BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Work Engagement
Saat ini perusahaan mengharapkan karyawan mereka menjadi proaktif, inisiatif, bertanggungjawab secara profesional dan berkomitmen tinggi pada
standar peforma. Perusahaan membutuhkan karyawan yang penuh semangat dan berdedikasi seperti: seseorang yang engageddengan pekerjaan mereka Bakker
Leiter, 2010.
1. Definisi Work Engangement
Engagement pertama sekali diungkapkan oleh Kahn.Kahn 1990 mengungkapkan bahwa anggota-anggota dari suatu organisasi akan
mengikat diri dengan pekerjaannya dan kemudian mereka akan bekerja dan mengekspresikan diri secara fisik, kognitif dan emosional selama
memerankan performanya. Aspek kognitif mengacu pada keyakinan pekerja terhadap organisasi, pemimpin dan kondisi pekerjaan.Aspek
emosional mengacu pada bagaimana perasaan pekerja apakah positif atau negatif terhadap organisasi dan pemimpinnya.Sedangkan aspek fisik
mengenai energi fisik yang dikerahkan oleh karyawan dalam melaksanakan perannya.
Bakker Leiter 2010 mengatakan “work engagement is a positive, work-related state of well-being or fulfillment characterized by a
Universitas Sumatera Utara
high level of energy and strong identification with one’s work” dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa work engagement adalah perasaan
positif yang dikarakteristikkan oleh semangat dan kekuatan seseorang dalam bekerja. Harter et al. dalam Wulandari, 2011 mendefinisikan work
engagement sebagai keterlibatan individual dan kepuasannya sebagai wujud antusiasme kerja.
Work engagement merupakan sebuah motivasi dan pusat pikiran positif yang berhubungan dengan pekerjaan yang ditandai dengan vigor,
dedication dan absorption Schaufeli, Salanova, Gonzales-Roma, Bakker, 2002. Vigordikarakteristikkan dengan level energi yang tinggi
dan ketahanan saat bekerja.Dedicationmenunjukkan rasa terlibat yang tinggi dalam suatu pekerjaan, dan mengalami rasa kebermaknaan dan
atusiasme. Absorption dikarakteristikkan oleh konsentrasi yang penuh dan merasa senang ketika bekerja.Definisi inifokus pada pengalaman
karyawan dalam aktivitas kerjanya Bakker Leiter, 2010. Seseorang yang engaged menyatu dengan peran mereka, tanpa
merugikan orang lainWulandari, 2011. Terdapat juga pandangan lain mengenai engagement yaitu dengan mengasumsikan engagement sebagai
lawan dari burnout. Bertentangan dengan burnout, karyawan yang engaged memiliki hubungan yang energikdan efektif dengan aktivitas
pekerjaan merekadan mereka mampu menangani dengan baik tuntutan pekerjaan mereka Schaufeli Bakker, 2003.
Universitas Sumatera Utara
Lockwood dalam Wulandari, 2011 mendefinisikan engagement sebagai pernyataan oleh individu secara emosional dan intelektual
memiliki komitmen terhadap organisasi, yang diukur melalui tiga perilaku utama: 1 berbicara positif mengenai organisasi kepada rekan kerja dan
pekerja berpotensi serta pelanggan, 2 memiliki gairah yang intens untuk menjadi anggota organisasi, meski sebenarnya mendapat peluang kerja di
tempat lain, 3 menunjukkan usaha ekstra dan perilaku yang memiliki kontribusi terhadap kesuksesan organisasi.
Work engagement merupakan sebuah konsep manajemen bisnis yang menyatakan bahwa karyawan yang memiliki engagement
tinggi adalah karyawan yang memiliki keterlibatan penuh dan memiliki semangat bekerja tinggi dalam pekerjaannya maupun dalam hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan perusahaan jangka panjang Mujiasih Ratnaningsih, 2012. Engagement menunjukkan kegigihan dan meliputi
afektif-kognitif yang tidak hanya fokus pada beberapa objek, kejadian, individu atau perilaku Schaufeli Bakker, 2004.
Berdasarkan definisi-definisi yang telah dikemukakan diatas dapat disimpulkan definisi work engagement adalah sebuah motivasi dan pusat
pikiran positif yang berhubungan dengan pekerjaan yang ditandai dengan vigor, dedication dan absorption yang sejalan dengan yang dikemukakan
oleh Schaufeli, Salanova, Gonzales-Roma, dan Bakker 2002.
Universitas Sumatera Utara
2. Aspek- Aspek Engagement