16
4.2. Analisis Usaha Ternak Sapi Potong Berbasis Produk Samping I ndustri Kelapa Saw it.
Pemasaran merupakan titik akhir suatu usahatani yang dilakukan oleh peternak karena pada saat itu peternak akan menerima hasil usaha yang telah
dilakukannya selama ini, apakah usahanya akan mendapatkan keuntungan atau sebaliknya. Peternak sapi potong di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma
memasarkan ternak sapi dengan dua cara yaitu secara langsung dan dengan perantara tidak langsung. Dari 34 responden peternak sapi potong di
Kecamatan Sukaraja, yang memasarkan ternak sapinya secara langsung sebanyak 47,6 , sedangkan 52,4 memasarkan sapinya lewat perantara.
Biasanya peternak menjual ternak sapi pada lebaran I dul Adha, karena pada saat itu harga sapi akan meningkat seiring dengan tingginya permintaan akan ternak
sapi sebagai hewan qurban. Hasil analisis usahatani sistem usaha ternak sapi potong berbasis produk
samping industri kelapa sawit di Kabupaten Seluma dapat dilihat pada tabel 3. Analisis ini memakai asumsi sebagai berikut: jumlah ternak sapi yang dipelihara
sebanyak 6 ekor dengan pertimbangan bahwa pemeliharaan 6 ekor ternak bisa dikategorikan pada skala usaha untuk rumah tangga, lama pemeliharaan
penggemukan 6 bulan dan pembibitan 18 bulan, harga bakalan jantan Rp. 9 juta, dan betina Rp. 8 juta, harga jual berat hidup Rp. 45.000,- kg, harga
pupuk kandang Rp. 10.000,- karung. Analisis usahatani sistem penggemukan dan pembibitan dapat dilihat pada tabel 8.
17
Tabel 8. Analisis usahatani sistem penggemukan dan pembibitan. No
Uraian Penggemukan
Pembibitan 1
I nput Penyusutan kandang
500.000,- 1.500.000,-
Pembelian sapi 54.000.000,-
48.000.000,- Pakan:
- Hijauan 1.620.000,-
0,- - Pakan tambahan
2.700.000,- 0,-
Biaya I B 0,-
100.000,- Obat cacing
54.000,- 54.000,-
Tenaga kerja 6.000.000,-
18.000.000,- Total Biaya
64.874.000,- 67.654.000,-
2 Output
Harga jual induk sapi 0,-
48.000.000,- Hasil penjualan sapi
81.000.000,- 36.000.000,-
Hasil Penjualan pupuk kandang 2.700.000,-
1.000.000,- Total pemasukan
83.000.000,- 85.000.000,-
3 Pendapatan
Keuntungan 18.126.000,-
17.346.000,- R C
1,27 1,25
Sumber: diolah dari data primer tahun 2016. Dari tabel 8 dapat dilihat bahwa pendapatan dari usaha tani ternak sapi
potong sistem penggemukan di Kabupaten Seluma lebih menguntungkan dibandingkan dengan usaha tani sebagai penghasil bibit. Keuntungan yang
diperoleh dari usahatani penggemukan dengan skala 6 ekor sapi bakalan yang digemukkan selama 6 bulan sebesar Rp. 18.126.000,- sedangkan keuntungan
yang bisa diperoleh dari usahatani ternak sapi potong sebagai penghasil bibit bakalan dengan skala 6 ekor induk selama 18 bulan adalah Rp. 17.346.000, -.
Hasil ini akan bertambah dari tenaga kerja yang biasanya dikerjalan oleh peternak sendiri. Dengan demikian dari hasil perhitungan dan analisis bahwa
usaha pemeliharaan ternak sapi Bali di Kabupaten Seluma memberikan pendapatan yang posistif. Pendapat ini sekaligus merupakan pendapatan yang
dapat diterima oleh peternak. Oleh karena itu peternak harus berupayakan meningkatkan skala usahanya agar memperoleh pendapatan yang lebih besar.
Menurut Soekardono 2009, bahwa penerimaan dari usaha adalah segala sesuatu yang dihasilkan dari suatu produk usaha tani. Semakin besar produk
yang dihasilkan maka semakin besar pula penerimaan.
18
4.3. Potensi Produk Samping I ndustri Kelapa Saw it Sebagai Pakan Sapi Potong