Tabel 5. Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Padi Menurut kecamatan di Kabupaten Batu Bara Tahun 2007
No Kecamatan Luas
Tanam Ha
Luas Panen Ha
Produksi Ton
Rata-Rata Produksi
KwHa
1 Medang Deras
3.435 2.047
9.709 47,43
2 Air Putih
10.205 6.802
37.339 54,89
3 Sei Suka
3.007 2.846
14.652 51,48
4 Lima Puluh
7.739 6.444
34.072 52,87
5 Talawi
3.638 3.612
17.851 49,42
6 Tanjung TiraM
1.810 1.667
5.234 31,40
7 Sei Balai
6.014 5.181
28.684 55,36
Jumlah 35.848
28.599 147.541
48,98
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaaten Batu Bara 2010
4.2. Gambaran Umum Kecamatan Medang Deras
Kecamatan Medang Deras memiliki letak wilayah yaitu 3.0.20”1 - 3.0.24”20 lintang Utara dan 99.0.18”36 – 99.0.19”4 Bujur timur.Total luas kecamatan Medang
Deras adalah 6.547 Ha 65,47 Km
2
- Sebelah Utara dengan Selat Sumatera ,dengan ketinggian dari permukaan air laut 0-5
meter dpl. Kecamatan medang Deras terdiri dari 12 Desa dan 2 Kelurahan. Batas batas Kecamatan Medang Deras yaitu:
- Sebelah selatan dengan kecamatan Sei Suka - Sebelah Timur dengan Kecamatan Sei suka
- Sebelah Barat dengan Kabupaten Serdang Bedagai Nama desa, luas dan jumlah penduduk dapat di lihat pada Tabel 6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Luas dan Jumlah Penduduk Desa di Kecamatan Medang Deras No
Nama Desa Luas Ha
Jumlah Penduduk Jiwa
1 Sei Rakyat
444 2069
2 Durian
542 2540
3 Pematang Cengkering
414 3189
4 Tanjung Sigoni
231 1130
5 Medang
829 6273
6 Sidomulyo
475 2201
7 Aek Nauli
650 892
8 Sei Buah Keras
533 2640
9 Pakam Raya
222 4152
10 Pakam
366 3500
11 Lalang
755 6593
12 Nenas Siam
548 2596
13 Pangkalan Dodek Baru
176 5113
14 Pangkalan Dodek
420 4076
Sumber : Kantor Kepala DesaKelurahan, 2010
Dari 14 DesaKelurahan yang ada di Kecamatan Medang Deras yang menjadi lokasi penelitian adalah desa yang di penghujung jaringan irigasi yaitu Desa Medang,
Desa Durian, Desa Pematang Cengkering, Desa Sei Rakyat dan Desa Tanjung Sigoni. Desa ini merupakan wilayah yang penduduknya bertani dan dialiri irigasi.
4.3. Sejarah Singkat Proyek Irigasi Simodong
Menurut Kantor Proyek Irigasi Bah Bolon 2011, Provinsi Sumatera utara merupakan salah satu daerah yang berpotensi baik mendukung upaya
mempertahankan swasembada pangan. Meskipun sumber air secara umum baik, akan tetapi produksi pangan masih jauh di bawah potensinya. Daerah Irigasi Simodong
adalah daerah pertanian padi sawah yang berada di dataran rendah Kabupaten Batu
Universitas Sumatera Utara
Bara, yang di apit oleh Sungai Pare-pare dan Sungai Suka. Daerah ini di karuniai sumber air yang berlimpah dan lahan yang luas, yang baik untuk lahan persawaahan.
Meskipun memiliki sumber air yang berlimpah, akan tetapi produksi pertanian didaerah tersebut tidak berkembang. Kondisi ini di sebabkan karena kurang
memadainya jaringan irigasi dan drainase yang ada. Mata pencaharian utama masyarakat di sekitar proyek pada umumnya adalah petani 78, sedang sisanya
nelayan 6, dan pengusaha lainya 16. Daerah Irigasi Simodong terletak di Kecamatan Sei Suka dan Kecamatan
Medang Deras, Kabupaten Batu Bara, yang meliputi beberapa Desa yaitu: Desa Simodong, Desa Pakam, Desa Lalang, Desa Berohol, Desa Medang, Desa Pematang
Cenkering, Desa Durian, Desa Sei Rakyat dan Desa Tanjung Sigoni. Lokasi ini berada 102 Km di Selatan kota Medan, dengan ketinggian rata-rata 1 sampai 15 meter
di atas permukaan laut dengan topografi datar. Daerah Irigasi Simodong merupakan daerah Irigasi non teknis yang dibangun
mulai tahun 1975, dengan sumber air Sungai Pare-pare dengan bendung Pare-pare yang telah selesai di bangun pada tahun 1990 oleh Grant Pemerintah Australia dan
Pemerintah Republik Indonesia. Jaringan Irigasi daerah Simodong sudah ada, tetapi kondisinya jauh dari
memadai untuk dapat memenuhi kebutuhan air irigasi dan pembuangan air kelebihan pada musim hujan, hal ini disebabkan:
1. Pintu bendung dan sayap sebelah hilir bendung perlu rehabilitasi untuk menghindari kerusakan yang lebih besar di kemudian hari.
Universitas Sumatera Utara
2. Dimensi dan kondisi saluran bangunan pelengkapnya pada saat ini, tidak sesuai dengan kebutuhan air untuk areal, yang hanya mensuplai air untuk 400 ha dari
luas areal 2.651ha disamping hal tersebut, kondisi saluran tidak terawat dengan baik.
3. Jaringan tersier belum ada sehingga penggunaan air irigasi tidak dapat diatur dan cenderung berlebihan pada daerah sebelah hulu.
4. Saluran pembuangan yang ada saat ini sangat jauh dari kebutuhan, misalnya dimensi, elevasi, jumlah dan panjangnya dan disamping hal tersebut, saluran
pembuangan yang ada saat itu belum merupakan satu system dengan jaringan pembawa yang menyebabkan sulitnya proses pengeringan di musim hujan.
Beberapa kegiatan sudah pernah dilakukan berkaitan dengan jaringan irigasi ini. Study dan rekayasa yang telah dilaksanakan antara lain:
a. Feasibility study oleh Dwyer Leslie Pty Limited, Australia pada tahun 19801981. b. Detail design oleh Rural Manaement iIntrernational RMI Australia dan PT.
Virama karya pada tahun 1982. c. Studi geologi teknik oleh PT.Esconsoil Ensan
d. Review detail dan design oleh Rural Management International RMI Australia dan PT. Virama karya pada tahun 1993.
e. Perencanaan ulang oleh PTSL-II Nippon koei, ltd and ass. pada tahun 2002 2003
Universitas Sumatera Utara
4.4. Karakteristik Responden