Sejarah Bank Tabungan Negara
1. Sejarah Bank Tabungan Negara
Bank BTN pada awalnya didirikan dengan tujuan agar masyarakat Indonesia gemar menabung. Ketika zaman penjajahan, Bank BTN itu dibentuk seiring dengan perjuangan rakyat Indonesia merebut kemerdekaan yang telah dirampas oleh kolonial Belanda. Pada tahun 1987 berdirilah Postpaarbank yang merupakan cikal bakal dari Bank BTN. Pada awal-awal pendiriannya, kegiatan operasional tidak berjalan mulus karena aset bank dibekukan oleh penjajah Jepang.
Postpaarbank berkedudukan di Batavia (Jakarta) karena dianggap sebagai pangsa pasar yang potensial dan menguntungkan. Postpaarbank memperkenalkan kepada masyarakat lembaga perbankan yang lebih maju dan dan baik dibandingkan sistem perbankan lainnya. Sebenarnya sistem yang dianut Postpaarbank tidak sama dan jauh dari sempurna bila dibandingkan dengan sistem perbankan pada saat ini. Sampai tahun 1931, Postpaarbank menunjukkan perkembangan yang pesat karena didukung oleh pertumbuhan nasabah yang terus bertambah setiap tahun. Minat masyarakat semakin tinggi dengan menaruh uangnya di bank dengan alasan keamanan dan keuntungan lain yang didapatkannya.
Berdasarkan sejarah Bank BTN yang dikutip dari bank.web.id menjelaskan bahwa Postpaarbank merupakan nama bank yang diberikan oleh Belanda kepada pemerintah Indonesia untuk mendukukung perekonomian di Indonesia. Dengan masuknya bank tersebut masyarakat tampak secara bersungguh-sungguh untuk menabung sebagian uangnya ke bank. Tiap hari semakin banyak yang menabung uangnya di bank tersebut. Ajakan Postpaarbank terhadap budaya menabung merupakan awal yang tepat dalam pertumbuhan ekonomi sekaligus sebagai kontrol uang yang beredar Berdasarkan sejarah Bank BTN yang dikutip dari bank.web.id menjelaskan bahwa Postpaarbank merupakan nama bank yang diberikan oleh Belanda kepada pemerintah Indonesia untuk mendukukung perekonomian di Indonesia. Dengan masuknya bank tersebut masyarakat tampak secara bersungguh-sungguh untuk menabung sebagian uangnya ke bank. Tiap hari semakin banyak yang menabung uangnya di bank tersebut. Ajakan Postpaarbank terhadap budaya menabung merupakan awal yang tepat dalam pertumbuhan ekonomi sekaligus sebagai kontrol uang yang beredar
a. Masa Pendudukan Jepang Pada tahun 1942 Jepang masuk ke Indonesia yang mengubah seluruh aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat termasuk di bidang perbankan. Secara resmi Jepang mengambil alih Postpaarbank yang merupakan bank buatan Belanda dan berganti nama menjadi Tyokin Kyoku. Berdasarkan visinya Tyokin Kyoku bentukan Jepang tidak berbeda jauh dengan Postpaarbank, yaitu mengajak masyarakat Indonesia untuk gemar menabung. Namun pada perjalanannya Tyokin Kyoku gagal mengembangkan bank tersebut dikarenakan masyarakat beranggapan menabung sesuatu yang memaksakan sehingga masyarakat enggan menyimpan uangnya di Bank. Hingga akhirnya pada tahun 1945 Jepang diusir oleh rakyat Indonesia dengan memplokamirkan kemerdekaan Republik Indonesia.
b. Masa Kemerdekaan Dengan berakhirnya masa penjajahan maka Tyokin Kyoku diambil oleh pemerintah Republik Indonesia. Nama bank kemudian diubah menjadi Kantor Tabungan Pos (KTP) yang diprakarsai oleh Darmo Soetanto selaku direktur utama. Dalam perjalanannya Kantor Tabungan Pos berkembang dengan pesat dan berkontribusi pada pembentukan perekonomian masyarakat. Hal yang mendasar adalah peralihan uang Jepang menjadi Oeang Republik Indonesia (ORI) yang merupakan tugas dari bank tersebut. Melalui KTP maka uang Jepang yang beredar di masyarakat
Tabungan Pos yang merupakan satu-satunya lembaga keuangan di Indonesia.
c. Masa Peralihan Pada masa peralihan ini merupakan cikal bakal terbentuknya sebuah lembaga tabungan dengan nama Bank Tabungan Negara (BTN). Langkah tersebut merupakan kepastian berdirinya BTN yang sebelumnya terilhami dari pendirian Bank Tabungan Pos. Dalam perjalanannya banyak perbedaan pendapat tentang tanggal lahir bank tersebut, ada sebagian pendapat yang menyatakan bahwa dasar pendirian BTN didasarkan pada UU No. 20 tahun 1968, yang sebelumnya didahului dengan lahirnya UU Pokok Perbankan No. 14 tahun 1967, tetapi ada sebagian pendapat yang menyatakan bahwa pendirian BTN itu didasarkan pada UU Darurat No. 50 tahun 1950 yang diundangkan pada tanggal 9 Pebruari 1950. Latar belakang ketetapan ini adalah sebelum diberlakukannya UU No. 20 tahun 1968, sebelumnya telah diambil sikap untuk kembali membuka operasional Bank Tabungan Pos RI melalui UU Darurat No. 50 tersebut. Jadi sudah ada yang melandasi lahirnya BTN tersebut sebelum UU No. 20 tahun 1968 diberlakukan. Akhirnya setelah sempat menjalani tanggal lahir BTN pada tanggal 20 Desember setiap tahunnya, maka melalui ketetapan Direksi No. 05/DIR/BIDIR/0993 tanggal 27 September 1993 kembali ditetapkan bahwa tanggal lahir BTN adalah tanggal 9 Pebruari 1950. Mulai saat itu BTN diperingati setiap tanggal 9 Pebruari karena memang dia lahir pada tanggal tersebut. BTN pada awalnya mempunyai tugas pokok untuk ikut serta dengan pemerintah pada saat itu untuk memperbaiki perekonomian rakyat dalam rangka pembangunan ekonomi nasional dengan jalan menghimpun dana- dana dari masyarakat, terutama dalam bentuk Tabungan. Seperti Bank Tabungan Pos yang berfungsi untuk meneruskan tugas KTP untuk mengajak masyarakat Indonesia gemar menabung, maka demikianlah
Bank Tabungan Negara merupakan salah satu badan usaha milik negara yang terbentuk berdasarkan Peraturan Menteri nomor 24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang kedudukannya di bawah menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada waktu itu saham sebesar 51% dimiliki oleh negara, sehingga pemerintah juga ikut dalam pengelolaan dan pengawasan BTN. BTN cabang Surakarta beralamat di Jalan Slamet Riyadi nomor 282 Surakarta dan berkode pos 57141. Bank Tabungan Negara memiliki luas tanah 2.300 m2 dan bangunan seluas 1.500 m2. BTN cabang Surakarta yang terletak di Jalan Slamet Riyadi nomor 282 memiliki tiga lantai dengan rincian sebagai berikut:
a. Lantai 1: Pelayanan pelanggan (customer service), ruang proses akuntansi, unit kontrol bagian pemasaran, koperasi karyawan BTN dan laboratorium komputer.
b. Lantai 2: Ruang pimpinan, ruang sekretaris, tempat rapat, ruang administrasi peminjaman dan general branch administration.
c. Lantai 3: Ruang koleksi, aula dan loan recovery. BTN cabang Surakarta didirikan pada tahun 1990 yang merupakan pecahan dari BTN kantor cabang Yogyakarta. Pihak manajemen menilai bahwa Surakarta memiliki prospek yang strategis dan di dukung oleh daya ekonomi yang kuat dari warganya. Pendirian BTN akan mendukung perekonomian warga di Surakarta sekaligus dapat memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaaan.
Sejak berdirinya BTN cabang Surakarta sudah mengalami perpindahan sebanyak tiga kali dengan alasan tertentu. Pada saat didirikan lokasi BTN terletak di Jalan Slamet Riyadi nomor 282 yang merupakan gedung sewaan. Selanjutnya pada tahun 1993 melakukan perpindahan kantor ke Ruko Beteng Plaza Blok A 11-12, Jalan Kapten Mulyadi yang merupakan gedung sewaan. Pada akhirnya BTN memiliki bangunan sendiri pada tahun 1997 di Jalan Slamet Riyadi nomor 282.
a.Visi Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta
Tahun ini merupakan momentum yang baik untuk mempertajam visi dengan melakukan transformasi diberbagai lini demi meningkatkan pertumbuhan berkesinambungan bagi bank BTN. Hal ini disadari sebagai
tanggung jawab bersama mewujudkan visi perusahaan “Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan dan mengutamakan
kepuasan nasabah (to be the leading bank in house finance )”.
Menjadi bank terkemuka tidak hanya berkaitan dengan perolehan aset melainkan upaya bank BTN untuk berpegang pada prinsip melayani kebutuhan perumahan bagi seluruh kalangan masyarakat. Bank BTN berkeinginan menjadi bagian dalam pembangunan kemantapan untuk mempertajam visi tersebut menjadi nilai lebih bank BTN sehingga tercipta World Savings Banks Institute (WSBI) yang memberikan bantuan sebesar Rp 20.000.000.000,00 untuk mengembangkan produk tabungan baru yang ditujukan bagi masyarakat kelas bawah. Produk ini telah dikembangkan sejak tahun 2010 agar kemampuan finansial masyarakat bawah menjadi lebih kuat.
b. Misi Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta
1) Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri yang terkait, pembiyaan konsumsi dan usaha kecil menengah.
2) Meningkatkan keunggulan-keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis yang berbasis teknologi terkini.
3) Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas, profesional dan memiliki integritas tinggi.
4) Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan Good Corporate Governance untuk meningkatkan shareholder Value.
Enam Nilai Dasar
12 Perilaku Utama
Penjelasan Pelayanan Prima Service Excellence
Ramah, sopan dan bersahabat peduli proaktif dan cepat tanggap
Memberikan pelayanan yang melebihi harapan pelanggan (internal dan eksternal)
Inovasi Innovation
Berinisiatif dan berorientasi menciptakan nilai tambah
Gagasan dan ide bersifat berkelanjutan
Keteladanan Exemplary Behavior
Menjadi contoh atau teladan dalam berperilaku baik dan benar
Berawal dari diri sendiri dan budaya kerja keras
Profesionalisme Professionalism
Kompetensi dan bertanggung jawab melalui bekerja cerdas dan tuntas
Memberikan hasil kerja yang terbaik
Integritas Integrity
Konsisten dan disiplin serta bekerja cerdas dan tuntas
Konsisten antara pikiran, perkataan dan tindakan
Kerjasama Team Work
Tulus dan terbuka dan saling percaya dan menghargai
Membangun sikap yang tulus dan terbuka dengan sesama insan bank BTN
Tabel 3: Nilai-nilai perusahaan
Gambar 3: Struktur Organisasi Bank BTN Cabang Surakarta
Branch Manager
Secretary
DBM Commercial
Housing & Commercial Lending Unit
Relationship Management
Commercial Funding
& Services Unit
Govern & Corp.
Education Inst. &
Others
DBM Consumer
Mortage & Consumer Lending Unit
Consumer Loan Marketing
Consumer Loan Service
Consumer Loan Analyst
Consumer Funding & Services Unit
Consumer Funding Marketing
Post Office Aliance
Costumer Care Unit
Costumer Service
Service Quality
Sub Branch
DBM Suporting
Collection & Work Out Unit
Accounting
Operation Unit Control Unit
Teller Service
Transaction
Processing
Sub Unit
Restructuring Analyst
Legal & Loan Recovery
Accounting & Reporting
Internal Control
General
Admin Sub Unit
Loan Admin
& Doc Sub Unit
Human Capital
Support
Logistic Support
Loan Administration
Loan Document
Transaction Processing &
IT Support
Dari struktur organisasi yang telah dibuat sebelumnya, pada setiap bagian memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan bagiannya masing-masing yaitu :
a. Kepala Cabang
1) Bertanggung jawab atas penerapan prinsip mengenal nasabah (PBI No.3/10/PBI/2001).
2) Bertanggung jawab atas pengelolaan risiko bisnis, baik yang dilakukan oleh Cabang, Kantor Pembantu Cabang (Kacapem), Kantor Kas (Kankas).
3) Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan dan aktivitas yang menyangkut Manajemen Teknologi Sistem Informasi (MTSI) di Kantor Cabang termasuk password cadangan.
4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan ketentuan yang menyangkut operasional bank baik intern ataupun ekstern.
5) Bertanggung jawab atas penetapan target dana, kredit, feebased, dan
penetapan anggaran cadangan secara keseluruhan.
6) Bertanggung jawab atas peningkatan peran bisnis Cabang, Kantor Pembantu Cabang, Kantor Kas yang berorientasi pada profit yang optimal.
7) Bertanggung jawab atas melakukan perencanaan, bimbingan dan
pembinaan serta penilaian kepada pegawai yang dibawahi.
8) Bertanggung jawab pada saat terselenggaranya kegiatan yang bersifat Good Corporate Government .
b. Deputi Manajer Cabang atau Deputy Branch Manager (DBM) Retail
1) Bertanggung jawab mewakili atas pengelolaan risiko bisnis, baik yang dilakukan oleh Cabang, Kantor Pembantu Cabang (Kacapem), Kantor Kas (Kankas).
2) Bertanggung jawab mewakili atas seluruh aktivitas yang menyangkut Manajemen Teknologi Sistem Informasi (MTSI) di Kantor Cabang 2) Bertanggung jawab mewakili atas seluruh aktivitas yang menyangkut Manajemen Teknologi Sistem Informasi (MTSI) di Kantor Cabang
4) Bertanggung jawab mewakili atas penetapan target dana, kredit, feebased , dan penetapan anggaran cadangan secara keseluruhan.
5) Bertanggung jawab mewakili atas peningkatan peran bisnis cabang, Kantor Pembantu Cabang, kantor kas yang berorientasi pada profit yang optimal.
6) Bertanggung jawab mewakili atas melakukan perencanaan, bimbingan dan pembinaan serta penilaian kepada pegawai yang dibawahi.
c. Retail Service Head
1) Bertanggung jawab atas perencanaan dan penatapan strategi bisnis di unit kerja yang menjadi tanggung jawab sesuai kebijakan bank.
2) Bertanggung jawab atas pengelolaan risiko yang ada pada unit kerja yang dibawahi.
3) Bertanggung jawab atas pelaksanan kontrol penggunaan Manajemen Teknologi Sistem Informasi (MTSI) pada unit kerja yang dibawahi.
4) Bertanggung jawab atas pembuatan srtategi pencapaian target dana, kredit, feebased penggunaan fitur produk.
5) Bertanggung jawab atas sebagai Loan Service (jika tidak terbentuk Head di loan Service).
6) Bertanggung jawab atas terbinanya hubungan baik dengan pihak eksternal yang berkaitan dengan bisnis bank.
7) Bertanggung jawab atas pencapaian srtategi pencapaian target dana, kredit, feebased penggunaan fitur produk.
8) Bertanggung jawab atas peningkatan kualitas pelayanan di unit kerja Retail Service secara terus menerus sesuai standar pelayanan front liner .
9) Bertanggung jawab atas pencatatan dan pelaporan terhadap kejadian dan kegiatan yang mengandung risiko dan mengawasi pelaksanaan Quality Service Level .
1) Bertanggung jawab atas transaksi tunai dan non tunai nasabah melalui loket.
2) Bertanggung jawab atas akurasi dan kelengkapan entry data transaksi tunai dan non tunai melalui loket
3) Bertanggung jawab atas kesesuaian antara fisik uang, bukti dasar transaksi dan hasil entry transaksi.
4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan sesuai dengan standar pelayaan front liner.
5) Bertanggung jawab atas terbebasnya kas dari uang palsu atau tidak sah dan bila ada laporkan ke Head Teller.
e. Customer Servive (SC)
1) Bertanggung jawab atas penggunaan anggaran promosi dalam rangka pencapaian target dana, kredit dan feebased.
2) Bertanggung jawab atas pencapaian target dana, kredit, feebased dan peningkatan penggunaan fitur produk.
3) Bertanggung jawab atas pembuatan laporan hasil pencapaian target dana, kredit, feebased dan peningkatan penggunaan fitur produk.
4) Bertanggung jawab atas pemberian pelayanan Service Quality Level untuk nasabah prima.
f. Loan service
1) Bertanggung jawab atas proses pemberian kredit KPR atau non KPR sesuai dengan ketentuan bank.
2) Bertanggung jawab atas kualitas rekomendasi paket analisis kredit KPR ataupun non KPR.
3) Bertanggung jawab atas kebenaran dan kelengkapan berita acara pengikatan untuk kemudian diserakan kepada unit kerja terkait.
4) Bertanggung jawab untuk terus mengikuti perkembangan informasi yang mengandung risiko serta informasi potensi bisnis untuk mendukung kualitas analisis kredit.
1) Bertanggung jawab terhadap standar kualitas yang tinggi dalam bidang pemrosesan transaksi, administrasi kredit dan administrasi umum cabang.
2) Bertanggung jawab dalam melakukan otorisasi transaksi sesuai dengan batas kewenangan.
3) Bertanggung jawab terhadap pengelolaan operasional harian cabang untuk menjamin efektifitas dan efisiensi.
4) Bertanggung jawab terhadap terlaksananya approval untuk transaksi RTGS (Real Time Gross Settlement), Credit Note (CN), kiriman uang dan koreksi lainnya sesuai dengan bukti dasar.
5) Bertanggung jawab terhadap akurasi dan kebenaran administrasi pajak di kantor cabang.
6) Bertanggung jawab terhadap berlangsungnya operasional infrastruktur
kantor cabang, kantor pembantu cabang, dan kantor kas.
7) Bertanggung jawab terhadap install program aplikasi baru.
8) Bertanggung jawab atas bahwa kegiatan yang berkaitan dengan kliring dan transfer antar rekening di Bank Indonesia mulai dari persiapan, kliring penyerahan, penerimaan, kliring tolakan berjalan dengan baik.
9) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bimbingan dan pembinaan kepada staf-staf pada unit kerja transaction Processing, General Administration Administration Dan Loan Administration .
10) Bertanggung jawab terhadap keamanan cabang setiap saat.
h. Load Administration
1) Bertanggung jawab atas proses administrasi dan penerbitan Bank Garansi.
2) Bertanggung jawab atas pengelolaan pencairan dana notaris atau pihak lainnya sesuai dengan ketentuan bank.
3) Bertanggung jawab atas pembentukan ID kolektor kedalam sistem.
4) Bertanggung jawab atas proses rekonsiliasi Sub Ledger, General 4) Bertanggung jawab atas proses rekonsiliasi Sub Ledger, General
i. General Branch Administration
1) Bertanggung jawab atas akurasi dan kelengkapan hasil entry data kepegawaian.
2) Bertanggung jawab atas ketatausahaan kepegawaian di kantor cabang. j. Accounting and Control
1) Bertanggung jawab atas ketaatan Kantor Cabang, Kantor Pembantu Cabang, Kantor Kas terhadap serta kebijakan serta prosedur yang ada.
2) Bertanggung jawab pada saat dilakukan koordinasi tindak lanjut hasil pemeriksaan intern maupun ektern.
3) Bertanggung jawab terhadap keakurasian dan ketepatan laporan keuangan antar kantor cabang, kantor pembantu cabang dan kankas.
4) Bertanggung jawab atas penyelesaian suspend dan rekening selisih lainnya.
5) Bertanggung jawab dalam melakukan perencanaan, pembinaan dan penilaian kepada filling staf, internal control staf, general ledger staf dan reporting staf. k. Collection and Workout
1) Bertanggung jawab memastikan bahwa semua langkah penyelesaian kredit bermasalah telah sesuai dengan ketentuan bank bebas dari permasalahan hukum yang merugikan BTN.
2) Bertanggung jawab terhadap efektivitas tindakan penyelesaian kredit KPR dan kredit umum termasuk kredit pasif.
3) Bertanggung jawab atas membina nama baik dengan KP2LN (Kantor Pelayanan Piutang Dan Lelang Negara), pengadilan negeri atau instalasi lain yang terkait dalam penyelesaian kredit bermasalah.