Perkembangan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga DPK 16 Bank Umum Terbesar, tahun 2004-2008

yang dikenal dana mahal karena beban suku bunga yang harus dibayarkan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan dan giro yang relatif lebih rendah. Dari data yang ditampilkan pada Tabel 4.1 komposisi dana pihak ketiga sepanjang periode penelitian didominasi oleh deposito dengan rata-rata 46,41 persen dengan suku bunga pada tahun 2008 antara 10-11persen dan berhasil diturunkan pada tahun 2009 hingga antara 6-7persen. Jika dibandingkan dengan suku bunga tabungan pada tahun yang sama yang hanya 3,1 persen dan sedikit menurun pada tahun 2009 menjadi 2,79 persen Statistik Perbankan Indonesia, 2009 maka beban bunga deposito terhitung sangat tinggi, yang akibatnya membuat perbankan enggan menurunkan tingkat suku bunga kredit dan tetap mempertahankan NIM yang tinggi guna mendapatkan profit yang diinginkan. Tabel 4.1 Komposisi Dana Pihak Ketiga Bank Umum dalam persen JENIS 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata GIRO 25.52 24.95 26.26 26.84 24.52 23.61 25.28 DEPOSITO 43.71 50.09 47.8 44.13 47.04 45.7 46.41 TABUNGAN 30.77 24.96 25.94 29.03 28.44 30.69 28.30 Total 100 100 100 100 100 100 Sumber: diolah dari Statistik Perbankan Indonesia berbagai tahun.

4.3.1 Perkembangan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga DPK 16 Bank Umum Terbesar, tahun 2004-2008

Perkembangan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga DPK pada periode penelitian yaitu antara tahun 2004-2008 pada industri perbankan meningkat secara signifikan. Seiring dengan industri perbankan sebagai populasi, 16 bank umum terbesar selama periode penelitian secara rata-rata mengalami peningkatan . Hal ini didukung oleh d penghimpunan DPK d 2008. Pertum Sumber: diolah dari P Indonesia Dana pihak k tumbuh namun terj pengamatan. Seperti peningkatan pertumbu tahun 2008 dan bank mengalami penurunan hingga mencapai pertu pada tahun 2004 dan data yang tersaji pada Tabel 4.2 yang m dan pertumbuhannya pada masing-masing ban Gambar 4.1 tumbuhan DPK 16 Bank Terbesar 2004-2008 i Publikasi Laporan Keuangan Perbankan Indon ketiga yang dihimpun perbankan secara terjadi fluktuasi atau ketidakstabilan sepa rti tampak pada Gambar 4.1 beberapa ba buhan yang ekstrim seperti yang terjadi pada ank Panin tahun 2005, namun juga tidak sed an atau perlambatan pertumbuhan DPK yang s ertumbuhan yang negatif antara lain dialami ole an terulang kembali pada tahun 2006, BCA pa menggambarkan bank selama 2004- 08 onesia, Bank a rata-rata relatif epanjang periode bank mengalami ada bank Permata sedikit bank yang g sangat mencolok oleh bank Mandiri pada tahun 2005, bank Panin pada tahun 2006, bahkan bank Bukopin tahun 2008 mencapai titik terendah hingga -16,5 persen dan beberapa bank yang lain yang juga mengalami perlambatan atau penurunan pertumbuhan. Pertumbuhan yang tidak stabil dan terkesan lambat, ditengarai akibat beberapa hal seperti tersebut di bawah ini: • Tingkat suku bunga yang relatif tidak menarik sehingga nasabah lebih memilih melakukan investasi pada instrumen investasi finansial seperti reksadana, saham, dan lain-lain yang menghasilkan tingkat yield lebih besar. • Kemampuan menabung masyarakat semakin menurun sebagai dampak dari biaya konsumsi biaya hidup yang semakin besar. • Kemampuan menabung masyarakat yang semakin menurun juga sebagai dampak dari penggunaan kredit konsumsi yang semakin besar sehingga kelebihan pendapatan dipergunakan untuk angsuran kredit tersebut, dan lain- lain. Tabel 4.2. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga DPK dan Pertumbuhannya dalam milyar rupiah, tahun 2004-2008 Bank 2004 2005 Growth 2006 Growth 2007 Growth 2008 Growth Rata-rata Mandiri 175838 206289 17.317645 205708 -0.281644 247355 20.245688 289112 16.881405 13.5407736 BCA 131626 129555 -1.573397 152736 17.892787 189172 23.855542 209529 10.761106 12.7340093 BNI 105097 115372 9.7766825 135797 17.703602 146189 7.6525991 163164 11.611681 11.6861412 BRI 84200 97046 15.256532 124468 28.256703 165599 33.045441 201537 21.701822 24.5651246 Danamon 45044 53342 18.421987 66281 24.256683 70976 7.0834779 88029 24.026431 18.447145 BII 29883 38796 29.826323 39033 0.6108877 39259 0.5789973 44130 12.407346 10.8558884 Permata 26916 29393 9.2027047 29435 0.1428912 31231 6.1015798 45487 45.646953 15.2735322 Niaga 49586 59483 19.959263 65837 10.682044 75505 14.684752 84051 11.318456 14.1611284 BTN 18569 19464 4.8198611 21593 10.938142 24186 12.008521 31963 32.154966 14.9803726 CITIBANK 19908 25977 30.485232 27061 4.1729222 31826 17.608366 34285 7.7263872 14.9982269 PANIN 15044 27232 81.015687 23737 -12.83417 31321 31.95012 46044 47.006801 36.7846106 MEGA 15534 21977 41.476761 25756 17.19525 30031 16.598074 29381 -2.16443 18.2764136 NISP 13071 15997 22.385433 18920 18.272176 21389 13.049683 26872 25.634672 19.8354911 HSBC 15300 18071 18.111111 18965 4.9471529 24497 29.169523 33286 35.877863 22.0264124 UOB Buana 13420 12892 -3.934426 12466 -3.304375 13291 6.618001 16296 22.609284 5.4971211 Bukopin 15237 20188 32.493273 24885 23.266297 29304 17.757685 24442 -16.59159 14.2314159 Sumber: diolah dari Laporan Keuangan Bank Umum Publikasi berbagai tahun, Bank Indonesia

4.3.2 Perkembangan Pangsa Pasar DPK dan Rasio Konsentrasi Bank Umum, tahun 2004-2008