17 kegiatan diskusi kelompok. Kemajuan komunikasi siswa akan terlihat pada
dialognya dalam berdiskusi baik dalam bertukar ide dengan orang lain ataupun refleksi mereka sendiri yang diungkapkannya kepada orang lain. Selanjutnya ber-
komunikasi atau dialog baik antara siswa maupun dengan guru dapat me- ningkatkan pemahaman. Yamin dan Ansari 2009 : 87.
Yamin dan Ansari 2008 : 86 menjelaskan mengapa “Talk” penting dalam matematika, karena 1 Matematika adalah bahasa yang spesial dibentuk untuk
mengomunikasikan bahasa sehari-hari; 2 Pemahaman matematis dibangun melalui interaksi dan percakapan antar individu; 3 Siswa menggunakan bahasa
untuk menyajikan ide kepada temannya, membangun teori bersama, definisi, dan strategi solusi melalui fase talk; 4 Dalam proses ini terjadi pembentukan ide yang
dirumuskan maupun direvisi; 5 Talking membantu guru mengetahui tingkat pe- mahaman siswa dalam belajar matematika sehingga dapat mempersiapkan per-
lengkapan pembelajaran yang dibutuhkan.
3. Tahap ketiga, Menulis Write, Siswa menuliskan ide-ide yang diperolehnya
dari kegiatan tahap pertama dan kedua. Tulisan ini terdiri atas landasan konsep yang digunakan, keterkaitan dengan materi sebelumnya, strategi penyelesaian, dan
solusi yang diperolehnya. Hal ini sesuai dengan Slavin 2008 :88-89 bahwa menulis dapat memperlihatkan ide yang dibentuk dari mereka sendiri dengan
menggunakan bahasa dan kata-kata sendiri. Klein Slavin 2008 : 255 menyatakan bahwa makin banyak himpunan bukti
mendukung gagasan yang dijelaskan siswa secara tertulis isi yang mereka pelajari maka siswa terbantu memahami dan mengingatnya. Hal ini menjelaskan bahwa
18 proses menulis membantu siswa untuk memahami dan mengingat apa yang telah
dipelajari oleh siswa. Yamin dan Ansari 2008 : 87, yaitu menulis dalam matematika membantu merealisasikan salah satu tujuan pembelajaran, yaitu pe-
mahaman siswa mengenai materi atau konsep yang ia pelajari.
Masih menurut Yamin dan Ansari 2008:88 mengemukakan aktivitas siswa selama tahap “Write” seperti, 1 Menulis solusi terhadap masalah pertanyaan
yang diberikan; 2 Mengorganisasikan semua pekerjaan langkah demi langkah, baik penyelesaiannya menggunakan grafik, diagram, atau table agar mudah dibaca
atau ditindaklanjuti; 3 Mengoreksi semua pekerjaan sehingga yakin tidak ada pe- kerjaan ataupun perhitungan yang ketinggalan; 4 Meyakini bahwa pekerjaannya
yang terbaik, yaitu lengkap, mudah dibaca dan terjamin keasliannya.
Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan strategi TTW menurut Yamin dan Ansari 2008 : 90 yaitu : 1 Guru membagi teks bacaan berupa lembar kerja
siswa yang memuat masalah dan petunjuk beserta prosedur pengerjaannya; 2 Siswa membaca teks dan membuat catatan dari hasil bacaan secara Individual,
untuk kemudian dibawa ke forum diskusi talk; 3 Siswa berinteraksi dan ber- kolaborasi dengan teman untuk membahas isi catatan talk. Guru berperan
sebagai mediator lingkungan belajar; 4 Siswa mengonstruksi sendiri pengetahuan sebagai hasil kolaborasi write.
Dalam hal ini peranan dan tugas guru dalam usaha mengefektifkan penggunaan strategi TTW ini dikemukakan oleh Silver dan Smith dalam Yamin dan Ansari,
2008 : 90 sebagai berikut, 1 Mengajukan pertanyaan dan tugas yang men- datangkan keterlibatan dan menantang setiap siswa berpikir; 2 Mendengarkan
19 secara hati-hati ide siswa; 3 Meminta siswa mengemukakan ide secara lisan dan
tulisan; 4 Memutuskan apa yang digali dan dibawa dalam diskusi; 5 Me- mutuskan kapan memberi informasi, mengklarifikasi persoalanpersoalan, meng-
gunakan model, membimbing, dan membiarkan siswa berjuang dalam kesulitan; 6 Memonitor dan menilai pertisipasi siswa dalam diskusi dan memutuskan kapan
dan bagaimana mendorong setiap siswa untuk berpartisipasi.
Berdasarkan uraian diatas, strategi TTW memiliki perbedaan dengan pembel- ajaran yang lain, seperti : 1 Melibatkan siswa secara langsung dalam tahap
pembelajaran yang terdiri dari berpikir think, berbicara talk, dan menulis write yang dapat me-ningkatkan kemampuan komunikasi dan pemahaman
matematis. 2 Mengonstruksi ide-ide yang diperoleh dari hasil berpikir secara individu yang akan dibawa pada tahap berdiskusi antar kelompok. 3 Strategi
TTW ini dibentuk dalam kolompok heterogen yang terdiri dari 4-5 orang siswa yang akan berkelompok pada tahap “talk”. 4 Dalam pembelajaran ini guru dapat
mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam belajar matematika, sehingga dapat mempersiapkan perlengkapan pembelajaran yang dibutuhkan. 5 Aktivitas siswa
yang terjadi dengan tahap berpikir think, berbicara talk, dan menulis write membantu guru untuk memantau kesalahan siswa, miskonsepsi, dan konsepsi
siswa terhadap ide yang sama.
D. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis