Jenis umpan balik berdasarkan sikap komunikan terdiri dari: a.
Zero umpan balik. Tidak ada kejelasan umpan balik dari komunikan, komunikan bersifat pasif atau dingin, yang disebabkan pesan kurang
jelas, lambang bahasa tidak dipahami, waktutempat tidak tepat sehingga komunikasi yang terjadi tidak bermakna.
b. Umpan balik positif. Umpan balik dapat dimengerti oleh komunikan.
c. Umpan balik netral. Tanggapan yang diperoleh dari komunikan tidak
mempunyai relevansi dengan pesan yang disampaikan. d.
Umpan balik negatif. Tidak mendukung komunikator. Komunikasi mungkin saja tidak memiliki tujuan dan bersifat kritik.
2.1.3. Bentuk Komunikasi
Bentuk komunikasi menurut Effendi 2002 yang dikutip Suryani 2006 dibagi empat yakni komunikasi personal, komunikasi kelompok, komunikasi massa
dan komunikasi medio. 1
Komunikasi personal Komunikasi personal ada yang bersifat intrapersonal dan interpersonal.
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang dilakukan pada diri sendiri, yakni berupa sensasi, persepsi, memori dan berpikir. Sebagai contoh
ketika orang tersebut sedang merenung, melamun tentang dirinya, introspeksi diri, dan lain-lain. Komunikasi intrapersonal dapat berguna untuk
meningkatkan kesadaran diri pada suatu penilaian yang objektif.
Proses komunikasi interpersonal adalah suatu proses dua arah, lingkaran interaktif dimana pihak-pihak yang berkomunikasi saling bertukar pesan.
Kedua pihak menjadi pengirim maupun penerima pesan. Dalam proses ini si penerima menafsirkan pesan pengirim sebelumnya dan memberi tanggapan
dengan pesan yang baru. Dengan kata lain komunikasi interpersonal adalah tatap muka penyampaian informasi dan saling pengertian antara dua orang
atau lebih. Pesan-pesan yang disampaikan dapat secara verbal maupun non verbal.
2 Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok bisa berupa komunikasi kelompok kecil, bisa juga kelompok besar. Contoh kelompok kecil adalah komunikasi dosen dan
mahasiswa dalam ruang kuliah, ceramah, diskusi kelompok, simposium, dan sebagainya. Komunikasi kelompok besar, misalnya dalam suatu kampanye
kesehatan dengan pendengar yang banyak seperti halnya di tanah lapang atau gedung besar.
3 Komunikasi massa
Komunikasi massa mass communication adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantaraan media, seperti koran, radio, televisi, dan lain-lain.
4 Komunikasi medio
Komunikasi medio medio communication adalah suatu komunikasi yang menggunakan peralatan seperti telepon, internet, selebaran, brosur, spanduk
dan sebagainya.
2.1.4. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Komunikasi
Dalam melakukan proses komunikasi terdapat faktor yang memengaruhi isi pesan dan sikap penyampaian pesan. Menurut Potter Perry 1993 dalam Murwani
2009, faktor yang memengaruhi komunikasi yaitu: 1
Perkembangan Dalam berkomunikasi isi dan sikap menyampaikan pesan harus disesuaikan
dengan yang diajak bicara seperti anak-anak, remaja, dewasa atau usia lanjut. 2
Persepsi Persepsi adalah pandangan personal terhadap suatu kejadian. Persepsi
dibentuk oleh harapan dan pengalaman. Kadangkala persepsi merupakan suatu hambatan kita dalam berkomunikasi, karena yang kita persepsikan
belum tentu sama dengan yang dipersepsikan oleh orang lain. 3
Nilai Nilai adalah standar yang memengaruhi perilaku sehingga sangat penting bagi
pemberi pelayanan kesehatan untuk menyadari nilai seseorang. 4
Latar belakang budaya Gaya berkomunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor budaya. Budaya inilah
yang akan membatasi cara bertindak dan berkomunikasi. 5
Emosi Emosi adalah perasaan subjektif tentang suatu peristiwa. Dalam
berkomunikasi kita harus tahu emosi dari orang yang akan kita ajak
berkomunikasi, karena emosi ini dapat menyebabkan salah tafsir atau pesan tidak sampai.
6 Pengetahuan
Komunikasi akan sulit dilakukan jika orang yang kita ajak berkomunikasi memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda. Untuk itu kita harus bisa
menempatkan diri sesuai dengan tingkat pengetahuan yang kita ajak bicara. 7
Peran Gaya komunikasi harus disesuaikan dengan peran yang sedang kita lakukan.
Misalnya ketika kita berperan membantu pasien akan berbeda ketika kita berperan atau berkomunikasi dengan tenaga kesehatan yang lain.
8 Lingkungan
Komunikasi akan lebih efektif jika dilakukan dalam lingkungan yang menunjang, kalau tempatnya bising, ruangan sempit, tidak leluasa untuk
berkomunikasi dapat mengakibatkan ketegangan dan tidak nyaman.
2.2. Komunikasi Terapeutik