Sistem Penamaan Sistem Penomoran Sistem Kartu Indeks Utama Pasien KIUP Pengolahan Data Medis

bagian penerimaan pasien rawat jalan sebanyak 100 nomor yang berurutan misal : 00-01-00 sd 00-01-99. Setiap petugas jaga yang di UGD dan petugas yang di bagian penerimaan pasien rawat jalan saling berkoordinasi dalam hal pemberian nomor RM serta stok nomor RM yang ada.

4.3.2. Sistem Penamaan

Bentuk penulisan nama pasien di Rumah Sakit Umum Dr. F. L. Tobing Sibolga, yaitu nama pasien di tulis sesuai ejaan yang di sempurnakan, terdiri dari dua kata, memakai nama asli pasien walaupun bersuami yaitu tanpa memakai Ny atau Nn, contoh : Halimah Hutauruk, Murni Batubara. Memakai marga yang ditulis dibelakang nama pasien. Namun terkadang petugas lupa menuliskan marga pasien. Contoh : Halimah Hutauruk menjadi Halimah saja.

4.3.3. Sistem Penomoran

Penomoran rekam medis yang dipakai di Rumah Sakit Umum Dr. F. L. Tobing Sibolga adalah cara unit Unit Numbering System, dimana setiap pasien hanya mempunyai satu nomor rekam medis yang dipakai untuk setiap kali berobat, baik rawat jalan maupun rawat inap. Adapun prosedur pelaksanaannya adalah : a. Setiap pasien baru yang pertama kali berobat diberikan nomor baru yang terdiri dari 6 enam angka, contoh 00-01-00. Pasien baru berikutnya diberi nomor 00- 01-01 dan seterusnya. Begitu juga di bagian UGD diberikan stok nomor sebanyak 100 nomor RM yang berurutan misal : 00-01-00 sd 00-01-99 oleh bagian penerimaan pasien rawat jalan dari loket penerimaan pasien. Universitas Sumatera Utara b. Pasien baru yang datang melalui loket penerimaan pasien mungkin bisa mendapatkan nomor RM yang lebih besar dari pasien yang datang melalui UGD meskipun ia datang lebih cepat dari pasien yang datang melalui UGD tersebut, dan sebaliknya. c. Setiap nomor rekam medis yang digunakan di catat pada buku register penomoran, agar tidak terjadi penomoran ganda pada pasien berikutnya.

4.3.4. Sistem Kartu Indeks Utama Pasien KIUP

Sistem KIUP tidak ada di Rumah Sakit Umum Dr. F. L. Tobing Sibolga karena telah diganti dalam bentuk file data pasien baik untuk rawat jalan maupun rawat inap yang disimpan di komputer baru yang ada di bagian loket penerimaan pasien.

4.3.5. Pengolahan Data Medis

Kegiatan yang dilakukan oleh petugas pengolahan data yaitu, assembling, coding, indeksing, menghitung indikator rumah sakit dan menyiapkan laporan untuk ke Dinas Kesehatan Kota Sibolga dan membuat surat keterangan. Petugas assembling bertugas memeriksa kelengkapan dan susunan berkas rekam medis yang masuk ke bagian rekam medis. Jika ada lembaran yang belum lengkap maka berkas tersebut di kembalikan ke ruangan untuk dilengkapi. Setelah dilengkapi dan disusun, berkas tersebut diserahkan ke petugas pembuat kode. Petugas pembuat kode penyakit menggunakan buku ICD X sebagai pedoman untuk menentukan kode penyakit berdasarkan diagnosa yang tertulis. Kemudian diindeks berdasarkan kode dan nama penyakit dan dicatat dalam buku tulis 100 lembar. Masing-masing penyakit ditulis dalam lembaran yang berbeda. Universitas Sumatera Utara Untuk menghitung indikator kualitas pelayanan rawat inap rumah sakit BOR, LOS, TOI, BTO, NDR, GDR dibuat berdasarkan dari sensus harian. Pengumpulan sensus harian dari ruangan 12 ruangan dilakukan tiap bulan tanggal 5 bulan berikutnya. Laporan untuk ke Dinas Kesehatan Kota Sibolga berupa RL 2a data keadaan morbiditas pasien rawat inap, RL 2b data keadaan morbiditas pasien rawat jalan, RL 2a1, RL 2b1, RL 2c, RL 2.1, RL 2.2, RL 2.3. Petugas rekam medis juga bertugas membuat surat keterangan, seperti surat keterangan lahir, berbadan sehat. Petugas menerima konsep ringkasan yang telah dibuat oleh dokter yang merawat dan melakukan pengecekan tentang data pasien berdasarkan berkas RM dan hasil pemeriksaan yang dilakukan.

4.3.6. Penyimpanan Rekam Medis