Tata Cara Pengisian Kuesioner
                                                                                24 Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014
blok sensus, nomor kode Sampel NKS dan nomor urut rumah tangga sampel NURT di dalam kotak pada kolom sebelah kanan. Jika ini dilakukan dengan benar, maka kombinasi
dari  kode-kode  ini  akan  menghasilkan  satu  nomor  ID  unik  yang  mengidentifikasi  isian kuesioner ini berasal dari rumah tangga yang berbeda dari kuesioner lain. Tanyakan dan
lingkari  serta  pindahkan  ke  kotak  tersedia  mengenai  Satuan  Lingkungan  Setempat  SLS terkecil  di  bawah  desakelurahan.  Tuliskan  juga  nama  kepala  rumah  tangga  dan  alamat
rumah  tangga  dimana  pencacah  akan  melaksanakan  wawancara.  Lengkapi  alamat  pada kuesioner jika ternyata alamat yang tercantum dalam SPTK14.DSRT kurang lengkap.
Rincian 109. SLS Terkecil Di Blok Sensus Ini
Isian  dari  rincian  ini  tidak  disalin  dari  daftar  SPTK14.DSRT,  tetapi  diisi berdasarkan penelusuran pencacah. Dalam satu Blok Sensus BS, isian pada rincian 109
ini  akan  sama  semua.  Satuan  Lingkungan  Setempat  SLS  adalah  wilayah  pemukiman yang  merupakan  bagian  dari  suatu  desakelurahan  yang  secara  sah  diakui  oleh
pemerintahan  desakelurahan.  Sebagai  bagian  wilayah  di  desakelurahan  SLS  dapat diidentifikasi  secara  berjenjang  maupun  otonomi  dan  mempunyai  struktur  organisasi
untuk mengakomodasi kebutuhan warganya. SLS dapat berbentuk RT, RWRK, kampung, dusun, lorong, jorong atau lainnya sesuai dengan nama di masing-masing daerah.
Rincian 112. Hasil Kunjungan
Rincian  112  mengenai  hasil  kunjungan,  diisi  setelah  pencacah  melaksanakan wawancara  dan  telah  meninggalkan  rumah  tangga  tersebut.  Ada  enam  macam  kode
respon  berdasarkan  sejauh  mana  kuesioner  telah  selesai  diisi.  Berikut  penjelasan mengenai berbagai kemungkinan kode hasil kunjungan:
Kode 1,  Pencacahan  berhasil,  jika  pencacah  telah  menyelesaikan  wawancara dengan  responden  terpilih  dan  telah  memastikan  bahwa  tidak  ada  satu
pertanyaan pun di kuesioner yang belum terisi dokumen lengkap. Kode 2,  Responden menolak diwawancarai, jika responden terpilih menolak untuk
diwawancarai.  Termasuk  pula  jika  seseorang  yang  ditemui  pencacah pertama  kali  tidak  berkenan  untuk  bekerja  sama.  Mintalah  berbicara
dengan  anggota  rumah  tangga  dewasa  yang  lain  misalnya  kepala  rumah tangga.  Jika  usaha  ini  tidak  berhasil  dan  tidak  ada  ART  yang  bisa  diajak
bekerja  samamenolak  untuk  diwawancara,  lingkari  kode  2  dan  tuliskan pada kotak yang tersedia.
Kode 3,  Responden  tidak  dapat  diwawancarai.  Bila  responden  terpilih  mengalami hambatan untuk diwawancarai seperti sedang bepergian dan tidak kembali
selama  masa  pencacahan,  responden  sedang  sakit,  tuli,  atau  tidak kompeten  secara  mental.  Termasuk  pula  jika  seluruh  ART  sedang  pergi
dalam waktu yang lama. Tanyakan kepada tetangga kira-kira kapan rumah tangga  tersebut  dapat  ditemui.  Jika  tetangga  tidak  ada  yang  tahu  atau
memberikan informasi bahwa rumah tangga tersebut baru kembali setelah masa  pencacahan,  usahakan  untuk  tetap  mengecek  keberadaan  ART  di
rumah  tersebut  selama  masa  pencacahan.  Jika  usaha  ini  tidak  berhasil untuk  menemui  responden  maka  lingkari  kode  3  dan  tuliskan  pada  kotak
yang tersedia.
Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014                                                          25 Kode 4,  Rumah tangga pindah alamat keluar blok sensus. Bila rumah tangga yang
menjadi  sampel  SPTK  2014  pindah  alamat  keluar  blok  sensus.  Dalam kondisi  demikian,  maka    lingkari  kode  4  dan  tuliskan  pada  kotak  yang
tersedia.
Kode  5,  Rumah  tangga  bergabung  dengan  rumah  tangga  sampel  lain.  Bila  rumah tangga  yang  menjadi  sampel  SPTK  2014  bergabung  dengan  rumah  tangga
sampel  lain.  Dalam  kondisi  demikian,  maka    lingkari  kode  5  dan  tuliskan pada kotak yang tersedia.
Kode 6,  Rumah tangga tidak dapat ditemukan, jika alamat bangunan rumah tangga yang  terpilih  sampel  ternyata  tempat  tinggal  kosong  atau  alamat  bukan
tempat  tinggal,  tidak  berpenghuni,  tempat  tinggal  telah  hancur  karena terbakar  habis  atau  sebab  yang  lainnya,  ataupun  tempat  tinggal  tidak
ditemukan  yang  pada  dasarnya  menyebabkan  tidak  dapat  ditemukannya rumah  tangga  tersebut.  Pastikan  secara  cermat  bahwa  tidak  ada  tempat
tinggal dari rumah tangga dimaksud di sekitar wilayah tersebut. Tanyakan pada  masyarakat  sekitar,  apakah  mereka  mengetahui  alamat  atau  nama
kepala rumah tangga tersebut. Jika pencacah masih tidak bisa menemukan rumah  tangga  yang  dimaksud,  lingkari  kode  6  dan  pindahkan  pada  kotak
yang tersedia.
BLOK II. RINGKASAN KETERANGAN RUMAH TANGGA
Blok  ini  berisi  informasi  ringkas  mengenai  jumlah  anggota  rumah  tangga  yang dikunjungi.  Pertanyaan  pada  blok  ini  tidak  perlu  ditanyakan  kepada  responden  karena
pencacah dapat mengisinya berdasarkan informasi responden pada Blok IV direkap dari Blok IV. Oleh karena itu blok ini diisi setelah pencacah menyelesaikan wawancara dengan
responden.  Banyaknya  anggota  rumah  tangga  laki-laki  dan  perempuan  diisi  berdasarkan jumlah Kolom 4 yang berkode ‘1’ laki-laki dan ‘2’ perempuan.
BLOK III. KETERANGAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN
Blok  ini  berisi  mengenai  identitas  pencacah  dan  pemeriksa.  Identitas  tersebut meliputi  nama,  jabatan,  tanggal  pencacahanpemeriksaan  dan  tanda  tangan  pencacah
pemeriksa. Identitas pencacah diisi sebelum mengunjungi rumah tangga.
BLOK IV.KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA
Blok  ini  bertujuan  untuk  memperoleh  informasi  mengenai  semua  ART  yang  ada dalam  rumah  tangga.  Informasi  yang  diinginkan  mencakup  nomor  urut  rumah  tangga,
nama,  hubungan  ART  dengan  KRT,  jenis  kelamin,  umur,  status  perkawinan  dan pendidikan  tertinggi  yang  ditamatkan.  Pengisian  blok  ini  ditanyakan  kepada
KRTpasangannya. Jika KRTpasangannya sedang tidak ada di rumah, maka berpindahlah ke  rumah  tangga  lainnya  dan  kunjungilah  kembali  rumah  tangga  tersebut  di  lain  waktu.
Sebelum  memulai  wawancara,  pencacah  wajib  memperkenalkan  diri  dan  menyatakan tujuan kedatangan.
Ketika mengunjungi  salah  satu rumah  tangga sesuai  dengan  alamat  yang  terdapat dalam  SPTK14.DSRT,  pencacah  mungkin  menemui  satu  rumah  yang  dihuni  oleh  banyak
orang.  Dalam  hal  ini,  pencacah  harus  mengidentifikasi  secara  cermat  siapa  saja  yang merupakan anggota rumah tangga ART dari rumah tangga yang terpilih sebagai sampel.
Berikut beberapa konsep dan definisi yang wajib dikuasai pencacah:
26 Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014
• Rumah  Tangga  adalah  seseorang  atau  sekelompok  orang  yang  mendiami  sebagian
atau seluruh bangunan fisiksensus dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu  dapur.  Makan  dari  satu  dapur  adalah  pengurusan  kebutuhan  sehari-hari
dikelola bersama-sama dan menjadi satu.
• Kepala  Rumah  Tangga  KRT  adalah  salah  seorang  dari  ART  yang  bertanggung
jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga. Untuk kasus anak kos, KRT adalah orang yang dituakandianggapditunjuk sebagai KRT. Oleh karena itu, KRT yang di
blok IV Kuesioner SPTK 2014 boleh saja berbeda dengan SPTK14.DSRT.
• Anggota rumah tangga ART adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal
di  suatu  rumah  tangga,  baik  yang  sedang  berada  di  rumah  pada  waktu  listing maupun yang sementara tidak berada di rumah.
Kolom 1 Sampai Kolom 3
Tanyakan kepada responden siapa saja yang tinggal di rumah tangga tersebut dan hubungan dengan KRT, jangan lupa pastikan pula bahwa mereka yang disebutkan berada
dalam  satu  pengelolaan  pemenuhan  kebutuhan  pangan  dengan  responden.  Hal  ini  perlu dicermati  karena  masyarakat  lebih  mengenal  konsep  keluarga  daripada  rumah  tangga.
Suatu keluarga hanya mencakup orang-orang yang memiliki hubungan darah namun suatu rumah  tangga  mencakup  semua  orang  yang  tinggal  bersama  dan  makan  dalam  satu
pengelolaan,  baik  memiliki  hubungan  darah  maupun  tidak.  Contohnya,  tiga  laki-laki  yang tidak  memiliki  hubungan  yang  tinggal  dan  memasak  makanan  bersama  tidak  akan
dianggap  sebagai  satu  keluarga,  tetapi  mereka  dianggap  sebagai  satu  rumah  tangga.  Satu orang yang hidup sendiri juga akan dianggap sebagai satu rumah tangga.
Saat responden menyebutkan nama-nama orang yang tinggal dan makan di rumah tangga,  tuliskan  nama-nama  tersebut,  satu  nama  pada  setiap  baris  di  kolom  2.  Urutan
penulisan  nama-nama  ART  pada  kolom  2  mengacu  pada  urutan  hubungan  nama  ART dengan KRT pada kolom 3
.
Usahakan untuk mencatat nama lengkap dari setiap ART yang disebutkan. Ketika semua nama telah dituliskan, pencacah perlu memastikan bahwa nama-
nama  tersebut  sudah  mencakup  semua  ART  yang  ada  di  rumah  tangga  tersebut  sebelum melanjutkan  ke  pertanyaan  lain  dalam  kuesioner.  Pastikan  tidak  ada  ART  yang  terlewat.
Penulisan  nama  tidak  boleh  disingkat  dan  tanpa  menggunakan  kata  sebutan  atau  gelar, misalnya:  Ir,  Drs,  Tuan,  Nyonya,  Bapak,  Ibu,  dan  lain-lain.  Setelah  semua  selesai  dicatat,
bacakan  kembali  nama-nama  tersebut  kemudian  ajukan  lagi  pertanyaan  untuk memastikan adanya:
a. Orang yang namanya belum tercatat karena lupa atau dianggap bukan anggota rumah
tangga seperti bayi atau anak kecil, pembantu, temantamu yang sudah tinggal 6 bulan atau  lebih,  keponakan,  anak  indekos  dan  sebagainya  yang  biasa  tinggal  di  rumah
tangga tersebut; dan orang yang sedang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi biasanya tinggal  di  rumah  tangga  tersebut.  Tambahkan  nama-nama  yang  tertinggal  tersebut
pada baris-baris sesuai dengan urutan kode hubungan dengan kepala rumah tangga.
b. Orang yang dianggap anggota rumah tangga karena biasanya tinggal di rumah tangga
tersebut  tetapi  sedang  bepergian  selama  6  bulan  atau  lebih.  Hapus  nama  dari  daftar, bila  sudah  terlanjur  ditulis  pada  Blok  IV  ini.  Urutkan  kembali  nama-nama  anggota
rumah tangga sesuai dengan urutan kode hubungan dengan kepala rumah tangga.
Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014                                                          27 Berikut penjelasan mengenai kode hubungan dengan KRT pada kolom 3:
Kode  1,  Kepala  Rumah  Tangga  adalah  salah  seorang  dari  ART  yang  bertanggung  jawab atas  kebutuhan  sehari-hari  rumah  tangga.  Untuk  kasus  anak  kos,  KRT  adalah
orang yang dituakandianggapditunjuk sebagai KRT. Kode 2,  Istrisuami adalah istri dari KRT jika KRT laki-laki atau suami dari KRT jika
KRT perempuan. Kode 3,  Anak mencakup anak kandung, anak tiri dan anak angkat KRT.
Kode 4,   Menantu adalah suamiistri dari anak kandung, anak tiri atau anak angkat. Kode 5,   Cucu adalah anak dari anak kandung, anak tiri atau anak angkat.
Kode 6,  Orang tuamertua adalah bapakibu dari KRT atau bapakibu dari istrisuami KRT.
Kode 7,  Famili  lain  adalah mereka  yang  ada  hubungan  famili  dengan  KRT  atau  dengan istrisuami KRT, misalnya adik, kakak, bibi, paman, kakek atau nenek.
Kode 8,  Pembantu  Rumah  Tangga  adalah  mereka  yang  tinggal  dan  makannya bergabung dengan rumah tangga majikan.
Kode 9,  Lainnya  adalah  mereka  yang  tidak  ada  hubungan  famili  dengan  KRT  atau dengan istrisuami KRT, misalnya mantan menantu dan anak kos.
Kolom 4: Jenis Kelamin
Selanjutnya tanyakan jenis kelamin dari setiap nama yang tertulis pada kolom 2. Jangan  menduga  jenis  kelamin  seseorang  berdasarkan  namanya,  tanyakan  kepada
responden apakah ART tersebut laki-laki atau perempuan.
Kolom 5: Umur
Umur dihitung dengan cara menanyakan tanggal, bulan dan tahun kelahiran ART. Umur  dalam  tahun  dengan  pembulatan  ke  bawah  atau  sama  dengan  umur  pada  waktu
ulang tahun yang terakhir. Penjelasan:
• Jika umur responden 27 tahun 9 bulan, catat 27 tahun.
• Jika umurnya kurang dari 1 tahun, dicatat 00 tahun.
• Jika umur responden 98 tahun atau lebih dicatat 98 tahun, misalnya umur 100 tahun
maka pada kotak umur isikan angka 98, dalam hal ini berarti 98 tahun atau lebih. •
Jika  umurnya  kurang  dari  10  tahun  1  digit  agar  dituliskan  0  di  digit  pertama, misalnya 01, 02, ..., 09.
Urutan bertanya:
a. Tanyakan dan tuliskan nama kepala rumah tangga.
b. Isikan  Kolom  2  dan  3  secara  berturut-turut  dengan  menanyakan  dan  menulis
nama  istrisuami,  anak  yang  belum  kawin,  anak  yang  sudah  kawin,  dan seterusnya sampai dengan anggota rumah tangga terakhir.
c. Kemudian  tanyakan  satu-persatu  keterangan  yang  dibutuhkan  mulai  Kolom  4
sampai dengan 7 untuk setiap anggota rumah tangga.
28 Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014
• Jika  responden  tidak  tahu  sama  sekali  tanggal,  bulan  dan  tahun  kelahirannya
maupun umurnya, maka perkirakan umur responden dengan berbagai pendekatan, rujukan dan informasi. Perkiraan umur haruslah perkiraan yang terbaik.
Kolom 6: Status Perkawinan
Tanyakan status kawin dari setiap nama yang tertulis pada kolom 2. Perhatikan kode  pada  kuesioner  untuk  setiap  status  perkawinan  yang  disebutkan  responden.  Hati-
hati jangan salah dalam mengisikan kode status kawin. Kode 1,  Belum  kawin  adalah  status  dari  mereka  yang  belumtidak  terikat  dalam
perkawinan pada saat pencacahan. Kode 2,   Kawin  adalah  status  dari  mereka  yang  terikat  dalam  perkawinan  pada  saat
pencacahan,  baik  tinggal  bersama  maupun  terpisah.  Dalam  hal  ini  tidak  saja mereka yang kawin sah, secara hukum adat, agama, negara dan sebagainya
tetapi  juga  mereka  yang  hidup  bersama  dan  oleh  masyarakat  sekelilingnya dianggap sebagai suami istri.
Kode 3,  Cerai hidup adalah status dari mereka yang hidup berpisah sebagai suami istri karena bercerai dan belum kawin lagi. Mereka yang mengaku cerai walaupun
belum  resmi  secara  hukum  dianggap  cerai.  Sebaliknya  mereka  yang sementara hidup terpisah tidak dianggap bercerai, misalnya suamiistri yang
ditinggalkan oleh istrisuami ke tempat lain karena sekolah, bekerja, mencari pekerjaan, atau sedang cekcok. Perempuan yang diketahui belum kawin tetapi
sudah  mempunyai  anak  maka  status  perkawinan  orang  tersebut  dianggap cerai hidup.
Kode  4,  Cerai  mati  adalah  status  dari  mereka  yang  suamiistrinya  telah  meninggal dunia dan belum kawin lagi.
Kolom 7: Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan:
Tanyakan  apakah  pendidikan  tertinggi  yang  ditamatkan  oleh  dari  setiap  nama yang  tertulis  pada  kolom  2.  Perhatikan  kode  pada  kuesioner  untuk  setiap  pendidikan
tertinggi  yang  ditamatkan  responden.  Hati-hati  jangan  salah  dalam  mengisikan  kode tersebut.
Kode 01, Tidakbelum pernah bersekolah adalah tidak pernah atau belum terdaftar dan tidakbelum  pernah  aktif  mengikuti  pendidikan,  termasuk  yang  tamatbelum
tamat TK tetapi tidak melanjutkan ke SD. Kode 02,  Tidak  tamat  SDMISDLBPaket  A  adalah  kategori  bagi  mereka  yang  pernah
bersekolah  tetapi  tidakbelum  tamat  Sekolah  DasarMI,  Sekolah  Luar  Biasa Tingkat Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Dasar Pamong Pendidikan Anak
oleh Masyarakat, Orang Tua dan Guru, Sekolah Dasar Kecil, Paket A1 s.d A100, SD Proyek Perintis Sekolah Pembangunan atau SD Indonesia di Luar Negeri.
Mereka yang tamat Sekolah Dasar 3 tahun atau sederajat dianggap tidak tamat SD.
Kode  03,  SDMISDLBPaket  A  adalah  tamat  Sekolah  DasarMadrasah  Ibtidaiyah  atau sekolah yang setara misalnya: Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar, Sekolah Dasar
Kecil,  Sekolah  Dasar  Pamong,  Paket  A  dan  memperoleh  ijazah  persamaan  SD, SD Proyek Perintis Sekolah Pembangunan dan SD Indonesia di luar negeri.
Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014                                                          29 Kode 04, SMPMTsSMPLBPaket B adalah tamat Sekolah Menengah PertamaMadrasah
Tsanawiyah sekolah yang setara misalnya: Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, MULO,  HBS  3  tahun,  Sekolah  Luar  Biasa  Lanjutan  Tingkat  Pertama,  SLTP
Proyek Perintis Sekolah Pembangunan, SLTP Indonesia di Luar Negeri, Paket B dan SLTP Olahraga.
Kode 05,   SMAMASMKSMALBPaket  C  adalah  tamat  Sekolah  Menengah  Umum Madrasah  Aliyah  Sekolah  Menengah  Kejuruan  atau  sekolah  kejuruan  yang
setara  misalnya:  Sekolah Menengah  Atas,  Menengah  Luar  Biasa,  HBS  5  tahun, AMS, Kursus Pegawai Administrasi Atas KPAA, Sekolah Menengah Pekerjaan
Sosial  SMPS,  Sekolah  Lanjutan  Persiapan  Pembangunan,  SLTA  Proyek Perintis  Sekolah  Pembangunan,  SLTA  Indonesia  di  Luar  Negeri,  Sekolah
Menengah  Industri  Kerajinan,  Sekolah  Menengah  Seni  Rupa,  Sekolah Menengah  Karawitan  Indonesia  SMKI,  Sekolah  Menengah  Musik,  Sekolah
Teknologi Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah Ekonomi Atas SMEA, Sekolah Teknologi Menengah, Sekolah Menengah Teknologi Pertanian, Sekolah
Menengah Teknologi Perkapalan, Sekolah Menengah Teknologi Pertambangan, Sekolah Menengah Teknologi Grafika, Sekolah Guru Olah Raga SGO, Sekolah
Guru  Pendidikan  Luar  Biasa  SGPLB,  Pendidikan  Guru  Agama  6  tahun, Sekolah  Guru  Taman  Kanak-Kanak,  Kursus  Pendidikan  Guru  KPG,  Sekolah
Menengah  Analis  Kimia,  Sekolah  Asisten  Apoteker  SAA,  Sekolah  Bidan, Sekolah Penata Rontgen dan SLTA para atlit dan Paket C.
Kode 06,  Diploma  I  adalah  tamat  program  DI  pada  suatu  perguruan  tinggi  yang menyelenggarakan program diploma pada pendidikan formal.
Kode 07,  Diploma  II  adalah  tamat  program  DII  pada  suatu  perguruan  tinggi  yang menyelenggarakan program diploma pada pendidikan formal.
Kode 08,  Diploma  III  adalah  tamat  program  DIII  pada  suatu  perguruan  tinggi  yang menyelenggarakan program diploma pada pendidikan formal.
Kode 09, Diploma IVS1 adalah tamat program pendidikan Diploma IV atau Sarjana pada suatu UniversitasInstitutSekolah Tinggi, sedangkan Program Akta IV sejajar
dengan jenjang Diploma IV. Kode  10,  S2,S3  adalah  tamat  program  pendidikan  Pasca  Sarjana  master  atau  doktor,
strata 2 atau 3 pada suatu Universitas atau Perguruan tinggi.
KETERANGAN RESPONDEN KRTPASANGAN
Kebahagiaan  hidup  responden  akan  dilihat  berdasarkan  tingkat  kepuasan terhadap  10  domain  kehidupan  yang  esensial  dan  afeksi  serta  evaluasi  hidup  secara
keseluruhan.  Sepuluh  domain  kehidupan  tersebut  adalah  1  kesehatan,  2  pendidikan, 3 pekerjaan, 4 pendapatan, 5 lingkungan, 6 keamanan, 7 kehidupan keluarga, 8
kehidupan  sosial,  9  waktu  luang,  dan  10  perumahan.  Kesepuluh  domain  tersebut ditanyakan  pada  Blok  V  sampai  dengan  Blok  XII.  Sementara  afeksi  dan  evaluasi  hidup
secara keseluruhan ditanyaka pada Blok XIII dan Blok XV.
Sebelum  melanjutkan  wawancara,  pencacah  perlu  mencatat  mengenai  nama  dan nomor  urut  ART,  dan  lama  tinggalmenetap  bagi  responden  di  desakelurahan.  Lama
tinggal ditanyakan untuk mengetahui sudah berapa tahun responden tinggalmenetap di di  desakelurahan.  Tuliskan  lama  tinggalmenetap  di  desakelurahan  pada  tempat  yang
tersedia. Cara penulisan lama tinggal berdasarkan pembulatan matematis.
30 Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014
BLOK V. KESEHATAN
Blok  ini  bertujuan  untuk  memperoleh  tingkat  kebahagiaan  hidup  responden menurut  domain  kesehatan  yang  didekati  dengan  kepuasan  responden  terhadap  kondisi
kesehatan.  Kondisi  kesehatan  responden  akan  dilihat  menurut  kesehatan  fisik,  kesulitan fungsional,  dan  kesehatan  mental.  Dalam  analisis,  jawaban  responden  akan  digunakan
untuk  menilai  apakah  ada  kemungkinan  hubungan  antara  kondisi  kesehatan  dengan kepuasaan terhadap kesehatan responden.
Rincian 501a: Keluhan Kesehatan Selama Bulan Juni 2014
Informasi  mengenai  keluhan  kesehatan  yang  dirasakan  oleh  responden  selama bulan  Juni  2014  dapat  memberikan  ukuran  mengenai  gambaran  awal  status  kesehatan
fisik  responden.  Menurut  Kementerian  Kesehatan,  kesehatan  fisik  terwujud  apabila:  1 seseorang  tidak  merasa,  tidak  mengeluh  sakit  atau  tidak  adanya  keluhan;  2  memang
secara  obyektif  tidak  tampak  sakit;  dan  3  semua  organ  tubuh  berfungsi  normal  atau tidak  mengalami  gangguan.  Keluhan  kesehatan  yang  dimaksud  dalam  hal  ini  adalah
keadaan seseorang yang mengalami gejala gangguan kesehatan, biasanya berupa symptom gejala  atas  penyakit  tertentu.  Keluhan  kesehatan  bisa  berupa  panas,  batuk,  pilek,
asmasesak  nafas,  diarebuang-buang  air,  sakit  kepala  berulang,  sakit  gigi  atau  keluhan
lainnya. •
Panasdemam adalah peninggian suhu tubuh dari variasi suhu normal sehari-hari yang berhubungan  dengan  peningkatan  titik  patokan  suhu  di  hipotalamus.  Suhu  tubuh
normal berkisar antara 36,5-37,2°C.
• Batuk  adalah  bunyi  yang timbul  akibat  terbukanya  pita suara secara  tiba-tiba  disertai
keluarnya  udara  dengan  cepat,  bertujuan  mengeluarkan  sesuatu  yang  merangsang saluran napas bagian tengah atau bawah; bisa sekali-sekali atau beruntun sekali batuk;
pendek  atau  panjang;  kering,  berdahak  atau  berdarah;  berlangsung  beberapa  hari, minggu, bulan atau tahunan.
• Pilek  adalah  keadaan  yang  ditandai  dengan  adanya  ingus,  tersumbatnya  hidung  dan
mungkin pula disertai dengan bersin-bersin, ataupun gejala dan tanda lainnya. •
Asmasesak  nafas  adalah  penyakit  yang  pada  waktu  serangan  muncul,  penderitanya sukar  bernapas  karena  penyempitan  saluran  napas  bawah,  sehingga  napas  berbunyi
“ngik-ngik” pada waktu mengeluarkan napas; masyarakat mengenalnya dengan istilah bengek atau mengi.
• Diarebuang-buang  air  adalah  penyakit  yang  ditandai  dengan  buang  air  besar
berbentuk  tinja  encer  atau  cair,  kadang-kadang  bercampur  darah  atau  lendir,  yang umumnya terjadi 3 kali atau lebih dalam 24 jam. Diare dapat disertai dengan muntah-
muntah,  maupun  penurunan  kesadaran.  Istilah  lainnya  adalah  mencret  atau  bocor. Penyebab diare antara lain: bakteri, virus, alergi, dan parasit pada makanan.
• Sakit kepala berulang adalah rasa nyeri, cekot-cekot, senut-senut, seperti diikat, dibor
atau  ditusuk-tusuk,  berat,  tertekan  atau  rasa  tidak  enak  lainnya  pada  sebagian  atau seluruh  kepala.  Lamanya  dari  beberapa  jam  sampai  beberapa  hari,  yang  terjadi
berulang  beberapa  kali  dalam  1  tahun  minimal  2  kali,  dengan  sifat-sifat  nyeri  yang hampir  serupa.  Sakit  kepala  pada  waktu  demam  tidak  tergolong  dalam  sakit  kepala
berulang.
Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014                                                          31 •
Sakit  gigi  adalah  rasa  nyeri  pada  gigi  atau  gusi,  kadang-kadang  disertai  dengan pembengkakan, tetapi tidak termasuk sariawan.
• Keluhan lainnya seperti kejang-kejang, gatal, lemas, mual, mules, pegal linu, nyeri, ngilu
tulang,  telinga  beraircongek,  mata  berair,  dan  lain-lain  termasuk  juga  gangguan kesehatan  akibat  hal  lain  seperti  kecelakaanmusibah,  bencana  alam,  tidak  nafsu
makan, sulit buang air besar, sakit kepala karena demam, sakit kepala bukan berulang, gangguan sendi, tuli, katarak, perut mules, masuk angin, tidak bisa kencing, bisul, dan
keluhan fisik karena menstruasi atau hamil.
Tanyakan apakah responden mengalami keluhan kesehatan tersebut, dengan cara membacakan  pertanyaan  pada  instrumen  sesuai  redaksinya.  Jika  responden  mengalami
keluhan kesehatan selama Bulan Juni 2014, isikan kode ‘1’. Sementara itu, jika responden tidak mengalami keluhan kesehatan, isikan kode ‘2’ dan  lanjutkan wawancara ke rincian
502.
Rincian 501b: Keluhan yang Mengganggu Pekerjaan, Sekolah, atau Kegiatan Sehari- Hari
Keluhan kesehatan yang dirasakan responden bisa berupa keluhan ringan maupun berat,  bahkan  sampai  menyebabkan  terganggunya  aktivitas  sehari-hari  responden.
Terganggu  aktivitas  adalah  tidak  dapat  melakukan  aktivitas  secara  normal  bekerja, sekolah  atau  kegiatan  sehari-hari  sebagaimana  biasanya.  Saat  responden  merasakan
adanya keluhan kesehatan R501a=1, maka tanyakan kepada responden apakah keluhan kesehatan tersebut sampai mengganggu aktivitas sehari-hari atau tidak.
Contoh keluhan kesehatan yang mengganggu: a.
KRTART yang tidak masuk bekerja karena sakit; atau yang masih tetap bekerja, tetapi tidak  dapat  bekerja  dengan  baik;  atau  tidak  dapat  bekerja  dengan  kapasitas  penuh
seperti biasa.
b. ART yang tidak dapat mengikuti pelajarantidak masuk sekolah karena sakit gigi.
c. Ibu rumah tangga yang tidak dapat melakukan pekerjaan seperti yang biasa dilakukan
sehari-hari karena batuk dan pilek. d.
ART yang tidak dapat bermain seperti biasanya karena diare. Rincian 502a: Keluhan Kesehatan Selama Januari Sampai Mei 2014
Pertanyaan  ini  bertujuan  untuk  mendapatkan  informasi  tentang  kemungkinan responden  mengalami  sakit  yang  parah  sebagai  indikasi  awal  adaya  penyakit
kronismenahun.  Pertanyaan  ini  tidak  menanyakan  penyakit  kronismenahun  secara langsung  kepada  responden,  melainkan  didekati  dengan  cara  menanyakan  keluhan
kesehatan  yang  responden  alami  seperti  halnya  pertanyaan  pada  rincian  501a  tetapi dalam rentang waktu Januari sampai Mei 2014. Isikan kode “1” bila responden mengalami
keluhan kesehatan apapun jenis gejalanya selama Januari sampai Mei 2014. Sementara itu,  isikan  kode  “2”  bila  responden  tidak  pernah  mengalami  keluhan  kesehatan  tersebut
selama Januari sampai Mei 2014 dan pertanyaan bisa dilanjutkan ke rincian 503a.
32 Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014
Rincian 502b: Intensitas Keluhan Kesehatan Selama Januari Sampai Mei 2014
Pertanyaan ini bertujuan untuk melihat intensitas keluhan kesehatan yang dialami oleh  responden  selama  Januari  sampai  Mei  2014.  Semakin  sering  responden  mengalami
keluhan kesehatan, maka hal tersebut mengindikasikan adanya penyakit kronismenahun yang diderita oleh responden.  Isikan kode 1-4 pada kotak yang tersedia.  Batasan ‘sangat
jarang’, ‘jarang’, ‘sering’, dan ‘sangat sering’, sepenuhnya berdasarkan persepsi responden.
Rincian  503a:  Mengidap  Penyakit  KronisMenahun  yang  Telah  Dinyatakan  Oleh Dokter
Pertanyaan  ini  bertujuan  untuk  mendapatkan  informasi  tentang  kemungkinan responden  mengalami  sakit  kronismenahun  dengan  cara  menanyakan  secara  langsung
kepada  responden.  Seseorang  dikategorikan  mengidap  penyakit  kronis  jika  telah dinyatakan oleh dokter. Penyakit kronis adalah penyakit yang mempunyai karakteristik
yaitu: penyakit yang membutuhkan waktu yang cukup lama, tidak terjadi secara tiba-tiba atau spontan, dan biasanya tidak dapat disembuhkan dengan sempurna.
Isikan  kode  “1”  bila  responden  mengidap  penyakit  kronismenahun  dan  sudah dinyatakan  oleh  dokter,  dan  isikan  kode  “2”  bila  tidak  mempunyai  penyakit  kronis,
termasuk  responden  yang  memiliki  gejala  penyakit  kronismenahun  tetapi  belum dinyatakan mengidap penyakit kronis oleh dokter.
Rincian 503b: Nama Penyakit KronisMenahun
Rincian  pertanyaan  ini  ditanyakan  jika  responden  mengidap  suatu  penyakit kronismenahun  yang  telah  dinyatakan  oleh  dokter  R503a  berkode  ‘1’.  Tuliskan  nama
penyakit  kronismenahun  tersebut  pada  tempat  yang  tersedia.  Jika  lebih  dari  satu  jenis penyakit,  maka  sebutkan  semua  jenis  penyakitnya.  Contoh  penyakit  kronis  antara  lain:
diabetes, asma, epilepsy, kanker dll.
Rincian 504a: Melakukan Rawat Inap atau Rawat Jalan
Rincian  504a  bertujuan  untuk  melihat  upaya  pengobatan  yang  dilakukan  oleh responden  jika  mengalami  keluhan  kesehatan  atau  mengidap  penyakit  kronismenahun.
Upaya pengobatan di fasilitas kesehatan yang ditanyakan mencakup rawat inap dan rawat jalan  yang  dilakukan  selama  Januari  sampai  Juni  2014.  Rawat  inap  opname  adalah
seseorang  pasien  yang  harus  menjalani  proses  perawatan  oleh  tenaga  kesehatan,  di mana  pasien  diinapkan  di  suatu  ruangan  di  rumah  sakit  maupun  fasilitas  kesehatan
lainnya.  Rawat  jalan  adalah  pelayanan medis kepada  seorang  pasien  untuk  tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan lainnya, tanpa
mengharuskan pasien tersebut dirawat inap. Dalam SPTK 2014, rawat jalan juga termasuk upaya pengobatan responden melalui menebus obat dari dokter.
Jika  responden  melakukan  rawat  jalan  atau  rawat  inap,  maka  lingkari  kode jawaban  ‘Ya’,  pindahkan  kode  jawaban  pada  kotak  yang  tersedia,  dan  lanjutkan
wawancara  ke  rincian  505.  Sementara  itu,  jika  responden  tidak  melakukan  rawat  jalan atau  rawat  inap,  maka  lingkari  kode  jawaban  ‘Tidak’  dan  pindahkan  kode  jawaban  pada
kotak yang tersedia. Kemudian lanjutkan wawancara ke rincian 504b untuk menanyakan alasan responden tidak melakukan rawat inap ataupun rawat jalan.
Rincian R504 ditanyakan bila responden mengalami keluhan kesehatan selama bulan Juni 2014 R501a berkode 1 atau responden mengalami keluhan kesehatan selama
Januari sampai Mei 2014 R502a berkode 1 atau responden mengidap penyakit kronismenahun yang telah dinyatakan oleh dokter R503a berkode 1.
Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014                                                          33
Rincian 504b: Alasan Tidak Melakukan Rawat Inap atau Rawat Jalan
Rincian  R504b  bertujuan  untuk  mengetahui  alasan  responden  yang  mengalami keluhan  kesehatan  atau  mengidap  penyakit  kronismenahun  tetapi  tidak  melakukan
upaya  pengobatan  melalui  rawat  inap  ataupun  rawat  jalan.  Alasan  responden  tidak melakukan rawat inap ataupun rawat jalan terdiri dari:
a. Mengobati sendiri apabila responden melakukan pengobatan sendiri dalam usaha
untuk  menyembuhkan  sakit  atau  keluhan  kesehatannya,  seperti  membeli  obat  di apotektoko obat, menggunakan jamu, kerokan, kompres, dan sebagainya.
b. Berobat  ke  Pengobatan  AlternatifTradisional.  Pengobatan  alternatif  adalah
bentuk pelayanan pengobatan yang menggunakan cara, alat, atau bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan kedokteran modern dan dipergunakan sebagai
alternatif  atau  pelengkap  pengobatan  kedokteran  modern.  Pengobatan  alternatif juga  mencakup  pengobatan  tradisional.  Jenis-jenis  pengobatan  alternatif yaitu:  1
Terapi energi yang meliputi: akupuntur, meditasi, reiki, dll; 2 Terapi fisik meliputi: aromaterapi,  teknik  relaksasi,  hidroterapi,  dll;  dan 3  Terapi  pikiran  dan  spiritual,
meliputi: hipnoterapy, terapi suara, terapi cahaya, dll.
c. Tidak  memiliki  biaya  berobat  apabila  responden  merasa  tidak  mamputidak
memiliki biaya untuk berobat. d.
Akses  ke  fasilitas  kesehatan  sulit,  apabila  responden  menganggap  fasilitas kesehatan sulit untuk dicapai, misal karena jauh atau tidak ada transportasi.
e. Merasa  tidak  mempunyai  harapan  untuk  sembuh,  apabila  responden  merasa
bahwa  dirinya  tidak  mempunyai  harapan  untuk  sembuh  sehingga  tidak  perlu melakukan upaya pengobatan apapun.
f. Lainnya,  apabila  alasan  selain  alasan  telah  disebutkan  di  atas,  seperti  responden
tidak  mau  diobati,  sudah  tidak  ada  keluhan  lagi,  atau  tidak  ada  alat  di  fasilitas kesehatan  di  daerah  responden,  dsb.  Apabila  responden  jawab  lainnya,  maka
tuliskan alasannya. Kode jawaban yang tersedia adalah ‘1’ jika ‘Ya’ dan ‘2’ jika ‘Tidak’.
Rincian 505: Jaminan Kesehatan yang Masih Berlaku
Kepemilikan  jaminan  kesehatan  berkaitan  erat  dengan  proteksi  perlindungan terhadap  kesehatan  seseorang,  seperti  perlindungan  terhadap  seseorang  yang  harus
menjalani  perawatanpelayanan  medis.  Jaminan  kesehatan  ini  merupakan  salah  satu faktor  yang  secara  tidak  langsung  memengaruhi  tingkat  kebahagiaan.  Kepemilikan
jaminan  kesehatan  ini  meliputi  jaminan  kesehatan  yang  dimiliki  responden  baik  yang diperoleh dari tempat bekerja, pemerintah maupun dari asuransi atas biaya pribadi yang
masih  berlaku.  Misalnya  BPJS  KesehatanJKN,  JPK  PNSVeteranPensiun  Askes, Jamkesmas,  Jamkesda,  asuransi  kesehatan  swasta,  tunjanganpenggantian  biaya
kesehatan  oleh  perusahaan,  dll.  Artinya,  saat  terjadi  suatu  masalahmusibah,  jaminan kesehatan tersebut dapat digunakan.
Dalam  bertanya  kepada  responden,  pencacah  harus  membacakan  redaksi pertanyaan  secara  lengkap  seperti  yang  tertulis  pada  kuesioner.  Hal  ini  dimaksudkan
untuk  menjamin  semua  contoh    jaminan  kesehatan  disebutkan  oleh  pencacah  sehingga responden  memiliki  pemahaman  yang  utuh.  Jika  responden  sulit  untuk  memahami
maksud dari jenis jaminan kesehatan, maka pencacah dapat menjelaskannya dengan cara yang  berbeda.  Misalnya,  pada  saat  responden  sakit,  apakah  ada  pihak  yang  menanggung
biaya  kesehatan?  Setelah  diperoleh  jawaban  yang  sesuai,  lingkari  kode  jawaban  dan pindahkan kode jawaban pada kotak yang tersedia.
•
BPJS  KesehatanJKN  merupakan  salah  satu  bentuk  jaminan  sosial  dalam  bidang kesehatan  yang  diselenggarakan  oleh  BPJS.  Menurut  Undang-Undang  Nomor  24
Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS, BPJS adalah badan
34 Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014
hukum yang
dibentuk untuk
menyelenggarakan jaminan
sosial. BPJS
menyelenggarakan  2  macam  jaminan  sosial,  yaitu  jaminan  kesehatan  dan ketenagakerjaan.  Berdasarkan  undang-undang  ini,  setiap  orang  termasuk  orang
asing  yang  bekerja  paling  singkat  6  bulan  di  Indonesia  wajib  menjadi  peserta jaminan sosial.
•
JPK  PNSVeteranPensiun  Askes  adalah  jaminan  pemeliharaan  kesehatan  bagi PNSveteranpensiunan  yang  ditandai  dengan  memiliki  kartu  kepesertaan  yang
dikelola  PT  Askes  Persero.  PT  Askes  Persero,  yaitu  Badan  Usaha  Milik  Negara BUMN yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan
pemeliharaan  kesehatan  bagi  Pegawai  Negeri  Sipil,  penerima  pensiun  PNS  dan TNIPOLRI,  veteran,  perintis  kemerdekaan  beserta  keluarganya  dan  Badan  Usaha
lainnya.  Menurut  pasal  60  ayat  1  BPJS  tahun  2011,  terhitung  mulai  tanggal  1 Januari  2014,  Askes  berubah  menjadi  ‘Badan  Pelaksana  Jaminan  Sosial  BPJS
kesehatan’.
•
Jamkesmas  Jaminan  Kesehatan  Masyarakat  adalah  program  pelayanan kesehatan  gratis  bagi  masyarakat  miskin  oleh  pemerintah  pusat.  Sebelumnya
disebut  sebagai  Asuransi  Kesehatan  untuk  Masyarakat  Miskin  Askeskin.  Tim pengelola  Jamkesmas  melaksanakan  pengelolaan  jaminan  kesehatan  bagi
masyarakat  miskin,  meliputi  tim  pengelola  Jamkesmas  tingkat  pusat,  tingkat provinsi dan tingkat kabupatenkota.
•
Jamkesda  Jaminan  Kesehatan  Daerah  adalah  program  pelayanan  kesehatan gratis  bagi  masyarakat  miskin  oleh  pemerintah  daerah  yang  tidak  masuk  dalam
program Jamkesmas.
•
Asuransi  Kesehatan  Swasta  adalah  asuransi  kesehatan  komersial  yang  dikelola oleh swasta untuk mengganti biaya pelayanan kesehatan peserta asuransi. Jaminan
berupa  perlindungan  kesehatan  agar  anggotapeserta  memperoleh  manfaat pemeliharaan  kesehatan  dan  perlindungan  dalam  memenuhi  kebutuhan  dasar
kesehatan  yang  diberikan  kepada  setiap  orang  yang  telah  membayar  iurannya premi.  Keanggotaannya  ditandai  dengan  kepemilikan  kartu  peserta  asuransi
kesehatan.
•
Tunjanganpenggantian  biaya  kesehatan  oleh  perusahaan  adalah  jaminan kesehatan  yang  ditandai  dengan  kepemilikan  kartu  identitas  sebagai  pegawai
perusahaan  dimana  pegawai  tersebut  bekerja.  Perusahaan  memberikan penggantian biayamemberi tunjangan kesehatan karyawannya.
Penegasan:
• Seseorang  yang  masih  menggunakan  Askes,  maka  orang  tersebut  dikategorikan
sebagai memiliki BPJS KesehatanJKN.
Rincian 506: KesulitanGangguan
Pertanyaan  ini  bertujuan  untuk  mendapatkan  informasi  mengenai  kesulitan fungsional  pada  responden.  Informasi  mengenai  kesulitan  fungsional  diharapkan  dapat
memberikan  gambaran  mengenai  kemampuan  responden  dalam  melakukan  aktivitas sehari-hari.
Sebelum menanyakan
kesulitan fungsional,
pencacah hendaknya
menyampaikan  permohonan  maaf  terlebih  dahulu.  Hal  ini  dilakukan  untuk  menghindari
Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014                                                          35 kemungkinan  responden  salah  paham  atau  tersinggung.  Pencacah  diminta  untuk  tetap
membacakan  pertanyaan  sesuai  yang  tertulis  di  kuesioner  mulai  dari  pertanyaan  a melihat, meskipun memakai kacamata hingga pertanyaan f mengurus diri sendiri. Jika
responden  masih  mengalami  kesulitan  untuk  menjawab,  pencacah  dapat  memberikan penjelasan beserta contohnya.
Penegasan:
• Tingkat  keparahan  kesulitan  atau  gangguan  mengacu  pada  penilaian  responden.
Artinya,  responden  yang  meskipun  sudah  memakai  kacamata  bisa  saja  tetap menjawab mengalami kesulitan melihat parah.
a. Melihat  meskipun  memakai  kacamata.  Seseorang  dikatakan  mengalami
kesulitangangguan  melihat  apabila  dalam  jarak  minimal  30  cm  dan  dengan penerangan  yang  cukup  tidak  dapat  melihat  dengan  jelas  baik  bentuk,  ukuran,  dan
warna.  Andaikan  orang  itu  menggunakan  alat  bantu  kacamata  sekalipun,  ia  tetap kesulitan  melihat,  maka  orang  tersebut  dikategorikan  mengalami  kesulitan.  Akan
tetapi,  kalau  dengan  bantuan  kacamata  ia  dapat  melihat  normal,  maka  orang  itu dikategorikan tidak mengalami gangguan. Contoh kesulitangangguan penglihatan:
• Buta total adalah kondisi dimana dua mata tidak dapat melihat sama sekali.
• Kurang  penglihatan  low  vision  adalah  kondisi  dimana  dua  mata  tidak  dapat
menghitung jari-jari yang digerakkan pada jarak 1 meter di depannya walaupun memakai kacamata atau cukup cahaya.
                