Tata Cara Pengisian Kuesioner

24 Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014 blok sensus, nomor kode Sampel NKS dan nomor urut rumah tangga sampel NURT di dalam kotak pada kolom sebelah kanan. Jika ini dilakukan dengan benar, maka kombinasi dari kode-kode ini akan menghasilkan satu nomor ID unik yang mengidentifikasi isian kuesioner ini berasal dari rumah tangga yang berbeda dari kuesioner lain. Tanyakan dan lingkari serta pindahkan ke kotak tersedia mengenai Satuan Lingkungan Setempat SLS terkecil di bawah desakelurahan. Tuliskan juga nama kepala rumah tangga dan alamat rumah tangga dimana pencacah akan melaksanakan wawancara. Lengkapi alamat pada kuesioner jika ternyata alamat yang tercantum dalam SPTK14.DSRT kurang lengkap. Rincian 109. SLS Terkecil Di Blok Sensus Ini Isian dari rincian ini tidak disalin dari daftar SPTK14.DSRT, tetapi diisi berdasarkan penelusuran pencacah. Dalam satu Blok Sensus BS, isian pada rincian 109 ini akan sama semua. Satuan Lingkungan Setempat SLS adalah wilayah pemukiman yang merupakan bagian dari suatu desakelurahan yang secara sah diakui oleh pemerintahan desakelurahan. Sebagai bagian wilayah di desakelurahan SLS dapat diidentifikasi secara berjenjang maupun otonomi dan mempunyai struktur organisasi untuk mengakomodasi kebutuhan warganya. SLS dapat berbentuk RT, RWRK, kampung, dusun, lorong, jorong atau lainnya sesuai dengan nama di masing-masing daerah. Rincian 112. Hasil Kunjungan Rincian 112 mengenai hasil kunjungan, diisi setelah pencacah melaksanakan wawancara dan telah meninggalkan rumah tangga tersebut. Ada enam macam kode respon berdasarkan sejauh mana kuesioner telah selesai diisi. Berikut penjelasan mengenai berbagai kemungkinan kode hasil kunjungan: Kode 1, Pencacahan berhasil, jika pencacah telah menyelesaikan wawancara dengan responden terpilih dan telah memastikan bahwa tidak ada satu pertanyaan pun di kuesioner yang belum terisi dokumen lengkap. Kode 2, Responden menolak diwawancarai, jika responden terpilih menolak untuk diwawancarai. Termasuk pula jika seseorang yang ditemui pencacah pertama kali tidak berkenan untuk bekerja sama. Mintalah berbicara dengan anggota rumah tangga dewasa yang lain misalnya kepala rumah tangga. Jika usaha ini tidak berhasil dan tidak ada ART yang bisa diajak bekerja samamenolak untuk diwawancara, lingkari kode 2 dan tuliskan pada kotak yang tersedia. Kode 3, Responden tidak dapat diwawancarai. Bila responden terpilih mengalami hambatan untuk diwawancarai seperti sedang bepergian dan tidak kembali selama masa pencacahan, responden sedang sakit, tuli, atau tidak kompeten secara mental. Termasuk pula jika seluruh ART sedang pergi dalam waktu yang lama. Tanyakan kepada tetangga kira-kira kapan rumah tangga tersebut dapat ditemui. Jika tetangga tidak ada yang tahu atau memberikan informasi bahwa rumah tangga tersebut baru kembali setelah masa pencacahan, usahakan untuk tetap mengecek keberadaan ART di rumah tersebut selama masa pencacahan. Jika usaha ini tidak berhasil untuk menemui responden maka lingkari kode 3 dan tuliskan pada kotak yang tersedia. Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014 25 Kode 4, Rumah tangga pindah alamat keluar blok sensus. Bila rumah tangga yang menjadi sampel SPTK 2014 pindah alamat keluar blok sensus. Dalam kondisi demikian, maka lingkari kode 4 dan tuliskan pada kotak yang tersedia. Kode 5, Rumah tangga bergabung dengan rumah tangga sampel lain. Bila rumah tangga yang menjadi sampel SPTK 2014 bergabung dengan rumah tangga sampel lain. Dalam kondisi demikian, maka lingkari kode 5 dan tuliskan pada kotak yang tersedia. Kode 6, Rumah tangga tidak dapat ditemukan, jika alamat bangunan rumah tangga yang terpilih sampel ternyata tempat tinggal kosong atau alamat bukan tempat tinggal, tidak berpenghuni, tempat tinggal telah hancur karena terbakar habis atau sebab yang lainnya, ataupun tempat tinggal tidak ditemukan yang pada dasarnya menyebabkan tidak dapat ditemukannya rumah tangga tersebut. Pastikan secara cermat bahwa tidak ada tempat tinggal dari rumah tangga dimaksud di sekitar wilayah tersebut. Tanyakan pada masyarakat sekitar, apakah mereka mengetahui alamat atau nama kepala rumah tangga tersebut. Jika pencacah masih tidak bisa menemukan rumah tangga yang dimaksud, lingkari kode 6 dan pindahkan pada kotak yang tersedia. BLOK II. RINGKASAN KETERANGAN RUMAH TANGGA Blok ini berisi informasi ringkas mengenai jumlah anggota rumah tangga yang dikunjungi. Pertanyaan pada blok ini tidak perlu ditanyakan kepada responden karena pencacah dapat mengisinya berdasarkan informasi responden pada Blok IV direkap dari Blok IV. Oleh karena itu blok ini diisi setelah pencacah menyelesaikan wawancara dengan responden. Banyaknya anggota rumah tangga laki-laki dan perempuan diisi berdasarkan jumlah Kolom 4 yang berkode ‘1’ laki-laki dan ‘2’ perempuan. BLOK III. KETERANGAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN Blok ini berisi mengenai identitas pencacah dan pemeriksa. Identitas tersebut meliputi nama, jabatan, tanggal pencacahanpemeriksaan dan tanda tangan pencacah pemeriksa. Identitas pencacah diisi sebelum mengunjungi rumah tangga. BLOK IV.KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA Blok ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai semua ART yang ada dalam rumah tangga. Informasi yang diinginkan mencakup nomor urut rumah tangga, nama, hubungan ART dengan KRT, jenis kelamin, umur, status perkawinan dan pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Pengisian blok ini ditanyakan kepada KRTpasangannya. Jika KRTpasangannya sedang tidak ada di rumah, maka berpindahlah ke rumah tangga lainnya dan kunjungilah kembali rumah tangga tersebut di lain waktu. Sebelum memulai wawancara, pencacah wajib memperkenalkan diri dan menyatakan tujuan kedatangan. Ketika mengunjungi salah satu rumah tangga sesuai dengan alamat yang terdapat dalam SPTK14.DSRT, pencacah mungkin menemui satu rumah yang dihuni oleh banyak orang. Dalam hal ini, pencacah harus mengidentifikasi secara cermat siapa saja yang merupakan anggota rumah tangga ART dari rumah tangga yang terpilih sebagai sampel. Berikut beberapa konsep dan definisi yang wajib dikuasai pencacah: 26 Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014 • Rumah Tangga adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisiksensus dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Makan dari satu dapur adalah pengurusan kebutuhan sehari-hari dikelola bersama-sama dan menjadi satu. • Kepala Rumah Tangga KRT adalah salah seorang dari ART yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga. Untuk kasus anak kos, KRT adalah orang yang dituakandianggapditunjuk sebagai KRT. Oleh karena itu, KRT yang di blok IV Kuesioner SPTK 2014 boleh saja berbeda dengan SPTK14.DSRT. • Anggota rumah tangga ART adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik yang sedang berada di rumah pada waktu listing maupun yang sementara tidak berada di rumah. Kolom 1 Sampai Kolom 3 Tanyakan kepada responden siapa saja yang tinggal di rumah tangga tersebut dan hubungan dengan KRT, jangan lupa pastikan pula bahwa mereka yang disebutkan berada dalam satu pengelolaan pemenuhan kebutuhan pangan dengan responden. Hal ini perlu dicermati karena masyarakat lebih mengenal konsep keluarga daripada rumah tangga. Suatu keluarga hanya mencakup orang-orang yang memiliki hubungan darah namun suatu rumah tangga mencakup semua orang yang tinggal bersama dan makan dalam satu pengelolaan, baik memiliki hubungan darah maupun tidak. Contohnya, tiga laki-laki yang tidak memiliki hubungan yang tinggal dan memasak makanan bersama tidak akan dianggap sebagai satu keluarga, tetapi mereka dianggap sebagai satu rumah tangga. Satu orang yang hidup sendiri juga akan dianggap sebagai satu rumah tangga. Saat responden menyebutkan nama-nama orang yang tinggal dan makan di rumah tangga, tuliskan nama-nama tersebut, satu nama pada setiap baris di kolom 2. Urutan penulisan nama-nama ART pada kolom 2 mengacu pada urutan hubungan nama ART dengan KRT pada kolom 3 . Usahakan untuk mencatat nama lengkap dari setiap ART yang disebutkan. Ketika semua nama telah dituliskan, pencacah perlu memastikan bahwa nama- nama tersebut sudah mencakup semua ART yang ada di rumah tangga tersebut sebelum melanjutkan ke pertanyaan lain dalam kuesioner. Pastikan tidak ada ART yang terlewat. Penulisan nama tidak boleh disingkat dan tanpa menggunakan kata sebutan atau gelar, misalnya: Ir, Drs, Tuan, Nyonya, Bapak, Ibu, dan lain-lain. Setelah semua selesai dicatat, bacakan kembali nama-nama tersebut kemudian ajukan lagi pertanyaan untuk memastikan adanya: a. Orang yang namanya belum tercatat karena lupa atau dianggap bukan anggota rumah tangga seperti bayi atau anak kecil, pembantu, temantamu yang sudah tinggal 6 bulan atau lebih, keponakan, anak indekos dan sebagainya yang biasa tinggal di rumah tangga tersebut; dan orang yang sedang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi biasanya tinggal di rumah tangga tersebut. Tambahkan nama-nama yang tertinggal tersebut pada baris-baris sesuai dengan urutan kode hubungan dengan kepala rumah tangga. b. Orang yang dianggap anggota rumah tangga karena biasanya tinggal di rumah tangga tersebut tetapi sedang bepergian selama 6 bulan atau lebih. Hapus nama dari daftar, bila sudah terlanjur ditulis pada Blok IV ini. Urutkan kembali nama-nama anggota rumah tangga sesuai dengan urutan kode hubungan dengan kepala rumah tangga. Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014 27 Berikut penjelasan mengenai kode hubungan dengan KRT pada kolom 3: Kode 1, Kepala Rumah Tangga adalah salah seorang dari ART yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga. Untuk kasus anak kos, KRT adalah orang yang dituakandianggapditunjuk sebagai KRT. Kode 2, Istrisuami adalah istri dari KRT jika KRT laki-laki atau suami dari KRT jika KRT perempuan. Kode 3, Anak mencakup anak kandung, anak tiri dan anak angkat KRT. Kode 4, Menantu adalah suamiistri dari anak kandung, anak tiri atau anak angkat. Kode 5, Cucu adalah anak dari anak kandung, anak tiri atau anak angkat. Kode 6, Orang tuamertua adalah bapakibu dari KRT atau bapakibu dari istrisuami KRT. Kode 7, Famili lain adalah mereka yang ada hubungan famili dengan KRT atau dengan istrisuami KRT, misalnya adik, kakak, bibi, paman, kakek atau nenek. Kode 8, Pembantu Rumah Tangga adalah mereka yang tinggal dan makannya bergabung dengan rumah tangga majikan. Kode 9, Lainnya adalah mereka yang tidak ada hubungan famili dengan KRT atau dengan istrisuami KRT, misalnya mantan menantu dan anak kos. Kolom 4: Jenis Kelamin Selanjutnya tanyakan jenis kelamin dari setiap nama yang tertulis pada kolom 2. Jangan menduga jenis kelamin seseorang berdasarkan namanya, tanyakan kepada responden apakah ART tersebut laki-laki atau perempuan. Kolom 5: Umur Umur dihitung dengan cara menanyakan tanggal, bulan dan tahun kelahiran ART. Umur dalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau sama dengan umur pada waktu ulang tahun yang terakhir. Penjelasan: • Jika umur responden 27 tahun 9 bulan, catat 27 tahun. • Jika umurnya kurang dari 1 tahun, dicatat 00 tahun. • Jika umur responden 98 tahun atau lebih dicatat 98 tahun, misalnya umur 100 tahun maka pada kotak umur isikan angka 98, dalam hal ini berarti 98 tahun atau lebih. • Jika umurnya kurang dari 10 tahun 1 digit agar dituliskan 0 di digit pertama, misalnya 01, 02, ..., 09. Urutan bertanya: a. Tanyakan dan tuliskan nama kepala rumah tangga. b. Isikan Kolom 2 dan 3 secara berturut-turut dengan menanyakan dan menulis nama istrisuami, anak yang belum kawin, anak yang sudah kawin, dan seterusnya sampai dengan anggota rumah tangga terakhir. c. Kemudian tanyakan satu-persatu keterangan yang dibutuhkan mulai Kolom 4 sampai dengan 7 untuk setiap anggota rumah tangga. 28 Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014 • Jika responden tidak tahu sama sekali tanggal, bulan dan tahun kelahirannya maupun umurnya, maka perkirakan umur responden dengan berbagai pendekatan, rujukan dan informasi. Perkiraan umur haruslah perkiraan yang terbaik. Kolom 6: Status Perkawinan Tanyakan status kawin dari setiap nama yang tertulis pada kolom 2. Perhatikan kode pada kuesioner untuk setiap status perkawinan yang disebutkan responden. Hati- hati jangan salah dalam mengisikan kode status kawin. Kode 1, Belum kawin adalah status dari mereka yang belumtidak terikat dalam perkawinan pada saat pencacahan. Kode 2, Kawin adalah status dari mereka yang terikat dalam perkawinan pada saat pencacahan, baik tinggal bersama maupun terpisah. Dalam hal ini tidak saja mereka yang kawin sah, secara hukum adat, agama, negara dan sebagainya tetapi juga mereka yang hidup bersama dan oleh masyarakat sekelilingnya dianggap sebagai suami istri. Kode 3, Cerai hidup adalah status dari mereka yang hidup berpisah sebagai suami istri karena bercerai dan belum kawin lagi. Mereka yang mengaku cerai walaupun belum resmi secara hukum dianggap cerai. Sebaliknya mereka yang sementara hidup terpisah tidak dianggap bercerai, misalnya suamiistri yang ditinggalkan oleh istrisuami ke tempat lain karena sekolah, bekerja, mencari pekerjaan, atau sedang cekcok. Perempuan yang diketahui belum kawin tetapi sudah mempunyai anak maka status perkawinan orang tersebut dianggap cerai hidup. Kode 4, Cerai mati adalah status dari mereka yang suamiistrinya telah meninggal dunia dan belum kawin lagi. Kolom 7: Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan: Tanyakan apakah pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh dari setiap nama yang tertulis pada kolom 2. Perhatikan kode pada kuesioner untuk setiap pendidikan tertinggi yang ditamatkan responden. Hati-hati jangan salah dalam mengisikan kode tersebut. Kode 01, Tidakbelum pernah bersekolah adalah tidak pernah atau belum terdaftar dan tidakbelum pernah aktif mengikuti pendidikan, termasuk yang tamatbelum tamat TK tetapi tidak melanjutkan ke SD. Kode 02, Tidak tamat SDMISDLBPaket A adalah kategori bagi mereka yang pernah bersekolah tetapi tidakbelum tamat Sekolah DasarMI, Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Dasar Pamong Pendidikan Anak oleh Masyarakat, Orang Tua dan Guru, Sekolah Dasar Kecil, Paket A1 s.d A100, SD Proyek Perintis Sekolah Pembangunan atau SD Indonesia di Luar Negeri. Mereka yang tamat Sekolah Dasar 3 tahun atau sederajat dianggap tidak tamat SD. Kode 03, SDMISDLBPaket A adalah tamat Sekolah DasarMadrasah Ibtidaiyah atau sekolah yang setara misalnya: Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar, Sekolah Dasar Kecil, Sekolah Dasar Pamong, Paket A dan memperoleh ijazah persamaan SD, SD Proyek Perintis Sekolah Pembangunan dan SD Indonesia di luar negeri. Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014 29 Kode 04, SMPMTsSMPLBPaket B adalah tamat Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah sekolah yang setara misalnya: Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, MULO, HBS 3 tahun, Sekolah Luar Biasa Lanjutan Tingkat Pertama, SLTP Proyek Perintis Sekolah Pembangunan, SLTP Indonesia di Luar Negeri, Paket B dan SLTP Olahraga. Kode 05, SMAMASMKSMALBPaket C adalah tamat Sekolah Menengah Umum Madrasah Aliyah Sekolah Menengah Kejuruan atau sekolah kejuruan yang setara misalnya: Sekolah Menengah Atas, Menengah Luar Biasa, HBS 5 tahun, AMS, Kursus Pegawai Administrasi Atas KPAA, Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial SMPS, Sekolah Lanjutan Persiapan Pembangunan, SLTA Proyek Perintis Sekolah Pembangunan, SLTA Indonesia di Luar Negeri, Sekolah Menengah Industri Kerajinan, Sekolah Menengah Seni Rupa, Sekolah Menengah Karawitan Indonesia SMKI, Sekolah Menengah Musik, Sekolah Teknologi Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah Ekonomi Atas SMEA, Sekolah Teknologi Menengah, Sekolah Menengah Teknologi Pertanian, Sekolah Menengah Teknologi Perkapalan, Sekolah Menengah Teknologi Pertambangan, Sekolah Menengah Teknologi Grafika, Sekolah Guru Olah Raga SGO, Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa SGPLB, Pendidikan Guru Agama 6 tahun, Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak, Kursus Pendidikan Guru KPG, Sekolah Menengah Analis Kimia, Sekolah Asisten Apoteker SAA, Sekolah Bidan, Sekolah Penata Rontgen dan SLTA para atlit dan Paket C. Kode 06, Diploma I adalah tamat program DI pada suatu perguruan tinggi yang menyelenggarakan program diploma pada pendidikan formal. Kode 07, Diploma II adalah tamat program DII pada suatu perguruan tinggi yang menyelenggarakan program diploma pada pendidikan formal. Kode 08, Diploma III adalah tamat program DIII pada suatu perguruan tinggi yang menyelenggarakan program diploma pada pendidikan formal. Kode 09, Diploma IVS1 adalah tamat program pendidikan Diploma IV atau Sarjana pada suatu UniversitasInstitutSekolah Tinggi, sedangkan Program Akta IV sejajar dengan jenjang Diploma IV. Kode 10, S2,S3 adalah tamat program pendidikan Pasca Sarjana master atau doktor, strata 2 atau 3 pada suatu Universitas atau Perguruan tinggi. KETERANGAN RESPONDEN KRTPASANGAN Kebahagiaan hidup responden akan dilihat berdasarkan tingkat kepuasan terhadap 10 domain kehidupan yang esensial dan afeksi serta evaluasi hidup secara keseluruhan. Sepuluh domain kehidupan tersebut adalah 1 kesehatan, 2 pendidikan, 3 pekerjaan, 4 pendapatan, 5 lingkungan, 6 keamanan, 7 kehidupan keluarga, 8 kehidupan sosial, 9 waktu luang, dan 10 perumahan. Kesepuluh domain tersebut ditanyakan pada Blok V sampai dengan Blok XII. Sementara afeksi dan evaluasi hidup secara keseluruhan ditanyaka pada Blok XIII dan Blok XV. Sebelum melanjutkan wawancara, pencacah perlu mencatat mengenai nama dan nomor urut ART, dan lama tinggalmenetap bagi responden di desakelurahan. Lama tinggal ditanyakan untuk mengetahui sudah berapa tahun responden tinggalmenetap di di desakelurahan. Tuliskan lama tinggalmenetap di desakelurahan pada tempat yang tersedia. Cara penulisan lama tinggal berdasarkan pembulatan matematis. 30 Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014 BLOK V. KESEHATAN Blok ini bertujuan untuk memperoleh tingkat kebahagiaan hidup responden menurut domain kesehatan yang didekati dengan kepuasan responden terhadap kondisi kesehatan. Kondisi kesehatan responden akan dilihat menurut kesehatan fisik, kesulitan fungsional, dan kesehatan mental. Dalam analisis, jawaban responden akan digunakan untuk menilai apakah ada kemungkinan hubungan antara kondisi kesehatan dengan kepuasaan terhadap kesehatan responden. Rincian 501a: Keluhan Kesehatan Selama Bulan Juni 2014 Informasi mengenai keluhan kesehatan yang dirasakan oleh responden selama bulan Juni 2014 dapat memberikan ukuran mengenai gambaran awal status kesehatan fisik responden. Menurut Kementerian Kesehatan, kesehatan fisik terwujud apabila: 1 seseorang tidak merasa, tidak mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan; 2 memang secara obyektif tidak tampak sakit; dan 3 semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan. Keluhan kesehatan yang dimaksud dalam hal ini adalah keadaan seseorang yang mengalami gejala gangguan kesehatan, biasanya berupa symptom gejala atas penyakit tertentu. Keluhan kesehatan bisa berupa panas, batuk, pilek, asmasesak nafas, diarebuang-buang air, sakit kepala berulang, sakit gigi atau keluhan lainnya. • Panasdemam adalah peninggian suhu tubuh dari variasi suhu normal sehari-hari yang berhubungan dengan peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus. Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5-37,2°C. • Batuk adalah bunyi yang timbul akibat terbukanya pita suara secara tiba-tiba disertai keluarnya udara dengan cepat, bertujuan mengeluarkan sesuatu yang merangsang saluran napas bagian tengah atau bawah; bisa sekali-sekali atau beruntun sekali batuk; pendek atau panjang; kering, berdahak atau berdarah; berlangsung beberapa hari, minggu, bulan atau tahunan. • Pilek adalah keadaan yang ditandai dengan adanya ingus, tersumbatnya hidung dan mungkin pula disertai dengan bersin-bersin, ataupun gejala dan tanda lainnya. • Asmasesak nafas adalah penyakit yang pada waktu serangan muncul, penderitanya sukar bernapas karena penyempitan saluran napas bawah, sehingga napas berbunyi “ngik-ngik” pada waktu mengeluarkan napas; masyarakat mengenalnya dengan istilah bengek atau mengi. • Diarebuang-buang air adalah penyakit yang ditandai dengan buang air besar berbentuk tinja encer atau cair, kadang-kadang bercampur darah atau lendir, yang umumnya terjadi 3 kali atau lebih dalam 24 jam. Diare dapat disertai dengan muntah- muntah, maupun penurunan kesadaran. Istilah lainnya adalah mencret atau bocor. Penyebab diare antara lain: bakteri, virus, alergi, dan parasit pada makanan. • Sakit kepala berulang adalah rasa nyeri, cekot-cekot, senut-senut, seperti diikat, dibor atau ditusuk-tusuk, berat, tertekan atau rasa tidak enak lainnya pada sebagian atau seluruh kepala. Lamanya dari beberapa jam sampai beberapa hari, yang terjadi berulang beberapa kali dalam 1 tahun minimal 2 kali, dengan sifat-sifat nyeri yang hampir serupa. Sakit kepala pada waktu demam tidak tergolong dalam sakit kepala berulang. Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014 31 • Sakit gigi adalah rasa nyeri pada gigi atau gusi, kadang-kadang disertai dengan pembengkakan, tetapi tidak termasuk sariawan. • Keluhan lainnya seperti kejang-kejang, gatal, lemas, mual, mules, pegal linu, nyeri, ngilu tulang, telinga beraircongek, mata berair, dan lain-lain termasuk juga gangguan kesehatan akibat hal lain seperti kecelakaanmusibah, bencana alam, tidak nafsu makan, sulit buang air besar, sakit kepala karena demam, sakit kepala bukan berulang, gangguan sendi, tuli, katarak, perut mules, masuk angin, tidak bisa kencing, bisul, dan keluhan fisik karena menstruasi atau hamil. Tanyakan apakah responden mengalami keluhan kesehatan tersebut, dengan cara membacakan pertanyaan pada instrumen sesuai redaksinya. Jika responden mengalami keluhan kesehatan selama Bulan Juni 2014, isikan kode ‘1’. Sementara itu, jika responden tidak mengalami keluhan kesehatan, isikan kode ‘2’ dan lanjutkan wawancara ke rincian 502. Rincian 501b: Keluhan yang Mengganggu Pekerjaan, Sekolah, atau Kegiatan Sehari- Hari Keluhan kesehatan yang dirasakan responden bisa berupa keluhan ringan maupun berat, bahkan sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari responden. Terganggu aktivitas adalah tidak dapat melakukan aktivitas secara normal bekerja, sekolah atau kegiatan sehari-hari sebagaimana biasanya. Saat responden merasakan adanya keluhan kesehatan R501a=1, maka tanyakan kepada responden apakah keluhan kesehatan tersebut sampai mengganggu aktivitas sehari-hari atau tidak. Contoh keluhan kesehatan yang mengganggu: a. KRTART yang tidak masuk bekerja karena sakit; atau yang masih tetap bekerja, tetapi tidak dapat bekerja dengan baik; atau tidak dapat bekerja dengan kapasitas penuh seperti biasa. b. ART yang tidak dapat mengikuti pelajarantidak masuk sekolah karena sakit gigi. c. Ibu rumah tangga yang tidak dapat melakukan pekerjaan seperti yang biasa dilakukan sehari-hari karena batuk dan pilek. d. ART yang tidak dapat bermain seperti biasanya karena diare. Rincian 502a: Keluhan Kesehatan Selama Januari Sampai Mei 2014 Pertanyaan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kemungkinan responden mengalami sakit yang parah sebagai indikasi awal adaya penyakit kronismenahun. Pertanyaan ini tidak menanyakan penyakit kronismenahun secara langsung kepada responden, melainkan didekati dengan cara menanyakan keluhan kesehatan yang responden alami seperti halnya pertanyaan pada rincian 501a tetapi dalam rentang waktu Januari sampai Mei 2014. Isikan kode “1” bila responden mengalami keluhan kesehatan apapun jenis gejalanya selama Januari sampai Mei 2014. Sementara itu, isikan kode “2” bila responden tidak pernah mengalami keluhan kesehatan tersebut selama Januari sampai Mei 2014 dan pertanyaan bisa dilanjutkan ke rincian 503a. 32 Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014 Rincian 502b: Intensitas Keluhan Kesehatan Selama Januari Sampai Mei 2014 Pertanyaan ini bertujuan untuk melihat intensitas keluhan kesehatan yang dialami oleh responden selama Januari sampai Mei 2014. Semakin sering responden mengalami keluhan kesehatan, maka hal tersebut mengindikasikan adanya penyakit kronismenahun yang diderita oleh responden. Isikan kode 1-4 pada kotak yang tersedia. Batasan ‘sangat jarang’, ‘jarang’, ‘sering’, dan ‘sangat sering’, sepenuhnya berdasarkan persepsi responden. Rincian 503a: Mengidap Penyakit KronisMenahun yang Telah Dinyatakan Oleh Dokter Pertanyaan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kemungkinan responden mengalami sakit kronismenahun dengan cara menanyakan secara langsung kepada responden. Seseorang dikategorikan mengidap penyakit kronis jika telah dinyatakan oleh dokter. Penyakit kronis adalah penyakit yang mempunyai karakteristik yaitu: penyakit yang membutuhkan waktu yang cukup lama, tidak terjadi secara tiba-tiba atau spontan, dan biasanya tidak dapat disembuhkan dengan sempurna. Isikan kode “1” bila responden mengidap penyakit kronismenahun dan sudah dinyatakan oleh dokter, dan isikan kode “2” bila tidak mempunyai penyakit kronis, termasuk responden yang memiliki gejala penyakit kronismenahun tetapi belum dinyatakan mengidap penyakit kronis oleh dokter. Rincian 503b: Nama Penyakit KronisMenahun Rincian pertanyaan ini ditanyakan jika responden mengidap suatu penyakit kronismenahun yang telah dinyatakan oleh dokter R503a berkode ‘1’. Tuliskan nama penyakit kronismenahun tersebut pada tempat yang tersedia. Jika lebih dari satu jenis penyakit, maka sebutkan semua jenis penyakitnya. Contoh penyakit kronis antara lain: diabetes, asma, epilepsy, kanker dll. Rincian 504a: Melakukan Rawat Inap atau Rawat Jalan Rincian 504a bertujuan untuk melihat upaya pengobatan yang dilakukan oleh responden jika mengalami keluhan kesehatan atau mengidap penyakit kronismenahun. Upaya pengobatan di fasilitas kesehatan yang ditanyakan mencakup rawat inap dan rawat jalan yang dilakukan selama Januari sampai Juni 2014. Rawat inap opname adalah seseorang pasien yang harus menjalani proses perawatan oleh tenaga kesehatan, di mana pasien diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit maupun fasilitas kesehatan lainnya. Rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan lainnya, tanpa mengharuskan pasien tersebut dirawat inap. Dalam SPTK 2014, rawat jalan juga termasuk upaya pengobatan responden melalui menebus obat dari dokter. Jika responden melakukan rawat jalan atau rawat inap, maka lingkari kode jawaban ‘Ya’, pindahkan kode jawaban pada kotak yang tersedia, dan lanjutkan wawancara ke rincian 505. Sementara itu, jika responden tidak melakukan rawat jalan atau rawat inap, maka lingkari kode jawaban ‘Tidak’ dan pindahkan kode jawaban pada kotak yang tersedia. Kemudian lanjutkan wawancara ke rincian 504b untuk menanyakan alasan responden tidak melakukan rawat inap ataupun rawat jalan. Rincian R504 ditanyakan bila responden mengalami keluhan kesehatan selama bulan Juni 2014 R501a berkode 1 atau responden mengalami keluhan kesehatan selama Januari sampai Mei 2014 R502a berkode 1 atau responden mengidap penyakit kronismenahun yang telah dinyatakan oleh dokter R503a berkode 1. Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014 33 Rincian 504b: Alasan Tidak Melakukan Rawat Inap atau Rawat Jalan Rincian R504b bertujuan untuk mengetahui alasan responden yang mengalami keluhan kesehatan atau mengidap penyakit kronismenahun tetapi tidak melakukan upaya pengobatan melalui rawat inap ataupun rawat jalan. Alasan responden tidak melakukan rawat inap ataupun rawat jalan terdiri dari: a. Mengobati sendiri apabila responden melakukan pengobatan sendiri dalam usaha untuk menyembuhkan sakit atau keluhan kesehatannya, seperti membeli obat di apotektoko obat, menggunakan jamu, kerokan, kompres, dan sebagainya. b. Berobat ke Pengobatan AlternatifTradisional. Pengobatan alternatif adalah bentuk pelayanan pengobatan yang menggunakan cara, alat, atau bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan kedokteran modern dan dipergunakan sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan kedokteran modern. Pengobatan alternatif juga mencakup pengobatan tradisional. Jenis-jenis pengobatan alternatif yaitu: 1 Terapi energi yang meliputi: akupuntur, meditasi, reiki, dll; 2 Terapi fisik meliputi: aromaterapi, teknik relaksasi, hidroterapi, dll; dan 3 Terapi pikiran dan spiritual, meliputi: hipnoterapy, terapi suara, terapi cahaya, dll. c. Tidak memiliki biaya berobat apabila responden merasa tidak mamputidak memiliki biaya untuk berobat. d. Akses ke fasilitas kesehatan sulit, apabila responden menganggap fasilitas kesehatan sulit untuk dicapai, misal karena jauh atau tidak ada transportasi. e. Merasa tidak mempunyai harapan untuk sembuh, apabila responden merasa bahwa dirinya tidak mempunyai harapan untuk sembuh sehingga tidak perlu melakukan upaya pengobatan apapun. f. Lainnya, apabila alasan selain alasan telah disebutkan di atas, seperti responden tidak mau diobati, sudah tidak ada keluhan lagi, atau tidak ada alat di fasilitas kesehatan di daerah responden, dsb. Apabila responden jawab lainnya, maka tuliskan alasannya. Kode jawaban yang tersedia adalah ‘1’ jika ‘Ya’ dan ‘2’ jika ‘Tidak’. Rincian 505: Jaminan Kesehatan yang Masih Berlaku Kepemilikan jaminan kesehatan berkaitan erat dengan proteksi perlindungan terhadap kesehatan seseorang, seperti perlindungan terhadap seseorang yang harus menjalani perawatanpelayanan medis. Jaminan kesehatan ini merupakan salah satu faktor yang secara tidak langsung memengaruhi tingkat kebahagiaan. Kepemilikan jaminan kesehatan ini meliputi jaminan kesehatan yang dimiliki responden baik yang diperoleh dari tempat bekerja, pemerintah maupun dari asuransi atas biaya pribadi yang masih berlaku. Misalnya BPJS KesehatanJKN, JPK PNSVeteranPensiun Askes, Jamkesmas, Jamkesda, asuransi kesehatan swasta, tunjanganpenggantian biaya kesehatan oleh perusahaan, dll. Artinya, saat terjadi suatu masalahmusibah, jaminan kesehatan tersebut dapat digunakan. Dalam bertanya kepada responden, pencacah harus membacakan redaksi pertanyaan secara lengkap seperti yang tertulis pada kuesioner. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin semua contoh jaminan kesehatan disebutkan oleh pencacah sehingga responden memiliki pemahaman yang utuh. Jika responden sulit untuk memahami maksud dari jenis jaminan kesehatan, maka pencacah dapat menjelaskannya dengan cara yang berbeda. Misalnya, pada saat responden sakit, apakah ada pihak yang menanggung biaya kesehatan? Setelah diperoleh jawaban yang sesuai, lingkari kode jawaban dan pindahkan kode jawaban pada kotak yang tersedia. • BPJS KesehatanJKN merupakan salah satu bentuk jaminan sosial dalam bidang kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS. Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS, BPJS adalah badan 34 Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014 hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan jaminan sosial. BPJS menyelenggarakan 2 macam jaminan sosial, yaitu jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan. Berdasarkan undang-undang ini, setiap orang termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 bulan di Indonesia wajib menjadi peserta jaminan sosial. • JPK PNSVeteranPensiun Askes adalah jaminan pemeliharaan kesehatan bagi PNSveteranpensiunan yang ditandai dengan memiliki kartu kepesertaan yang dikelola PT Askes Persero. PT Askes Persero, yaitu Badan Usaha Milik Negara BUMN yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, penerima pensiun PNS dan TNIPOLRI, veteran, perintis kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya. Menurut pasal 60 ayat 1 BPJS tahun 2011, terhitung mulai tanggal 1 Januari 2014, Askes berubah menjadi ‘Badan Pelaksana Jaminan Sosial BPJS kesehatan’. • Jamkesmas Jaminan Kesehatan Masyarakat adalah program pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin oleh pemerintah pusat. Sebelumnya disebut sebagai Asuransi Kesehatan untuk Masyarakat Miskin Askeskin. Tim pengelola Jamkesmas melaksanakan pengelolaan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin, meliputi tim pengelola Jamkesmas tingkat pusat, tingkat provinsi dan tingkat kabupatenkota. • Jamkesda Jaminan Kesehatan Daerah adalah program pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin oleh pemerintah daerah yang tidak masuk dalam program Jamkesmas. • Asuransi Kesehatan Swasta adalah asuransi kesehatan komersial yang dikelola oleh swasta untuk mengganti biaya pelayanan kesehatan peserta asuransi. Jaminan berupa perlindungan kesehatan agar anggotapeserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iurannya premi. Keanggotaannya ditandai dengan kepemilikan kartu peserta asuransi kesehatan. • Tunjanganpenggantian biaya kesehatan oleh perusahaan adalah jaminan kesehatan yang ditandai dengan kepemilikan kartu identitas sebagai pegawai perusahaan dimana pegawai tersebut bekerja. Perusahaan memberikan penggantian biayamemberi tunjangan kesehatan karyawannya. Penegasan: • Seseorang yang masih menggunakan Askes, maka orang tersebut dikategorikan sebagai memiliki BPJS KesehatanJKN. Rincian 506: KesulitanGangguan Pertanyaan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai kesulitan fungsional pada responden. Informasi mengenai kesulitan fungsional diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kemampuan responden dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Sebelum menanyakan kesulitan fungsional, pencacah hendaknya menyampaikan permohonan maaf terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menghindari Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014 35 kemungkinan responden salah paham atau tersinggung. Pencacah diminta untuk tetap membacakan pertanyaan sesuai yang tertulis di kuesioner mulai dari pertanyaan a melihat, meskipun memakai kacamata hingga pertanyaan f mengurus diri sendiri. Jika responden masih mengalami kesulitan untuk menjawab, pencacah dapat memberikan penjelasan beserta contohnya. Penegasan: • Tingkat keparahan kesulitan atau gangguan mengacu pada penilaian responden. Artinya, responden yang meskipun sudah memakai kacamata bisa saja tetap menjawab mengalami kesulitan melihat parah. a. Melihat meskipun memakai kacamata. Seseorang dikatakan mengalami kesulitangangguan melihat apabila dalam jarak minimal 30 cm dan dengan penerangan yang cukup tidak dapat melihat dengan jelas baik bentuk, ukuran, dan warna. Andaikan orang itu menggunakan alat bantu kacamata sekalipun, ia tetap kesulitan melihat, maka orang tersebut dikategorikan mengalami kesulitan. Akan tetapi, kalau dengan bantuan kacamata ia dapat melihat normal, maka orang itu dikategorikan tidak mengalami gangguan. Contoh kesulitangangguan penglihatan: • Buta total adalah kondisi dimana dua mata tidak dapat melihat sama sekali. • Kurang penglihatan low vision adalah kondisi dimana dua mata tidak dapat menghitung jari-jari yang digerakkan pada jarak 1 meter di depannya walaupun memakai kacamata atau cukup cahaya.

b. Mendengar meskipun memakai alat bantu pendengaran. Seseorang dikatakan

mengalami kesulitangangguan mendengar jika tidak dapat mendengar suara dengan jelas, membedakan sumber, volume, dan kualitas suara sehingga tidak dapat merespon suara tersebut secara wajar. Seseorang yang menggunakan alat bantu pendengaran sehingga dapat mendengar secara normal, maka orang tersebut dikategorikan tidak mengalami kesulitan. Termasuk kategori ini adalah para penyandang cacat runguwicara.

c. Berjalan atau naik tangga. Seseorang dikatakan mengalami kesulitangangguan

berjalan atau naik tangga bila tidak dapat berjalan dengan normal misalnya maju, mundur, ke samping, tidak stabil dan kesulitan untuk menaiki tangga. Seseorang yang harus menggunakan alat bantu untuk berjalan atau naik tangga dikategorikan mengalami kesulitan. Pertanyaan ini tetap harus ditanyakan minimal dikonfirmasi walaupun pada saat wawancara terlihat responden tidak mengalami kesulitan berjalan. Probing dapat dilakukan dengan menanyakan kesulitan menaiki tangga.

d. Mengingat

dan berkonsentrasi. Seseorang dikatakan mengalami kesulitangangguan mengingatkonsentrasi jika seseorang tersebut sulit untuk mengingat sesuatu dan berkonsentrasi.

e. Berkomunikasi

dengan orang lain. Seseorang dikatakan mengalami kesulitangangguan berkomunikasi bila dalam berbicara berhadapan tanpa dihalangi sesuatu, seperti tembok, musik keras, sesuatu yang menutupi telinga, pembicaraannya tidak dapat dimengerti atau tidak dapat berbicara sama sekali karena gangguan fisik dan mental. Termasuk kategori ini adalah para penyandang cacat runguwicara dan autis. Pertanyaan ini tetap ditanyakan kepada responden meskipun responden dapat menjawab pertanyaan dengan baik. 36 Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan SPTK 2014 Penegasan: • Dalam SPTK 2014, seseorang yang bisu tuna wicara maka dikategorikan mengalami kesulitan berkomunikasi dengan orang lain pada tingkat yang ‘parah’.

f. Mengurus diri sendiri. Seseorang dikatakan mengalami kesulitan mengurus diri

sendiri, jika ia mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari seperti makan, mandi, berpakaian, ke toilet dan lain-lain. • Kesulitan makan maksudnya dalam hal makan sendiri disuapi orang lain, menggunakan sendok, garpu untuk mengambil makanan atau minuman. • Kesulitan membersihkan seluruh tubuh. • Kesulitan berpakaian maksudnya dalam hal mengambil pakaian dari tempat penyimpanan, mengancingkan baju, mengikat simpul, dll. • Kesulitan tangan maksudnya dalam hal mengambilmemegang barang tangan lemah, jari kurang lengkap. Pilih jawaban ”Tidak” kode 1 jika responden tidak mengalami kesulitan. Apabila responden mengalami kesulitan namun masih dapat melakukan kegiatan sehari-hari maka pilih jawaban ”sedikit” kode 2. Jika responden cukup kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari maka pilih jawaban “sedang kode 3 dan jika respoden tidak dapat lagi melakukan aktivitas tersebut atau sangat sulit untuk melakukannya pilih jawaban ”parah” kode 4. Setelah diperoleh jawaban yang sesuai, tuliskan jawaban dimaksud pada kotak yang tersedia. Rincian 507: Menjaga Kesehatan Rincian 507 bertujuan untuk melihat bagaimana upaya responden dalam menjaga kesehatannya. Menjaga kesehatan adalah kesadaran individu untuk selalu membuat tubuhnya secara fisik tetap sehat. Ada banyak upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan seperti dengan berolahragaaktivitas fisik, mengatur pola makan, istirahattidur yang cukup, mengkonsumsi vitaminsuplemen, melakukan pemeriksaanterapi kesehatan, mengkonsumsi obat, dsb. Rincian 507a: Melakukan Upaya untuk Menjaga Kesehatan Pilihan jawaban berkode 1 untuk ”Ya” atau kode 2 untuk ”Tidak”. Bila responden tidak melakukan upaya untuk menjaga kesehatannya maka pertanyaan dilanjutkan pada rincian 508. Rincian 507b: Kebiasaan untuk Menjaga Kesehatan Secara Rutin Dalam bertanya mengenai jenis-jenis upaya menjaga kesehatan secara rutin, pencacah tidak diperbolehkan membacakan rincian pertanyaan 1 s.d 6. Biarkan responden menyebutkan apa saja upaya yang dilakukan untuk menjaga kesehatan. Kemudian, petugas yang mengelompokkan jawaban tersebut ke dalam kategori yang sesuai. 1. Olahragaaktivitas fisik. Menurut WHO yang dimaksud dengan aktivitas fisik adalah kegiatan fisik yang dilakukan paling sedikit 10 menit tanpa henti. Aktivitas fisik dibagi atas 3 tingkatan yakni aktivitas fisik ringan, sedang, dan berat. Aktivitas fisik ringan adalah segala sesuatu yang berhubungan dan menggerakan tubuh, aktivitas fisik sedang adalah pergerakan tubuh yang menyebabkan pengeluaran