42 4.
Pandai bergaul dan mudah beradaptasi dengan orang-orang di sekitar.
Tokoh Adi dalam novel Kakak Batik mencerminkan sikap yang pandai bergaul dan mudah dekat dengan siapa saja. Adi seorang tokoh yang pandai
menyesuaikan diri. Kepada orang yang lebih tua ia sopan dan ramah, kepada teman ia bertindak sebagai teman yang baik dan peduli, dan kepada anak-anak ia bertindak
sebagai kakak yang patut dicontoh, sehingga setiap orang merasa nyaman bersamanya.
”Adi menemui pemilik toko dan meminta izin. Syukurlah, pemilik toko memberikan izin kepada Adi asalkan Adi tidak bertingkah
macam-macam kepada para pelanggan dan tidak membuat keributan di depan toko. Kak Seto:21
”Oh, kamu Mbak Inna-nya majalah Ceria, ya?” Tanya Adi Inna menganggukkan kepalanya. Kak Seto:44
”Saya mendapat informasi dari Bu Emma bahwa di rumah ini dibutuhkan pembantu rumah tangga sekaligus pengasuh anak. Saya
sangat mencintai dunia anak-anak. Dan, berbekal pengalaman sebagai guru TK, sa
ya selalu berusaha untuk dekat dan memahami anak,” kata Adi. Tatapan penuh harap terlihat jelas pada raut wajahnya. Kak
Seto:49
4.2.3 Nilai Pendidikan Religius
Menurut Rosyadi dalam Yusanfri, 2013:12 nilai pendidikan religius merupakan suatu kesadaran yang menggejala secara mendalam dalam lubuk hati
manusia sebagai human nature. Religi tidak hanya menyangkut segi kehidupan secara lahiriah melainkan juga menyangkut keseluruhan diri pribadi manusia secara
Universitas Sumatera Utara
43 total dalam integrasinya hubungan ke dalam keesaan Tuhan. Nilai-nilai religius
bertujuan untuk mendidik agar manusia lebih baik menurut tuntunan agama dan selalu ingat kepada Tuhan. Nilai-nilai religius yang terkandung dalam karya sastra
dimaksudkan agar penikmat karya tersebut mendapatkan renungan-renungan batin dalam kehidupan yang bersumber pada nilai-nilai agama. Nilai-nilai religius dalam
sastra bersifat individual. Nilai-nilai pendidikan religius yang terdapat dalam novel Kakak Batik yaitu,
cinta kepada Allah, ikhlas, sholat, beribadah, bersyukur, mohon ampun dan berdoa. Rasa syukur disampaikan tidak hanya karena mendapatkan hal-hal yang besar
dari Tuhan, tetapi juga dalam hal-hal kecil yang berpengaruh dalam kehidupan. Mengenal seseorang yang berbaik hati dan mau menerima merupakan hal yang patut
disyukuri. ”…Adi sangat bersyukur karena dipertemukan dengan orang seperti
mas Tirta. Kak Seto: 17.”
Adi bersyukur, karena meskipun menerima kecaman dari orang- orang yang tidak mendukungnya, tidak sedikit pula pihak yang
memberikan dukungan moril kepada Adi untuk terus melanjutkan perjuangannya bagi perlindungan anak atas bahaya rokok. Malam
harinya dia kembali duduk di depan mesin tiknya untuk menulis artikel berikutnya dengan nada yang lebih berani. Kak Seto:235
Mendoakan orang yang disayangi merupakan cara yang digunakan agar Allah tetap melindungi ketika tubuh saling berjauhan. Adi merupakan sosok yang rajin
berdoa dan berserah kepada Allah. Berharap merupakan bentuk doa agar ke depannya bisa terlaksana dengan baik tanpa halangan.
Universitas Sumatera Utara
44 Saat ini yang bisa Adi lakukan hanyalah berdoa sebanyak-banyaknya
kepada Allah, agar ibunya selalu diberikan perlindungan dan Ari kembarannya dapat menjaga ibu mereka sebanyak-banyaknya.Kak
Seto:18.
”Insya Allah bisa, Mas. Aku harus mengumpulkan uang untuk biaya kuliahku nanti. Selain itu, aku juga bisa sambil belajar tentang anak -
anak yang perlu perlakuan khusus seperti anak majikanku itu.” Adi meyakinkan Mas Tirta dengan pernyataannya. Adi bertahan dengan
pola pikirnya, tidak apa-apa saat ini dia harus bekerja keras membanting tulang. Yang terpenting, cita-citanya melanjutkan
pendidikan ke Universitas Nusantara bisa terlaksana demi masa
depannya kelak.” Kak Seto:48 Sebagai seorang umat muslim, tokoh Adi tidak lupa sholat. Meskipun
fisiknya sedang lemah, ia tetap melaksanakan kewajibannya untuk sholat. Dia menyampaikan segala permohonannya kepada Allah sebagai sumber kehidupan.
Sesibuk apapun, Adi tetap menyempatkan diri untuk sholat sebagai bentuk rasa syukurnya kepada Allah.
Adi tersentak dengan berkumandangnya suara azan Subuh yang bersahutan dengan masjid dekat tempat tinggal majikannya.
Tubuh Adi menggigil saat masuk ke kamar mandi. Tangannya bergetar ketika hendak mengambil air wudu. Kelelahan secara fisik
dan berpikir terlalu keras membuat kondisi badannya melemah. Adi membentangkan sajadahnya untuk melaksanakan shalat Subuh. Dia
siap untuk melampiaskan segala keluh kesah, segala permohonan, dan
rasa syukurnya kepada Sang Pemilik Kehidupan.” Kak Seto:59 Suara azan Zuhur terdengar bersahutan. Adi menyempatkan diri
melaksanakan kewajibannya sebagai seorang Muslim, sebelum melanjutkan perjalanannya ke studio televisi.Kak Seto:96
Banyak orang menganggap Allah tidak adil ketika sedang berhadapan dengan masalah. Kadang-kadang orang kehilangan harapan ketika masalah bergantian
menghampiri. Berbagai pertanyaan bermunculan ketika sedang menghadapi masalah.
Universitas Sumatera Utara
45 Keberadaan Inna dalam masalah besar memberi pelajaran beharga bagi pembaca,
yakni agar tetap menyerahkan diri kepada Allah. Sesaat Inna merasa Tuhan tidak berpihak pada nasib orang-orang
kecil seperti mereka. Mengapa Allah menciptakan manusia yang jauh lebih kuat daripadanya dan merampas semua kebahagiaan hidupnya?
Siapa yang mau memiliki utang begitu besar? Tidak ada. Tapi, keadaan memaksa ayahnya harus berutang. Dan, mengapa utang itu
justru menjadi malapetaka yang memorakporandakan kehidupan keluarganya, bukan malah meringankan? Berbagai pertanyaan muncul
dalam benak Inna, tanpa bisa dia jawab. Tangan kanan Inna mencengkeram tangan ayahnya lebih erat. Sementara, tangan kirinya
meremas-remas terali besi, seakan ingin mempretelinya satu per satu dan membawa ayahnya pergi sejauh-jauhnya dari pengapnya ruang
tahanan. Inna menutup matanya, dia tak sanggup lagi menghadapi cobaan yang begitu berat ini. Pernikahan akan dia percepat dalam
waktu satu bulan. Kak Seto:206
Allah selalu menyadarkan umat-Nya dari prasangka buruk. Melalui siapa saja dan apa saja, manusia bisa disadarkan-Nya. Inna merasa malu dan memohon ampun
karena telah berpikiran buruk kepada Allah. Ia menemukan jalan keluar dari permasalahannya, dan mengambil keputusan dengan berani bahwa ia tidak akan mau
menikah dengan Dhika. Inna merasa malu. Dia mohon ampun atas buruk sangkanya terhadap
Allah sebelumnya. Melalui perantara kunang-kunang itu, Tuhan rupanya telah membuka mata, hati, dan pikiran Inna. Timbul kebulatan
tekad dari dalam jiwa Inna. Dia akan mengubah nasibnya yang berujung pada perubahan nasib keluarganya pula. Tersungging senyum
simpul di bibir
tipis Inna. ”Dhika, jangan pernah mimpi untuk memilikiku” gumam Inna tegas.
Inna juga melaksanakan kewajibannya memenuhi seruan Ilahi sebagai seorang muslim. Ia menyadari kekuasaan Allah dalam hidupnya dan ia bisa kembali
tersenyum dengan melihat keindahan alam yang diciptakan Tuhan. Apapun
Universitas Sumatera Utara
46 keadaannya, baik ketika hidup menyenangkan atau tidak, sudah seharusnya manusia
berserah kepada Sang Pemilik Kehidupan. Gema azan Subuh berkumandang, Inna membuka matanya,
kemudian memaksakan diri bangkit dari tempat tidurnya untuk memenuhi seruan Ilahi. Sebelum melangkahkan kakinya ke kamar
mandi, Inna membuka tirai jendela kamarnya terlebih dahulu, kemudian sejenak berdiri mematung di depan jendela, memandangi
keindahan fajar menyingsing di ufuk timur. Inna menyunggingkan senyum di bibir mungilnya. Melihat keindahan alam subuh
menyadarkan Inna akan kekuasaan Allah, dan membangkitkan gairah tersendiri dalam jiwa Inna untuk menyambut hari-harinya ke depan
dengan penuh keyakinan. Dan, apa pun keadaannya, baik ketika hidup terasa menyenangkan ataupun ketika hidup mulai terasa hampa dan
rapuh, sudah seharusnya manusia kembali kepada Sang Pemilik Kehidupan.Kak Seto:220
4.2.4 Nilai Pendidikan Budaya