COTTAGE WISATA KAWAH IJEN DI BONDOWOSO.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
TUGAS AKHIR
COTTAGE
WISATA KAWAH IJEN
DI BONDOWOSO
Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan
Tugas Akhir S1 (Strata – 1) pada jurusan Teknik Arsitektur
Diajukan oleh :
ISTIARA SARI DE’ WIDAYATI
0851010039
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
(2)
TUGAS AKHIR
COTTAGE
WISATA KAWAH IJEN DI
BONDOWOSO
Dipersiapkan dan Disusun Oleh:
ISTIARA SARI DE’ WIDAYATI
0851010039
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada Tanggal : 24 Mei 2013
Pembimbing Utama :
Penguji I :
LILY SYAHRIAL, ST., MT.
Ir. Erwin Djuni Winarto, MT.
NPT. 19550908 199103 1 001
NPT. 3 6506 99 0166 1
Pembimbing Pendamping :
Penguji II
AMI ARFIANTI, ST., MT.
Ir. Muchlisiniyati Safeyah, MT.
NPT. 3 6911 97 0158 1
NPT. 3 6706 94 0034 1
Penguji III
Dyan Agustin ST, MT.
NPT. 3 7708 04 0203 1
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (S-1)
Tanggal : 07 Juni 2013
Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
(3)
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah selalu saya panjatkan kepada ALLAH SWT, atas
karunia dan kuasaNya sehingga penyusunan Laporan Tugas Akhir yang berjudul
“
Cottage
Wisata Kawah Ijen Di Bondowoso” ini dapat terselesaikan dengan
baik, untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana
Teknik (S-1) Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur di Surabaya.
Saya menyadari bahwa tersusunnya laporan Tugas Akhir ini tidak akan
terlaksana dengan baik tanpa dukungan dan bimbingan dari semua pihak terutama
dosen pembimbing saya. Ucapan terimakasih sebesar-besarnya penulis tujukan
kepada :
1.
Allah SWT, Syukur Alhamdulillah atas semua yang telah diberikan
melalui kekuatan, kesehatan, serta kelancaran selama proses penyusunan
Tugas Akhir ini.
2.
Ir. Naniek Ratni.,JAR,.M.Kes. Dekan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan, Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur.
3.
Dr. Ir. Pancawati Dewi, MT., Ketua Jurusan Teknik Arsitektur.
4.
Lily Syahrial, ST., MT., Dosen Pembimbing I yang selalu membimbing
dan membantu saya.
5.
Ami Arfianti, ST., MT., Dosen Pembimbing II juga selalu membimbing
dan membantu saya.
6.
Ir. Erwin Djuni Winarto, MT., selaku Dosen Penguji I.
7.
Ir. Muchlisiniyati Safeyah, MT., selaku Dosen Penguji II.
8.
Dyan Agustin, ST., MT., selaku Dosen Penguji III.
9.
Ami Arfianti, ST., MT., selaku Moderator.
10.
Untuk kedua orang tua saya yang selalu mendukung, membimbing dan
mendoakan saya selama kuliah hingga ucapkan trimakasih banyak atas
(4)
11.
Dan tanpa terkecuali, calon pendamping hidupku Luthfi Hardiansyah yang
selalu membantuku dalam proses tugas akhir dan selalu ada untukku
dalam kondisi apapun, trimakasih atas doa dan dukungannya :* :D
12.
Buat teman-teman angkatan 2005 : Mas Rico, Mas Haris, 2008 : Imam,
Teguh, Satriyo dan angkatan 2009 : Phina Phinot, Tika, Dhani, Maulana,
Wahyudi, Temon, Fahmi. Trimakasih atas bantuan, kesetiaan dan
kekompakkannya selama di kost dan di Studio Tugas Akhir.
Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Tugas Akhir ini juga tidak
terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Bersama ini dengan segala
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih.
Dalam kesempatan ini penulis juga memohon maaf apabila terdapat
banyak kekurangan maupun kesalahan dalam penyusunan laporan ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran guna adanya perbaikan
yang berarti agar hasil yang tercapai dapat lebih baik lagi.
Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi yang
membacanya.
Surabaya, 07 Juni 2013
(5)
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Kata Pengantar ... iii
Abstraksi ... v
Daftar Isi ... vi
Daftar Tabel ... ix
Daftar Gambar ... x
Daftar Diagram ... xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang ... 1
1.2.
Tujuan dan Sasaran ... 7
1.3.
Batasan dan Asumsi ... 8
1.4.
Tahapan Perancangan ... 8
1.5.
Sistematika Laporan ... 10
BAB II
TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN
2.1.Tinjauan Umum Perancangan ... 12
2.1.1. Pengertian Judul ... 12
2.1.2. Studi Literatur ... 13
2.1.3. Studi Kasus ... 16
2.1.4. Analisa Hasil Studi ... 23
2.2.Tinjauan Khusus Perancangan ... 24
2.2.1. Penekanan Perancangan ... 24
2.2.2. Lingkup Pelayanan ... 24
2.2.3. Aktifitas dan Kebutuhan Ruang
... 25
2.2.4. Perhitungan Luasan Ruang ... 28
BAB III
TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN
(6)
3.2.Penetapan Lokasi ... 32
3.3.Kondisi Fisik Lokasi ... 34
3.3.1.
Existing Site
... 34
3.3.2. Aksesibilitas ... 36
3.3.3. Potensi Lingkungan ... 37
3.3.4. Infrastruktur Kabupaten ... 39
3.3.5. Peraturan Bangunan Setempat ... 40
BAB IV
ANALISA PERANCANGAN
4.1.Analisa Site ... 41
4.1.1. Analisa Aksesibilitas ... 41
4.1.2. Analisa Iklim ... 42
4.1.3. Analisa Lingkungan Sekitar ... 44
4.1.4. Analisa Zoning ... 46
4.2.Analisa Ruang ... 47
4.2.1. Organisasi Ruang ... 47
4.2.2. Hubungan Ruang dan Sirkulasi Ruang ... 48
4.2.3. Diagram Abstrak ... 51
4.3.Analisa Bentuk dan Tampilan... 52
4.3.1. Analisa Bentuk dan Massa Bangunan ... 52
4.3.2. Analisa Tampilan ... 52
BAB V KONSEP PERANCANGAN
5.1.Tema Rancangan ... 54
5.1.1. Pendekatan Rancangan ... 55
5.2.Konsep Tapak ... 55
5.2.1. Konsep Zoning ... 55
5.2.2. Konsep Tatanan Massa ... 56
5.2.3. Konsep Sirkulasi ... 57
5.3.Konsep Bangunan ... 58
5.3.1. Konsep Bentuk Massa Bangunan ... 58
(7)
5.3.4. Konsep Ruang Dalam... 59
5.3.5. Konsep Struktur Dan Material ... 60
5.4.Konsep Utilitas ... 60
5.4.1. Konsep Penyediaan Air Bersih ... 60
5.4.2. Konsep Pembuangan Air Kotor Dan Kotoran ... 60
5.4.3. Konsep Pembuangan Air Hujan ... 60
5.4.4. Konsep Pembuangan Sampah Atau Limbah ... 61
5.5.Konsep Mekanikal Elektrikal ... 61
5.5.1. Konsep Penghawaan ... 61
5.5.2. Konsep Pencahayaan ... 61
5.5.3. Konsep Pencegahan Bahaya Kebakaran ... 61
5.5.4. Konsep Jaringan Listrik Dan Genset ... 62
5.5.5. Konsep Jaringan Telekomunikasi Dan PABX ... 62
BAB VI APLIKASI PERANCANGAN
6.1.Aplikasi Rancangan Tapak ... 63
6.1.1. Aplikasi Zoning ... 63
6.1.2. Aplikasi Tatanan Massa ... 64
6.1.3. Aplikasi Sirkulasi ... 65
6.2.Aplikasi Bangunan ... 65
6.2.1. Aplikasi Bentuk Massa Bangunan ... 65
6.2.2. Aplikasi Tampilan ... 66
6.2.3. Aplikasi Ruang Luar ... 67
6.2.4. Aplikasi Ruang Dalam ... 68
6.3.Aplikasi Struktur Dan Material ... 69
PENUTUP ... 70
DAFTAR PUSTAKA ... 71
LAMPIRAN
(8)
COTTAGE WISATA KAWAH IJEN DI BONDOWOSO
Istiara Sari De’ Widayati
0851010039
ABSTRAK
Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki
keanekaragaman jenis tempat wisata, tetapi tidak semua tempat wisata di Jawa
Timur di kenal oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Pusat wisata yang paling
menarik di Jawa Timur adalah Kabupaten Bondowoso. Kabupaten Bondowoso
adalah salah satu kabupaten yang berkembang di Jawa Timur terutama dibidang
industri PT. Perkebunan Kopi. Salah satu obyek kawasan wisata yang menarik
adalah kawasan wisata Kawah Ijen.
Pada
Cottage
Wisata Kawah Ijen Di Bondowoso ini merupakan konsep
proyek pembangunan tempat peristirahatan yang berada di pegunungan dengan
tujuan untuk meningkatkan progam kepariwisataan dan mencari ketenangan serta
tempat berekreasi di Kabupaten Bondowoso.
Pemilihan lokasi perancangan pada
Cottage
Wisata Kawah Ijen Di
Bondowoso ini terletak di wilayah barat Kabupaten Bondowoso, tepatnya berada
di Kecamatan Sempol, Desa Sempol.
Cottage
Wisata Kawah Ijen Di Bondowoso ini dirancang dengan
menggunakan tema “ Kombinasi Tradisional dan Modern ” yang berkonsep
“Contectstualism”.
Contectstualism
yaitu
merancang
bangunan
dengan
menyediakan visualisasi yang cukup antara bangunan yang sudah ada dengan
bangunan yang baru untuk menciptakan efek yang kohesif.
Kata Kunci :
Cottage
Wisata,
Kawah Ijen Bondowoso,
Contectstualism, Kombinasi
Tradisional dan Modern.
(9)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki
keanekaragaman jenis tempat wisata, tetapi tidak semua tempat wisata di Jawa
Timur di kenal oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dan untuk memperkenalkan
seluruh tempat pariwisata di Jawa Timur, maka sangat perlu dikenalkan program
kepariwisataan di daerah tersebut. Diharapkan keindahan dan kekayaan alam serta
kebudayaan lokal dapat semakin dikenal oleh seluruh mancanegara. Sehingga
dapat meningkatkan devisa bagi Negara dan Daerah.
Secara khusus, pusat wisata yang paling menarik di Jawa Timur adalah
Kabupaten Bondowoso. Karena terdapat sebuah kawasan wisata yang tidak kalah
menarik dengan wisata-wisata di kabupaten lainnya. Salah satu obyek kawasan
wisata yang menarik adalah kawasan wisata Kawah Ijen. Kawasan wisata ini
terbagi ke dalam dua Kecamatan dan dua Kabupaten, yaitu Kecamatan Licin,
Kabupaten Banyuwangi, serta Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso, Jawa
Timur. Dan untuk mencapai kawasan wisata Kawah Ijen ini ada dua jalur
alternatif, Utara dan Selatan yang bisa dilalui oleh para wisatawan, yaitu dari
Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi, baik dengan transportasi
umum ataupun kendaraan pribadi. Dari arah Utara, perjalanan bisa dimulai dari
Kabupaten Situbondo menuju Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso sekitar
90 kilometer. Kemudian perjalanan dapat dilanjutkan dengan menyewa kendaraan
umum atau ojek menuju Pos Paltuding sekitar 15 kilometer.
Sedangkan perjalanan dari arah Selatan, para wisatawan dapat menuju
Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi sekitar 15 kilometer. Kemudian
perjalanan dapat dilanjutkan menuju Pos Paltuding sekitar 18 kilometer. Pos
Paltuding ini adalah pos terakhir untuk pendakian menuju ke Kawah Ijen. Lihat
pada gambar 1.1.
(10)
Kabupaten Bondowoso adalah salah satu Kabupaten yang berkembang di
Jawa Timur terutama dibidang industri PT. Perkebunan Kopi. Dan Kabupaten
Bondowoso juga terkenal dengan sebutan Kota Tenang dan Kota Tape karena
dahulunya merupakan tempat yang tenang dan merupakan pusat perdagangan.
Kabupaten Bondowoso juga menawarkan panorama wisata alam yang tidak kalah
menarik dengan wisata lainnya di Jawa Timur, misalnya Air Terjun Blawan,
Perkebunan kopi, Kawah Ijen, Polo Agung Air Terjun, Tancak Kembar, Arabika
Homestay, Arak-arak, Bosamba,
Damar Wulan Pool, Tasnan Swimming Pool,
Alam Hot Spring, Pusat Oleh-oleh Tape Bondowoso,
Strawberry Garden, dan
Gerbong Maut. Lihat pada gambar 1.2. Salah satu yang menarik adalah Kawah
Ijen. Lihat pada gambar 1.3.
(11)
Gambar 1.2 Peta Kabupaten Bondowoso
Gambar 1.3 Peta Kecamatan Sempol
Tancak Kembar
Arabika Homestay
Polo Agung Air Terjun
Alam Hot
Spring
Kawah Ijen
Air Terjun Blawan
Tasnan Swimming Pool
(12)
Obyek Wisata Gunung Kawah Ijen adalah salah satu gunung aktif di Jawa
Timur. Kawasan wisata ini adalah bagian dari Taman Nasional Alas Purwo, yaitu
taman nasional yang terdapat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Gunung ini
memiliki ketinggian sekitar 2.443 meter diatas permukaan laut (dpl). Kawah di
gunung Ijen diyakini sebagai salah satu danau kawah terbesar di dunia. Daya tarik
yang ditawarkan oleh kawasan wisata ini tidak hanya di lokasi wisatanya saja.
Selama perjalanan, para wisatawan dapat menikmati indahnya perkebunan kopi
dan Air Terjun Banyupahit yang berada di lereng gunung kawah Ijen.
Kawah ini berukuran sekitar 1.511 meter dengan kawah berwarna hijau
yang mengandung belerang dengan luas sekitar 54 hektar. Waktu terbaik untuk
menikmati pemandangan kawah di pagi hari, ketika sinar matahari terbit bersinar
kuning, maka air kawah akan berubah warna menjadi kuning. Dan pada siang
hari, air kawah akan berubah warna seperti warna gunung disekitarnya. (Sumber :
Genasik.Telkomsel.com/Oktober 2010).
Selain ada kawah yang menarik, juga terdapat sumber Air Terjun Panas
yang banyak manfaatnya, seperti; pengobatan kulit. Oleh karena itu dipilih
pemerataan untuk lokasi proyek penginapan dan wisata nantinya. Dari peraturan
pemerintah, lokasi ini sebenarnya dialokasikan untuk tempat wisata karena
dikelilingi oleh pengunungan yang menghadirkan panorama yang indah dan sejuk.
Dengan beberapa potensi yang ada, sector pariwisata di Kabupaten
Bondowoso memiliki cukup peluang prospektif untuk dikembangkan menjadi
industri pariwisata. Ini akan mampu dalam kompetisi pariwisata dengan daerah
lain atau bahkan di dunia.
Hal ini mungkin wajar, karena obyek wisata memiliki cukup beragam dan
memiliki karakteristik khusus. Nilainya juga dapat dibandingkan dengan daerah
lain. Ekspansi pariwisata tidak hanya dapat meningkatkan pendapatan Kabupaten,
tetapi juga bisa membuat Kabupaten Bondowoso dapat diketahui dengan baik
oleh para wisatawan mancanegara. Investor akan mendapatkan kepuasan, karena
Bondowoso memiliki potensi daerah sebagai daerah investasi dengan objek wisata
(13)
yang beberapa tahun terakhir ini menunjukkan peningkatan. Hal tersebut dapat
dilihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1 Data Wisatawan di Kabupaten Bondowoso
TAHUN
JUMLAH PENGUNJUNG
WISNU
WISMAN
JUMLAH
%
2007
7.824
5.704
13.528
30,6%
2008
10.535
6.052
16.587
2009
12.488
7.608
20.096
35%
Tabel 1.2 Data Pengunjung Wisata di Jawa Timur
TAHUN
JUMLAH PENGUNJUNG
%
2007
16.553
2008
16.788
23,5 %
2009
17.109
2,21 %
2010
17.521
4,12 %
2011
18.019
4,98 %
Tabel 1.3 Data Tempat Wisata di Kabupaten Bondowoso
TEMPAT WISATA
JUMLAH PENGUNJUNG TAHUN 2011
%
Tancak Kembar
11.260
11,2 %
Tasnan Swimming Pool
12.600
15 %
Arabika Homestay
10.230
6,2 %
Polo Agung Air Terjun
9.800
9 %
Air Terjun Blawan
11.400
13 %
Kawah Ijen
17.860
17,6 %
Dari hasil Dinas Pariwisata Kabupaten Bondowoso pada tabel 1.1, bahwa
ada peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Bondowoso. Pada
tahun 2007-2008 terdapat peningkatan 3.059 atau 30,6%, sedangkan pada tahun
2008-2009 terdapat peningkatan sampai 3.509 atau 35%. Melihat adanya
peningkatan jumlah wisatawan yang berada di Kabupaten Bondowoso,
(14)
seharusnya perlu diimbangi dengan pembangunan fasilitas penunjang yang
memadai, seperti halnya pembangunan tempat penginapan.
Dalam potensi wisata yang ada di Kabupaten Bondowoso dan dengan
adanya data kuantitatif yang menunjukkan bahwa jumlah wisatawan yang datang
di Kabupatens Bondowoso mengalami peningkatan yang sangat pesat, seharusnya
pemerintah mengimbanginya dengan kelengkapan fasilitas bagi para wisatawan.
Fasilitas yang sangat dibutuhkan bagi para wisatawan adalah dengan adanya
sebuah tempat penginapan yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung karena
tempat penginapan yang berada di Kabupaten Bondowoso, khususnya di
Kecamatan Sempol tidak dapat menampung seluruh wisatawan yang berkunjung
di Kecamatan tersebut.
Beberapa klasifikasi hotel yang ada di Kabupaten Bondowoso berdasarkan
jenis atau tipe hotel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel 1.4.
Tabel 1.4 Jumlah Hotel dan Klasifikasi di Kabupaten Bondowoso
No.
Nama Hotel
Lokasi
Klasifikasi
Jumlah
Kamar
1
Hotel Palm
Jl. A. Yani No. 32
Bintang 2
80
2
Hotel Ijen View
Jl. Kis Mangunsarkoro
No. 888
Bintang 3
100
3
Hotel Anugerah
Jl. Letjen Sutoyo 12
Menengah
Bawah.
55
4
Hotel Kinanthi
Jl. Santawi 583
Menengah
Bawah.
50
5
Hotel Baru
Jl. Kartini 26
Menengah
Bawah.
50
6
Hotel Slamet
Jl. PB Sudirman 45
Menengah
Bawah.
45
Dari tabel 1.4 dapat kita lihat bahwa jumlah penginapan di Kabupaten
Bondowoso masih kurang memadai bagi wisatawan yang berada disana. Oleh
(15)
karena itu demi meningkatkan dan mendukung kemajuan sektor pembangunan
pariwisata di Kabupaten Bondowoso, maka sangat diperlukan sebuah fasilitas
pendukung berupa tempat penginapan sementara yang memiliki berbagai fasilitas,
misalnya fasilitas cafe, kolam renang, lapangan tennis, tempat fitness, golf area,
dan kolam air panas. Diharapkan dengan adanya berbagai fasilitas pelengkap yang
ada akan menarik minat pengunjung untuk datang di cottage tersebut.
Cottage Wisata Kawah Ijen Di Bondowoso adalah sebuah konsep suatu
tempat peristirahatan dan tempat wisata rekreasi yang berada di Kabupaten
Bondowoso.
Cottage yang direncanakan berada di daerah pengunungan dan
cottage yang akan dilengkapi dengan fasilitas seperti
cafe, kolam air panas,
lapangan tennis, tempat fitness,
golf area. Dengan berbagai fasilitas yang ada
diharapkan cottage ini mampu memberikan sebuah inovasi berekreasi yang baru
bagi masyarakat Kabupaten Bondowoso dan mampu menyediakan tempat
peristirahatan yang nyaman yang berada dekat lokasi wisata Kawah Ijen bagi
wisatawan yang berada di Kabupaten Bondowoso.
1.2 Tujuan Dan Sasaran Perancangan
Tujuan :
•
Meningkatkan pembangunan dalam sektor kepariwisataan di Kabupaten
Bondowoso.
•
Meningkatkan potensi alam Kabupaten Bondowoso dalam pengembangan
pariwisata yang ada pada saat ini yang belum dikembangkan secara
keseluruhan.
•
Membantu pemerataan pembangunan tempat peristirahatan yang ada di
Kabupaten Bondowoso.
Sasaran :
•
Menyediakan cottage yang mengutamakan pada tatanan massa dan konsep
fasade bangunan tradisional Jawa Timur.
(16)
•
Menghadirkan sebuah bangunan
cottage
yang dapat dijangkau dari semua
tingkat sosial, sehingga dapat memperbaiki
image
Kabupaten Bondowoso
yang lebih baik.
•
Diharapkan bahwa nantinya
cottage
ini akan dapat menjadi tujuan wisata
baru bagi Kabupaten Bondowoso sebagai tempat peristirahatan yang
menyediakan fasilitas wisata kawah Ijen dengan kolam air panas di sekitar
lokasi.
1.3 Batasan Dan Asumsi
Batasan :
•
Aktifitas
cottage
akan beroperasi setiap hari selama 24 jam.
•
Lingkup wilayah kunjungan
cottage
tidak hanya dibatasi oleh wisatawan
lokal saja tetapi juga wisatawan mancanegara.
•
Perencanaan bangunan berupa tatanan massa yang ditata sesuai dengan
bentuk sitenya.
Asumsi :
•
Setara dengan hotel bintang 4.
•
Cottage
ini dapat dikunjungi setiap waktu, tidak terbatas pada
waktu-waktu tertentu saja, misalnya liburan, hari-hari besar, tahun baru, dll.
•
Kepemilikan
cottage
adalah swasta.
1.4 Tahapan Perancangan
Dalam kegiatan merancang
Cottage
Wisata Kawah Ijen Di Bondowoso ini
metode ataupun langkah-langkah yang digunakan adalah :
Menginteprestasi judul rancangan ”
Cottage
Wisata Kawah Ijen Di
Bondowoso” yang mempunyai fungsi sebagai tempat peristirahatan yang nyaman
dan juga sebagai tempat
refreshing
. Setelah itu dapat mengolah data-data tentang
cottage
, yaitu melalui studi literatur melalui internet serta langsung ke lokasi
obyek (survei) dan juga wawancara. Mengkompilasi data-data yang telah
(17)
terkumpul dan mengidentifikasi masalah dengan penelahan kondisi fisik cottage,
dengan memperhatikan segi kenyamanan bagi pemakainya. Selain kondisi fisik
cottage, mengidentifikasi kondisi alam sekitarnya juga perlu dilakukan karena hal
itu juga mempunyai pengaruh untuk proyek cottage ini.
Memperhatikan arahan dan kebijaksanaan pemerintah baik yang bersifat
telah ada maupun yang direncanakan sebagai bahan masukan terhadap rancangan.
Analisa karakteristik bangunan sejenis yang dikaitkan dengan tujuan perencanaan
untuk memperoleh gambaran pada setiap permasalahan yang ada, pada langkah
berikutnya dapat disimpulkan pemecahan persoalan yang dihadapi. Dengan
mempelajari literatur dan studi tipologi bangunan sejenis yang telah ada. Sehingga
muncul konsep rancangan, yang berisi ide oleh tapak dan bentuk bangunan. Yang
tentunya disesuaikan dengan kondisi alam sekitarnya.
(18)
Gambar 1.4 Skema Tahapan Perancangan
1.5 Sistematika Laporan
Pembahasan dengan mengelompokkan bab, yaitu dengan urutan dan isi
sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan.
Mengungkapkan latar belakang pembahasan secara umum tentang
pembangunan
Cottage
Wisata Kawah Ijen Di Bondowoso. Menjelaskan tujuan
Interpretasi Judul
Cottage Wisata Kawah Ijen
Di Bondowoso
Pengumpulan Data
•
Studi Literatur
•
Survei
•
Wawancara
Kompilasi Data & Analisi Data
•
RTRW Kabupaten Bondowoso
•
Kondisi Alam
Studi Azas, Prinsip, Metode
Perancangan
Konsep
Cottage yang terintegrasi dengan
wisata kawah Ijen di Bondowoso
dengan fasade bangunan tradisional
Jawa Timur
•
Gagasan Ide
•
Tema & Konsep
Pengembangan Rancangan
Feedback
Konsep Rancangan &
(19)
dan sasaran, pembahasan lingkup perancangan, tahapan perancangan serta
sistematika pembahasan tentang
Cottage
Wisata Kawah Ijen Di Bondowoso.
Bab II : Tinjauan Obyek Perancangan.
Menjelaskan mengenai gambaran obyek rancangan secara umum, seperti
pengertian judul
Cottage
Wisata Kawah Ijen Di Bondowoso, studi literatur obyek,
studi kasus, dan membahas tinjauan khusus perancangan, seperti aktifitas dan
kebutuhan ruang perhitungan luas serta pengelompokan ruang.
Bab III : Tinjauan Lokasi Perancangan.
Menjelaskan tentang kondisi fisik, aksesbilitas, potensi bangunan sekitar,
infra struktur kota.
Bab VI : Analisa Perancangan.
Menjelaskan dan menguraikan secara grafis tentang proses analisa
pencapaian, yang menentukan tentang letak pintu masuk. Analisa iklim,
lingkungan di sekitar site, analisa zoning dan analisa ruang yang menyangkut
tentang organisasi ruang, hubungan ruang atau sirkulasi, analisa bentuk dan
tampilan proyek
Cottage
Wisata Kawah Ijen Di Bondowoso.
(20)
BAB II
TINJAUAN OBYEK RANCANGAN
2.1.
Tinjauan Umum Perancangan
Pada tinjauan obyek rancangan ini untuk meningkatkan progam
kepariwisataan di Kabupaten Bondowoso, maka sangat diperlukan adanya
pengembangan fasilitas penunjang seperti tempat peristirahatan dan rekreasi
seperti
Cottage
Wisata Kawah Ijen Di Bondowoso.
Cottage
Wisata Kawah Ijen
Di Bondowoso merupakan konsep proyek pembangunan tempat peristirahatan
yang berada di pegunungan dengan tujuan untuk meningkatkan progam
kepariwisataan dan mencari ketenangan serta tempat berekreasi di Kabupaten
Bondowoso.
2.1.1. Pengertian Judul
Menurut Data Arsitek,
Cottage diartikan sebagai suatu tempat
peristirahatan yang dikunjungi orang untuk mencari suatu ketenangan dengan
mencari hiburan/berekreasi, sehingga terciptakan suatu ketenangan hati.
Menurut Hamid Bahari, 2010, Wisata Kawah Ijen diartikan sebagai suatu
kawasan obyek wisata danau kawah terbesar di dunia yang berada di Kecamatan
Sempol, Kabupaten Bondowoso.
Menurut Hamid Bahari, 2010, Bondowoso diartikan sebagai suatu
Kabupaten yang berkembang di Jawa Timur terutama di bidang industry PT.
Perkebunan Kopi. Kabupaten ini terletak di dataran tinggi atau daerah
pegunungan dengan suhu udara yang cukup dingin dan sejuk.
Jadi,
Cottage Wisata Kawah Ijen Di Bondowoso adalah suatu tempat
penginapan
sementara
yang
spesifik
dan
menyelesaikan
kondisi
daerah/wilayah/tempat penginapan yang ada di Kabupaten Bondowoso, serta
dilengkapi fasilitas, sarana dan prasarana dari daerah tersebut. Sehingga memiliki
karakteristik dan nilai jual wisata.
(21)
2.1.2. Studi Literatur
Dalam studi literatur / pustaka digunakan sebagai studi pengenalan
masalah untuk memperjelas pemahaman yang lebih mendalam dalam
pelaksanakan yang berhubungan dengan proyek yang direncanakan. Studi literatur
disini bersifat non arsitektural yang dapat bersumber dari beberapa buku atau
referensi khusus. Pada rancangan ini, dapat di ambil studi literatur dari internet
dan majalah pariwisata mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tempat atau
obyek rekreasi yang sesuai dengan proyek yang dilaksanakan.
Standart luasan kamar hotel yang terdapat di Ernest Neufert Data
Architecture I yaitu
standart room
dan
suite room
mempunyai kamar tidur
double
bed
atau fasilitas kamar dengan dua tempat tidur dam kamar tidur
single bed
atau
fasilitas kamar dengan satu tempat tidur.
•
Standart Room
- Kamar tidur
double bed
.
- Berukuran 24,12 m²
- Berukuran 22 m²
•
Fasilitas kamar :
-
Bathup
/ Kamar mandi
- Kursi santai
(22)
- Kamar tidur single bed
- Berukuran 20,7 m²
- berukuran 22,95 m²
•
Fasilitas kamar :
- Bathup / Kamar mandi
- Kursi santai
- Televisi
- Ruang ganti
- Lemari panjang
•
Suite Room
- Kamar tidur double bed
- Berukuran 38 m²
•
Fasilitas kamar :
- Bathup / Kamar mandi
- Kursi santai
- Televisi
- Balkon
(23)
- Kamar tidur single bed
- Berukuran 28 m²
- Berukuran 28,4 m²
•
Fasilitas kamar :
- Bathup / Kamar mandi
- Kursi santai
- Televisi
- Lemari panjang
2.1.2.1 Klasifikasi
Cottage
Berdasarkan jumlah kamar, fasilitas dan peralatan yang tersedia dan mutu
pelayanannya dalam Cottage bintang 4, yaitu :
•
Klasifikasi Cottage Bintang 4 (standart hotel bintang 4).
Cottage bintang 4 (empat) min. 15 kamar.
Luasan ruang :
-
Single 26 m²
-
Double 54 m²
Fasilitas penunjang :
(24)
-
Air bersih 800 liter
-
Komunikasi 6 saluran
-
Lobby minimal 100 m²
-
Rental space 2 buah
Keterangan :
-
Jenis olahraga yang ada :
Fitness center
,
tennis court
,
golf
area dan
kolam air panas.
-
Jenis fasilitas rental space yang harus ada :
Boutique
dan
Gallery shop.
•
Wisata Pegunungan
-
Air Terjun Blawan
-
Kawah Ijen
-
Arabica Homestay
-
Gunung Raung
2.1.3. Studi Kasus
Studi kasus pada sebuah proyek berfungsi agar kita lebih memahami
sebuah proyek yang akan dirancang. Dan secara umum pembahasan studi kasus
meliputi : data obyek studi / lokasi, fasilitas dan aktifitas, pola tatanan ruang
bangunan, tampilan bangunan /
fasade
, utilitas, ruang dalam ataupun ruang luar.
Dan obyek studi kasus adalah :
2.1.3.1. Mojopahit Agro Lestari
A.
Aspek Lokasi
Mojopahit Agro Lestari terletak di Jl. Raya Pacet Km. 3, Sativa Hotel,
Mojokerto.
Daerah ini dikenal sebagai tempat penginapan sekaligus tempat wisata
seperti, Outbound, penyegaran rohani, pelatihan karyawan, refreshing, dan juga
sebagai sarana penunjang dunia pendidikan. Mojopahit Agro Lestari adalah
cottage
yang memiliki kelas
cottage
bintang 4 (empat) dan terletak di dataran
tinggi / pegunungan.
(25)
B.
Aspek Kuantitas
1.
Fasilitas dan Aktifitas
Fasilitas di
cottage
Mojopahit Agro Lestari terbagi menjadi 2
(dua), yaitu fasilitas utama dan fasilitas penunjang.
a)
Fasilitas utama
Cottage
Setiap
cottage
dibangun dengan konstruksi gaya tradisional Jawa
kuno. Baik ruangan maupun perabotnya dibuat dari 100% produk lokal
dan daur ulang, warna dan corak yang etnik dan modern. Keindahan dan
privasi terpancar dari teras-teras depan berbagai tanaman hias dan bunga
yang eksotik. Sang arsitek membagi kompleks cottage menjadi empat
area, yaitu depan (villa), tengah (villa), belakang (lobby) dan bawah
sebagai area hijau/area permainan dan outbound track.Dan ada 2 (dua)
jenis kamar, yaitu 4 limasan (kapasitas 25-33orang) dan 2 joglo (kapasitas
50-60 orang). Setiap unit memiliki tata ruang dan konsep bangunan yang
hampir sama, bedanya adalah view tiap unitnya, antara lain :
I. Tipe Limasan
Gambar 2.1 Tipe Limasan
Cottage tipe limasan ini berukuran 100 m2, maks. 25-33orang. Disediakan
fasilitas modern seperti televisi, tempat tidur, kamar mandi dan pantry.
(26)
II. Tipe Joglo
Gambar 2.2 Tipe Joglo
Cottage
tipe joglo ini berukuran lebih besar 250 m2, dapat digunakan
50-60. Disediakan fasilitas lengkap seperti televisi, ruang ganti, tempat tidur,
kamar mandi,
pantry
dan teras belakang.
b)
Fasilitas penunjang dan layanan lainnya
-
Restoran dan cafe
-
Area pembibitan & Budidaya Tanaman Hias
-
Area hijau / Area permainan anak
-
Outbound Track
-
Air terjun
-
Kolam renang
-
Area
Jogging track
1.
Tatanan Massa
Pola tatanan massa antar ruang dan sirkulasi pada
cottage
Mojopahit Agro Lestari lebih banyak menggunakan pola tatanan
grid
dan
sirkulasi
cluster
. Dimana sirkulasi ini digunakan untuk area hunian yang
telah disesuaikan dengan bentuk lahan dan konturnya.
(27)
C.
Aspek Kualitas
1.
Tampilan Bangunan
Bangunan pada
cottage Mojopahit Agro Lestari banyak
menggunakan bentuk-bentuk persegi. Dimana bentukan ini diambil dari
elemen-elemen tradisional Jawa kuno. Didukung oleh bentuk atap prisma
dan olah geometri pada denahnya. Sedangkan atap genteng menjadi
konsep utama pada seluruh bangunan
cottage. Inspirasi penggunaan atap
ini diambil dari bangunan Jawa kuno . Pada bangunan kamar tidur utama
memiliki teras berupa dek dari kayu. Dari sini dapat terlihat pemandangan
indah seluas 360 m2, dengan latar belakang pohon-pohon yang besar.
Gambar 2.3 Bentuk Bangunan
Bentuk
dasar
persegi
sebagai bentuk utama
pada denah.
Dari
bentuk
dasar
persegi
tersebut,
dihasilkan
tampak
bangunan dengan menggunakan
atap joglo.
(28)
2.
Ruang Dalam dan Ru ang Luar
Penyelesaian ruang dalam pada
cottage
Mojopahit Agro Lestari
banyak menggunakan 100% produk lokal dan daur ulang. Kayu daur ulang
menjadi
material
utama
furniture
pengisi
ruangan.
Walaupun
menggunakan material yang seadanya, cottage ini tetap terlihat etnik dan
modern. Atap tradisional dari genteng menutupi ruangan, fungsinya
sekaligus sebagai plafond ruangan. Ranjang dijadikan satu merapat ke
dinding pembatas kamar dengan kamar mandi.
Sebagian elemen kamar mandi menggunakan material bekas.
Materialnya juga sangat alami, yaitu untuk dinding memakai batu bata,
tektur lantai sebagian memakai keramik dan batu koral.
Ruang luar pada
cottage
Mojopahit Agro Lestari terlihat sangat
alami. Karena banyak sekali lahan hijau yang dapat memberikan rasa
Gambar 2.5 Balai-balai atau
Amben
(29)
nyaman bagi wisatawan yang berkunjung disana. Selain itu pola sirkulasi
grid dan
cluster
membuat pengunjung mudah mencapai tempat yang
diinginkan.
Gambar 2.8
Eksterior Cottage
2.1.3.2. Putri Bulan Cottage and Homestay
A.
Aspek Lokasi
Putri Bulan
Cottage and Homestay
terletak di Jl. Bukit Berbunga,
kota Batu.
Cottage and Homestay ini berdekatan dengan beberapa tempat
wisata, antara lain
Taman Selecta, Pemandian Air Panas Cangar,
Songgoriti, dan Kusuma Agrowisata.
B.
Aspek Kuantitas
1.
Fasilitas dan Aktifitas
Putri Bulan
Cottage and Homestay
ini menawarkan fasilitas
penginapan dan
cottage, juga menawarkan
meeting room yang memiliki
kapasitas 30-50 orang. Selain untuk
meeting,
cottage
ini juga sering
digunakan untuk acara pernikahan dengan konsep
garden party karena
taman dan halaman Putri Bulan yang luas, hijau dan indah.
(30)
C.
Aspek Kualitas
1.
Tatanan Massa
Pola tatanan massa antar ruang dan sirkulasi pada Putri Bulan Cottage and
Homestay mengaplikasikan bentuk
cluster yang digunakan untuk area hunian
yang telah disesuaikan dengan bentuk lahan dan konturnya.
2.
Tampilan Bangunan
Tampilan bentukan pada bangunan ini mengadaptasi bentuk bangunan
tradisional Jawa yang dikombinasikan dengan unsur modern, seperti terlihat pada
gambar 2.10.
Gambar 2.10 Fasade Bangunan
3.
Ruang Dalam dan Ruang Luar
Penyelesaian ruang dalam pada Putri Bulan Cottage and Homestay
ini menggunakan material beton pada dindingnya serta lantai yang dilapisi
keramik. Pada ruang luar
cottage
ini mengaplikasikan unsur-unsur
tradisional ke dalam bentuk
fasade bangunan. seperti yang terlihat pada
gambar 2.11.
(31)
Gambar 2.12
Eksterior Cottage
2.1.4 Anaslisa Hasil Studi
Dari data
cottage
di atas, kebanyakan desain arsitekturalnya
mengadaptasi dari budaya daerah yang ada yang bergaya tradisional Jawa
kuno. Dan lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Analisa Hasil Studi
NO.
Aspek
Literatur
Cottage
Mojopahit
Agro Lestari
Putri Bulan
Cottage
and Homestay
1.
Lokasi
Dekat dengan tempat
wisata
Cottage
yang berada
di dataran tinggi /
pegunungan,
tepatnya berada di
Jl. Raya Pacet Km.
3, Sativa Hotel,
Mojokerto.
Cottage
yang berada
di dataran tinggi /
pegunungan,
tepatnya berada di Jl.
Bukit Berbunga,
Batu.
2.
Fasilitas
-Obyek Wisata
-Kolam renang
-Permainan Anak
-Restoran
-
Meeting Room
-Coffee Break
-Kamar Penginapan:
•
Standart
Room
•
Suite Room
-Restoran dan
Cafe
-
Jogging track
-Kolam renang
-Kamar penginapan:
•
Tipe
Limasan
•
Tipe Joglo
-Area pembibitan
& Budidaya
Tanaman Hias
-Permainan anak
-Air terjun
-Restoran
-
Meeting Room
-Kolam renang
-
Coffee Break
-Kamar penginapan:
•
Tipe
Anggrek
•
Tipe Melati
•
Tipe
Bungalow
3.
Tatanan Massa
-
Grid
-
Cluster
-
Linier
-Terpusat
-
Radial
Cottage
Mojopahit
Agro Lestari
menggunakan pola
sirkulasi Grid dan
Cluster
Cottage
ini
menggunakan konsep
tatanan massa
Cluster
4.
Ruang Dalam
Postmoderm
Interior
menggunakan gaya
Ruang dalam pada
cottage
ini
(32)
modern dan
tradisional Jawa
kuno
menggunakan konsep
Modern
5.
Bentuk dan
Tampilan
Bentuk Tradisional
Menggunakan
bentuk tradisional
Jawa kuno
Mengaplikasikan
bentuk modern dan
bentuk tradisional
Dapat diambil kesimpulan dari fasilitas yang tersedia bahwa untuk
menarik pengunjung dan dapat menginap lebih dari satu hari dengan tujuan
berlibur, pihak
cottage
tidak cukup bila hanya mengandalkan kamar-kamar saja
tanpa fasilitas yang lain. Adanya fasilitas restoran,
cafe
,
jogging
track,
outbound
track,
rekreasi, Area pembibitan & Budidaya Tanaman Hias, air terjun, kolam
renang dan fasilitas penunjang lainnya. Merupakan bagian tak terpisahkan dari
suatu perencanaan untuk bersaing dengan
cottage
yang lainnya.
2.2
Tinjauan Khusus Perancangan
Dalam tinjauan khusus rancangan ini meliputi tentang lingkup pelayanan,
kebutuhan ruang, luasan ruang dan program ruang dengan penekanan sirkulasi
massa dalam menyelesaikan rancangan.
2.2.1.
Penekanan Perancangan
Perancangan proyek
cottage
ini merupakan sebagian dari pemanfaatan
potensi wisata yang ada di dalam kota Bondowoso dengan menyediakan tempat
peristirahatan yang nyaman, tenang dan bersifat rekreatif. Dan merupakan proyek
cottage
yang menitik beratkan pada tatanan massa.
2.2.2.
Lingkup Pelayanan
Bondowoso merupakan Kabupaten yang berada di kawasan Provinsi
Jawa Timur. Adapun lingkup pelayanan proyek
Cottage
Wisata Kawah Ijen ini
adalah :
-
Khusus
: Seluruh masyarakat yang berada di kawasan Jawa Timur.
-
Umum
: Seluruh warga Indonesia hingga mancanegara.
(33)
2.2.3.
Aktifitas Dan Kebutuhan Ruang
Aktifitas yang terjadi di dalam cottage adalah :
a.
Aktivitas Tamu
Tamu yang datang ke Cottage Wisata Kawah Ijen ini dapat dibagi
menjadi :
1)
Sebagai pengunjung, dengan aktivitas :
-
Aktivitas seminar, rapat, pertemuan, dan makan.
-
Aktivitas olahraga dan rekreasi.
2)
Sebagai penginap, dengan aktivitas :
-
Aktivitas istirahat, tidur, mandi, makan, minum.
-
Menikmati berbagai fasilitas cottage.
Disini wisata merupakan fasilitas penunjang yang akan ditonjolkan
didalam perancangan
cottage. Sehingga tamu yang akan datang ke
cottage ini
dapat menggunakan fasilitas-fasilitas sesuai dengan minat pengunjung, yaitu
seperti :
1)
Fasilitas rekreasi dan olahraga:
-
Fitness center.
-
Golf area.
-
Boutique dan Gallery shop.
-
Tennis court.
2)
Aktifitas Pengelola.
Untuk aktivitas pengelola dapat dibedakan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu :
1.
Pengelola Administrasi, terdiri dari :
a.
Bagian depan (Front of House), merupakan kegiatan yang
langsung berhubungan dengan para tamu
cottage, yaitu
meliputi :
-
Aktivitas penerima tamu.
-
Aktivitas akomodasi kamar.
-
Aktivitas akomodasi wisata.
(34)
b.
Bagian belakang (Back of House), merupakan kegiatan yang
tidak langsung berhubungan dengan para tamu
cottage
, yaitu
meliputi :
-
Aktivitas pengelolaan.
-
Aktivitas administrasi dan keuangan.
-
Aktivitas pemasaran dan publikasi.
-
Aktivitas tata graha.
-
Aktivitas karyawan.
2.
Pengelola Teknis, terdiri dari :
Bagian maintenance dan enginering, dengan aktivitas-aktivitas
pemeliharaan, perawatan, perbaikan peralatan mekanikal dan
elektrikal serta bangunan
cottage
.
Dilihat dari pengelompokan kelompok aktivitas di atas dapat
diklasifikasikan menjadi 2 (dua) kelompok aktivitas, yaitu :
1.
Aktivitas utama
Aktivitas utama yang ada di
Cottage
Wisata Kawah Ijen ini adalah
beristirahat dan menikmati fasilitas yang telah disediakan.
2.
Aktivitas penunjang
Sedangkan aktivitas yang menunjang didalam
cottage
ini adalah:
a.
Pelaksanaan pelayanan terhadap pengunjung
cottage
.
b.
Penyediaan sarana yang menunjang
cottage
.
Setelah pengelompokkan klasifikasi pemakai dan kegiatan umum, maka
kita dapat menentukan aktivitas dan kebutuhan ruang apa saja yang dibutuhkan.
Hasil evaluasi pada studi kasus dapat digunakan sebagai acuan atau perbandingan
terhadap Proyek
Cottage
Wisata Kawah Ijen Di Bondowoso.
Pengelola dapat menggunakan fasilitas sebagai berikut : Kantor pengelola
bagi karyawan atau pegawai yang beraktivitas mengatur segala sesuatu yang
berhubungan dengan area rekreasi agar lebih teratur dan sebagai tempat bagi
pengunjung apabila ingin mendapatkan informasi yang diinginkan.
(35)
2.2.3.1 Pengelompokkan Ruang
Berdasarkan aktivitas yang terjadi, ruang-ruang dikelompokkan dalam
beberapa kelompok, dan dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.2. Pengelompokkan Ruang
NO
KELOMPOK
RUANG YANG DIBUTUHKAN
SIFAT
1.
Pengunjung
a
Private Area
-
Familly Room
a.
2 Bed Room
b.
KM / WC+Bath up
c.
Living Room
d.
Pantry
e.
Dressing Room
-
Standart Room
a.
Bed Room
b.
KM/WC
c.
Mini Bar
PRIVATE
b
Public Area
a.
Lobby
b.
Front Desk
c.
Toilet Umum
d.
Cafe
PUBLIC
c
Fasilitas Penunjang
a.
Tennis Court
b.
Fitness Center
c.
Gallery Shop+ Boutique
d.
Golf Area
PUBLIC
2.
Pengelola
Administrasi
a.
Dep. Office
b.
General Manager
c.
Staff Room
d.
Meeting Room
e.
Toilet Staff
SEMI
PRIVAT
3.
Service
Service
a.
Gudang basah+kering
b.
Gudang barang
c.
Parkir
d.
R. Ganti karyawan
e.
Laundry
f.
M.E
g.
Genset
h.
Tandon
i.
Main Kitchen
(36)
2.2.4. Perhitungan Luasan Ruang
Berdasarkan aktivitas yang terjadi luas ruang dibagi menjadi beberapa
kelompok yang akan disusun berupa tabel :
Dasar pambuatan program ruang dan studi luasan ruang menggunakan
rujukan sebagai berikut :
1. KKH adalah Kriteria Klasifikasi Hotel (Departemen Pariwisata)
2. TSS adalah Time Sarver Standart for Building Types, by Joseph de Chicra &
Jhon H. C.
3. NMH adalah New Metric Handbook, by Adler Efall
4. AND adalah Architec Data, by Ernest Neufert
5. HMC adalah Hotel Motel & Condominium, by Fred Lawson
6. PHD adalah
Principles of Hotel Design, Architec Journal, The Architectural,
London.
Tabel 2.3.
Private Area
NO
RUANG
KAPASITAS
PERHITUNGAN
SUMBER
LUASAN
(m²)
1
a.
Familly Room
- 2
Bedroom
-
Living Room
-
Pantry
-
KM/WC+
Bath
Tub
+
Dressing
Room
-
Teras
b.
Standart
Room
-
Double Bed
-
KM/WC
-
Mini Bar
-
Teras
8 unit/5 orang
12 unit/2
orang
60 m²
32 m²
SRV
AND
480 m²
384 m²
TOTAL
864 m²
Tabel 2.4
. Public Area
NO
RUANG
KAPASITAS
PERHITUNGAN
SUMBER
LUASAN
(m²)
1
Lobby
1 unit/20
orang
75 m²
SRV
1500 m²
(37)
3
Gasebo
11 unit/4
orang
6,25 m²
SRV
68,8 m²
TOTAL
1628,8 m²
Tabel 2.5. Fasilitas Pengelola
NO
RUANG
KAPASITAS
PERHITUNGAN
SUMBER
LUAS
(m²)
1
R. Kepala
1
15 m²
ASM
15 m²
2
R. Wakil
1
9 m²
ASM
9 m²
3
R. Staff
1 unit/15 orang
24 m²
ASM
360 m²
4
R. Rapat
1 unit/20 orang
34 m²
ASM
680 m²
TOTAL
1064 m²
Tabel 2.6. Fasilitas Penunjang
NO
RUANG
KAPASITAS
PERHITUNGAN
SUMBER
LUAS
(m²)
1
Fitness Centre
1 unit/15 orang
100 m²
SRV
100 m²
2
Tennis Court
2 unit/8 orang
416 m²
AND
832 m²
3
Golf Area
1/10 orang
450 m²
SRV
450 m²
4
Cafe
1 unit/40 orang
250 m²
SRV
250 m²
5
Gallery
Shop+Boutique
1 unit/10 orang
60 m²
SRV
60 m²
6
Mushola
1 unit/10 orang
16 m²
SRV
16 m²
TOTAL
1708 m²
Tabel 2.7. Service Area
NO
RUANG
KAPASITAS
PERHITUNGAN
SUMBER
LUASAN
(m²)
1
Main kitchen
1 unit
27,5 m²
ASM
27,5 m²
2
R. Ganti
karyawan
1 unit
24 m²
ASM
24 m²
3
Gudang barang
1 unit
15 m²
ASM
15 m²
4
Gudang basah
1 unit
12,25 m²
ASM
12,25 m²
5
Gudang kering
1 unit
112 m²
ASM
112 m²
6
Laundry
1 unit
21 m²
ASM
21 m²
7
Mechanical
electrical
1 unit
15 m²
ASM
15 m²
8
Toilet Umum
6 unit
15 m²
ASM
90 m²
9
Toilet Staff
4 unit
25 m²
ASM
100 m²
10
Toilet Servis
4 unit
9 m²
ASM
36 m²
(38)
Tabel 2.8. Rekapitulasi Total Luasan
Berdasarkan tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa total luas lahan
yang diperlukan dalam proyek
Cottage
Wisata Kawah Ijen di Bondowoso ini
seluas 14.519,6 M².
NO
FASILITAS
LUASAN
(m²)
1
Pengunjung
a)
Private Area
b)
Public Area
864 M²
1.628,8 M²
2
Pengelola
1.064 M²
3
Penunjang
1.708 M²
4
Service Area
254,75 M²
Luas Total
5.519,6 M²
Sirkulasi
9.000 M²
(39)
BAB III
TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN
3.1.
Latar Belakang Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi di Kecamatan Sempol yang dekat dengan kawasan wisata
kawah Ijen, yang termasuk kawasan pengembangan wisata Kabupaten
Bondowoso. Selain menjadi pengembangan wisata di kawasan tersebut, juga
memiliki potensi lingkungan bernilai jual tinggi. Dari analisa studi kasus, serta
literatur maka kriteria lokasi yang sesuai untuk
Cottage
Wisata Kawah Ijen Di
Bondowoso adalah sebagai berikut :
•
Faktor kesesuaian dengan lahan
Tapak yang digunakan harus merupakan tanah yang diperuntukkan
sebagai daerah pariwisata dan agronomi. Luas tapak yang dipilih harus
memenuhi kebutuhan luas bangunan yang merupakan standart dari
cottage
itu sendiri, kemudian ditambah dengan
Building Coverage
(BC) yang
sudah ditentukan untuk lahan tersebut berdasarkan peraturan daerah yang
berlaku. Dan untuk harga lahan di lokasi tersebut mencapai 55.000
permeternya.
•
Faktor infrastruktur
Faktor pendukung proyek berupa sarana dan prasarana yang mendukung
pelaksanaan operasional sebuah
cottage
dengan standart internasional
seperti jaringan air, telpon, listrik dan jalur pembuangan air kotor yang
memadai. Faktor terpenting dalam pemilihan lokasi yaitu kemudahan
pencapaian ke tapak dari dalam maupun luar kota. Lebar jalan, yaitu 8
meter dengan pertimbangan kemudahan untuk kendaraan-kendaraan besar
seperti mobil dan truck.
•
Faktor pendukung lingkungan
Faktor yang mempertimbangkan daerah jangkauan pelayanan yang dapat
mencakup wilayah yang cukup luas atas dasar perkembangan daerah itu
(40)
sendiri yang menjadi perhatian daerah-daerah sekitarnya. Letak lokasi site
yang berdekatan dengan lokasi wisata lainnya.
Tidak adanya fasilitas penginapan atau pengelolaan yang baik untuk
membuat berbagai obyek wisata yang ada di Kabupaten Bondowoso, misal
dengan keberadaan potensi pegunungan di Kecamatan Sempol, Desa Sempol.
Oleh karena itu diperlukan perhatian khusus dari pemerintah daerah untuk
mendorong dan mengelola potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Bondowoso
dengan baik.
3.2.
Penetapan Lokasi
Berdasarkan aturan setempat tentang alternatif pemilihan lokasi
perancangan yang sedang diprioritaskan dalam waktu dekat ini adalah Kec.
Sempol, Kec. Sumber Wringin dan Kec. Sukosari. Untuk itu berikut adalah tabel
kualitatif studi kelayakan untuk wisata tersebut berdasarkan Rencana Detail Tata
Ruang Kota.
Tabel 3.1. Studi Pemilihan Lokasi
No.
Materi
Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 3
Kec. Sempol
Kec. Sumber
Wringin
Kec. Sukosari
1.
Aksesibilitas
Lokasi
berada
pada jalur utama
menuju
Kawah
Ijen
3
Pada lokasi ini
jauh dari tempat
wisata
2
Berada di dekat
permukiman
penduduk
1
2.
Kebisingan
Lingkungan
sekitar
berupa
lahan kosong yang
jauh dari pusat
kota,
sehingga
memiliki
tingkat
ketenangan
dan
3
Kebisingan pada
lokasi
kecamatan
ini
lumayan ramai,
karena
banyak
kendaraan yang
melintas
pada
2
Tingkat
kebisingan
pada
kecamatan
ini
sangat padat oleh
permukiman
penduduk
(41)
kenyamanan yang
tinggi
jalur tersebut
3.
Fasilitas
penginapan
yang ada
Di
lokasi
ini
masih belum ada
tempat
penginapan
1
Di
lokasi
ini
juga belum ada
tempat
penginapan
namun kondisi
lahan
tidak
memungkinkan
karena
kontur
tanahnya sangat
curam
2
Di
Lokasi
ini
sangat
padat
dengan
permukiman
warga
3
4.
View
Lokasi berada di
area pegunungan
sehingga
view
sangat menunjang
untuk lokasi dan
potensi lahannya
3
Lokasi berada di
area pegunugan,
tetapi
potensi
lahan
tidak
menunjang
2
Lokasi ini berada
di
dekat
pegunugan dan di
padati
oleh
permukiman
warga
2
5.
Potensi
Lingkungan
Lokasi ini sangat
mendukung
karena
tidak
adanya
fasilitas
penginapan yang
memadai
3
Lokasi
ini
sangat
mendukung
karena
tidak
adanya fasilitas
penginapan
yang memadai
3
Lokasi ini kurang
mendukung
karena
letaknya
berdekatan dengan
penginapan yang
sudah ada
1
6.
Rencana
PEMDA/wisa
ta
Di lokasi ini ada
rencana
untuk
pengembangan
kawasan
wisata
lokal
3
Di
lokasi
ini
tidak
ada
rencana
pengembangan
karena
lokasi
lahan yang tidak
mendukung
1
Di lokasi ini juga
tidak ada rencana
pengembangan
karena lokasi ini
merupakan
kawasan
permukiman
1
7.
Rencana
jangka pendek
Lokasi
ini
merupakan daerah
pengembangan
3
Lokasi
ini
merupakan
daerah
2
Lokasi ini bukan
daerah
pengembangan
1
(42)
dan
letaknya
sangat strategis
pengembangan
namun
akses
jalan
kurang
mendukung
8.
Infrastruktur
Lokasi ini terletak
di jalan primer
dengan lebar 8
meter.
Jaringan
listrik,
telepon,
PDAM, drainase
sudah di tersedia
3
Lokasi
ini
terletak di jalan
primer
dengan
lebar
jalan
8
meter, namun di
lokasi
ini
jaringan
listrik
masih kurang
1
Lokasi ini terletak
di jalan sekunder
dengan lebar 6
meter dan sarana
infrastruktur
sudah
tersedia
dengan baik
2
Total
21
15
12
Keterangan :
1
= Kurang Baik
2
= Cukup Baik
3
= Sangat Baik
Tabel ini berdasarkan situasi dan kondisi yang sesuai dengan judul dan
konsep Cottage Wisata Kawah Ijen Di Bondowoso. Sehingga diperoleh gambaran
tentang keadaan yang ada dilapangan. Dari analisa pemilihan lokasi secara
kualitatif lokasi yang dipilih adalah Kecamatan Sempol, Desa Sempol
berdasarkan studi kelayakan dan sesuai dengan Rencana Detail Tata Ruang
Kabupaten Bondowoso.
3.3 Kondisi Fisik Lokasi
3.3.1. Existing Site
Kecamatan Sempol, Desa Sempol terletak diwilayah Barat Kabupaten
Bondowoso, dimana di desa ini masih terjaga tingkat kebersihannya dan jauh dari
permukiman warga. Sehingga suasana tenang dan nyaman sangat terasa di lokasi
ini. Selain itu, di desa Sempol ini juga dekat dengan wisata Kawah Ijen (
±
15
(43)
Km). Lokasi perencanaan ini merupakan sebuah lahan kosong dengan luas lahan
± 1,5 hektar.
a.
Batas Wilayah.
-
Sebelah Utara
: Air Terjun Blawan.
-
Sebelah Selatan
: Permukiman Warga.
-
Sebelah Timur
: Perkebunan Kopi.
-
Sebelah Barat
: Gunung Raung.
Gambar 3.1 Peta Lokasi
Gambar 3.2 Lokasi Perancangan
b.
Kedudukan Administrasi.
-
Propinsi
: Jawa Timur.
Lokasi Proyek
II
I
III
(44)
-
Kabupaten
: Bondowoso.
-
Kecamatan
: Sempol.
-
Desa
: Sempol.
c.
Kondisi Topografi.
-
Ketinggian
: 0-1 meter.
-
Kemiringan
: 0º – 2º.
d.
Kondisi Klimatologi.
Menurut dinas pengairan Kabupaten Bondowoso, pada pengawasan tahun
2005 oleh beberapa stasiun pengamat, Kecamatan Sempol memiliki curah hujan
yang tinggi pada bulan Januari – Maret. Kemudian mulai bulan April curah hujan
mengalami penurunan hingga bulan Oktober, dan mengalami peningkatan
kembali pada bulan November. Oleh karena itu mulai bulan November
Kecamatan Sempol, Desa Sempol mengalami musim penghujan.
e.
Kondisi Fisik Lokasi.
-
KDB (Koefisien Dasar Bangunan)
: max 60%.
-
KLB (Koefisien Lantai Bangunan)
: max 120%.
3.3.2. Aksesibilitas
Aksesibilitas menuju ke Desa Sempol sangat mudah dan dapat dicapai
dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Karena letak site Desa
Sempol berada pada jalur utama. Dan pada jalan ini frekuensi kendaraan besar
lumayan ramai karena merupakan jalur inti atau jalur utama penghubung dari desa
satu ke desa yang lain.
(45)
Gambar 3.3 Lokasi Tapak
3.3.3. Potensi Lingkungan
Pada lokasi Desa Sempol tidak terlalu banyak bangunan dan hampir
sebagian besar merupakan lahan kosong dan hamparan sawah. Hal ini merupakan
suatu nilai tambah bagi pembangunan
cottage yang kebanyakan pengunjung
sengaja pergi ke sebuah
cottage guna menghindari sebuah keramaian dan
memerlukan suatu liburan dan ketenangan. Sehingga suasana pedesaan di
kawasan Desa Sempol dan adanya view pegunungan yang indah merupakan
potensi yang dapat dimanfaatkan. Berikut adalah detail keadaan lingkungan
sekitar site yang dibagi menjadi empat arah, yaitu :
-
Sebelah Utara
Terdapat sebuah lahan kosong.
Gambar 3.4 Lahan kosong
-
Sebelah Selatan
Jalan Ijen
Jalan Jampit
LOKASI PERANCANGAN
(46)
Di sebelah Selatan terdapat permukiman warga.
Gambar 3.5 Pemukiman warga
-
Sebelah Barat
Pada bagian Barat terdapat Gunung Raung.
Gambar 3.6 Gunung Raung
-
Sebelah Timur
Untuk sebelah Timur terdapat Perkebunan Kopi.
Gambar 3.7 Perkebunan kopi
.
(47)
3.3.4. Infrastruktur Kabupaten
Pada lokasi ini telah tersedia jaringan infrastruktur yang lengkap dan
terencana. Karena daerah ini menurut Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
adalah daerah yang mengalami pengembangan. Dan infrastruktur di lokasi ini
meliputi :
•
Jaringan listrik PLN.
Adalah sistem yang mengatur tenaga listrik juga pendistribusiannya.
Tujuan dari sistem tenaga listrik adalah untuk memenuhi kebutuhan dari manusia
dalam aktivitasnya dengan tenaga listrik, adapun kriterianya, yaitu :
a.
Ekonomis.
b.
Penggunaan secara
continue
dan sepanjang hari.
c.
Persyaratan teknis bangunan.
Sistem tenaga listrik yang digunakan yaitu tenaga listrik PLN dan tenaga listrik
generator.
•
Jaringan telepon.
Area terbangun pada kawasan perencanaan hampir seluruhnya telah
terlayani jaringan telepon. Jaringan tersebut biasanya terpasang sesuai dengan
jaringan jalan yang ada, baik saluran udara maupun bawah tanah.
Pelayanan telepon tidak hanya melalui sambungan langsung ke rumah atau
tempat usaha, tetapi juga dengan telepon umum dan wartel yang dimaksudkan
agar dapat menjangkau masyarakat luas. Disamping layanan telepon dari PT.
Telkom, juga sudah semakin memasyarakat penggunaan telepon seluler.
•
Jaringan air bersih, air kotor dan air hujan.
-
Air bersih.
Kebutuhan air minum pada tahun 2013 mencapai 3,20 m³/hari dengan
standart 60 liter/orang/hari.
-
Air kotor/limbah.
Pembuangan limbah dilakukan dengan melalui resapan yang tempatnya
diletakkan di pekarangan atau disatukan dengan WC (
septictank).
(48)
Pengelolaan limbah buangan secara alami tersebut didukung oleh kondisi
topografi sehingga terhindar dari genangan-genangan.
-
Air hujan .
Air hujan yang tercurah dari atap dapat disalurkan melalui talang, baik
talang horizontal maupun talang vertikal yang mendistribusikan air hujan
masuk kedalam bak kontrol lalu dialirkan ke riol Kabupaten.
3.3.5. Peraturan Bangunan Setempat
Untuk peraturan pembangunan pada lokasi berdasarkan pemerintah daerah
Kab. Bondowoso yang mana peraturan sebagai berikut :
-
KDB (Koefisien Dasar Bangunan)
: max 60%.
-
KLB (Koefisien Lantai Bangunan) : max 120%.
-
Garis Sempadan Jalan
: 10 meter.
-
Garis Sempadan Bangunan
: 5 meter.
Dari peraturan tersebut, maka KDB pada lokasi perancangan dengan luas
± 9.000m², sedangkan untuk KLBnya adalah 1.800m². sedangkan untuk luas site
yang dapat dipakai setelah dipotong untuk garis sempadan adalah 15.000m². Jadi,
total keseluruhan kebutuhan luasan ruang 5.519,6 m².
(49)
BAB IV
ANALISA PERANCANGAN
4.1.
Analisa Site
4.1.1. Analisa Aksesibilitas
Pada Analisa Aksesibilitas ini sangat diperlukan beberapa macam
pertimbangan sebelum menentukan ME dan SE yang tepat. Karena letak site
berada pada jalur utama. Sehingga lokasi site sangat strategis dan mudah dicapai.
Pada gambar 4.1 dibawah, sirkulasi di sekitar tapak menggunakan jalan primer
yaitu melalui jalan Ijen yang tingkat kepadatannya cukup ramai. Pada jalan primer
memiliki lebar jalan 8 meter. Berikut ini adalah tabel analisa letak
main entrance
dan
site entrance.
Gambar 4.1 Analisa Aksesibilitas Tapak
Keterangan :
Dari kondisi lokasi site terdapat tiga titik pertimbangan untuk akses pintu
masuk dan pintu keluar. Pada titik yang berwarna biru digunakan sebagai pintu
masuk mobil, warna ungu sebagai pintu keluar mobil dan warna kuning sebagai
Lahan Kosong
Gunung Raung
Puskesmas
=
Arus Padat
= Arus Sedang
Air Terjun
Blawan
Perkebunan
kopi
(50)
pintu masuk dan pintu keluar sepeda motor. Dan untuk pertimbangan pintu masuk
dan keluar dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Kriteria Aksesibilitas
No.
Aspek / Kriteria Site
A
B
C
1.
Mudah dicapai
3
3
2
2.
Mudah dilihat
3
3
2
3.
Mudah dijangkau
3
3
2
4.
Keamanan akses jalan
3
3
2
Total
12
12
8
Keterangan :
1 = Kurang Baik
2 = Cukup Baik
3 = Sangat Baik
Gambar 4.2 Analisa ME
4.1.2. Analisa Iklim
Orientasi bangunan positif jika bangunan ke Utara dan Selatan, negatif
jika pada Timur – Barat karena merupakan perlintasan matahari. Solusi untuk
Lahan Kosong
Perkebunan kopi
Air Terjun Blawan
Gunung Raung
Puskesmas
B
C
A
(51)
bangunan pada arah jalan Ijen (Timur) dan jalan Jampit (Barat) dapat diberikan
sun screen atau kisi-kisi pada bangunan, juga dapat dengan memanjangkan
tritisan ataupun kanopi. Penambahan vegetasi juga baik untuk mencegah
masuknya sinar matahari secara langsung ke dalam bangunan. Gambar 4.3
berikut ini menunjukkan tentang kondisi iklim dan angin dari lokasi
perancangan Cottage Wisata Kawah Ijen Di Bondowoso ini.
Gambar 4.3 Analisa Iklim dan Angin
Keterangan :
: Aliran Drainase
: Angin Lokal
(52)
Pada lokasi site, angin yang bertiup adalah angin musim yaitu angin
muson Timur dan angin muson Barat. Karena letak site yang berada di dataran
tinggi tepatnya di daerah pegunungan, maka angin yang berhembus dapat
dimanfaatkan sebagai pendinginan alami terhadap ruang pada bangunan. Dan
kondisi site disekitarnya hanya terdapat lahan kosong.
Perancangan lokasi site ini menggunakan sistem drainase yang terintegrasi
langsung dengan riol Kabupaten yang berada di Selatan site untuk mengalirkan air
hujan ataupun air kotor.
4.1.3 Analisa Lingkungan Sekitar
1.
View
Potensi
view
yang dapat dimanfaatkan sebagai orientasi pemandangan
bagi penghuni
cottage
pada setiap unit kamar dengan
view
terbaik berada di
tiga sisi site, yaitu sisi Utara berupa Air Terjun Blawan, sisi Barat berupa
Arabica Homestay
, dan sisi Timur berupa Kawah wurung.
Gambar 4.5 Analisa View
Arabica
Homestay
Kawah
Wurung
Air Terjun
(53)
2. Kebisingan
Tingkat Kebisingan pada lokasi site ini padat pada sisi jalan sekunder
dengan lebar 8 meter. Dan pada sisi jalan lokalnya tingkat kebisingannya
rendah dengan lebar 4 meter. Untuk mengurangi kebisingan terhadap bangunan
yang berasal dari jalan dapat ditempuh dengan penggunaan tembok sebagai
barier
dan dengan penambahan vegetasi di sekitar area site, selain itu dapat
juga dengan perletakkan bangunan terhadap jalan.
Gambar 4.6 Analisa Kebisingan
Gambar 4.7 Respon Desain Kebisingan
Kebisingan Rendah
Dari Kab.
Bondowoso
Kebisingan Tinggi
Menuju
Kawah Ijen
(54)
4.1.4 Analisa Zoning
Perletakkan zoning pada bangunan ini disesuaikan dengan kebutuhan
bangunan, seperti kantor pengelola termasuk fasilitas semi privat sehingga
keberadaannya tidak membutuhkan view keluar dengan perletakkan bangunan
di tengah site. Privat yaitu unit hunian diletakkan tersebar dengan mengelilingi
site berpola sirkulasi terpusat dengan view keluar. Semi publik yaitu restoran,
cafe dan mushola diletakkan berdekatan dengan kantor pengelola. Area servis,
seperti gudang dan tempat parkir diletakkan pada bagian utara, selatan dan
barat.
Gambar 4.8 Analisa Zoning
Keterangan :
: Semi Privat
: Privat
: Semi Public
: Servis
: ME
:
SE 1
: SE 2
(55)
4.2
Analisa Ruang
4.2.1. Organisasi Ruang
Organisasi dan program ruang berdasarkan kebutuhan yang dimaksud
pada bab 2 di atas, diperlukan ruang dengan perbedaan fungsi, kebutuhan,
aktivitas, yang terjadi di dalamnya, dan juga perbedaan pengguna yang
direncanakan hadir dalam perancangan proyek. Ruang yang hadir dalam
perencanaan berdasarkan pemrograman kebutuhan ruang yang telah dilakukan
(masih bersifat ruang secara umum, ruang skala besar) adalah sebagai berikut :
Gambar 4.9 Organisasi Ruang
Fasilitas Penunjang
Unit Hunian
Kantor Pengelola
ME
Lobby/Receptionist
Cafe
Parkir Pengunjung
Service Area
(1)
6.1.3. Aplikasi Sirkulasi
Sirkulasi utama bangunan di dalam site adalah
grid. Lokasi
entrance
utama pada jalan Ijen dan untuk sirkulasi dibagi menjadi beberapa bagian :
Gambar 6.3 Aplikasi Sirkulasi
: Mobil Pengunjung / Mobil Karyawan.
: Motor Karyawan.
: Pengunjung yang menginap di cottage.
6.2.
Aplikasi Bangunan
6.2.1. Aplikasi Bentuk Massa Bangunan
Bentuk massa bangunan
Cottage
Wisata
Kawah Ijen di Bondowoso ini
menggunakan bentuk persegi dan persegi panjang yang menyesuaikan bentuk site.
Dapat dilihat pada gambar 6.4 dibawah ini.
(2)
Gambar 6.4 Aplikasi Bentuk Massa Bangunan
6.2.2. Aplikasi Tampilan
Mengaplikasikan sebuah tampilan bangunan dengan konsep yang telah
ditentukan yang dapat dilihat pada gambar 6.5 dan gambar 6.6 dibawah ini.
Gambar 6.5 Aplikasi Tampilan
Standart Room
Pada gambar diatas adalah salah satu bangunan hunian
standart room
berkarakter modern minimalis dengan material lantai kayu dan sebagian dinding
menggunakan material batu alam.
(3)
Gambar 6.6 Aplikasi Tampilan
Familly Room
Sedangkan pada gambar diatas adalah salah satu bangunan hunian
familly
room
berkarakter tradisional modern dengan material lantai kayu dan sebagian
dinding menggunakan material batu bata ekspos.
6.2.3. Aplikasi Ruang Luar (
Eksterior
)
Pada pengaplikasian ruang luar ini dibuat secara linier, sehingga para
pengunjung
cottage
dapat mudah menikmati fasilitas penunjang (
Golf Area,
Kolam Air Panas,
Tennis Court
,
fitness centre, gallery shop & boutique)
yang
telah disediakan di dalam
cottage
tersebut. Dapat dilihat pada gambar 6.7 dibawah
ini.
Golf area
Kolam air
panas
Tennis court
Gallery
shop&Boutique
Fitness centre
(4)
6.2.4. Aplikasi Ruang Dalam (
Interior
)
Pada pengaplikasian interior ke dalam desain rancangan menyesuaikan
konsep sebelumnya, yaitu bahan dasar lantai kayu dan sebagian dinding
menggunakan batu bata ekspos dan batu alam. Dapat dilihat pada gambar 6.8 dan
6.9 dibawah ini.
Gambar 6.8 Aplikasi Ruang Dalam
Familly Room
(5)
Pada ruang dalam hunian sebagian dinding menggunakan batu alam dan
batu bata ekspos yang memberi kesan natural pada hunian, serta warna dinding
yang sesuai dengan keadaan alam sekitar.
6.3.
Aplikasi Struktur Dan Material
Struktur bangunan menggunakan bahan dasar beton dan rangka atap
menggunakan bahan dasar kayu. Selain itu, struktur kayu lebih terkesan kembali
ke alam, sehingga konsep tradisional dan modern disebuah
cottage
lebih terasa
dan nyaman. Dapat dilihat pada gambar 6.10 dan gambar 6.11 dibawah ini.
Gambar 6.10 Aplikasi Struktur Dan Material Bangunan
Lobby
A-A
(6)