Buku Program Konas BKPSL dan Semnas Ling

Panitia:

Hefni Effendi, Yudi Setiawan, Sri muslimah, Sri Malahayati Yusuf, Prita Ayu Permatasari, Vina Nurul Husna, Luisa Febrina Amalo, Luluk D.W. Handayani, Irza Arnita Nur, Arif Kurnia Wijayanto, Setyo P. Nugroho, Bagus A. Utomo, Taufiq Yuliawan, Pungki Ari Wibowo, Ris ka Dwi Septiani, Atik Sunariati, Suwandono, Jantan Susila Angkasa, Riski Meidiza, Jailani.

Sekretariat:

Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH-LPPM, IPB), Gedung PPLH Lt. 2-

4, Jl. Lingkar Akademik, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680, Jawa Barat, Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas karunia-Nya Konferensi Nasional BKPSL ke-23 dan Seminar Nasional

Lingkungan dengan tema “Internasionalisasi Kompetensi Sumberdaya Manusia dan Kelembagaan dalam Pengelolaan Lingkungan pada Era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) ” telah dilaksanakan pada tanggal 8‒

9 Desember 2016 di IPB International Convention Center, Botani Square, Bogor. Seminar ini diselenggarakan sebagai media sosialisasi hasil penelitian di bidang pengelolaan lingkungan. Seminar Nasional Lingungan dijadikan sebagai media tukar menukar informasi dan pengalaman, ajang diskusi ilmiah, peningkatan kemitraan di antara peneliti dengan praktisi, mempertajam visi pembuat kebijakan dan pengambil keputusan, serta peningkatan kesadaran kolektif terhadap pentingnya pengelolaan lingkungan.

Buku program ini memuat abstrak dari berbagai hasil penelitian mengenai pengelolaan lingkungan yang terbagi menjadi beberapa subtema seperti Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Fisik, Kimia, dan Biologi (PFKB), estetika ekologi dan Konservasi Keanekaragaman Hayati Lingkungan (EKHL), dan Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal dan Regulasi (KLR). Abstrak-abstrak tersebut berasal dari para peneliti di lingkungan perguruan tinggi dan kementerian.

Semoga penerbitan buku program ini dapat digunakan sebagai informasi dalam pengembangan penelitian di masa akan datang, serta dijadikan bahan acuan dalam pengelolaan lingkungan. Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu, kami ucapkan terima kasih.

Dr. Ir. Hefni Effendi, M.Phil Ketua BKPSL 2014-2016

Daftar Isi

1. Kata Pengantar

Dr. Ir. Hefni Effendi, M.Phil [3] Ketua BKPSL 2014-2016

2. Jadwal Acara

3. Abstrak Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Fisik, Kimia, dan Biologi (PFKB)

PFKB 001 Pemetaan Zona Kerentanan Tanah Longsor Daerah Aliran Sungai (DAS)

Tondano dan Sekitarnya Provinsi Sulawesi Utara [16]

PFKB 002 Potensi Endomikoriza Indigenous untuk Pengelolaan Rehabilitasi Lahan Bekas

Tambang Nikel Sorowako [16]

PFKB 003 Pengaruh Tanaman Akar Wangi (Vetivera zizanoides) dalam Penyisiha n

TKN Dan TP dalam Air Limbah Kantin Pengolahan Air Limbah Kantin dengan Metode Subsurface Constructed Wetland Multilayers Filtration Tipe Aliran Vertikal

PFKB 004 Monitoring Kualitas Air Laut Perairan Pulau-pulau Kecil di Sekitar Kota

Padang, Sumatera Barat [18]

PFKB 005 Konsentrasi Merkuri pada Rambut Kepala dan Kondisi Kesehatan

Masyarakat di Penambangan Emas Tradisonal Buladu [18]

PFKB 006 Pemanfaatan Limbah Sekam Padi sebagai Prekursor dalam Pembuatan

Komposit Karbon Aktif-MnO 2 Nanopartikel sebagai Material Elektroda Pseudo-kapasitor [19] PFKB 007 Evaluasi Karakteristik Kualitas Air Danau Limboto [19]

PFKB 008 Profil Kualitas Air Danau Maninjau Pasca Kematian Massal Ikan Budidaya

di Keramba Jaring Apung [20]

PFKB 009 Efektifitas Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah dalam Menurunkan Kadar

Logam Berat Di PT. Geoservices Balikpapan [20]

PFKB 010 Kemampuan akar wangi (Vetiveria zizanioides L. Nash) sebagai Fitoremediator

dalam Menyerap Hasil Limbah Budidaya Perikanan [21]

PFKB 011 Analisis Penurunan FE Pada Air Asam Tambang dengan Metode Costructed

Wetland Menggunakan Typha angustifolia Lati Mine Operation PT. Berau Coal, Kalimantan Timur

PFKB 012 Pengaruh Alih Fungsi Lahan terhadap Konsentrasi TSS (Total Suspended Solid) di Perairan Utara Pulau Bengkalis [22] PFKB 013 Penyebaran Logam Berat Cadmium (Cd) dan Timbal (Pb) pada Air Sungai dan Sumur di Daerah Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Wukirsari Gunung Kidul, Yogyakarta

[23] PFKB 014 Studi Degradasi Zat Warna Reactive Black 5 Menggunakan Advanced Oxidation Process (AOP) Dengan Variasi Kombinasi Ozon dan UV [23] PFKB 015 Pola Sebaran Lindi TPA Batu Layang, Pontianak [24] PFKB 016 Potensi Makroalga Caulerpa sp. sebagai Bahan Baku Penghasil Biogas dengan Sistem Batch [24] PFKB 017 Penanganan Bahan Kimia Berbahaya pada Bagian Pengecatan Mobil (Studi Kasus: Auto 2000 Body and Paint Balikpapan) [25] PFKB 018 Pemodelan Sebaran Emisi Gas dari Cerobong Pabrik dengan Model Gaussian [25] PFKB 019 Dampak Pencemaran Udara terhadap Peningkatan Keasaman Air Hujan di Kota Jakarta dan Bandung [26] PFKB 020 Distribusi Spasio Temporal Nitrogen dan Fosfat di Daerah Tangkapan Air Danau Tondano Provinsi Sulawesi Utara [26] PFKB 021 Alokasi Air Menggunakan Pendekatan Ekonomi di Waduk Jatiluhur, Jawa Barat

– Indonesia [27] PFKB 022 Uji Penurunan Kandungan Logam Berat Pada Limbah Pada Lindi/Leachate Dengan Media Kerang Air Tawar (Anodonta woodiana) [28] PFKB 023 Efektivitas Pengelolaan Sampah di Kampus IPB Dramaga, Bogor [29] PFKB 024 Fitoremediasi Limbah Cair Batik Menggunakan Vetiver (Chrysopogon zizanioides (L.) [29] PFKB 025 Penentuan Waktu Tanam dan Profit Ubijalar (Ipomea batatas L.) karena

Pengaruh Faktor Iklim di Sentra Pertanian Ubijalar Cikarawang, Bogor

[30] PFKB 026 Pemantauan Kualitas Udara Ambien di sekitar Area Fasilitas Pengeboran Minyak dan Gas Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin, Provinsi Sulawesi Selatan

[30] PFKB 027 Kondisi Nutrien dan Logam Berat di Perairan Sekitar Pulau Matak (Laut

Natuna), Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau

PFKB 028 Evaluasi Pengelolaan Dampak Kegiatan Penambangan Emas Pada Komponen

Hidrologi [31]

Estetika Ekologi dan Konservasi Keanekaragaman Hayati Lingkungan (EKHL)

EKHL 001 Kelimpahan dan Komposisi Fitoplankton di Perairan Waduk Pluit Jakarta

Barat [33]

EKHL 002 Pengaruh Pencahayaan terhadap Kinerja Karyawan Kantor PT. Anugrah

Karya Sukses Balikpapan [33]

EKHL 003 Nilai Ekonomi-Jasa Lingkungan Ekosistem Rawa (Studi Kasus Dari

Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan) [34]

EKHL 004 Degradasi Hutan Lindung Tipe Kerangas Contoh Kasus: Pengelolaan Hutan

Lindung Tipe Kerangas di Kalimantan Selatan [35]

EKHL 005 Perubahan Tutupan Lahan di DAS Tondano, Sulawesi Utara: Implikasi Bagi

Pengelolaan Sumberdaya Alam Berkelanjutan [36]

EKHL 006 Inventarisasi Potensi Wisata Ekstrim Batu Dinding Kabupaten Minahasa

Selatan [36]

EKHL 007 Fenology Bunga Jenis-Jenis Pohon pada Kawasan Hutan di Pulau Lombok

sebagai Marka Biologi Climate Change [37]

EKHL 008 Implementasi Prinsip Ekowisata Berbasis Masyarakat dalam Pengelolaan

Clungup Mangrove Conservation Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang

EKHL 009 Etika Wisatawan Domestik terhadap Upaya Konservasi Pantai (Studi Kasus

Pantai Balekambang Kabupaten Malang) [38]

EKHL 010 Komponen Lingkungan dalam Pembentukan Rantai Nilai Sayur: Studi Kasus

pada Rantai Pasok Sayuran Dataran Tinggi dari Rurukan Sulawesi Utara [39]

EKHL 011 Evaluasi Perubahan Hutan Mangrove di Delta Mahakam, Kalimantan Timur

untuk Pengelolaan Kawasan Pesisir [40]

EKHL 012 Pergerakan Avifauna Langka di Kampus IPB Darmaga Menggunakan Fungsi

Animal Movements [41]

EKHL 013 Studi Keanekaragaman dan Kelimpahan Ikan di Perairan Kota Balikpapan,

Provinsi Kalimantan Timur [41] EKHL 014 Estimasi Potensi Produksi Oksigen Vegetasi Tingkat Pohon di Hutan Kota Himba Kahui Kota Palangka Raya [42]

Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal dan Regulasi (KLR)

KLR 001 Quo Vadis Mediasi sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Perkebunan Kelapa Sawit (Studi Kasus: Sengketa Antara Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Dengan Warga Desa Sidomulyo, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan)

[43] KLR 002

Studi Kesediaan Masyarakat Kota Padang untuk Mengumpulkan Limbah Minyak Jelantah dan Sisa Makanan Berminyak

[43] KLR 003

Sinergi Pengelolaan Lingkungan Hidup Melalui Sistem Pengendalian Hama Terpadu (Kasus pada Usahatani Bawang Merah)

[44] KLR 004

Analisis Klaster Tambak Garam di Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto

[45] KLR 005

Meningkatkan Kapasitas Kelompok Siaga Bencana dalam Pengelolaan Lingkungan dan Ancaman Bencana

[45] KLR 006

Keindahan Pola-pola yang Menghubungkan Akal-budi dengan Alam Lingkungan

[46] KLR 007

Strategi Edukasi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Melalui Integrasi Pembelajaran di Pendidikan Menengah

[46] KLR 008

Pengembangan Konsep Keberlanjutan Lingkungan Dengan Pendekatan Asset Based Community Development (Studi Kasus Di UIN Sunan Ampel Surabaya)

[47] KLR 009

Pengelolaan Air Limbah Kantin Kampus Unand Limau Manis yang Berkelanjutan dengan Analisis Valuasi Ekonomi

[47] KLR 010

Green Star Pada Perancangan Bangunan Rumah Sakit Pendidikan Di Kampus UIN Malang

[48] KLR 011

Membangun Kompetensi dan Profesi Pengelola Lingkungan Hidup

[48] KLR 012

Pengelolaan Perikanan oleh Penanaman Modal Asing Pasca Perpres Nomor 44 Tahun 2016

[49] KLR 013

Dampak Penerapan Agroforestri terhadap Fungsi Lingkungan dan Ekonomi (Studi Kasus Pada Das Cikawung, Jawa Barat)

[50] KLR 014

Perkembangan Sistem Pertanggungjawaban dan Ganti Rugi Internasional dalam Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup: Hubungan dan Implementasi dalam Sistem Hukum Nasional di Indonesia Khususnya dalam Kerangka Penegakan Hukum Lingkungan

KLR 015 Studi Perilaku Usaha Tani Apel (Malus sylvetris Mill) Berwawasan Lingkungan Di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu

[51] KLR 016

Penguatan Subak dalam Menjaga Keberlanjutan Sumber Daya Air di Bali [51] KLR 017

Strategi Pemberdayaan Perempuan Pesisir dalam Pembangunan Ekonomi Desa Melalui Optimalisasi Potensi Sumber Daya Ikan Non Target

[52] KLR 018

Model Penguatan Sumber Daya Manusia Melalui Kemitraan Pusat Studi Lingkungan Universitas Muhammadiyah Surakarta

[53]

JADWAL ACARA

JADWAL ACARA

BALLROOM 1 KAMIS, 8 DESEMBER 2016

08.00-13.00

08.00-08.30

Registrasi

08.30-08.40

Tarian Pembukaan

08.40-08.50

Menyanyikan lagu Indonesia Raya

08.50-09.00

Sambutan Ketua Panitia

09.00-09.20

Sambutan Rektor IPB

Prof. Dr. Herry Suhardiyanto, M.Sc. Rektor Institut Pertanian Bogor 09.20-09.40

Keynote Speech

Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc.* Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

09.40-09.50 Pemberian Cinderemata, Foto Bersama, dan Pembacaan Doa

09.50-10.00

Coffee Break

10.00-12.00

Diskusi Panel

10.00-10.20 Standarisasi kompetensi SDM dan kelembagaan pengelola lingkungan

Ir. Sumarna F. Abdurrahman* Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) 10.20-10.40

Upaya KLHK dalam internasionalisasi SDM dan kelembagaan pengelola lingkungan

Dr. Bambang Soepijanto* Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM KLHK) 10.40-11.00

internasionalisasi kompetensi pengelolaan lingkungan di Indonesia Ir. Wachjono, M. Si* Praktisi Standarisasi Kompetensi Pengelolaan Lingkungan 11.00-11.20

Implementasi standarisasi dan

Sistem, implementasi, dan penegakan hukum lingkungan di Indonesia

Prof. Dr. Asep Warlan Yusuf SH. MH. Pakar Hukum 11.20-12.00

Diskusi

Moderator : Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS Institut Pertanian Bogor 12.00-13.00

Ishoma

*Dalam konfirmasi

SESI PARALEL

BALLROOM 1 KAMIS, 8 DESEMBER 2016

13.00-16.00 Kode: EKHL

Moderator: Prof.Dr. Cecep Kusmana Waktu

Presenter

Judul

13.00 Hamdani Nilai ekonomi-jasa lingkungan ekosistem rawa (studi kasus dari Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan )

13.10 Wiske Rotinsulu Perubahan tutupan lahan di DAS Tondano, Sulawesi Utara: implikasi bagi pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan

13.20 Yetrie Ludang Estimasi potensi produksi oksigen vegetasi tingkat pohon di Hutan Kota Himba Kahui Kota Palangkaraya

13.30 Zetly E. Tamod Inventarisasi potensi wisata ekstrim batu dinding Kabupaten Minahasa

13.40 Diskusi

14.10 Coffee Break/Sesi Poster

Kode: EKHL

Moderator: Prof. Dr. Cecep Kusmana Waktu

Presenter

Judul

14.30 Padusung Fenology bunga jenis-jenis pohon pada kawasan hutan di Pulau Lombok sebagai marka biologi climate change

14.40 Husamah Implementasi prinsip ekowisata berbasis masyarakat dalam pengelolaan clungup mangrove conservation Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang

14.50 Atok Miftachul Hudha Etika wisatawan domestik terhadap upaya

konservasi pantai (studi kasus Pantai Balekambang Kabupaten Malang)

15.00 Indang Dewata Monitoring kualitas air laut perairan pulau-pulau kecil di sekitar Kota Padang, Sumatera Barat

15.10 Diskusi

15.45 Coffee Break/Sesi Poster

RUANG MEETING B

13.00-16.00

KAMIS, 8 DESEMBER 2016 Kode: KLR

Moderator: Ir. Hariyanto Putro, MS. Waktu

Presenter

Judul

13.00 Fadjar Goembira Studi kesediaan masyarakat Kota Padang untuk mengumpulkan limbah minyak jelantah dan sisa makanan berminyak

13.10 Andjar astuti Sinergi pengelolaan lingkungan hidup melalui sistem pengendalian hama terpadu (kasus pada usahatani bawang merah)

13.20 Nasfryzal Carlo Meningkatkan kapasitas kelompok siaga bencana dalam pengelolaan lingkungan dan ancaman bencana

13.30 Suwondo Strategi edukasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan melalui integrasi pembelajaran di pendidikan menengah

13.40 Diskusi

14.10 Coffee Break/Sesi Poster

Kode: KLR

Moderator: Ir. Hariyanto Putro, MS. Waktu

Presenter

Judul

14.40 Erry Ika Rhofita Pengembangan konsep keberlanjutan lingkungan dengan pendekatan asset based community development (studi kasus di UIN Sunan Ampel Surabaya)

14.50 Andreas Pramudianto Perkembangan sistem pertanggungjawaban dan ganti rugi internasional dalam pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup : hubungan dan implementasi dalam sistem hukum nasional di Indonesia khususnya dalam kerangka penegakan hukum lingkungan

15.00 I Made Sudarma Penguatan subak dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air di bali

15.10 Muhammad Quo vadis mediasi sebagai alternatif penyelesaian Syaifuddin

sengketa perkebunan kelapa sawit (studi kasus: sengketa antara perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan warga Desa Sidomulyo, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan)

15.20 Diskusi

16.15 Coffee Break/Sesi Poster

SESI PARALEL

RUANG MEETING B JUMAT, 9 DESEMBER 2016

08.00-13.00

Registrasi 08.00-08.30

Kode: PFKB

Moderator: Dr. Arief Sabdo Yuwono Waktu Presenter

Judul

08.30 Kahar Mustari Potensi endomikoriza indigenous untuk pengelolaan rehabilitasi lahan bekas tambang nikel Sorowako

08.40 Marike Mahmud Konsentrasi merkuri pada rambut kepala dan kondisi kesehatan masyarakat di Penambangan Emas Tradisonal Buladu

08.50 Muhammad Zakir Pemanfaatan limbah sekam padi sebagai prekursor

dalam pembuatan komposit karbon aktif-MNO2 nanopartikel sebagai material elektroda pseudo- kapasitor

09.00 Mochamad Efektifitas kinerja instalasi pengolahan air limbah dalam Teguh Sujarwadi

menurunkan kadar logam berat di PT. Geoservices Balikpapan

09.10 Andi Rafika Dwi Analisis penurunan Fe pada air asam tambang dengan Rachma N

metode costructed wetland menggunakan typha angustifolia lati mine operation PT. Berau Coal, Kalimantan Timur

09.20 Diskusi

09.40 Coffee Break

Kode: PFKB

Moderator: Dr. Arief Sabdo Yuwono Waktu Presenter

Judul

09.55 Eko Siswoyo Penyebaran logam berat cadmium (Cd) dan timbal (Pb) pada air sungai dan sumur di daerah sekitar tempat pembuangan akhir (TPA) Wukirsari Gunung Kidul, Yogyakarta

10.05 R.M. Rustamaji Pola sebaran lindi TPA Batu Layang, Pontianak

10.15 Alimuddin Pemodelan sebaran emisi gas dari cerobong pabrik Hamzah Assegaf

dengan model gaussian

10.25 Diskusi

11.05 Lunch Break

15.30 Penutupan

KONFERENSI NASIONAL BKPSL KE-23

RUANG MEETING EF JUMAT, 9 DESEMBER 2016

08.00-16.00

Registrasi 08.00-08.30 Acara konferensi

08.30-15.30 Penutupan

15.30

ABSTRAK

ABSTRAK

Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Fisik, Kimia, dan Biologi (PFKB)

PFKB 001 Pemetaan Zona Kerentanan Tanah Longsor Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano

dan Sekitarnya Provinsi Sulawesi Utara. Muchtar S. Solle*, Asmita Ahmad, Paharuddin, Sartika Laban (Pusat Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup

Tanah longsor dan banjir bandang di Sulawesi Utara terjadi pada tanggal 22 Januari 2014. Kejadian tersebut mengakibat korban jiwa, harta benda dan kerusakan infrastruktur. Untuk mengurangi dan mengantisipasi kejadian tersebut dilakukan penelitian yang menghasilkan peta kerentanan tanah longsor. Peta tersebut dapat dijadikan acuan dalam merevisi kembali struktur dan pola ruang provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini menggunakan metode survei dan pemetaan geologi, dan metode proses hirarki analitik (PHA). Data spasial seperti elevasi, aspek lereng, kemiringan lereng,jarak dari jalan, jarak dari sungai, litologi, pelurusan, tekstur tanah, curah hujan, penggunaan lahan atau penutupan lahan di ekstrak dari berbagai sumber dan selanjutnya diolah dengan program SIG (Sistem Informasi geografis) untuk menghitung indeks kerentanan longsor, serta menentukan faktor utama kejadian longsor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa topografi wilayah outlet Danau Tondano dan sekitarnya sebagian berada pada kelas lereng 20-30% dengan curah hujan rata-rata tahunan berada >2500mm/thn. Pemanfaatan lahan dominan adalah perkebunan, dan sebagian kecil sawah dan ladang. Jenis tanah dominan yang terbentuk adalah Inceptisol yang berasal dari batuan induk vulkanik. Kandungan mineral liat dominan adalah kaolinit. zona keretanan tanah longsor DAS Tondano terdiri dari sangat rendah sampai rendah mencapai luas 28.347 ha atau 48% dari total luas areal studi, kategori sedang meliputi luas 18.945 ha atau 32% dari total luas areal studi dan kategori tinggi sampai sangat tinggi mencapai luas areal 11.222 ha atau 15.4%.

PFKB 002

Potensi Endomikoriza Indigenous untuk Pengelolaan Rehabilitasi Lahan Bekas

Tambang Nikel Sorowako. Muh. Akhsan Akib, Kahar Mustari*, Tutik Kuswinanti, Syatrianti A. Syaiful (Department of Agrotechnology. Faculty of Agriculture, Hasanuddin University of Makassar; kahar_mustari@yahoo.com)

Percepatan pengelolaan rehabilitasi lahan pasca tambang nikel di Sorowako merupakan hal yang sangat mendapat perhatian PT. Vale Indonesia. Percepatan ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya alam khususnya mikroorganisme endomikoriza indigenous. Endomikoriza yang juga disebut mikoriza arbuscula (MA) mendapat banyak perhatian karena kemampuannya membentuk simbiosis mutualistik dengan 80% – 96% species tumbuhan. Penelitian ini bertujuan mengetahui genus spora endomokoriza indigenous yang dominan dan Percepatan pengelolaan rehabilitasi lahan pasca tambang nikel di Sorowako merupakan hal yang sangat mendapat perhatian PT. Vale Indonesia. Percepatan ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya alam khususnya mikroorganisme endomikoriza indigenous. Endomikoriza yang juga disebut mikoriza arbuscula (MA) mendapat banyak perhatian karena kemampuannya membentuk simbiosis mutualistik dengan 80% – 96% species tumbuhan. Penelitian ini bertujuan mengetahui genus spora endomokoriza indigenous yang dominan dan

PFKB 003

Pengaruh Tanaman Akar Wangi (Vetivera zizanoides) dalam Penyisihan TKN Dan TP dalam Air Limbah Kantin Pengolahan Air Limbah Kantin dengan Metode

Subsurface Constructed Wetland Multilayers Filtration Tipe Aliran Vertikal. Ariani Dwi Astuti*, Muhammad Lindu, Ramadhani Yanidar, Maria Manda Kleden (Teknik Lingkungan, Fakultas Arsitektur Lansekap Dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti; ariani_da@trisakti.ac.id)

Air limbah dari kantin merupakan air limbah domestik yang memiliki konsentrasi bahan organik yang tinggi sehingga perlu diolah sebelum dibuang agar tidak mencemari perairan. Pengolahan air limbah Kantin di SMA Negeri 34 Jakarta diawali dengan bak pengumpul dan bak aerasi, kemudian dipompakan kedalam dua reaktor yakni unit Subsurface Constructed Wetland Multilayers Filtration Tipe Aliran Vertikal dengan Tanaman Akar Wangi (SWC-MLF) dan unit Multilayers Filtration Tipe Aliran Vertikal tanpa tanaman (MLF). Tujuan penelitian ini adalah menguji efektivitas tanaman akar wangi dalam pengolahan air limbah dengan unit subsurface constructed wetland multilayers filtration tipe aliran vertikal agar memenuhi baku mutu air limbah domestik sebelum dilepaskan ke badan air. Metodologi penelitian adalah aklimatisasi tanaman, pemindahan tanaman pada reaktor dan menganalisa kualitas air limbah. Debit air limbah yang masuk ke unit pengolahan adalah 6,9615

m 3 /hari. Waktu tinggal dalam unit SCW-MLF adalah 17,7 jam. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada kondisi tunak BOD organik loading pada unit SWC-MLF adalah 309,78 – 850,73 kg BOD/Ha/hari untuk efisiensi pengolahan 61,2 – 70,8%. Efisiensi pengolahan TKN pada unit SWC-MLF adalah 10,4 - 77,1%, TP 45,7 – 76,5%. Nilai K pada unit SWC-MLF berkisar 0,35 – 0,98 m/hari untuk TKN, dan 0,08 – 0,79 m/hari untuk TP. Konsentrasi air limbah dari outlet IPAL telah sesuai dengan baku mutu air limbah domestik Pergub DKI Jakarta No. 112 Tahun 2005 untuk parameter TKN. Sedangkan hasil penelitian pada MLF pada kondisi tunak BOD organik loading adalah 9,24-545,41 Kg BOD/Ha?Hari. Nilai K pada unit MLF berkisar 0,09 m/hari untuk TKN, dan 0,09 – 0,2 m/hari untuk TP. Penyisihan TKN pada unit SCW-MLF dapat terjadi karena proses ammonifikasi diikuti nitrifikasi, asimilasi, fiksasi. Sedangkan pada unit MLF hanya terjadi proses ammonifikasi diikuti nitrifikasi dan fiksasi karena proses asimilasi hanya terjadi dengan adanya tanaman. Hal ini yang menyebabkan efisiensi penyisihan TKN SCW-MLF lebih tinggi jika dibandingka n dengan MLF

PFKB 004

Monitoring Kualitas Air Laut Perairan Pulau-pulau Kecil di Sekitar Kota Padang,

Sumatera Barat. Indang Dewata (Kepala Pusat Kajian Kependudukan, Lingkungan Hidup dan Kebencanan, Universitas Negeri Padang; i_dewata@yahoo.com)

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kualitas air laut berdasarkan parameter fisik kimia disekitar peraian pulau kecil kota Padang di lokasi pulau Sirandah, Pulau Sironjong, pulau Pesumpahan. Analisis kualitas air laut dengan menggunakan metoda standar analisis, dan di bandingkan dengan standar baku mutu Permen LH. No.82/ tahun 2004. Hasil analisa terhadap parameter air laut Pulau Sirandah (S:

0 20 E: 100 ’ 32,9”), Pulang Sironjong (S: 01 0 08 ’ 37,3 ”

0 21 E: 100 ’ 34,9”),

0 E: 100 22 ’ 11”) untuk TSS (mg/L) , COD (mg/L), BOD 5 (mg/L), DO (mg/L), PO4, lapisan minyak, Nikel, pH dan Salinitas, kadmiun

Pulau Pesumpahan (S: 01 0 07 ’ 13,1 ”

(mg/L), Minyak dan Lemak (mg/L), NH 3 (mg/L), Cu (mg/L), Zn (Mg/L) dan MPN Coliform menunjukkan kualitas dibawah baku mutu, kecuali PO 4 -P dan pH untuk pulau Sirandah. Tingginya nilai parameter tersebut sangat berhubungan dengan tingginya aktivitas kegiatan manusia di pulau Sirandah di bandingkan dengan pulau- pulau kecil lainnya. Monitoring kualitas penelitian ini perlu dilanjutkan untuk pulau- pulau lainnya dalam usaha pencegahan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia dalam rangka menjaga pelestarian alam dan fungsi melindungi habitat yang ada.

PFKB 005

Konsentrasi Merkuri pada Rambut Kepala dan Kondisi Kesehatan Masyarakat

di Penambangan Emas Tradisonal Buladu. Marike Mahmud*, Fitryane Lihawa, Beby Banteng, Frice Desei, Yanti Saleh (Fakultas Teknik/Universitas Negeri Gorontalo, Jalan Jenderal Sudirman No 6, Kota Gorontalo, Indonesia; marikemahmud@yahoo.com )

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi merkuri pada rambut kepala dan pengaruhnya pada kesehatan masyarakat di penambangan emas tradisional. Penelitian dilakukan di penambangan emas Desa Buladu Kabupaten Gorontalo Utara. Pengambilan sampel dilakukan secara acak pada rambut kepala manusia. Sampel kondisi kesehatan masyarakat dilakukan pada responden yang dijadikan sampel pada konsentrasi merkuri di rambut kepala. Jumlah responden sebanyak 20 orang. Analisis sampel merkuri di rambut kepala dilakukan pada Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu UGM dengan menggunakan mercury analyzer. Baku mutu yang dijadikan acuan untuk konsentrasi merkuri pada rambut kepala menggunakan rekomendasi dari National Research Council (NCR) sebesar 12 ppm. Hasil analisis kesehatan masyarakat selanjutnya ditabelkan dan diinteprestasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi merkuri pada rambut kepala tertinggi sebesar 952.85 mg/kg dan terendah sebesar 0.03 mg/kg dengan rata-rata konsentrasi merkuri sebesar 55.09 mg/kg. Hasil ini telah berada di atas ambang baku mutu yang ditetapkan olen NCR sebanyak 12 ppm. Banyak faktor yang memberi pengaruh konsentrasi merkuri pada manusia di antaranya tingkat pendidikan, pendapatan, sanitasi lingkungan dan kosumsi makanan. Pola Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi merkuri pada rambut kepala dan pengaruhnya pada kesehatan masyarakat di penambangan emas tradisional. Penelitian dilakukan di penambangan emas Desa Buladu Kabupaten Gorontalo Utara. Pengambilan sampel dilakukan secara acak pada rambut kepala manusia. Sampel kondisi kesehatan masyarakat dilakukan pada responden yang dijadikan sampel pada konsentrasi merkuri di rambut kepala. Jumlah responden sebanyak 20 orang. Analisis sampel merkuri di rambut kepala dilakukan pada Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu UGM dengan menggunakan mercury analyzer. Baku mutu yang dijadikan acuan untuk konsentrasi merkuri pada rambut kepala menggunakan rekomendasi dari National Research Council (NCR) sebesar 12 ppm. Hasil analisis kesehatan masyarakat selanjutnya ditabelkan dan diinteprestasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi merkuri pada rambut kepala tertinggi sebesar 952.85 mg/kg dan terendah sebesar 0.03 mg/kg dengan rata-rata konsentrasi merkuri sebesar 55.09 mg/kg. Hasil ini telah berada di atas ambang baku mutu yang ditetapkan olen NCR sebanyak 12 ppm. Banyak faktor yang memberi pengaruh konsentrasi merkuri pada manusia di antaranya tingkat pendidikan, pendapatan, sanitasi lingkungan dan kosumsi makanan. Pola

PFKB 006

Pemanfaatan Limbah Sekam Padi sebagai Prekursor dalam Pembuatan Komposit Karbon Aktif-MnO 2 Nanopartikel sebagai Material Elektroda Pseudo-kapasitor.

Muhammad Zakir*, Abdul Hayat Kasim, Musa Ramang, Bannu Abdussama d (Jurusan

Hasanuddin, Indonesia; muh.zakir@science.unhas.ac.id)

Kimia

Fakultas

MIPA, Universitas

Nanokomposit α-MnO 2 /Karbon aktif sekam padi telah disintesis dengan cara sintesis kimiawi satu-langkah dalam larutan yang mengandung KMnO 4 dan karbon aktif sekam padi (KASP) melalui nukleasi heterogenik dari MnO 2 nanopartikel pada permukaan karbon aktif sekam padi. Data difraksi XRD menunjukkan adanya peak

khas α-MnO 2 pada daerah 2-theta 37  yang lebar sebagai indikator bahwa senyawa yang diperoleh bersifat amorf. Data flouresensi (XRF) juga mendukung bahwa

setelah penambahan KMnO 4 pada larutan KASP terjadi deposisi MnO 2 nanopartikel pada permukaan KASP. Jika perbandingan reaksi KASP/KMnO 4 diturunkan morfologi MnO 2 yang tumbuh di atas permukaan KASP juga berubah dari bentuk nanorod ke nanopartikel. Pseudo-kapasitor yang dikonstruksi dengan MnO 2 /KASP sebagai elektroda positif dan KASP sebagai elektroda negatif dapat diisi/dipaka i secara reversibel pada voltase sel maksimum 2 V dalam elektrolit Na 2 SO 4 dan menghasilkan kapasitansi spesifik sebesar sebesar 25.4 mF/g, lebih besar dari superkapasitor sekam padi tanpa MnO 2 /KASP (8.6 F/g), atau terjadi kenaikan daya muat energi sebesar ± 3000 kali. Kinerja elektrokimia yang demikian baik menjadikan nanokomposit MnO2/KASP sebagai material elektroda yang menjanjikan untuk superkapasitor.

PFKB 007

Evaluasi Karakteristik Kualitas Air Danau Limboto. Fitryane Lihawa*, Marike Mahmud (Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan Universitas Negeri Gorontalo; fitryane.lihawa@ung.ac.id )

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik kualitas air pada ekosistem Danau Limboto sesuai dengan peruntukannya. Lokasi penelitian dilakukan pada Danau Limboto dan sungai-sungai yang mengalirkan airnya ke danau tersebut. Lokasi sampel diambil pada 5 titik di Danau Limboto dan 8 titik pada sungai-sungai yang disekitarnya. Sungai-sungai yang bermuara di Danau Limboto dan dijadikan sampel yakni Sungai Alo sebanyak 3 sampel, Sungai Toyidito 2 sampel, Sungai Molamahu 1 sampel, Sungai Molalahu 1 sampel dan pada Bendung Alopohu sebanyak 1 sampel. Alat yang digunakan adalah pH meter dan thermometer untuk parameter fisik, dan AAS untuk parameter kimia. Pengukuran mikrobiologi dengan menggunakan metode MPN. Hasil analisis menunjukka n bahwa kualitas air Danau Limboto maupun sungai-sungai yang berada di sekitarnya Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik kualitas air pada ekosistem Danau Limboto sesuai dengan peruntukannya. Lokasi penelitian dilakukan pada Danau Limboto dan sungai-sungai yang mengalirkan airnya ke danau tersebut. Lokasi sampel diambil pada 5 titik di Danau Limboto dan 8 titik pada sungai-sungai yang disekitarnya. Sungai-sungai yang bermuara di Danau Limboto dan dijadikan sampel yakni Sungai Alo sebanyak 3 sampel, Sungai Toyidito 2 sampel, Sungai Molamahu 1 sampel, Sungai Molalahu 1 sampel dan pada Bendung Alopohu sebanyak 1 sampel. Alat yang digunakan adalah pH meter dan thermometer untuk parameter fisik, dan AAS untuk parameter kimia. Pengukuran mikrobiologi dengan menggunakan metode MPN. Hasil analisis menunjukka n bahwa kualitas air Danau Limboto maupun sungai-sungai yang berada di sekitarnya

PFKB 008

Profil Kualitas Air Danau Maninjau Pasca Kematian Massal Ikan Budidaya di

Keramba Jaring Apung. Hafrijal Syandri*, Azrita (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta Padang; syandri_1960@yahoo.com)

Budidaya perikanan keramba jaring apung merupakan sumber penghasilan utama mayoritas penduduk di selingkar Danau Maninjau Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam. Budidaya perikanan yang dikembangkan adalah bersifat intensif dengan padat tebar tinggi dan pemberian pakan komersial. Pakan yang tidak termakan, hasil eksresi dan kematian ikan secara massal yang dibuang ke badan air danau dapat mempengaruhi kelayakan kualitas air untuk kehidupan ikan yang dibudidayakan. Pada bulan Agustus 2016 telah terjadi kematian massal ikan KJA sebanyak kurang lebih 600 ton dan sebagian besar bangkai ikan dibuang ke badan air danau. Untuk mengevaluasi dampak yang ditimbulkan telah dilakukan analisis kualitas air pada tanggal 25 Oktober 2016. Lokasi pengambilan sampel air dilakukan di sekitar keramba jaring apung yaitu di stasiun Muko-Muko, Sigiran, Sungai Batang dan Tanjung Sani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerahan perairan rata- rata adalah 0,5±0,08 m, zat tersuspensi 12,64±1,97 mg/L, kekeruhan 9,58±0,99

NTU, pH 7,95±0,13, BOD 5 4,14±1,05 mg/L, COD 40,23±24,05 mg/L, oksigen terlarut 5,96±0,15 mg/L, orto-fosfat 0,09±0,03 mg/L, total phosfat 0,78±0,21 mg/L, nitrit 0,307±0,06 mg/L, total N 2,11±0,14 mg/L, L, dan sulfida 0,179±0,04 mg/L. Kesimpulan terjadi penurunan kualitas air pasca kematian massal ikan keramba jaring apung.

PFKB 009

Efektifitas Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah dalam Menurunkan Kadar

Logam Berat Di PT. Geoservices Balikpapan. Mochamad Teguh Sujarwadi, James Evert Adolf Liku* (Lembaga Penelitian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Balikpapan; James.Liku@weirminerals.com)

PT. Geoservices Balikpapan adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa Laboratorium untuk analisa Bbtubara dan laboratorium lingkungan. Dalam melakukan aktifitasnya, PT. Geoservices Balikpapan menghasilkan limbah baik limbah padat ataupun limbah cair. Limbah cair yang terbuang lewat saluran pembuangan, akan diolah dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas Instalasi Pengolahan Air Limbah dalam menurunkan kadar logam berat dengan cara membandingkan kadar logam berat dalam air limbah sebelum dan sesudah melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah di PT. Geoservices Balikpapan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif yang mengukur kadar logam berat pada sampel air limbah sebelum dan sesudah melewati Instalasi Pengolahan Air Limbah. Kemudian dilakukan perhitungan dengan PT. Geoservices Balikpapan adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa Laboratorium untuk analisa Bbtubara dan laboratorium lingkungan. Dalam melakukan aktifitasnya, PT. Geoservices Balikpapan menghasilkan limbah baik limbah padat ataupun limbah cair. Limbah cair yang terbuang lewat saluran pembuangan, akan diolah dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas Instalasi Pengolahan Air Limbah dalam menurunkan kadar logam berat dengan cara membandingkan kadar logam berat dalam air limbah sebelum dan sesudah melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah di PT. Geoservices Balikpapan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif yang mengukur kadar logam berat pada sampel air limbah sebelum dan sesudah melewati Instalasi Pengolahan Air Limbah. Kemudian dilakukan perhitungan dengan

PFKB 010

Kemampuan akar wangi (Vetiveria zizanioides L. Nash) sebagai Fitoremediator

dalam Menyerap Hasil Limbah Budidaya Perikanan. Widyatmoko* Hefni Effendi, Niken TM Pratiwi (Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Institut Pertanian Bogor; ikandemam@gmail.com)

Fitoremediasi merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendekontaminasi limbah perairan dengan menggunakan tanaman dan bagian- bagiannya, baik secara in situ maupun ex situ. Vetiver merupakan tanaman ramah lingkungan karena sifatnyayang non invasive serta memiliki tingkat toleransi tinggi terhadap kandungan logam berat, persen pengurangan yang tinggi untuk N dan P dari pencemar air organik.Penelitian ini menggunakan Recirculating Aquaculture System (RAS). Pertumbuhuan vetiver selama pengamatan menunjukkan pola yang hampir sama antar pelakuan dengan rata-rata pertumbuhan spesifik 3,66± 0,21%/hari pada P2 dan 3,77 ± 0,12%/hari pada P3. Pertumbuhan ikan nila yang dipelihara bersamaan dengan vetiver menunjukkan pola yang lebih baik dibandingkan perlakuan tanpa menggunakan vetiver. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa vetiver dapat digunakan sebagai fitoremediator limbah organik yang berasal dari kegiatan kultivasi ikan.

PFKB 011

Analisis Penurunan FE Pada Air Asam Tambang dengan Metode Costru cted Wetland Menggunakan Typha angustifolia Lati Mine Operation PT. Berau Coal,

Kalimantan Timur. Andi Rafika Dwi Rachma N* , Achmad Zubair, Roslinda Ibrahim (Jurusan Teknik Sipil, Prodi. Teknik Lingkungan, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245; andirafikadwirachma@gmail.com)

Pertambangan batubara di Indonesia sebagian besar dilakukan dengan pertambangan terbuka. Salah satunya yaitu PT. Berau Coal. Permasalah yang paling berat pada kegiatan penambangan secara terbuka yaitu air asam tambang yang dihasilkan. Air asam tambang (AAT) yang memiliki kandungan logam berat Fe akan berdampak terhadap makhluk hidup masa kini dan masa yang akan datang. Salah satu peningkatan pengolahan AAT pada pasca tambang yaitu dengan constructed Pertambangan batubara di Indonesia sebagian besar dilakukan dengan pertambangan terbuka. Salah satunya yaitu PT. Berau Coal. Permasalah yang paling berat pada kegiatan penambangan secara terbuka yaitu air asam tambang yang dihasilkan. Air asam tambang (AAT) yang memiliki kandungan logam berat Fe akan berdampak terhadap makhluk hidup masa kini dan masa yang akan datang. Salah satu peningkatan pengolahan AAT pada pasca tambang yaitu dengan constructed

PFKB 012

Pengaruh Alih Fungsi Lahan terhadap Konsentrasi TSS (Total Suspended Solid) di

Perairan Utara Pulau Bengkalis. Mubarak, Ahmad Nurhuda* (Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau Kampus Bina Widya KM 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru, 28293; ahmadnurhuda.ik@gmail.com)

Pulau Bengkalis merupakan salah satu pulau yang berada di Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau yang sangat vital keberadaanya. Pulau bengkalis berhadapan langsung dengan Selat Malaka, khususnya bagian utara Pulau Bengkalis. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk memantau perubahan persebaran TSS yang terjadi di wilayah tersebut, salah satunya menggunakan teknologi penginderaan jauh. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra satelit landsat 8 tahun 2014, 2015 dan 2016 yang diolah menggunakan software Ermapper. Analisis persebaran TSS menggunakan algoritma yang merujuk pada Syarif Budiman (2004). Berdasarkan hasil penelitian, tahun 2014 luasan TSS mencapai 8287.290 ha dengan nilai TSS berkisar 25 -50 mg/L, tahun 2015 mencapai 8138.250 ha dengan nilai TSS berkisar

25 - 50 mg/L, dan pada tahun 2016 mencapai 10781.640 ha dengan nilai TSS berkisar 25 -50 mg/L. konsentrasi TSS tertinggi yaitu 175 – 200 mg/L pada tahun 2014 dengan luasan 71.100 ha dan tahun 2015 90.000 ha. Dari ketiga hasil TSS yang ada, didapatkan nilai TSS yang mendominasi di daerah tersebut adalah 25 -50 mg/L. Sedangkan perbuahan luas tutupan lahan menunjukkan penambahan perkebunan terjadi dari tahun 2014 ke 2015 sebesar 681 ha, dan tahun 2015 hingga 2016 terjadi penambahan luas perkebunan sebesar 117 ha. Pola sebaran TSS berbanding lurus dengan aktivitas penggunaan lahan.

PFKB 013

Penyebaran Logam Berat Cadmium (Cd) dan Timbal (Pb) pada Air Sungai dan Sumur di Daerah Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Wukirsari Gunung

Kidul, Yogyakarta. Eko Siswoyo*, Ghozi Faiz Habibi (Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan; eko_siswoyo@uii.ac.id)

Logam berat cadmium (Cd) dan Timbal (Pb) merupakan unsur-unsur yang dalam jumlah bersifat efek toksik bagi manusia, dimana salah satu sumbernya yaitu lindi dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Beberapa TPA di Indonesia tidak memiliki Instalasi Pengolahan Lindi, sehingga berpotensi mencemari lingkungan sekitarnya. Hal ini mendorong dilakukan suatu penelitian dengan bertujuan untuk mengkaji penyebaran logam berat Cd dan Pb di daerah sekitar TPA. Sampel air diambil dari sungai dan sumur penduduk berdasarkan perbedaan jarak dengan potensi sumber pencemar, yaitu TPA Wukirsari di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Untuk mengetahui pengaruh musim, maka pengambilan sampel dilakukan pada musim kemarau dan pada musim penghujan. Pengujian konsentrasi Cd dan Pb dalam air dilakukan dengan menggunakan instrument atomic absorption spectroscopy (AAS). Hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar Cd dalam air sungai dan sumur penduduk berkisar antara 0,001-0,03 mg/l dan kadar Pb berkisar antara 0,01- 0,53 mg/l, dimana keduanya melebihi baku mutu air minum yang diijinkan. Kadar logam berat Cd dan Pb dalam sumur penduduk dan sungai di sekitar TPA mengalami penurunan, dimana hal ini diakibatkan adanya pengenceran dari air hujan. Dengan melihat kondisi tersebut, maka diperlukan suatu upaya pengolahan lindi TPA dengan baik, sehingga pencemaran air oleh logam berat dari lindi dapat diminimalkan dan dampak negative terhadap kesehatan manusia dapat dicegah.

PFKB 014

Studi Degradasi Zat Warna Reactive Black 5 Menggunakan Advanced Oxidation

Process (AOP) Dengan Variasi Kombinasi Ozon dan UV. Rizki Apriliawati*, Suprihanto Notodarmojo, Qomarudin Helmy (Departemen Teknik Lingkungan -

Limbah cair industri tekstil mengandung zat warna dan garam anorganik rantai panjang yang sulit terdegradasi. Beberapa kasus mengatakan bahwa senyawa tersebut masih tersisa setelah melalui pengolahan konvensional. Hal ini memunculkan ide tentang teknologi pengolahan lanjut. AOP ozon-UV merupakan salah satu teknologi yang dapat diaplikasikan. Radiasi UV mempercepat dekomposisi ozon dalam air menjadi hidroksil radikal. Penelitian ini mempelajari beberapa faktor yang mempengaruhi AOP seperti dosis ozon, intensitas UV, dan pH terhadap penyisihan Reactive Black 5 10, 40, dan 200 ppm. Variasi optimum dicapai pada dosis ozon 170,43 ppm/menit dengan radiasi sinar UV. Efisiensi penyisiha n warna tercapai 100% selama 30 menit pada konsentrasi 10 ppm, 120 menit pada konsentrasi 40 ppm, dan 360 menit pada konsentrasi 200 ppm; penyisihan COD sebesar 14,29%, 60%, dan 30,95 %; serta penurunan pH hingga 0,42. Konstanta laju reaksi mencapai 0,2108 untuk konsentrasi 10 ppm, 0,0461 untuk konsentrasi 40 Limbah cair industri tekstil mengandung zat warna dan garam anorganik rantai panjang yang sulit terdegradasi. Beberapa kasus mengatakan bahwa senyawa tersebut masih tersisa setelah melalui pengolahan konvensional. Hal ini memunculkan ide tentang teknologi pengolahan lanjut. AOP ozon-UV merupakan salah satu teknologi yang dapat diaplikasikan. Radiasi UV mempercepat dekomposisi ozon dalam air menjadi hidroksil radikal. Penelitian ini mempelajari beberapa faktor yang mempengaruhi AOP seperti dosis ozon, intensitas UV, dan pH terhadap penyisihan Reactive Black 5 10, 40, dan 200 ppm. Variasi optimum dicapai pada dosis ozon 170,43 ppm/menit dengan radiasi sinar UV. Efisiensi penyisiha n warna tercapai 100% selama 30 menit pada konsentrasi 10 ppm, 120 menit pada konsentrasi 40 ppm, dan 360 menit pada konsentrasi 200 ppm; penyisihan COD sebesar 14,29%, 60%, dan 30,95 %; serta penurunan pH hingga 0,42. Konstanta laju reaksi mencapai 0,2108 untuk konsentrasi 10 ppm, 0,0461 untuk konsentrasi 40

PFKB 015

Pola Sebaran Lindi TPA Batu Layang, Pontianak. R.M. Rustamaji*, Kiki Priono, Hendri Sutrisno, Fitriana Meilasari ( Universitas Tanjungpura, Kampus Untan, Jl. Jendral Ahmad Yani Pontianak, Kalimantan Barat Kode Pos 78124, Indonesia; maji.soenantyo@gmail.com )

TPA Batu Layang Pontianak merupakan salah satu TPA yang menerapkan sistem open dumping. Sistem ini berpotensi menyebabkan terjadinya pencemaran lindi ke lingkungan, terutama pencemaran air tanah. Oleh karena itu, perlu ditentukan pola sebaran lindi berdasarkan nilai BOD. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sebaran lindi berdasarkan pada BOD. Prosedur pengambilan dan pemeriksaan sampel air yang dilakukan berdasarkan Standar Method for the examination of water and wastewater tahun 2005. Hasil analisis dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 tentang Baku Mutu Air Bersih Tahun 1990. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara jarak dari TPA dengan BOD adalah berbanding terbalik. Lindi dindikasikan tersebar sejauh 100 m dari Landfill.

PFKB 016

Potensi Makroalga Caulerpa sp. sebagai Bahan Baku Penghasil Biogas dengan

Sistem Batch. Neneng Sri Hendra * , Mujizat Kawaroe, Dea Fauzia Lestari (Departemen

FPIK-IPB, Bogor; nenengsrihendra@gmail.com)

Caulerpa sp. merupakan jenis rumput laut yang dikenal dengan sebutan anggur laut dan cukup potensial untuk dibudidayakan. Rumput laut jenis Caulerpa sp. mempunyai potensi sebagai bahan baku energi alternatif sebagai biogas. Umumnya, Caulerpa sp. dimanfaatkan sebagai bahan makanan oleh masyarakat pesisir sehingga perlu adanya eksplorasi lebih lanjut dalam bidang bioenergi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pada Caulerpa sp. sebagai bahan baku produksi biogas dengan perbedaan salinitas dengan sistem batch. Proses produksi biogas menggunakan salinitas 29 psu dan 0 psu dengan digester berkapasitas 30 liter. Pengamatan pH, suhu, dan volume biogas yang dihasilka n dilakukan setiap hari. Sampel slurry untuk analisis COD, TS, dan VS dilakukan 7 hari sekali selama proses biodegradasi anaerobik dengan metode batch. Sama halnya dengan pengambilan sampel gas yang dilakukan 7 hari sekali untuk analisis

konsentrasi CH 4 dan konsentrasi CO 2 yang dihasilkan. Karakteristik kimia menunjukkan bahwa Caulerpa sp. berpotensi sebagai bahan baku produksi biogas karena memiliki kandungan lignin yang rendah dan karbohidrat yang cukup tinggi.

Proses produksi biogas selama 67 hari dengan salinitas 29 psu menghasilkan produksi biogas kumulatif sebesar 225,13 liter, sedangkan pada salinitas 0 psu dengan produksi selama 53 hari menghasilkan produksi gas kumulatif sebesar 178,09 liter. Rata-rata kandungan metana yang diproduksi selama metode batch pada salinitas 29 psu yaitu sebesar 147,24 ml/gram VS/hari, sedangkan rata -rata kandungan metana pada salinitas 0 psu yaitu sebesar 104,83 ml/gram VS/hari.

PFKB 017

Penanganan Bahan Kimia Berbahaya pada Bagian Pengecatan Mobil (Studi Kasus:

Auto 2000 Body and Paint Balikpapan). Veza Azteria*, Sulung Adi Raharja (Diploma

Universitas Balikpapan; veza.azter@gmail.com)

IV Keselamatan dan

Kesehatan

Kerja,

Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia dan sikap fisika dan atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan (Permenaker RI No. 187/MEN/1999). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan, sikap dan tindakan penanganan bahan kimia berbahaya pada bagian pengecatan mobil Auto 2000 Body and Paint Balikpapan. Jenis penelitian ini mengunakan jenis penelitian kombinasi antara kuantitatif dan kualitatif. Data yang diperoleh akan dianalisa mengunakan teori efektifitas. Subjek Penelitian ini adalah karyawan Auto 2000 Body and Paint Balikpapan sebanyak 30 responden. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa pengetahuan penanganan bahan kimia berbahaya pada bagian pengecatan mobil Auto 2000 Body and Paint Balikpapan di peroleh rasio efektifitas sebesar 85,2% dengan predikat pencapaian memuaskan. Untuk sikap terhadap penanganan bahan kimia berbahaya pada bagian pengecatan mobil Auto 2000 Body and Paint Balikpapan di peroleh rasio efektifitas sebesar 89% dengan predikat pencapaian memuaskan. Sedangkan tindakan terhadap penanganan bahan kimia berbahaya pada bagian pengecatan mobil Auto 2000 Body and Paint Balikpapan di peroleh rasio efektifitas sebesar 86,4% dengan predikat pencapaian memuaskan.

PFKB 018

Pemodelan Sebaran Emisi Gas dari Cerobong Pabrik dengan Model Gaussian.

Alimuddin Hamzah Assegaf (PUSLIBANG Lingkungan Hidup, Universitas Hasanuddin, Kampus UNHAS Tamalanrea, Jl. Perintis km. 10, Makassar, 90245; alihamzah@science.unhas.ac.id )

Pada saat ini data ketersediaan data profile meteorologi di Indonesia yang biasanya diukur dengan radiosonde terbatas pada bandara-bandara nasional dan internasional. Sementara data tersebut diperlukan dalam pemodelan standar seperti AERMOD dan CALPUFF yang memerlukan preparasi data meteorologi yang rumit. Ketika model standar tersebut tidak dapat digunakan karena keterbatasan data, maka dapat digantikan dengan model yang lebih sederhana, walaupun akurasinya lebih rendah. Pemodelan sebaran emisi gas berbasis Gaussian-Pasquil masih sering dipakai di daerah terpencil karena kesederhanaannya dalam preparasi Pada saat ini data ketersediaan data profile meteorologi di Indonesia yang biasanya diukur dengan radiosonde terbatas pada bandara-bandara nasional dan internasional. Sementara data tersebut diperlukan dalam pemodelan standar seperti AERMOD dan CALPUFF yang memerlukan preparasi data meteorologi yang rumit. Ketika model standar tersebut tidak dapat digunakan karena keterbatasan data, maka dapat digantikan dengan model yang lebih sederhana, walaupun akurasinya lebih rendah. Pemodelan sebaran emisi gas berbasis Gaussian-Pasquil masih sering dipakai di daerah terpencil karena kesederhanaannya dalam preparasi

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24