Roman Sebagai Karya Sastra

utama fonction cardinales dikaitkan dengan hubungan kausalitas sehingga satuan ini mempunyai peranan penting untuk mengarahkan jalannya cerita. Sedangkan untuk satuan-satuan cerita yang berfungsi katalisator fonction catalyses berfungsi sebagai penghubung antara satuan-satuan cerita sehingga membentuk hubungan kronologi yang merangsang pembentukan sebuah cerita. Nurgiyantoro 2010: 153 membagi alur didasarkan pada kriteria urutan waktu. Waktu yang dimaksud adalah waktu terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam karya fiksi yang bersangkutan. Berdasarkan kriteria ini, alur dibagi menjadi 3 yaitu : a. Alur lurus atau progresif. Alur ini ditandai dengan penyajian cerita yang kronologis atau runtut. Cerita dimulai dari tahap awal penyituasian, pengenalan, pemunculan konflik diikuti dengan tahap tengah konflik meningkat, klimaks dan diakhiri oleh tahap yang terakhir penyelesaian. b. Alur sorot balik atau flashback. Alur sorot balik regresif menyajikan cerita secara tidak runtut atau tidak kronologis. Cerita dimungkinkan dimulai dari tahap tengah konflik kemudian akhir penyelesaian baru kemudian awal cerita pengenalan. Pengarang dalam menggunakan teknik ini biasanya menggambarkan tokohnya dalam keadaan merenung kembali ke masa lalu ataupun melalui sebuah penceritaan yang dilakukan kepada tokoh lain secara lisan atau tulisan. c. Alur campuran. Dalam penyajian cerita dimungkinkan alur yang digunakan pengarang tidak secara mutlak bersifat progresif atau regresif. Alur progresif dan regresif dalam sebuah cerita mengambil tempat secara bergantian yang membentuk kepaduan cerita. Menurut Besson 1987: 118 tahap penceritaan dibagi menjadi lima tahapan yaitu : a. La situation initiale Tahap penyituasian Tahapan ini merupakan tahap awal yang berisi informasi mengenai gambaran awal dan pengenalan situasi cerita latar dan tokoh. Tahap penyituasian ini berfungsi sebagai pembuka dan menjadi dasar dalam penceritaan ditahap berikutnya b. L’action se déclenche Tahap pemunculan konflik Pada tahap ini timbul permasalahan yang dialami oleh tokoh cerita yang akan menimbulkan konflik. c. L’action se développe Tahap peningkatan konflik Konflik yang muncul pada tahapan sebelumnya mulai memuncak menuju klimaks. Pada tahapan ini peristiwa yang dialami oleh tokoh semakin menegangkan.