Latar Belakang Terbentuknya Hizbut Tahrir Indonesia
tanpa bahasa Arab. Misalnya dalam pengambilan hukum-hukum baru pada berbagai peristiwa yang berkembang, yang dilakukan melalui
metode ijtihad, sementara ijtihad mustahil dilakukan tanpa menggunakan bahasa Arab.
d. Pada akhir abad ke-11 Hijriyah abad ke -17 Masehi kaum Muslim
dihadapkan pada serangan misionaris, budaya dan politik oleh negara- negara Kafir Barat, dengan tujuan menjauhkan kaum Muslim dari Islam.
3
Setelah itu, pada awal abad ke-10, kaum Muslim dihadapkan pada goncangan keras, yang berdampak pada goncangnya institusi mereka,
hancurnya negeri-negeri mereka, tercerai berainya persatuan mereka, lenyapnya negara mereka yaitu negara khilafah, terkuburnya semangat
mereka, dan puncaknya adalah dijauhkannya Islam dari penerapan dalam kehidupan, negara dan masyarakat. Dampak buruk yang pertama akibat
hancurnya negara khilafah menjadi beberapa negeri dan institusi itu adalah ketundukan umat secara langsung pada kekuasaan negara kafir,
kemudian tunduk pada kekuasaan antek-antek mereka dari kalangan kaum Muslim sendiri, serta menerapkan dan melaksanakan sistem-sistem
kufur dan hukum-hukum kufur di seluruh negeri-negeri kaum Muslim. Goncangan itu kemudian diikuti oleh goncangan yang lain, yaitu
konspirasi antara negara-negara kafir dengan antek-antek mereka, yaitu
3
Mafahim Hizb at-Tahrir, hal.3-5 Naskah Pembelaan pledoi yang disampaikan oleh salah satu anggota Hizbut Tahrir pada Pengadilan tingkat Pertama Keamanan Negara di Damaskus tertanggal
6 Desember 1960 Penjelasan Hizbut Tahrir yang ditujukan kepada Pemerintahan Yordania setelah adanya pelarangan terhadap Hizbut Tahrir Pamflet Hizbut Tahrir tanggal 19 Ramadhan 1372 H.1
Juni 1953 M.;Hizbut Tahrir, hal 2.6.7.
para penguasa negeri Arab untuk merampas wilayah Palestina, dan selanjutnya di atas wilayah itu mereka mendirikan negara Israel.
Untuk itu, harus didirikan suatu jama’ah kelompok dengan tujuan membangkitkan kembali umat Islam dari kemunduran yang luar biasa
ini, yang sedang menimpa mereka, serta membebaskan mereka dari berbagai
pemikiran, sistem,
dan hukum-hukum
kufur, serta
membebaskannya dari cengkeraman dan pengaruh negara-negara kafir.
4
3. Aktivitas Mendirikan Negara Khilafah
Adapun sebab ketiga yang melatarbelakangi berdirinya Hizbut Tahrir adalah dihapuskannya khilafah secara resmi pada 28 Rajab1342 H3 Maret
1924 M. Untuk itu, harus ada aktivitas amal nyata yang bertujuan mengembalikan negara khilafah, serta menegakkan kembali hukum-hukum
yang telah diturunkan oleh Allah dalam realitas kehidupan ini. Allah SWT. Telah mewajibkan kaum Muslim agar terikat dengan seluruh hukum syara’,
menegakkan hukum-hukum yang telah diturunkan-Nya, serta menerapkan Islam secara menyeluruh dalam seluruh aspek kehidupan. Karena itu, UUD
dan undang- undang yang lain harus berupa hukum syara’ yang diambil dari
al- Qur’an dan as-Sunnah. Allah SWT berfirman:
4
Mafahim Hizb at-Tahrir, hal.12; Penjelasasan Hizbut Tahrir yang ditujukan kepada pemerintahan yordania setelah adanya pelarangan terhadap Hizbut Tahrir; Pamflet Hizbut Tahrir
tanggal 19 Ramadhan 1372 H.1 Juni 1953 Hizbut Tahrir, hal 2 Manhaj Hizbut Tahrir fi at- Taghyir, hal.14.
Artinya: “Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu.” QS. Al-Maidah: 48
Artinya:“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.
Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu.
” QS.Al- Maidah: 49
Bahkan Allah SWT menganggap kufur ketika tidak berhukum dengan hukum Islam. Allah SWT berfirman:
Artinya: “Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-
orang yang kafir.”QS.Al-Maidah: 44 Sedangkan hukum-hukum Islam mustahil bisa diterapkan dengan sempurna,
kecuali dengan adanya negara khilafah negara Islam, dan seorang khalifah yang akan menerapkan Islam kepada umat manusia. Sementara sejak dihapuskannya
negara khilafah pada Perang Dunia I, kaum Muslim hidup tanpa negara Islam, dan tanpa hukum Islam. Karena itu, aktivitas mengembalikan khilafah, dan
menegakkan kembali hukum-hukum yang telah diturunkan Allah dalam realitas kehidupan merupakan suatu keharusan, tidak ada pilihan, apalagi keringanan.
Sehingga mengabaikan kewajiban ini termasuk kemaksiatan terbesar, dan
pelakunya akan disiksa oleh Allah dengan siksaan yang paling keras. Rasulullah SAW bersabda :
َو َم ْن
َم َتا
َو َّ ْن
َس ِْف
ُل ُن ِى ِه
َ ي ْ ن َع ة
َم َتا
َم ْن َت ة
َج ِها
ِو ِن ة
Artinya: “Barangsiapa yang meninggal sementara di pundaknya belum ada
bai’at, maka ia mati seperti matinya orang jahiliyah.”
5
Berdiam diri dari kewajiban ini berarti berdiam diri dari kewajiban yang paling penting. Sebab penerapan hukum-hukum Islam yang lain bergantung
kepada ada dan tidaknya kewajiban tersebut, bahkan terwujudnya Islam dalam realitas kehidupan juga bergantung pada ada dan tidaknya. Suatu kewajiban yang
tidak dapat terlaksana dengan sempurna, kecuali dengan adanya sesuatu, maka sesuatu itu hukumnya menjadi wajib.
6
Ketiga sebab di atas telah mendorong individu kaum Muslim untuk memperhatikan kondisi yang sedang menimpa umat Islam. Lalu mereka
menganalisa realitas umat Islam dulu dan sekarang, realitas masyarakat di negeri- negeri Islam, hubungan umat dengan penguasa, serta hubungan para penguasa
dengan umat, sistem dan undang-undang yang diterapkan kepada mereka. Mereka menganalisa berbagai pemikiran dan perasaan yang mendominasi umat Islam
dalam kehidupan bermasyarakat. Kemudian membandingkan semuanya itu dengan hukum-hukum Islam. Tidak ketinggalan, mereka juga menganalisa
gerakan-gerakan yang didirikan untuk menyelamatkan umat Islam, baik yang didirikan atas dasar Islam atau tidak. Setelah melakukan analisa yang mendalam
5
Muslim ibn al-Hajjaj an-Naisabury, Shahih Muslim, Ed: Muhammad Fuad Abdi al-Baqiy, Beirut: Dar al-
Ihya’I at-Turats al-Arabiy, t.t. ,juz III, hal.1478.
6
Taqiyuddin an-Nabhaniy, Ad-Daulah al-Islamiyah, Beirut, Dar al-Ummah, 1423 H2002 M, cet. VII, hal.222; Taqiyuddin an-Nabhaniy, Asy-Syakhshiyah Al-Islamiyah al-juz at-Tsaniy,
Beirut: Dar- al-Umah, 1424 H.2003 M, cet. V, juz II, hal.25.
ini, barulah mereka sampai pada problematika umat Islam yang paling utama dan mendasar, yaitu mengembalikan penerapan Islam dalam kehidupan, negara dan
masyarakat, serta mengemban Islam sebagai risalah ke seluruh penjuru dunia dengan dakwah dan jihad.
Atas dasar semuanya itu, mereka membatasi tujuannya, yaitu isti’naf al-
hayah al-islamiyah mengembalikan kehidupan Islam, dan mengembang dakwah Islam. Menurut keyakinan mereka, tidak mungkin semuanya itu dapat di
realisasikan kecuali dengan mendirikan kembali khilafah, dan mengangkat seorang khalifah bagi kaum Muslim, yang di bai’at untuk didengar dan ditaati
perintahnya atas dasar al- Qur’an dan as-Sunnah. Atas dasar ini pula mereka
mendirikan Hizbut Tahrir. Menurut Muhammad Muhsin Rodhi, ia mengatakan bahwa alasan
penamaan Hizbut Tahrir dengan nama Hizbut Tahrir ini, diambil dari alasan berdirinya. Mengingat, sebelumnya telah disebutkan bahwa Hizbut Tahrir berdiri
dengan tujuan untuk membangkitkan umat Islam dari kemerosotan yang sedang menimpanya, membebaskan umat Islam dari berbagai pemikiran, sistem dan
hukum kufur, serta dari dominasi dan pengaruh negara-negara kafir. Jadi nama Hizbut Tahrir partai pembebasan sangat pas sekali, sebab Hizbut Tahrir sendiri
menyerukan pembebasan umat Islam dari setiap jenis penjajahan, baik penjajahan pemikiran, ekonomi, politik maupun militer.
7
Penamaan Hizbut Tahrir dengan nama ini bagus dan simpatik sangat menarik. Sebab Allah SWT mengutus Rasul-Nya, Muhammad SAW. dengan
7
Muhammad Muhsin Rodhi, Tsaqofah dan metode Hizbut Tahrir Dalam Mendirikan Negara Khilafah, Bogor: Al Azhar Fresh Zone Publishing, 2012, h.32.
tujuan mengeluarkan membebaskan manusia dari menyembah manusia kepada menyembah Tuhannya manusia
min ibadatil „ibad ila ibadati rabbil ibad, dan dari zalimnya agama-agama menuju adilnya Islam. Sehingga, sangat pas partai ini
dengan nama, Hizbut Tahrir. Mengingat Hizbut Tahrir didirikan dengan tujuan membebaskan umat Islam dari segala bentuk penjajahan, yang kini kaum Muslim
tunduk dan bertekuk lutut di bawahnya.