Desain Penelitian Sumber Data Sampel dan Cara Pemilihan Sampel Estimasi Besar Sampel Identifikasi Variabel Etika Penelitian

14

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode potong lintang menggunakan data primer untuk mengetahui asupan kalsium dan status gizi anak sekolah usia 13 - 15 tahun dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Tempat pengambilan data dilaksanakan di Madrasah Pembangunan Tsanawiyah Ciputat Tangerang Selatan, pengelolah data bertempat di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negri Syarifhidayatullah Jakarta, tahun 2015.

3.2.2 Waktu Penelitian

Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 13 April - 8 September 2015.

3.3 Sumber Data

Data yang diperoleh adalah data primer, pengambilan data menggunakan antropometri yang terdiri dari tinggi badan dan berat badan, dengan menggunakan metode FFQ pada subyek.

3.4 Populasi

3.4.1 Populasi Target

Populasi subjek yang digunakan anak sekolah usia 13 – 15 tahun. 15

3.4.2 Populasi Terjangkau

Populasi yang digunakan untuk penelitian ini pada anak usia 13-15 tahun dan bertempat di Madrasah Pembangunan Tsanawiyah UIN Jakarta tahun 2015.

3.5 Sampel dan Cara Pemilihan Sampel

Pemilihan sampel dengan cara random sampling pada anak sekolah usia 13- 15 tahun yang bertempat di Madarsah Pembangunan Tsanawiyah UIN Jakarta yang memiliki dan memenuhi kriteria penelitian ini.

3.6 Estimasi Besar Sampel

Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus pengambilan sampel sebagai berikut: Zα 2 x P Q n = ____________________ d 2 Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan rumus diatas sudah di tentukan seperti berikut ini: n = besar sampel P = proporsi subyek dengan asupan kalsium kurang bernilai 76,2 Q = 1 - P L = tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki bernilai 0,1 α = tingkat kemaknaan bernilai 0,05 Zα = telah ditetapkan bahwa α adalah 0,05 sehingga Zα bernilai 1,96 16 Jika seluruh nilai-nilai di atas dimasukkan ke dalam rumus akan mendapatkan nilai sebagai berikut: 1,96 2 x 0,762 x1-0,762 n = ___________________________ 0,1 2 n = 69,6 ≈ 70 Jadi, besar sampel minimal yang digunakan untuk penelitian ini adalah 70.

3.7 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.7.1 Kriteria Inklusi

Kriteria subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Bersekolah di Madrasah Pembangun Tsanawiyah UIN Jakarta. 2. Anak sekolah yang berusia 13 – 15 tahun dengan jenis kelamin laki - laki dan perempuan. 3. Bersedia mengikuti penelitian.

3.7.2 Kriteria Eksklusi

1. Anak yang sedang sakit. 2. Berat badan BB sulit diukur karena udem. 3. Tinggi badan TB sulit diukur karena kaki cacat.

3.8 Cara Kerja

3.8.1 Pengumpulan Data

3.8.1.1 Data Umum

Pengumpulan data umum didapatkan dari data yang dimiliki oleh sekolah dan memintanya kepada guru bimbingan konseling yaitu meliputi usia, jenis kelamin, dan tingkatan kelas anak sekolah usia 13 – 15 tahun di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta tahun 2015. Data tersebut diperoleh dua 17 minggu sebelum penelitian dilakukan yaitu saat survei lapangan ke lokasi pengambilan data.

3.8.1.2 Data Antropometri

a. Pengukuran Tinggi Badan Pengukuran tinggi badan dilakukan sebanyak dua kali dengan alat GM-TD 150 yang ditempatkan di lantai yang rata. Data tinggi badan yang dimasukkan adalah rata-rata dari hasil dua kali pengukuran. Anak diminta melepas sepatu lalu bersandar dengan kedua kaki dirapatkan. Punggung, pantat, dan tumit kaki menempel pada alat tersebut, dengan kepala dan pandangan lurus ke depan. Alat ditarik ke bawah hingga menyentuh kepalaubun anak. Lalu membaca angka pada alat. 29 b. Pengukuran Berat Badan Pengukuran berat badan dilakukan sebanyak dua kali dengan alat GM-TD 150. Data berat badan yang dimasukkan adalah rata-rata dari hasil dua kali pengukuran. Anak diminta melepas sepatu, berdiri di atas timbangan dan pandangan lurus ke depan. Anak naik ke atas timbangan lalu baca angka yang muncul pada timbangan. 29

3.8.1.3 Data Wawancara Konsumsi Makanan

Wawancara konsumsi makanan dilakukan dengan metode FFQ. Dari metode tersebut didapatkan data mengenai pola dan jumlah asupan makanan selama periode harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Wawancara ini dibantu dengan food model untuk memudahkan subyek memberikan gambaran mengenai besar asupan makanannya. Wawancara berlangsung sekitar 20 – 40 menit untuk setiap anak. 18

3.8.2 Pengolahan dan Analisis Data

3.8.2.1 Pengolahan Data Antropometri

Data yang didapatkan melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan dimasukkan dan dianalisis menggunakan kurva CDC tahun 2000. Data umum yang lain berupa jenis kelamin, tanggal lahir dan tanggal pengambilan data dilakukannya penelitian juga dimasukkan ke dalam Ms Excel. Selisih dari tanggal lahir dan tanggal penelitian akan didapatkan data usia subyek dalam hitungan bulan. Data persentil tersebut dimasukkan ke dalam analisis statistik untuk menentukan status gizi subyek. Dimana status gizi berdasarkan BBU dan TBU dianggap baik jika berada pada persentil 5 – 95 dan berdasarkan IMTU dianggap baik jika berada pada persentil 5 – 85.

3.8.2.2 Pengolahan Data Wawancara Konsumsi Makanan

Data yang didapatkan melalui FFQ dimasukkan dan dianalisis menggunakan aplikasi Nutrisurvey yang akan menghasilkan jumlah asupan kalsium dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari pada subyek. Jumlah asupan kalsium yang baik ditentukan berdasarkan tabel AKG 2013 mengenai asupan kalsium anak laki-laki dan perempuan usia 13 – 15 tahun dan dianggap sebagai 100 AKG. Data jumlah asupan kalsium per hari dari penelitian ini dimasukkan ke dalam analisis statistik dan ditentukan tingkat asupan kalsiumnya berdasarkan persen AKG. Asupan kalsium dianggap cukup jika 65 AKG.

3.8.2.3 Analisis Statistik

Analisis statistik pada penelitian ini menggunakan SPSS 22. Pada analisis univariat menggunakan variabel yang diolah yaitu umur, berat badan BB, tinggi badan TB, indeks masa tubuh IMT, dan nilai asupan kalsium. Analisis univariat menggunakan uji normalitas yaitu meliputi uji Kolmogorov-Smirnov p 0,05 dan uji Shapiro-Wilk p 05. Tetapi dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov karena jumlah data lebih dari 50 dan memiliki nilai p 0,05. Hasil dari uji normalitas yaitu di sebut distribusi normal dan distribusi tidak normal. Jika di dapatkan uji normalitas nilai p 0,05 maka data disebut distribusi 19 tidak normal dan menggunakan median min – max. Jika didapatkan uji normalitas nilai p 0,05 maka data di sebut dikatakan normal dan menggunakan mean

3.8.3 Penyajian Data

Data dikaji dalam bentuk tabel dengan penjelasan deskriptif dan dilaporkan sebagai skripsi.

3.8.4 Pelaporan Data

Data dan hasil analisis dilaporkan dalam bentuk makalah laporan penelitian atau skripsi lalu dipresentasikan kepada penguji skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.9 Identifikasi Variabel

Variabel bebas : asupan kalsium Variabel terikat : status gizi

3.10 Etika Penelitian

1. Penelitian ini telah mendapat izin etik dari pembimbing etik modul riset. 2. Responden sudah mendapat penjelasan singkat mengenai penelitian yang akan dilakukan, setelah itu responden diberikan informed concent untuk orang tua. Hasil dari pengambilan data akan dirahasiakan dan hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian. Responden berhak menolak mengikuti penelitian ini. 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sebaran Karakteristik Sosio Demografik Subyek

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Pembangunan Tsanawiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 13 April - 8 September 2015. Dengan sampel sebanyak 70 orang siswa dan siswi pada usia 13-15 tahun dikelas 2. Semua sampel digunakan dan dimasukan dalam pengelohan data. Tabel 4.1 Sebaran karakteristik subyek berdasarkan jenis kelamin n=70 JENIS KELAMIN Dari 70 sampel terdiri dari laki-laki dan perempuan usia 13-15 tahun. Dari anak yang diteliti memiliki nilai median usia 13 tahun 18 bulan. Dari penelitian tersebut bahwa perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Pada penelitian Sarah S tahun 2011 dengan menggunakan sampel sebanyak 73 sampel yaitu terdiri dari laki-laki 42 57,5 dan perempuan 31 42,5 disebutkan bahwa responden lebih banyak laki-laki dibandingkan dengan perempuan. 20 Pada penelitian tahun 2013 dengan menggunakan sampel 150 siswa yaitu terdiri dari laki-laki 75 50 dan perempuan 75 50 disebutkan bahwa sampel pada penelitian tersebut dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan sama banyak. 27 Dibandingkan dengan penelitia Sarah S pada tahun 2011 dan penelitian ini sangat berbeda sekali, jika penelitian ini sampel lebih banyak perempuan dan jumlah sampel juga berbeda. Jika dibandingkan dengan penelitian Yulni, Hadju V, Virani D pada tahun 2013 dan penelitian ini jumlah total sampel laki-laki dan perempuan sangat jauh berbeda, karena di lihat dari total sampel saja berbeda jauh jumlahnya. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Laki-laki 30 42,9 Perempuan 40 57,1