Contoh PTK SD Lengkap Semua Kelas dan Mata Pelajaran | Dokumen Sekolah [KLS 2] SUHATNIN

(1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

TINDAKAN KELAS

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI MENULIS (BI) DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA (IPA)

MURID KELAS II SEMESTER I SEKOLAH DASAR NEGERI 5 PENGADANGAN

Oleh

SUHATNIN

NIM. 813619262

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS TERBUKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH

MATARAM

2010


(2)

LEMBAR IDENTITAS PENGESAHAN

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN

PRESTASI MENULIS (BI) DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA (IPA) MURID KELAS II SEMESTER I SEKOLAH DASAR NEGERI 5

PENGADANGAN

Nama : SUHATNIN

NIM : 813619262

Program Studi : Sl PGSD

Tempat Mengajar: SDN 5 Pengadangan

Tanggal Pelaksanaan:

No Hari / Tanggal Waktu Mata Pelajaran Siklus 1 Selasa, 8 September 2010 07.30- 08.10 B. Indonesia I/I 2 Senin, 16 Sepyember 2010 07.30- 08.10 IPA I/II 3 Selasa, 3 Oktober 2010 07.30- 08.10 B. Indonesia II/I 4 Senin, 9 Oktober 2010 07.30- 08.10 IPA II/II

Pengadangan, 13 Desember 2010 Mahasiswa,

Menyetujui Supervisor

SUHATNIN NIM. 813619262 Bq. Nilawati Astini, M.Pd


(3)

Ucapan Terima Kasih

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rakhmat-Nya sehingga penulisan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini ini dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini dapat berjalan sesuai dengan rencana, oleh karena itu dalam kesempatan ini tidak lupa diucapkan terima kasih banyak kepada:

1. Bapak Drs. L.M Tauhid, M.Pd selaku kepala UPBJJ UT Mataram 2. Bapak Pembimbing Bq. Nilawati Astini, M.Pd

3. Bapak Kepala Sekolah Dasar Negeri 5 Pengadangan 4. Semua pihak yang telah ikut memberikan sumbangsihnya.

Mudah-mudahan amal baik semua pihak mendapat imbalan yang setimpal dari yang Mahakuasa.

Akhirnya, penulis mengharapkan semoga laporan yang sederhana ini dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan yang berharga bagi peningkatan mutu proses pembelajaran berikutnya..

Pengadangan, 13 Desember 2010


(4)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi ... v

Daftar Lampiran ... vi

I. PENDAHULUAN. ... ... 1

A. Latar Belakang ... ... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Perbaikan... 6

D. Manfaat ... ... 7

II. KAJIAN PUSTAKA... 9

III. METODE ATAU PELASANAAN PERBAIKAN ... 11

A. Subjek Penelitian... 11

B. Deskrepsi Perbaikan... 11

1. Tahap Perencanaan Tindakan ... 12

2. Tahap Pelaksanaa Tindakan ... 13

3. Tahap Refleksi ... 15

4. Analisis Data ... 15

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 16

A. Siklus Pertama ... 16

B. Pelaksanaan Tindakan dan Evaluasi Siklus Pertama... 18

C. Refleksi Siklus Pertama... 22

D. Siklus Kedua ... 24

E. Pelaksanaan Tindakan dan Evaluasi Siklus Kedua ... 27

F. Refleksi Siklus Kedua ... 30

V. SIMPULAN DAN SARAN ... 34

A. Simpulan ... 35

B. Saran ... 36 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam melaksanakan tugasnya secara profosional, Guru memerlukan wawasan yang mantap dan utuh tentang kegiatan balajar-mengajar. Seorang Guru harus mengetahui dan memiliki gambaran secara menyeluruh mengenai bagaimana proses belajar-mengajar itu terjadi serta langkah-langkah apa yang diperlukan sehingga tugas – tugas keguruannya bisa dilakukan dengan baik dan memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Salah satu wawasan yang perlu dimiliki Guru adalah strategi belajar-mengajar yaitu garis besar haluan bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah digariskan. Untuk mencpai tujuan tesebut perlu dikembangkan iklim pembelajaran yang kondusif dan mempersiapkan diri secara optimal. Pengeloalan pembelajaran yang dilakukan dengan baik tentunya akan berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran dan berhasilnya akibat penguasaan materi pelajaran oleh siswa (murid).

Jadi, tugas seorang guru adalah mendidik, mengajar dan melatih siswanya agar mampu melaksanakan tugas tersebut dengan baik. Guru harus menguasai strategi atau berbagai kemampuan mengajar. Salah satu bagian dari pengembangan metode demontrasi diantaranya adalah mengembangkan diri secara profesional.

Untuk memaksimalkan peran dunia pendidikan dalam membudayakan manusia secara terprogram, maka pemerintah telah membuat undang-undang tentang sistem pendidikan


(6)

Nasional yaitu terdapat pada pasal 4 yang menegaskan bahwa pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa dan berbudi pekerti luhur, serta memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Selain hal tersebut, dalam PP no. 28 tahun 1990 pasal 3 disebutkan “pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar pada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, warga negara dan umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah”

Pembelajaran yang berhasil ditunjukkan oleh lingkup penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru serta tinggi rendahnya penguasaan materi pelajaran tersebut dapat dilihat dari evaluasi yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran. Secara umum, prestasi belajar ini tercermin dari terserapnya materi pelajaran oleh anak. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran tersebut biasanya disebut sebagai prestasi hasil belajar siswa yang dinyatakan dalam bentuk nilai belajar, sehinggga kegiatan pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila lebih dari 70 % jumlahh anak menguasai pelajaran dengan baik.

Jadi, guru sebagai salah satu komponen penting sekolah harus mampu memiliki kemampuan profesional yang memadai agar mampu mencapai hasil yang lebih dari 70% seperti yang diutarakan di atas. Dengan demikian, apabila hal tersebut dapat dicapai guru sangat berarti baik di hadapan siswa (subjek didik) maupun di mata masyarakat, Dalam rangka mempertahankan hal tersebut guru harus memperhatikan: pengembangan diri terutama sekali kemampuan profesional, keluasan dan kedalaman wawasan yang


(7)

digunakan sebagai landasan dalam mengambil keputusan, dan Guru harus kaya dengan inovasi kreatif dalam memilih strategi (metode) pembelajaran yang digunakan sekaligus sebagai pemertahanan aspek keberhasilan tersebut. Bertumpu pada beberapa hal tersebut guru sebagai pendidik salah satu aspek yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah dengan diadakannya penelitian tindakan kelas. Tindakan kelas sebagai salah satu hal yang membantu dalam usaha meningkatkan kemampuan baik guru, siswa maupun materi itu sendiri.

Berangkat dari hal-hal di atas, ada beberapa hal yang menjadi catatan, salah satu di antaranya adalah kenyataan di lapangan baik dari hasil observasi maupun kegiatan evaluasi yang dilakukan terhadap 20 siswa/ anak kelas II SDN 5 Pengadangan pada semester I, tahun pelajaran 2008/2010 untuk mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, hasil yang diperoleh sangat kurang memuaskan. Hasil yang telah diperoleh dari kegiatan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia hanya lima (5) orang dari 20 siswa yang tingkat penguasaan materi pelajaran memperoleh nilai di atas 70 dan hanya tiga orang siswa tingkat penguasaan materi pelajaran memperoleh nilai di atas 70 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Sedangkan sisanya rata-rata tingkat pennguasaan siswa terhadap materi pelajaran di bawah 60.

Dalam rangka meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, maka diperlukan langkah dalam proses pembelajaran tersebut, langkah yang dimaksud adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sangat penting diperlukan guna pengkajian yang lebih mendalam terhadap sesuatu yang terjadi di dalam kelas dan juga untuk menambah kepekaan guru terhadap dinamika pembelajaran di dalam kelas. Oleh sebab itu, penulis dibantu oleh teman sejawat


(8)

melakukan perbaikan pembelajaran ini dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) pada jenjang Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah pada bagian pendahuluan di atas, dapat dirumuskan masalah utama yang akan dikaji melalui penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.

<> Bagaimana meningkatkan prestasi menulis mata pelajaran bahasa Indonesia dan perubahan wujud benda pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan metode Demonstrasi Murid kelas II SDN 5 Pengadangan?

2. Pemecahan Masalah

Untuk mencapai hasil yang memuaskan, guru harus mengelola kegiatan pengajaran Bahasa Indonesia dan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui penggunaan strategi Demonstrasi dengan sebaik-baiknya. Hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam mengelola kegiatan tersebut adalah sebagai berikut. (1)

Persiapan, Pertama kali guru harus mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di dalam

proses pembelajaran, setelah mengidentifikasi barulah disusun rencana tindakan yang sesuai dengan kondisi anak didik. (2) aktivitas pembelajaran, kelompok-kelompok siswa disiapkan dan diatur tempat duduknya agar suasana menjadi menarik. kemudian guru memberikan deskripsi materi baik mata pelajaran bahasa Indonesia maupun mata


(9)

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang menyangkut: orientasi kelas dan pelaksanaan pendekatan Demonstrasi.

Jadi berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah sebagai berikut : melalui penggunaan strategi Demonstrasi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, kemampuan siswa serta aktivitasnya akan dapat ditingkatkan.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.

<> Untuk meningkatkan kemampuan penguasaan materi oleh murid kelas II SDN 5 Pengadangan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan strategi Demonstrasi.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas yang diadakan adalah sebagai berikut :

Bagi Siswa :

1. Meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa dalam menggunakan strategi Demonstrasi;

2. Meningkatkan keberanian untuk tampil di muka kelas; 3. Meningkatkan kreativitas berpikir dan bernalar siswa;


(10)

Pengetahuan Alam.

Bagi guru :

1. Dapat membantu guru dalam menerapkan/menggunakann metode demonstrasi. 2. Dapat membantu guru dalam menyusun prosedur pembelajaran Bahasa Indonesia

dan Ilmu Pengetahuan Alam yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman penguasaan siswa;

3. Dapat membantu guru dalam menyusun topik-topik. pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan minat siswa, yang menarik, yang memberikan wawasan dan pengetahuan baru, serta yang menantang kreativitas berpikir siswa.

Bagi Sekolah :

1. Akan meningkatkan kualitas lulusan;

2. Meningkatkan kredibilitas sekolah yang bersangkutan; dan 3. Meningkatkan grade sekolah.


(11)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Guru dalam melaksanakan tugasnya dituntut secara profesional. Keprofesional guru harus memerlukan wawasan luas, mantap, dan utuh tentang kegiatan proses pembelajaran. Salah satu diantara teknik (sterategi) yang dimaksud adalah teknik demonstrasi. Dengan demonstrasi, proses penerimaan murid terhadap proses pembelajaran akan ebih terkesan secara mendalam; sehingga membentuk pengertian dedngan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan pada apa yang diperlihatkan guru sealam pembeajaran berlangsung.

Penggunaan metode demonstrasi mempunyai tujuan agar siswa mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu misalnya penggunaan kompor untuk mendidihkan air, cara membuat sesuatu misalnya membuat kertas; dengan demonstrasi siswa dapt mengamati bagian-bagian dari sesuatu benda atau alat seperti bagian tubuh manusia; atau bagian dari mesin jahit. Juga siswa dapt menyaksikan kerjanya sesuatu alat atau mesin seperti penggunaan gunting dan jalannya mesin jahit. Bila siswa melakukan sendiri demonnstrasi tersebut, maka ia dapat mengerti juga cara menggunakannya. Dengan demikian, siswa juga akan mengerti cara-cara penggunaan sesuatu alat atau perkakas,atau sesuatu mesin, sehingga mereka dapat memilih dan memperbandingkan cara yang terbaik.


(12)

Bila dilaksanakan demonstrasi dengan baik dan efektif, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.

a. guru harus mampu menyusun rumusan tujuan instruksionall, agar dapat memberi motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar. b. Pertimbangkanlah baik-baik apakah pilihan teknik ini sudah

mampu menjamin tercapainya tujuan yang telah dirumuskan. c. Apakah tersedia waktu yang cukup, sehingga dapat memberi

keterangan , kalau siswa bertqanya. Dan

d. Selam demonstrasi berlangsung guru harus memberi kesempatan pada siswa untuk smengamati dengan baik dan bertanya.

Penggunaan teknik demonstrasi sangat penting untuk menunjang proses pembelajaran di kelas. Keuntungan yang diperoleh adalah dengan demonstrasi perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajran yang diberikan, kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat di atasi melalui pengamatan dan contoh kongkrit.

Dengan demikian, dapat dikatakan metode demonstrasi adalah metode yang paling sederhana dibandingkan dengan metode mengajar lainnya. Metode demonstrasi ini lebih sesuai untuk membelajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu gerakan atau hal-hal yang bersifat rutin. Jadi, dalam pembelajaran baik bahasa Indonesia maupun Ilmu Pengetahuan Alam sangatlah cocok dengan metode ini.


(13)

BAB III

METODE ATAU PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. SUBJEK PENELITIAN

Tempat pelakasanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SDN 5 Pengadangan Kecamatan Pengadangan Kabupaten Lombok Timur, dimulai sejak tanggal 8 September sampai 13 Oktober 2010 dengan jadwal sebagai berikut.

<> Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dilakukan masing-masing sebagai berikut.

1. Bahasa Indonesia, pada hari selasa, 8 September 2010 untuk siklus I/I (siklus pertama pada pertemuan pertama).

2. Ilmu Pengetahuan Alam, pada hari Senin, 16 September 2010 untuk siklus I/II (siklus pertama pertemuan Kedua).

<> Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika dilakukan masing-masing sebagai berikut.

1. Bahasa Indonesia, pada hari Selasa, 3 Oktober 2010 untuk siklus II/I

(siklus Kedua pada pertemuan pertama).

2. Ilmu Pengetahuan Alam, pada hari Senin, 9 Oktober 2010 untuk siklus


(14)

B. Deskripsi Perbaikan

Deskripsi perbaikan pada penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk meningkatkan aktivitas pemahaman penguasaan materi dan menunjang kreatifitas berpikir siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan alam. Proses deskripsi pelaksanaan tindakan perbaikan ini melalui dua tahap secara berdaur ulang (dalam 2 siklus) mulai dari:

2. Tahap perencanaan tindakan, 3. Tahap pelaksanaan tindakan, dan

4. Tahap refleksi. (lihat buku pedoman PKP).

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Berdasarkan rumusan masalah dan pemecahan masalah, maka tindakan yang dilakukan yang menjadi alternatif mengatasi permasalahan sesuai dengan per mata pelajaran adalah sebagai berikut

a. Mata pelajaran bahasa Indonesia

- guru harus membuat skenario pembelajaran; - menyediakan sarana dan prasarana yang memadai - menyediakan sarana dan prasarana yang memadai;

- pada saat menyampaikan materi, guru hendaknya memberikan contoh yang cukup kepada siswa;


(15)

maupun kelompok. dan

-mempersiapkan lembar observasi untuk diisi oleh pengamat. b. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

- guru menyampikan materi dengan jelas serta dibarengi dengan pertanyaan;

- guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dimengerti;

- guru memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar.

Tabel 3.1 : Rencana Tindakan Penelitian

TAHAP FOKUS PENELITIAN TINDAKAN PENELITIAN

Persiapan tindakan

Menyusun rencana tindakan.

Menyamakan pemahaman dan sikap terhadap masalah dan konsep pembelajaran.

 Merumuskan RPP dengan model pembelajaran berbasis demonstrsi.

 Merumuskan aspek, deskriptor, dan kriteria pencapaian tujuan pembelajaran materi bahasa berbasis demonstrasi .

 Menyiapkan alat pengumpul data, baik proses maupun hasil pembelajaran materi bahasa berbasis demonstrasi.

 Mendiskusikan langkah-langkah pembelajaran melalui pembelajaran berbasis demonstrasi.

 Simulasi pembelajaran melalui pembelajaran berbasis demontsrasi

 Simulasi pemantauan proses dan hasil pembelajaran.

Pelaksanaan

Tindakan Melaksanakan tindakan pembelajaran.  dengn RPP yang telah disusun.Guru melaksanakan pembelajaran sesuai

 Guru melaksanakan penilaian terhdap proses dan hasil pembelajaran melalui pembelajaran berbasis demonstrasi

Observasi

Tindakan Melaksanakan pengamatan terhadap pembelajaran materi bahasa Indonesia melalui pembelajaran berbasis demonstrasi .

 Peneliti melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran berbasis demonstras, baik yang berupa kegiatan guru maupun siswa.

 Peneliti melakukan pengamatan terhdap pelaksanaan penilaian oleh guru, maupun hasil belajar siswa.

Refleksi

Tindakan Berdiskusi dengan guru mitra tentang pelaksanaan tindakan berdasarkan hasil pengamatan

 Menganalisis pelaksanaan tindakan pembelajaran.

 Memaknai hasl pelaksanaan tindakan pembelajaran.


(16)

pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Berangkat dari permasalahan yang dihadapi pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, maka langkah yang dihadapi pada tahap pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut.

1. mengadakan apersepsi;

2. menyampaikan informasi kaitannya dengann tugas pmbelajaran yang ingin dicapai;

3. menjelaskan atau mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya;

4. mengerjakan beberapa soal latihan dan dilanjutkan dengan tanya jawab, dan 5. memberikan soal-soal evaluasi dan umpan balik.

Mengamati beberapa item tersebut, maka pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan oleh seorang guru harus melaksanakan pemantauan secara komprehensif terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat, sehingga metode demonstrasi berpeluang dilaksanakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Tabel 3.2: Panduan Pelaksanaan Pembelajaran

No Tindakan Guru

Indikator

Aktivitas Siswa

Keberhasilan Tindakan

Ya Tdk A4 B3 C2 D1

1. Tahap Identifikasi dan Penentuan Masalah 111

1 Membuka pembelajaranA. Kegiatan Awal Mengikuti pembukaan


(17)

Menyampaian tujuan pembelajaran

Menerima dan memahami penjelasan tentang tujuan pembelajaran

B. Kegiatan Inti

Memfasilitasi

pembentukan kelompok melalui permainan demonstras

Bermain menyusun

potongan gambar untuk didemonstrasikan yang telah siapkan

Memberi penjelasan tentang model dan prosedur pembelajaran berbasis demonstrasi Memahami penjelasan model demonstras Mengarahkan siswa mengidentifikasi permasalahan yang terdapat dalam gambar

untuk keperluan

permainan

Secara berkelompok mengidentifikasi dan menentukan permasala-han yang terdapat dalam gambar untuk keperluan demonstrasi.

2. Tahap Pengumpulan Informasi B. Kegiatan Inti

Mengarahkan siswa mendiskusikan dan mendata pokok-pokok informasi yang terdapat dalam permainan

Secara berkelompok mendiskusikan dan mendata pokok-pokok informasi (apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana) yang terdapat dalam permainan Mengarahkan siswa

melakukan kegiatan wawancara dengan siswa

dan guru untuk

melengkapi jawaban dari pokok-pokok informasi dalam gambar

Masing-masing kelompok melakukan kegiatan wawancara dengan siswa

dan guru untuk

melengkapi jawaban dari pokok-pokok informasi dalam gambar

Mengarahkan siswa mempresentasikan hasil, sedangkan kelompok lain memberi tanggapan terhadap hasil kerja

Setiap kelompok

mempresentasikan hasil

kerja, sedangkan

kelompok lain memberi tanggapan terhadap hasil kerja kelompok tersebut

C. Kegiatan Penutup

Menyimpulkan unsur-unsur dan bagian-bagian yang diperagakan.

Masing-masing kelompok merevisi hasil kerja kelompok berdasarkan masukan dari guru dan kelompok lain.


(18)

Memberi penguatan berupa penghargaan sikap kepada siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran serta

memandu siswa

merefleksi kegiatan pembelajaran

Siswa merefleksi kegiatan pembelajaran dengan megungkapkan tanggapan mereka terhadapan kegiatan pembelajaran: bagian yang disenangi, yang mudah dilakukan, atau yang sulit dilakukan

dalam kegiatan

pembelajaran, dll.

3. Tahap Refleksi

Peneliti mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan. Hal-hal yang dibahas adalah (1) analisis tentang tindakan yang dilakukan, (2) mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana dengan pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan, (3) melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang telah. diperoleh, serta melihat hubungannya dengan teori dan rencana yang telah ditetapkan.

4. Analisis Data

Pada tahap ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.

1. menganalisis data yang didapatkan mulai dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan sampai kepada dilakukannya siklus demi siklus (sesuai dengan hipotesis)

2. menganalisis data pada tahap tindakan yang dilakukan,

3. mengulas dan menjelaskan konsep materi yang belum jelas sesuai dengan rencana, dan

4. melakukan intervensi, pemaknaan, dan penyimpulan data yang telah diperoleh, serta melihat hubungan antara metode dan rencana


(19)

yang telah ditetapkan.

Tabel 3. 3

Lembar Observasi Aktivitas Guru

No Aspek yang Dinilai Skor Jumlah (%)

1 2 3 4 1. Prapembelajaran

a. Mempersiapkan siswa untuk belajar.

b. Melakukan kegiatan apersepsi. c. Memberikan motivasi kepada

siswa dalam pembelajaran Model strategi demonstrasi.

2. Kegiatan Inti Pembelajaran

a. Mampu menarik perhatian ke fokus kegiatan pembelajaran.

b. Mengemukakan kompetensi pembelajaran.

c. Menguasai materi pembelajaran. d. Menyampaikan materi dengan

jelas, sesuai dengan kompetensi pembelajaran.

3. Strategi dan Metode Pembelajaran a. Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan guru menguasai kelas.

b. Melaksanakan pembelajaran dalam urutan yang sistematis.

c. Melaksanakan pembelajaran dengan Model strategi demonstrasi d. Melaksanakan sesuai dengan

alokasi waktu yang direncanakan. 4. Pemanfaatan Media Pembelajaran a. Menggunakan media secara efektif

dan efisien.

b. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media.

c. Menghasilkan pesan yang baik. 5. Penilaian Proses dan Hasil belajar

a. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) pembelajaran.


(20)

b. Memantau kemajuan belajar selama proses belajar. 6. Penggunaan Bahasa

Menggunakan bahasa lisan secara jelas, lantang, dan benar.

7. Penutup

a. Melakukan refleksi/membuat rangkuman dengan melibatkan siswa.

b. Melakukan tindak lanjut (arahan, tugas, kegiatan melibatkan siswa).

Jumlah Keterangan :

1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4 = sangat baik

Untuk mengetahui prosentase aktivitas guru pada tiap kegiatan sebagai berikut.

P = x 100%

P = jumlah persentase

∑ (x) = jumlah skor perolehan

n = jumlah keseluruhan skor maksimal (76)

Tabel 3. 4

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek yang Dinilai Skor Jumlah (%)

1 2 3 4


(21)

guru

2. Keaktivan dalam mendiskusikan materi bahasa Indonesia dan Matematika.

3. Keaktivan dalam diskusi kelas untuk menyajikan hasil diskusi kelompoknya maupun dalam memberikan

komentar/tanggapan terhadap hasil pekerjaan kelompok lain. 4. Secara individu aktif dalam

mengikuti pembelajaran dengan mengamati gambar sebagai obyek dalam pembelajaran. 5. Keaktivan dalam

mempraktikkan menulis teks berita yang utuh dengan Model demonstrasi

6. Keaktivan dalam proses pembelajaran.

7. Keaktivan siswa dalam

memperbaiki hasil diskusi yang sudah diperbaiki oleh guru 8. Merefleksikan materi pelajaran

(menyimpulkan maupun kebermaknaan)

Jumlah

Keterangan :

Skor Deskripsi Prosentase Ket.

1. Bila siswa yang aktif dalam kelas kurang dari 21 siswa

3,13% Kurang 2. Bila siswa yang aktif dalam kelas

antara 16 sampai dengan 20 siswa

6,25% Cukup 3. Bila siswa yang aktif dalam kelas

antara 18 sampai dengan 21 siswa 9,38% Baik 4. Bila siswa yang aktif dalam kelas

lebih dari 20 siswa 12,5% Sangat baik Aktif artinya siswa memperhatikan, menanggapi, merespon secara positif aktivitas pembelajaran.


(22)

P = x 100%

P = jumlah persentase

∑ (x) = jumlah skor perolehan (1-4) n = jumlah keseluruhan skor maksimal (21)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian ini akan diuraikan hasil yang diperoleh selama pemberian tindakan, yaitu difokuskan pada peningkatan penguasaan materi bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam. Dalam hal ini, kaitannya dengan tahap perencanaan dan pelaksanaa tindakan sebelum dan sesudah diberikan latihan berdaur ulang. Hal ini dapat dilihat pada pembahasan berikutnya.

A. Siklus Pertama

1. Perencanaan Tindakan Siklus Pertama

Berdasarkan rumusan masalah dan pemecahan masalah, maka tindakan yang dilakukan yang menjadi alternatif mengatasi permasalahan sesuai dengan per mata pelajaran adalah sebagai berikut

a. Mata pelajaran bahasa Indonesia

- guru harus membuat skenario pembelajaran; - menyediakan sarana dan prasarana yang memadai - menyediakan sarana dan prasarana yang memadai;

- pada saat menyampaikan materi, guru hendaknya memberikan contoh yang cukup kepada siswa;


(23)

- guru harus memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelompok. dan

-mempersiapkan lembar observasi untuk diisi oleh pengamat. c. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

- guru menyampikan materi dengan jelas serta dibarengi dengan pertanyaan;

- guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dimengerti;

- guru memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Berangkat dari permasalahan yang dihadapi pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, maka langkah yang dihadapi pada tahap pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut.

1. mengadakan apersepsi;

2. menyampaikan informasi kaitannya dengann tugas pmbelajaran yang ingin dicapai;

3. menjelaskan atau mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya;

4. mengerjakan beberapa soal latihan dan dilanjutkan dengan tanya jawab, dan 5. memberikan soal-soal evaluasi dan umpan balik.

Mengamati beberapa item tersebut, maka pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan oleh seorang guru harus melaksanakan pemantauan secara komprehensif terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang


(24)

telah dibuat, sehingga metode demonstrasi berpeluang dilaksanakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Tahap Refleksi

Peneliti mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan. Hal-hal yang dibahas adalah (1) analisis tentang tindakan yang dilakukan, (2) mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana dengan pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan, (3) melakukan intervensi, pemaknaan dan penyimpulan data yang telah. diperoleh, serta melihat hubungannya dengan teori dan rencana yang telah ditetapkan.

Hasil kajian melalui refleksi, diskusi dengan teman sejawat dan mengadakan wawancara dengan beberapa murid (siswa) dapat ditarik beberapa hal penyebab tidak memadainya hasil yang diperoleh siswa baik dalam mata pelajaran bahasa Indonesia maupun dalam mata pelajaran Matematika adalah sebagai berikut.

a. Pada saat menyampaikan materi pelajaran, guru tidak menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.

b. guru kurang memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar.

Jadi, melihat kenyataan di atas, maka pada tahap implementasi ini, seorang guru harus berpedoman pada rancangan yang sudah dibuat dalam skenario pembelajaran.

4. Analisis Data

Pada tahap ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.


(25)

pelaksanaan tindakan sampai kepada dilakukannya siklus demi siklus (sesuai dengan hipotesis)

2 menganalisis data pada tahap tindakan yang dilakukan,

3. mengulas dan menjelaskan konsep materi yang belum jelas sesuai dengan rencana, dan

4. melakukan intervensi, pemaknaan, dan penyimpulan data yang telah diperoleh, serta melihat hubungan antara metode dan rencana yang telah ditetapkan.

B. Pelaksanaan Tindakan Dan Evaluasi Siklus Pertama

Berangkat dari permasalahan yang dihadapi pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, maka langkah yang dihadapi pada tahap pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut.

1. mengadakan apersepsi;

2. menyampaikan informasi kaitannya dengann tugas pmbelajaran yang ingin dicapai;

3. menjelaskan atau mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya;

4. mengerjakan beberapa soal latihan dan dilanjutkan dengan tanya jawab, dan 5. memberikan soal-soal evaluasi dan umpan balik.


(26)

Mengamati beberapa item tersebut, maka pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan oleh seorang guru harus melaksanakan pemantauan secara

komprehensif terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat, sehingga metode demonstrasi

berpeluang dilaksanakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam.

1. Pelaksanaan Kegiatan dan Data pada Siklus Pertama Pertemuan Pertama Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Sesuai dengan perencanaan tindakan pertama-tama guru harus memberikan kesempatan kepada masing-masing murid untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran awal tentang kemampuan penguasaan materi bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan demonstrasi.

Melalui pendekatan demonstrasi tersebut, murid melakukan aktivitas kegiatan di dalam kelas untuk membahas tugas-tugas yang telah diberikan oleh guru. setelah dibahas dan dan dijawab semua pertanyaan yang diberikan. lalu, diadakan pemeriksaan dengan seksama. Maka diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi bahasa Indonesia.

Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Tabel l. Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Sebelum Perbaikan


(27)

1 Karwati P 7

2 St. Nurhalizah P 7

3 Adi Haryanto L 8

4 Rijalul Mutaqin L 8

5 Ahmad L 7

6 Fahrus L 6

7 Nurul Hikmah P 7

8 Rita Nurmayanti P 8

9 Rohiyatun Holida P 8

10 Rahmatul Ummah P 5

11 Rinayanti P 7

12 Siti Hadijah P 7

13 Safii Ansari L 5

14 Sahrudin L 7

15 Haerudin L 7

16 Takdir L 6

17 Fahrurozi L 8

18 Samsul Hadi P 7

19 Rajak L 7

20 Sunita P 8

21 Rahmatul Diah P 6

Jumlah 146

Rerata 6.95

2. Kegiatan dan Data Pada Siklus Pertama Pertemuan Kedua

Sesuai dengan perencanaan tindakan pertama-tama guru memberikan kesempatan kepada masing-masing siswa untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran awal tentang kemampuan penguasaan materi Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan metode demonstrasi.

Melalui latihan yang diadakan dengan seksama. Maka diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi Ilmu Pengetahuan Alam.

Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam


(28)

1 Karwati P 7

2 St. Nurhalizah P 7

3 Adi Haryanto L 8

4 Rijalul Mutaqin L 8

5 Ahmad L 9

6 Fahrus L 6

7 Nurul Hikmah P 7

8 Rita Nurmayanti P 8

9 Rohiyatun Holida P 8

10 Rahmatul Ummah P 7

11 Rinayanti P 7

12 Siti Hadijah P 9

13 Safii Ansari L 5

14 Sahrudin L 7

15 Haerudin L 7

16 Takdir L 6

17 Fahrurozi L 8

18 Samsul Hadi P 9

19 Rajak L 7

20 Sunita P 8

21 Rahmatul Diah P 6

Jumlah 154

Rerata 7.33

C. Refleksi Siklus Pertama

1. Refleksi Siklus Pertama Pertemuan Pertama

Dari tabel 1 di atas, dapat diperoleh hasil bahwa kemampuan murid sekolah Dasar Negeri 5 Pengadangan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dapat dianalisis sebagai berikut. Dari 21 orang murid, yang memperoleh nilai terbaik antara 90- 80 atau sekitar ( (42,85%) berjumlah sembian orang, sedangkan yang mendapat nilai 70 atau (30,09%) di antara 21 orang siswa berjumlah delapan orang siswa, dan yang mendapat nilai 60 berjumlah tiga orang siswa (14,28%),


(29)

dan terakhir yang mendapat nilai 50 hanya satu orang siswa (4,76). Data ini diperoleh sebelum tindakan diberikan.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada prosentase berikut.

Grafik Keberhasilan Murid dalam Menjawab Soal Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

19 18 17 16

15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2

0 5 6 7 8 9 10

Barometer penentuan ini dilihat berdasarkan data hasil ulangan yang dilakukan sebelum siklus kedua dilakukan.


(30)

2. Refleksi Siklus Pertama Pertemuan Kedua

Dari table 2 di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan siswa sekolah Dasar Negeri kelas II SDN 5 Pengadangan dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam mendapat nilai bervariasi. Dari 21 murid, murid yang mendapat nilai terbaik (80 - 90) berjumlah sembilan orang murid, dan yang mendapat nilai baik (70) berjumlah depan orang siswa, dan ada siswa yang mendapat nilai cukup (60) berjumlah tiga orang siswa. serta satu orang siswa yang mendapat nilai kurang (50).

Lebih jelasnya dapat dilihat prosentase berikut ini.

Grafik Keberhasilan Murid dalam Menjawab Soal Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

21 20 19 18 17 16

15 14 13 12


(31)

11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

0 5 6 7 8 9 10

Barometer penentuan ini dilihat berdasarkan data hasil ulangan yang dilakukan sebelum siklus kedua dilakukan.

Setelah gambaran awal kemampuan penguasaan materi mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam oleh siswa seperti yang telah dideskripsikan di atas diperoleh, pemberian tindakan berupa pemberian tugas mulai dilaksanakan. Kegiatan pemberian tugas ini diawali dengan pemberian berbagai deskripsi situasi yang menggambarkan materi-materi kepada masing-masing siswa. Adapun deskripsi yang disiapkan guru yaitu materi yang akan dikerjakan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Perlu dipahami bahwa hasil penjelasan pada tahap ini sekaligus merupakan gambaran kemampuan siswa setelah diberi tindakan.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, kegiatan guru dan siswa berikutnya setelah memperoleh masing-masing deskripsi penjelasan materi situasi yang menggambarkan materi pelajaran baik mata pelajaran bahasa Indonesia maupun dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kaitannya dengan yang akan dihadapi pada siklus berikutnya (berdaur ulang). Dengan demikian, akan diketahui proses perkembangan kemampuan


(32)

siswa setelah diadakan/pemberian tugas yang menyangkut masalah materi pelajaran dengan mengacu kepada beberapa masalah yang menjadi suatu catatan adalah sebagai berikut.

1. menjelaskan materi pelajaran dengan sejelas-jelasnya sambil mengadakan tanya jawab, terutama materi- materi yang dianggap kurang jelas.

2. memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dan 3. memotivasi siswa dalam menjawab soal.

Untuk aktivitas proses pembelajaran, dapat digambarkan bahwa hampir semua aktivitas pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai rencana. Beberapa hal yang masih menjadi catatan adalah: (1) terdapat tiga kegiatan yang pelaksanaannya kurang optimal, yaitu guru memberikan penjelasan tentang maksud serta cara kerja siswa dalam pembelajaran baik bahasa Indonesia maupun dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan alam, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang dianggap kurang jelas, dan apakah semua perintah dan arahan guru dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh guru.

D. Siklus Kedua

1. Perencanaan Tindakan Siklus Kedua

Pada perencanaan siklus kedua ini sama yang dilakukan pada siklus pertama. namun, ada beberapa masalah pada siklus kedua ini yang ingin dipecahkan. Berdasarkan rumusan masalah dan pemecahan masalah, maka tindakan yang dilakukan yang menjadi permasalahan sesuai dengan per mata pelajaran adalah sebagai berikut

a. Mata pelajaran bahasa Indonesia


(33)

- menyediakan sarana dan prasarana yang memadai - menyediakan sarana dan prasarana yang memadai;

- pada saat menyampaikan materi, guru hendaknya memberikan contoh yang cukup kepada siswa;

- guru harus memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelompok. dan

-mempersiapkan lembar observasi untuk diisi oleh pengamat. b. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

i. guru menyampikan materi dengan jelas serta dibarengi dengan pertanyaan;

ii. guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dimengerti;

iii. guru memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Berangkat dari permasalahan yang dihadapi pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, maka langkah yang dihadapi pada tahap pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut.

1. mengadakan apersepsi;

2. menyampaikan informasi kaitannya dengann tugas pmbelajaran yang ingin dicapai;

3. menjelaskan atau mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya;


(34)

4. mengerjakan beberapa soal latihan dan dilanjutkan dengan tanya jawab, dan 5. memberikan soal-soal evaluasi dan umpan balik.

Mengamati beberapa item tersebut, maka pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan oleh seorang guru harus melaksanakan pemantauan secara komprehensif terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat, sehingga metode demonstrasi berpeluang dilaksanakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Tahap Refleksi

Hasil kajian melalui refleksi, diskusi dengan teman sejawat dan mengadakan wawancara dengan beberapa murid (siswa) dapat ditarik beberapa hal penyebab tidak memadainya hasil yang diperoleh siswa baik dalam mata pelajaran bahasa Indonesia maupun dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah sebagai berikut.

a. Pada saat menyampaikan materi pelajaran, guru tidak menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.

b. guru kurang memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar.

Jadi, melihat kenyataan di atas, maka pada tahap implementasi ini, seorang guru harus berpedoman pada rancangan yang sudah dibuat dalam skenario pembelajaran.

E. Pelaksanaan Tindakan Dan Evaluasi Siklus Kedua

Berangkat dari permasalahan yang dihadapi pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam, maka langkah yang dihadapi pada tahap pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut.


(35)

1. mengadakan apersepsi;

2. menyampaikan informasi kaitannya dengann tugas pmbelajaran yang ingin dicapai;

3. menjelaskan atau mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya;

4. mengerjakan beberapa soal latihan dan dilanjutkan dengan tanya jawab, dan 5. memberikan soal-soal evaluasi dan umpan balik.

Mengamati beberapa item tersebut, maka pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan oleh seorang guru harus melaksanakan pemantauan secara komprehensif terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat, sehingga metode demonstrasi berpeluang dilaksanakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam.

1. Kegiatan dan Data pada Siklus Kedua Pertemuan Pertama

Sesuai dengan perencanaan tindakan pertama-tama guru harus memberikan kesempatan kepada masing-masing murid untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran lanjutan tentang kemampuan penguasaan materi bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan demonstrasi.

Melalui pendekatan demonstrasi tersebut, murid melakukan aktivitas kegiatan di dalam kelas untuk membahas tugas-tugas yang telah diberikan oleh guru. setelah dibahas dan dan dijawab semua pertanyaan yang diberikan. lalu, diadakan pemeriksaan dengan seksama. Maka diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi bahasa Indonesia.


(36)

Jika pada siklus pertama pada pertemuan pertama, anggota peneliti/pelaksana melakukan penjaringan gambaran awal tentang kemampuan penguasaan materi bahasa Indonesia, maka pada tahap ini kegiatan tersebut tidak dilakukan. Pada tahap ini pelaksanaan tindakan melakukan, guru membagikan naskah soal hasil jawaban siswa pada siklus pertama; (3) siswa diminta kembali mempelajari soal-soal tersebut berdasarkan masukan dari guru; dan (4) siswa berlatih kembali menjawab soal-soal tersebut secara kelompok.

Perbaikan hasil tes siswa secara (berdaur ulang), dapat dilihat pada tabel berikut. Sedangkan, untuk latihan, konsepnya sama dengan kegiatan serupa pada siklus pertama, yakni latihan dilakukan di dalam kelas (dalam ruangan). Pada kegiatan ini diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 3. Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Sesudah Perbaikan pada Siklus Kedua Pertemuan Pertama

No Nama Siswa L/P Nilai

1 Karwati P 8

2 St. Nurhalizah P 7

3 Adi Haryanto L 8

4 Rijalul Mutaqin L 8

5 Ahmad L 7

6 Fahrus L 8

7 Nurul Hikmah P 7

8 Rita Nurmayanti P 8

9 Rohiyatun Holida P 8

10 Rahmatul Ummah P 5

11 Rinayanti P 8

12 Siti Hadijah P 7

13 Safii Ansari L 7

14 Sahrudin L 8

15 Haerudin L 7

16 Takdir L 7


(37)

18 Samsul Hadi P 7 19

20 21

Rajak Sunita

Rahmatul Diah

L P P

9 8 6

Jumlah 157

Rerata 7.47

2. Kegiatan dan Data pada Siklus kedua Pertemuan Kedua

Guru pertama-tama memberikan kesempatan kepada masing-masing siswa untuk menjawab semua soal yang telah diberikan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran perkembangan tentang kemampuan penguasaan materi Matematika. Melalui latihan tersebut, setelah diadakan pemeriksaan dengan seksama. Maka diperoleh data mengenai kemampuan penguasaan materi Ilmu Pengetahuan Alam.

Adapun data yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Tabel 4. Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran Imu Pengetahuan AlamSesudah Perbaikan

No Nama Siswa L/P Nilai

1 Karwati P 8

2 St. Nurhalizah P 7

3 Adi Haryanto L 9

4 Rijalul Mutaqin L 9

5 Ahmad L 9

6 Fahrus L 6

7 Nurul Hikmah P 9

8 Rita Nurmayanti P 8


(38)

10 Rahmatul Ummah P 8

11 Rinayanti P 7

12 Siti Hadijah P 9

13 Safii Ansari L 8

14 Sahrudin L 7

15 Haerudin L 7

16 Takdir L 8

17 Fahrurozi L 8

18 Samsul Hadi P 9

19 Rajak L 7

20 Sunita P 8

21 Rahmatul Diah P 8

Jumlah 169

Rerata 8.04

F. Refleksi Siklus Kedua

1. Refleksi Siklus Kedua Pertemuan Pertama

Setelah diadakan siklus kedua, siswa setelah menyempurnakan soal-soal yang telah diberikan dan dilanjutkan dengan berlatih untuk menjawab soal-soal tersebut yang telah disempurnakan. Pada tahapan kegiatan ini, masing-masing siswa memperolah hasil berbeda. Karena kegiatan ini sifatnya mengulang kegiatan serupa pada siklus pertama, kegiatan ini menjadi lebih lancar. Pada tahapan ini juga terjadi peningkatan hasil. Jika pada kegiatan serupa di siklus pertama diketahui dua siswa memperoleh skor cukup (60), delapan siswa mendapat nilai bagus (70), sembilan siswa mendapat nilai sangat bagus (80), dan satu orang siswa tergolong ke dalam kategori nilai terbaik (90). Maka, pada kegiatan ini (siklus kedua) pada pertemuan pertama diperoleh data: tinggal satu siswa yang memperoleh skor kurang (50), hanya satu siswa yang mendapat nilai cukup (60), Di sini tercatat (11) sebelas siswa mendapat nilai sangat baik (80 -90) atau sekitar (52,38%), dan sisanya delapan orang siswa mendapat nilai baik (70) atau sekitar (38,09%). Dengan demikian, berangkat dari kenyataan/ permasalahan di atas dapat dikatakan bahwa dalam pembelajaran materi bahasa Indonesia dengan menggunakan


(39)

teknik diskusi dapat dikatakan berhasil.

2. Refleksi Siklus Kedua Pertemuan Kedua

Kegiatan pada pertemuan kedua ini merupakan kegiatan penutup untuk siklus kedua pada pertemuan kedua. Pada tahap ini diperoleh hasil sebagai berikut. Setelah diadakan siklus kedua pertemuan kedua, siswa setelah menyempurnakan soal-soal yang telah diberikan dan dilanjutkan dengan berlatih untuk menjawab soal-soal tersebut yang telah disempurnakan. Pada tahapan kegiatan ini, masing-masing siswa memperolah hasil berbeda. Karena kegiatan ini sifatnya mengulang kegiatan serupa pada siklus pertama, kegiatan ini hasilnya menjadi lebih baik. Pada tahapan ini juga terjadi peningkatan hasil. Jika pada kegiatan serupa di siklus pertama diketahui empat siswa memperoleh skor kurang baik (50), tujuh siswa mendapat skor cukup (60), lima siswa mendapat nilai bagus (70), dan tiga siswa mendapat nilai sangat bagus (80). Maka, pada kegiatan ini (siklus kedua) pada pertemuan kedua diperoleh data: tidak satu pun siswa yang memperoleh skor kurang (50), pada siklus ini masih ada dsatu siswa yang nilainya cukup (60), sedangkan siswa yang mendapat nilai baik (70) tercatat lima orang, dalam hal ini terjadi peningkatan nilai dan pengurangan kuantitas siswa. Di sini tercatat (15) lima belas orang siswa mendapat nilai terbaik (80-90). Dengan demikian, berangkat dari kenyataan/ permasalahan di atas dapat dikatan bahwa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan metode demonstrasi dapat dikatakan berhasil.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan: Setelah siswa diberi tindakan sebanyak satu kali (dua siklus), kemampuannya menguasai maupun pemahamannya terhadap materi baik pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan pendekatan /metode pemberian tugas tergolong berkategori baik dan sangat (terbaik)


(40)

tercatat lebih dari 75%. Berdasarkan tabel 3 setelah siklus kedua dilaksanakan, yang memperoleh skor rerata 8 – 7 sebanyak 18 orang siswa (90,47%). Artinya, kemampuan dalam penguasaan materi tergolong sangat baik. Sedangkan, berdasarkan tabel 4, siswa yang memperoleh skor rerata 10 – 9 - dan 8 sebayak 18 orang siswa (90,47%). Artinya, siswa sudah menguasai materi dengan baik

Eksposisi ini menunjukkan bahwa penelitian ini sudah berhasil. Hal ini ditandai dengan telah tercapainya indikator keberhasilan penelitian, yakni siswa yang memiliki kemampuan penguasaan materi dan pemahaman sangat baik minimal 75%. Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh ditunjukkan bahwa siswa yang menguasai materi sudah di atas 70% yaitu 90,47%. Dengan demikian, secara otomatis tidak diperlukan siklus berikutnya.


(41)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan

Dari hasil analisis pembahasan masalah. Dalam penelitian ini dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut:

1.

Penggunaan metode demonstrasi pada materi pembelajaran bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan penguasaan dan pemahaman siswa dengan beberapa tahapan. Tahapan yang dimaksud adalah: (a) persiapan, (b) aktivitas belajar mengajar, dan (c) tahap pelaksanaan tindakan

.

2. Setelah siswa diberi tindakan sebanyak satu kali (dua siklus), secara berdaur ulang kemampuannya menguasai maupun pemahamannya terhadap materi baik pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan Uilmu Pengetahuan Alam sangat (terbaik) tercatat lebih dari 75%. Berdasarkan tabel 3 setelah siklus kedua dilaksanakan, yang memperoleh skor rerata 8 – 7 sebanyak 18 orang siswa (90,47%). Artinya, kemampuan dalam penguasaan materi tergolong sangat baik. Sedangkan, berdasarkan tabel 4, siswa yang memperoleh skor rerata 10 – 9 - dan 8 sebayak 18 orang siswa (90,47%). Artinya, siswa sudah menguasai materi dengan baik


(42)

2. Kesimpulan ini menunjukkan tingkat keberhasilan yang ditandai dengan telah tercapainya indikator keberhasilan penelitian, yakni siswa yang memiliki kemampuan penguasaan materi dan pemahaman sangat baik minimal 75%. Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh ditunjukkan bahwa siswa yang menguasai materi sudah di atas 70% yaitu 90,47%.

2. Saran-saran

1. Agar memiliki nilai guna yang optimal, semua hasil penelitian ini harus segera disosialisasikan dan ditindaklanjuti. Terutama yang berhubungan dengan bagaimana memanfaatkan berbagai strategi pembelajaran, salah satunya adalah dengan metode pemberian tugas.

2. Guru-guru Sekolah Dasar harus terus menggiatkan pelaksanaan penelitian tindakan semacam ini, sehingga nantinya akan diperoleh berbagai strategi dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kualitas dan kredibilitas suatu sekolah.


(43)

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 1993. Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud _______. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :Depdikbud

Elang, Kusnadi. 2002. Materi Pokok Pembelajaran Pendidikan Matematika. Jakarta : Universitas Terbuka.

Jehan, W. George 1997. Teknik Berbicara yang Meyakinkan dan Efektif. Jakarta : Gunung Jati

N.K., Roetiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rinneka Cipta

Nurhadi dan Gerrad Senduk. 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang : Universitas Malang

Sibarani, R. 1992. Hakikat Bahasa. Bandung : PT. Aditya Bakti

Taufik, Agus. 2002. Teori-teori Belajar dan Implikasi dalam Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.

Wardani, I.G.K. dkk. 2004. Materi Pokok Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta : Universitas Terbuka

--- ---- . 2005 Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka


(44)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester: 2/II

Waktu : 4 x 30 menit (4 jam pelajaran: 2 kali Pertemuan) Tema : Kegemaran

A. Standar Kompetensi: Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama.

B. Kompetensi Dasar: Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.

C. Indikator:

 Mendeskripsikan watak tokoh drama.

 Menulis deskripsi watak tokoh darma yang akan diperankan.

 Memerankan tokoh drama sesuai wataknya dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.

D. Hasil Belajar:

 Deskripsi watak tokoh drama.

 Pementasan drama satu babak.

E. Metode Pembelajaran:  Demonstrasi

 Pemodelan

 Diskusi

 Penugasan

F. Kegiatan Pembelajaran:

PERTEMUAN PERTAMA (2 JAM PELAJARAN)

N

O KEGIATAN

PENGORGANISASIAN

SISWA WAKTU

1 Prakegiatan Klasikal 3 menit

a. Guru menyapa siswa, memeriksa kehadiran siswa, dan mengondisikan siswa agar siap menerima pelajaran.

b. Guru menyiapkan media dan sumber belajar.

2 Kegiatan Awal Klasikal 5 menit

a. Guru melakukan apersepsi tentang materi pembelajaran.

- Apakah anak-anak masih ingat kalimat-kalimat dialog padanankah drama yang kalian buat minggu lalu?

- Coba diulangi dialog yang paling kalian


(45)

ingat?

b. Guru menginformasikan materi pembelajaran.

- Pada pembelajaran kali ini, kita akan berdemonstrasi mendramakan naskah yang sudah dibuat minggu sebelumnya. c. Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran.

- Melalui pembelajaran ini, kalian diharapkan dapat: (a) mendeskripsikan watak tokoh drama, (b) menulis

deskripsi watak tokoh darma yang akan diperankan, dan (c) memerankan tokoh drama sesuai wataknya dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.

1 menit

1 menit

3 Kegiatan Inti 42 menit

a. Guru mengondisikan siswa siap mengikuti pembelajaran.

b. Siswa mendeskripsikan watak tokoh drama: - Siswa dibagi dalam beberapa kelompok

(sesuai kelompok minggu sebelumnya). - Kelompok siswa menelaah kembali naskah

drama yang telah dibuat (termasuk cerita legenda dan sinopsisnya).

- Kelompok siswa mendiskusikan dan mendeskripsikan tokoh-tokoh drama yang telah dibuat beserta wataknya (secara lisan).

- Kelompok siswa menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelompoknya. - Siswa anggota kelompok menanggapi. - Siswa memperoleh penguatan dari guru. - Siswa menanyakan hal-hal yang belum

dipahami.

c. Siswa menulis deskripsi watak tokoh darma yang akan diperankan:

- Kelompok siswa menuliskan tokoh-tokoh drama beserta wataknya yang telah dideskripsikan tersebut dengan menggunakan LKS yang disiapkan. - Masing-masing kelompok siswa

menyampaikan hasil pekerjaannya. - Siswa dari kelompok lain menanggapi. - Siswa mendapat penguatan dari guru dan

teman lainnya.

d. Siswa memerankan tokoh drama sesuai

Klasikal Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Individual Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok 1 menit 10 menit 11 menit 20 menit


(46)

wataknya dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat:

- Kelompok siswa (ketua kelompok/calon sutradara) melakukan pemilihan pemain sesuai dengan tokoh dan wataknya pada drama yang telah dibuat.

- Kelompok siswa berlatih memerankan tokoh drama.

- Kelompok siswa berlatih mementaskan drama.

- Latihan dilanjutkan di luar kelas (dilanjutkan di rumah)

- Siswa mendapat penguatan dari guru.

Kelompok

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok

4 Kegiatan Akhir Klasikal 10 menit

a. Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran hari itu.

b. Guru dan siswa mengadakan refleksi terhadap pembelajaran hari itu.

c. Guru menugaskan siswa melanjutkan latihan pementasan dramanya di rumah dan akan dipentaskan pada pertemuan berikutnya, sebagai tindak lanjut pembelajaran. d. Guru menutup pembelajaran.

Klasikal Individual Klasikal 2 menit 6 menit 2 menit

PERTEMUAN KEDUA (2 JAM PELAJARAN)

N

O KEGIATAN

PENGORGANISASIAN

SISWA WAKTU

1 Prakegiatan Klasikal 3 menit

a. Guru menyapa siswa, memeriksa kehadiran siswa, dan mengondisikan siswa agar siap menerima pelajaran.

b. Guru menyiapkan media dan sumber belajar.

2 Kegiatan Awal Klasikal 5 menit

a. Guru melakukan apersepsi tentang materi pembelajaran.

b. Guru menginformasikan materi pembelajaran.

c. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.

3 menit 1 menit 1 menit

3 Kegiatan Inti 42 menit

a. Guru mengondisikan siswa siap mengikuti pembelajaran (mementaskan dramanya). b. Siswa memerankan tokoh drama sesuai

wataknya dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat:

Klasikal Kelompok

1 menit 41 menit


(47)

- Kelompok siswa secara bergantian mementaskan dramanya.

- Kelompok siswa lain memberikan

penilaian terhadap pementasan kelompok tersebut (dengan rubrik yang telah

disiapkan).

- Setelah pementasan selesai guru bersama siswa memberikan komentar terhadap pementasan.

- Guru bersama siswa mengalkulasi hasil penilaian dan menentukan kelompok pementas terbaik

- Kelompok dengan pementasan terbaik ditampilkan sekali lagi.

- Guru bersama kelompok siswa lain memberi komentar.

- Kelompok dengan pementas terbaik mendapat hadiah dari guru atau teman lain. - Siswa mendapat penguatan dari guru.

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Klasikal

4 Kegiatan Akhir Klasikal 10 menit

a. Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran hari itu.

b. Guru dan siswa mengadakan refleksi terhadap pembelajaran hari itu.

c. Guru menugaskan siswa terus berlatih pementasan drama untuk perayaan sekolah, lomba, dll., sebagai tindak lanjut

pembelajaran.

d. Guru menutup pembelajaran.

Klasikal Individual Klasikal 2 menit 6 menit 2 menit

G. Penilaian (Terlampir)

- Jenis tes : tertulis - Bentuk tes : subyektif

- Alat penilaian : Tugas (LKS) dan rubrik penilaian pementasan. - Prosedur penilaian:

Penilaian proses : Pengamatan selama pembelajaran berlangsung Penilaian hasil : LKS dan rubrik penilaian pementasan

H. Media dan Sumber Belajar

1. Media : Penggalan naskah drama satu

babak, deskripsi tokoh dan wataknya, LKS, dan buku kumpulan cerita legenda


(48)

a. Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas

b. Tim Bina Karya Guru. 2007. Bina Bahasa Indonesia Kelas IV A. Jakarta: Erlangga

c. Puspadi, A. Tanpa tahun. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Solo: Bintang Pustaka Abadi

d. Sigar, E. 2001. Buku Pintar Mendongeng. Jakarta: Pustaka Delapratasa

Pengadangan, 13 November 2010 Teman Sejawat Mahasiswa,

( Jamri, A.Ma.Pd) SUHATNIN NIP.196512311986051108 NIM. 813619262

Mengetahui

Kepala SDN 5 Pengadangan

Akmal Haddan


(49)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Jenjang : Sekolah Dasar dan MI Kelas / Semester : II/I

Waktu : 12 jam pelajaran/4 kali pertemuan (@ 2 x 35 menit) Tema : Kehidupan sehari-hari

A. Standar Kompetensi:

1. Bahasa Indonesia: Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk percakapan, petunjuk, cerita, dan surat.

2. IPA/Sains: Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.

B. Kompetensi Dasar:

1. Bahasa Indonesia: Melengkapi percakapan yang belum selesai dengan memperhatikan penggunaan ejaan (tanda baca, titik dua, dan tanda petik). 2. IPA/Sains: Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dan fungsinya.

C. Indikator:

1.1 Bahasa Indonesia:

1.1.1 Membaca kalimat percakapan pada cerita dengan intonasi yang tepat. 1.1.2 Menyusun percakapan berdasarkan kalimat percakapan pada cerita dengan

memperhatikan penggunaan tanda baca titik dua (:) dan tanda petik (“...”). 1.1.3 Melakukan percakapan secara berpasangan dari kalimat percakapan yang

telah selesai disusun.

2.1 IPA/Sains:

2.1.1 Mengidentifikasi struktur akar tumbuhan.

2.1.2 Menjelaskan hubungan struktur akar tumbuhan dengan batang tumbuhan. 2.1.3 Menjelaskan fungsi akar tumbuhan.

D. Hasil Belajar:

1.1 Teks percakapan.

2.1 Hasil penjumlahan dan pengurangan uang. 3.1 Jenis-jenis sumber daya alam.

4.1 Struktur dan fungsi akar tumbuhan.

E. Media dan Literatur: a. Media:

 Aula/panggung.  Uang rupiah.

 Beberapa jenis tumbuhan lengkap dengan akarnya (bisa diganti poster anatomi tumbuhan).

 Poster aktivitas kegiatan pasar (kepingan CD tentang aktivitas pasar/perdagangan), VCD, dan perangkatnya.

b. Literatur (buku lain dari pengarang yang sama untuk mendukung penggunaan buku inti) dan buku penunjang lainnya:


(50)

 Sasongko, Setiawan G. 2007. Cipo Si Wartawan Cilik: Membongkar Penadah Berlian. Jakarta: Zikrul Hikmah

 Sasongko, Setiawan G. 2007. Cipo Si Wartawan Cilik: Hilangnya Anak Jalanan. Jakarta: Zikrul Hikmah

 Sasongko, Setiawan G. 2006. Cipo Si Wartawan Cilik: Nenek Misterius. Jakarta: Zikrul Hikmah

 Sasongko, Setiawan G. 2006. Cipo Si Wartawan Cilik: Matador Aspal. Jakarta: Zikrul Hikmah

 Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Wayang-wayang Kardus. Jakarta: Branda Hikmah

 Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Kepak Sayap Merpati. Jakarta: Branda Hikmah

 Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Memburu Katak Pohon. Jakarta: Branda Hikmah

 Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Jejak-jejak UFO. Jakarta: Branda Hikmah

 Sasongko, Setiawan G. 2005. Ali Si Profesor Cilik: Semut-semut Kecil. Jakarta: Branda Hikmah

 Surana. 2004. Aku Cinta Bahasa Indonesia. Jakarta: Tiga Serangkai  Tim Bina Karya Guru. 2007. Sains untuk SD Kelas V A. Jakarta: Erlangga  Tim Bina Karya Guru. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD Kelas V A.

Jakarta: Erlangga

F. Metode Pembelajaran:  Demonstrasi

 Pemodelan

 Tanya jawab

 Penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran

PERTEMUAN PERTAMA (Fokus Bahasa Indonesia)

N

O KEGIATAN

PENGORGANISASIAN

SISWA WAKTU

1 Prakegiatan Klasikal 3 menit

c. Guru menyapa siswa, memeriksa kehadiran siswa, dan mengondisikan siswa siap belajar. d. Guru menyiapkan media dan sumber belajar.

2 Kegiatan Awal Klasikal 10 menit

b. Guru memperkenalkan buku inti kepada siswa (menunjukkan bagian yang paling menarik, membacakan beberapa fragmen yang juga paling menarik).

c. Guru melakukan apersepsi tentang materi pembelajaran terkait buku inti.

b. Guru menginformasikan materi pembelajaran.


(51)

c. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.

3 Kegiatan Inti 45 menit

e. Guru mengondisikan siswa siap mendengarkan pembacaan cerita.

f. Siswa membaca kalimat percakapan pada cerita dengan intonasi yang tepat:

- Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. - Siswa mendengarkan pembacaan cerita

dengan seksama.

- Siswa berinteraksi dengan guru di sela-sela pembacaan cerita.

- Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru melalui LKS yang disiapkan.

- Siswa dan guru membahas hasil karya siswa.

- Siswa memperoleh penguatan dari guru. - Siswa menanyakan hal-hal yang belum

dipahami berkaitan dengan intonasi pembacaan yang benar.

g. Siswa menyusun percakapan berdasarkan kalimat percakapan pada cerita dengan memperhatikan penggunaan tanda baca titik dua (:) dan tanda petik (“...”).

- Siswa masih dalam kelompok semula. - Siswa menyusun kalimat percakapan

berdasarkan cerita bersama teman sekelompoknya

- Siswa mendapat penguatan dari guru dan teman lainnya.

h. Siswa melakukan percakapan secara berpasangan dari kalimat percakapan yang telah selesai disusun.

- Kelompok siswa bergantian tampil melakukan percakapan di depan kelas. - Siswa mendapat penguatan dari guru.

Klasikal Kelompok Kelompok Kelompok Individual Kelompok Klasikal Kelompok Individual Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok 1 menit 15 menit 15 menit 14 menit

4 Kegiatan Akhir Klasikal 12 menit

e. Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran hari itu.

f. Guru mengadakan evaluasi.

g. Guru dan siswa mengadakan refleksi terhadap pembelajaran hari itu.

h. Guru menugaskan siswa membuat kalimat percakapan berdasarkan kalimat percakapan

Klasikal Individual Klasikal Individual


(52)

orang tua di rumah sebagai tindak lanjut pembelajaran (dikerjakan di buku PR). i. Guru menutup pembelajaran.

PERTEMUAN KEEMPAT (Fokus IPA/Sains)

N

O KEGIATAN

PENGORGANISASIAN

SISWA WAKTU

1 Prakegiatan Klasikal 3 menit

a. Guru menyapa siswa, memeriksa kehadiran siswa, dan mengondisikan siswa siap belajar. b. Guru menyiapkan media dan sumber belajar.

2 Kegiatan Awal Klasikal 10 menit

a. Guru kembali membacakan beberapa

fragmen buku inti yang akan menjadi sumber pembelajaran (cerita bagian 2, hal. 45, 47, 48).

b. Guru melakukan apersepsi tentang materi pembelajaran terkait buku inti.

c. Guru menginformasikan materi pembelajaran.

d. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.

3 Kegiatan Inti 47 menit

a. Guru mengondisikan siswa siap belajar. b. Siswa mengamati struktur anatomi tumbuhan

yang ditunjukkan guru (tumbuhan sesungguhnya atau poster anatomi tumbuhan)

c. Siswa mengidentifikasi struktur akar tumbuhan:

- Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. - Siswa membaca kembali fragmen cerita

yang telah disiapkan dengan seksama. - Siswa menulis bagian cerita yang

menyebutkan struktur tumbuhan bambu (mengerjakan tugas yang diberikan guru melalui LKS yang disiapkan).

- Siswa dan guru membahas hasil karya siswa.

- Siswa memperoleh penguatan dari guru. d. Siswa menjelaskan hubungan struktur akar

tumbuhan dengan batang tumbuhan termasuk fungsi akar tumbuhan:

- Siswa masih dalam kelompok semula.

Klasikal Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Klasikal Kelompok Kelompok Kelompok 1 menit 10 menit 15 menit 21 menit


(53)

- Siswa menuliskan hubungan struktur akar bambu dengan batangnya, termasuk fungsi akar bambu (pada LKS yang telah

disiapkan).

- Wakil kelompok siswa menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas.

- Siswa/kelompok lain memberi tanggapan. - Siswa mendapat penguatan dari guru dan

teman lainnya.

Kelompok

Kelompok Kelompok Kelompok

4 Kegiatan Akhir Klasikal 10 menit

a. Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran hari itu.

b. Guru dan siswa mengadakan refleksi terhadap pembelajaran hari itu. c Guru menutup pembelajaran.

Klasikal Klasikal Klasikal

H. Evaluasi (terlampir)

 Jenis tes : tertulis  Bentuk tes : subyektif

 Alat penilaian : rubrik dan tugas (LKS) atau hasil kerja siswa.  Prosedur penilaian :

o Penilaian proses : Pengamatan selama pembelajaran berlangsung o Penilaian hasil : LKS dan rubrik penilaian proses

Pengadangan, 13 November 2010 Teman Sejawat Mahasiswa,

( Jamri, A.Ma.Pd) SUHATNIN NIP.196512311986051108 NIM. 813619262 Mengetahui

Kepala SDN 5 Pengadangan

Akmal Haddan


(54)

FORMAT OBSERVASI

Hari/Tanggal : Selasa, 13 November 2010 Kelas : II Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Siklus : II

NO

PENGAMATAN

1. Ketepatan Pelaksanaan Sekenario Pembelajaran

Pelaksanaan proses pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat.

2. Keterlibatan siswa selama proses pembelajaran

- Semua siswa aktif mengikuti penjelasan guru, sehingga siswa memperhatikan penjelasan guru

- Siswa sudah memiliki keberaniann untuk bertanya - Suasana kelas tenag, terkendali, dan aman. 3 Prilaku Mengajar Yang Positif dan Negatif

- Guru mengajar dengan baik dan bersemangat sehingga siswa aktif memperhatikan penjelasan guru

- Guru aktif membimbing siswa yang kurang

4 Komentar Siswa

- Kami merasa puas dan senang cara mengajar guru dan dengan hasil yang kami peroleh.

5 Unjuk Kerja Siswa

- Setelah diadakan evaluasi pada akhir PBM: hasil reratanya di atas 75 % yang dicapai dari 19 orang murid.

Pengadangan, 13 November 2010 Teman Sejawat Mahasiswa,

( Jamri, A.Ma.Pd) SUHATNIN NIP.196512311986051108 NIM. 813619262

Mengetahui

Kepala SDN 3 Pengadangan


(55)

NIM. 195704211978031015

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : SUHATNIN

NIM : 813619262

UPBJJ –UT : Mataram Menyatakan bahwa:

Nama : ( Jamri, A.Ma.Pd)

NIP : 1196512311986051108

Tempat Tugas : SDN 5 Pengadangan

Guru Keas : V

Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelakasanaan perbaikan pembelajaran, yang merupakan tugas Mata Kuliah IDIK 4501 Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Pengadangan, 13 November 2010 Teman Sejawat Mahasiswa,

( Jamri, A.Ma.Pd) SUHATNIN NIP.196512311986051108 NIM. 813619262

Mengetahui

Kepala SDN 5 Pengadangan


(56)

Akmal Haddan

NIM. 195704211978031015


(57)

(1)

orang tua di rumah sebagai tindak lanjut pembelajaran (dikerjakan di buku PR). i. Guru menutup pembelajaran.

PERTEMUAN KEEMPAT (Fokus IPA/Sains) N

O KEGIATAN

PENGORGANISASIAN

SISWA WAKTU

1 Prakegiatan Klasikal 3 menit

a. Guru menyapa siswa, memeriksa kehadiran siswa, dan mengondisikan siswa siap belajar. b. Guru menyiapkan media dan sumber belajar.

2 Kegiatan Awal Klasikal 10 menit

a. Guru kembali membacakan beberapa

fragmen buku inti yang akan menjadi sumber pembelajaran (cerita bagian 2, hal. 45, 47, 48).

b. Guru melakukan apersepsi tentang materi pembelajaran terkait buku inti.

c. Guru menginformasikan materi pembelajaran.

d. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.

3 Kegiatan Inti 47 menit

a. Guru mengondisikan siswa siap belajar. b. Siswa mengamati struktur anatomi tumbuhan

yang ditunjukkan guru (tumbuhan sesungguhnya atau poster anatomi tumbuhan)

c. Siswa mengidentifikasi struktur akar tumbuhan:

- Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. - Siswa membaca kembali fragmen cerita

yang telah disiapkan dengan seksama. - Siswa menulis bagian cerita yang

menyebutkan struktur tumbuhan bambu (mengerjakan tugas yang diberikan guru melalui LKS yang disiapkan).

- Siswa dan guru membahas hasil karya siswa.

- Siswa memperoleh penguatan dari guru. d. Siswa menjelaskan hubungan struktur akar

tumbuhan dengan batang tumbuhan termasuk fungsi akar tumbuhan:

- Siswa masih dalam kelompok semula.

Klasikal Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Klasikal Kelompok Kelompok Kelompok 1 menit 10 menit 15 menit 21 menit


(2)

- Siswa menuliskan hubungan struktur akar bambu dengan batangnya, termasuk fungsi akar bambu (pada LKS yang telah

disiapkan).

- Wakil kelompok siswa menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas.

- Siswa/kelompok lain memberi tanggapan. - Siswa mendapat penguatan dari guru dan

teman lainnya.

Kelompok

Kelompok Kelompok Kelompok

4 Kegiatan Akhir Klasikal 10 menit

a. Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran hari itu.

b. Guru dan siswa mengadakan refleksi terhadap pembelajaran hari itu. c Guru menutup pembelajaran.

Klasikal Klasikal Klasikal

H. Evaluasi (terlampir)

 Jenis tes : tertulis

 Bentuk tes : subyektif

 Alat penilaian : rubrik dan tugas (LKS) atau hasil kerja siswa.  Prosedur penilaian :

o Penilaian proses : Pengamatan selama pembelajaran berlangsung o Penilaian hasil : LKS dan rubrik penilaian proses

Pengadangan, 13 November 2010 Teman Sejawat Mahasiswa,

( Jamri, A.Ma.Pd) SUHATNIN NIP.196512311986051108 NIM. 813619262 Mengetahui

Kepala SDN 5 Pengadangan

Akmal Haddan


(3)

FORMAT OBSERVASI

Hari/Tanggal : Selasa, 13 November 2010 Kelas : II Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Siklus : II

NO

PENGAMATAN

1. Ketepatan Pelaksanaan Sekenario Pembelajaran

Pelaksanaan proses pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat.

2. Keterlibatan siswa selama proses pembelajaran

- Semua siswa aktif mengikuti penjelasan guru, sehingga siswa memperhatikan penjelasan guru

- Siswa sudah memiliki keberaniann untuk bertanya

- Suasana kelas tenag, terkendali, dan aman.

3 Prilaku Mengajar Yang Positif dan Negatif

- Guru mengajar dengan baik dan bersemangat sehingga siswa aktif memperhatikan penjelasan guru

- Guru aktif membimbing siswa yang kurang

4 Komentar Siswa

- Kami merasa puas dan senang cara mengajar guru dan dengan hasil yang kami peroleh.

5 Unjuk Kerja Siswa

- Setelah diadakan evaluasi pada akhir PBM: hasil reratanya di atas 75 % yang dicapai dari 19 orang murid.

Pengadangan, 13 November 2010 Teman Sejawat Mahasiswa,

( Jamri, A.Ma.Pd) SUHATNIN NIP.196512311986051108 NIM. 813619262

Mengetahui

Kepala SDN 3 Pengadangan


(4)

NIM. 195704211978031015

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : SUHATNIN

NIM : 813619262

UPBJJ –UT : Mataram

Menyatakan bahwa:

Nama : ( Jamri, A.Ma.Pd)

NIP : 1196512311986051108

Tempat Tugas : SDN 5 Pengadangan

Guru Keas : V

Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelakasanaan perbaikan pembelajaran, yang merupakan tugas Mata Kuliah IDIK 4501 Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Pengadangan, 13 November 2010 Teman Sejawat Mahasiswa,

( Jamri, A.Ma.Pd) SUHATNIN NIP.196512311986051108 NIM. 813619262

Mengetahui

Kepala SDN 5 Pengadangan


(5)

Akmal Haddan

NIM. 195704211978031015


(6)

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24