Tabel 3.1 berikut ini menjelaskan tentang definisi operasional variabel dan indikatornya.
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Defenisi
Indikator Skala
Pengukuran Faktor Harga
X
1
Merupakan nilai yang dipertukarkan konsumen untuk
suatu manfaat atas pengkonsumsian, penggunaan
dan kepemilikan barang a.Harga terjangkau
b.Harga sesuai dengan kualitas
Likert
Faktor Kualitas X
2
Merupakan karakteristik mutu suatu produk antara lain
warnanya, ukurannya, dan kadar zat kimianya.
a. Cita rasa di lidah
b. Kualitas kacang kedelai
c. Tingkat kebersihan Likert
Faktor Pelayanan X
3
Merupakan setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan pihak
lain yang pada dasarnya tidak berwujud
a. Tempat b. Fasilitas
c.. Sikap karyawan Likert
Faktor Psikologis X
4
Merupakan faktor yang berpengaruh pada kebutuhan
untuk diakui, dihargai, ataupun rasa memiliki
a. Diakui b. Dihargai
c. Rasa memiliki Likert
Minat Beli Y
Merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana
konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa
banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode
tertentu a. Membeli karena
terbiasa b. Membeli karena
harga relatif murah c. Membeli karena
produk mengandung gizi yang baik
d. Membeli karena promosi dari mulut ke
mulut
Likert
Sumber: Setiadi 2003,
Lupiyoadi 2001
Universitas Sumatera Utara
3.5 Skala Pengukuran Variabel Penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang ataupun sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2008:93. Variabel yang diukur dalam penelitian ini
adalah harga, kualitas, pelayanan, dan psikologis dengan menggunakan skala Likert.
Skala ini menggunakan rentang 1-4 karena untuk menghindari nilai tengah netral atau ragu-ragu, maka skala pengukuran akan lebih simetrikal, yaitu
jenjang ke arah positif sama banyak dengan jenjang ke arah negatif. Selain itu, penghilangan nilai tengah juga ditujukan untuk menghindari kategori jawaban
netral yang cenderung akan dipilih responden sehingga data mengenai perbedaan di antara responden menjadi kurang informatif Saifuddin, 2004:34.
Keempat alternatif jawaban tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2 Instrument Skala Likert
No. Pertanyaan
Skor 1
Sangat Setuju SS 4
2 Setuju S
3 3
Tidak Setuju TS 2
4 Sangat Tidak Setuju STS
1
Sumber: Azwar 2005
Universitas Sumatera Utara
3.6 Populasi dan Sampel a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono 2008:80. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang tempe yang
membeli kepada Pabrik Tempe H.M. Yasin yaitu pedagang Kenanga Raya sejumlah 50 orang, pedagang pajak pagi Setiabudi 20, pedagang pajak sore
Padang Bulan 15, pedagang seisikambing 18, pedagang pajak melati 10, Pedagang Sunggal 10, pedagang pasar 2 Setiabudi 12, pedagang pajak pringgan
15, pembeli langsung 100 yang membeli poduk tempe di pabrik tempe H. M. Yasin dalam satu minggu rata – rata dalam seminggu adalah 250 orang.
b. Sampel
Sampel yang diambil menggunakan rumus Slovin dalam Umar, 2005:78
sebagai berikut:
N n =
1+Ne
2
dimana: n
= jumlah sampel N
= jumlah populasi e
= taraf kesalahan
Universitas Sumatera Utara
Populasi N berjumlah 250 orang dengan taraf kesalahan e sebesar 10 maka besarnya pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
250 n =
= 71 1+250x 0.1
2
Pada penelitian ini jumlah sampel menjadi 71 orang yaitu pembeli langsung produk tempe pada pabrik tempe H.M. Yasin.”Teknik pengambilan
sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel yang dipilih dengan kriteria tertentu” Sugiyono, 2008:81. Adapun kriteria dari sampel yang
diambil adalah pelanggan yang minimal lebih dari satu kali telah membeli produk tempe dalam seminggu di pabrik tempe H.M. Yasin yang berumur 20 – 50 tahun.
Tujuan dari penetapan kriteria ini adalah dengan mempertimbangkan usia yang dianggap sudah mampu untuk membuat keputusan dalam pengisian kuesioner.
3.7 Jenis dan Sumber Data