak antara batas atas atau Upper Bound DU dab 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. b. Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau Lower Bound DL, maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, berarti ada autokorelasi positif. c. Bila nilai DW lebih besar dari pada 4-DL, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif. d. Bila nilai DW terletak diantara batas atas DU dan batas bawah DL atau DW terletak antara 4-DU dan 4-DL, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

3.5.2.4 Uji Heterokedastisitas