BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Sumber Data dan Data 3.1.1 Sumber Data
Sumber data adalah asal dari data penelitian itu diperoleh. Dari sumber itu penulis memperoleh data yang diinginkan. Data sebagai objek penelitian secara
umum adalah informasi atau bahasa yang disediakan oleh alam yang dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti Sudaryanto, 1993: 34. Adapun sumber data dalam
penelitian ini adalah iklan yang terdapat di Radio 105.8 Delta FM Medan.
3.1.2 Data
Data adalah semua informasi atau bahan yang disediakan alam yang harus dicari dan disediakan dengan sengaja oleh peneliti yang sesuai dengan permasalahan
yang diteliti Sudaryanto, 1993: 3. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tuturan yang terdapat dalam iklan di Radio 105.8 Delta FM Medan.
3.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode adalah cara yang harus dilaksanakan, teknik adalah cara melaksanakan metode Sudaryanto, 1993: 9. Metode yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah metode simak Sudaryanto, 1993: 133. Maksudnya adalah peneliti menyimak tuturan yang terdapat dalam iklan di Radio 105.8 Delta FM
Medan.
Universitas Sumatera Utara
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Dalam teknik simak bebas libat
cakap, peneliti tidak terlibat dalam tayangan melainkan peneliti hanya sebagai pemerhati. Untuk memperolah data yang akan dijadikan sampel penelitian, data
terlebih dahulu direkam. Data yang direkam merupakan iklan yang ditayangkan di Radio Delta 104.5 FM Medan pada tanggal 22 April – 5 Mei 2013. Data kemudian
diamati untuk ditetapkan sebagai data yang akan dianalisis sesuai dengan ketentuan. Ketentuan yang digunakan untuk menentukan data, yaitu berupa iklan layanan
masyarakat yang berbentuk tuturan tidak berupa lagu dan menggunakan bahasa Indonesia.
3.3 Metode dan Teknik Analisis Data
Setelah data penelitian diperoleh, maka dilakukan tahap analisis data. Menurut Lexi J. Moloeng 1998: 103 Pekerjaan analisis data mempunyai pengertian
mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode dan mengategorikannya. Metode yang digunakan penulis dalam analisis data pada
penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami subjek penelitian secara holistik, dengan cara deskriptif dalam bentuk kata- kata dan bahasa, pada konteks khusus yang alamiah dan memanfaatkan berbagai
metode alamiah Lexi J. Moloeng, 1998: 3. Istilah deskriptif maksudnya adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka Lexi J.
Moloeng, 1998: 6.
Universitas Sumatera Utara
Contoh: Iklan Membuang Sampah
Teman Uli : Ayo pak, berangkat terdengar seperti suara pintu mobil ditutup
Supir : Lah, Mbak Uli-nya kan belum naik Bu.
Uli : Tunggu, tunggu, tunggu.
Terima kasih Pak. terdengar seperti suara pintu mobil dibuka lalu ditutup
Teman Uli : Uli, terlambat ni. Terus itu kenapa dibawa-bawa sih?
Aku tadi bilang jangan dibawa. Aduh, bisa kacau deh, malu-maluin deh.
Uli : Kan di sana belum tentu ada. Kalau pas mau buang sampah, gimana?
Teman Uli : Ih, mau meeting sama klien bawa-bawa tempat sampah.
Uli : Kamu tau gak? Kalau ternyata dalam waktu dua hari aja udah bisa
bangun satu candi Borobudur. Dan bayangkan jika setahun sampah kita bisa membangun 185 candi Borobudur. Nah, tenang, semuanya
bisa diatasi kok dengan daur ulang. Pisahkan sampah organik dan nonorganik kayak ini. Tuh liat warnanya pink, cantik yah. Kamu
punya ngak? Konteks:
Tuturan berlangsung di dalam mobil pada pagi hari. Saat itu teman Uli dan supir sedang menunggu Uli mau berangkat ke tempat mereka akan meeting dengan klien-
nya. Ketika Uli masuk ke dalam mobil, dia membawa keranjang sampah. Hal itu
Universitas Sumatera Utara
membuat teman Uli dan supir merasa jengkel karena sebelumnya teman Uli juga sudah mengatakan untuk tidak membawa keranjang sampah tersebut. Karena diprotes
lalu Uli kembali menasihati temannya. Dengan menggunakan teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Austin dan
Searle, maka data tuturan di atas akan dianalisis sebagai berikut: Tabel 1
Tuturan Jenis Tindak Tutur Menurut Austin
Jenis Tindak Tutur
Menurut Searle
Lokusi Ilokusi
Perlokusi
1. Ayo
pak, berangkat
Mengajak supir untuk
berangkat ke kantor.
Meminta supir
untuk menjalankan
mobil. Supir
menyela dan tidak mau
berangkat. Direktif
2. Lah, Mbak
Uli-nya kan belum naik
Bu. Menyatakan
bahwa Uli
belum naik.
Memberitahu
bahwa Uli
belum naik ke mobil jadi
mereka masih harus
menunggu Uli. Teman Uli
mau menunggu
Uli. Direktif
3. Tunggu,
Meminta Uli
meminta
Supir Direktif
Universitas Sumatera Utara
tunggu, tunggu.
Terima kasih Pak.
untuk menunggu
dirinya kemudian dia
mengucapkan terima kasih.
agar supir jangan
menjalankan mobil dulu.
menunggu Uli dan tidak
menjalankan mobil.
4. Uli,
terlambat ni. Terus itu
kenapa dibawa-bawa
sih? Aku tadi
bilang jangan dibawa.
Aduh, bisa kacau deh,
malu-maluin deh.
Menyatakan bahwa mereka
sudah terlambat
kemudian bertanya
kepada Uli mengapa
keranjang sampah
dibawa-bawa karena
dia merasa itu
memalukan. Teman Uli
mengkritik
Uli karena membuat
mereka terlambat. Dia
merasa perbuatan Uli
akan membuat dirinya malu.
Uli tetap membawa
keranjang sampah lalu
menasihati temannya.
Ekspresif
5. Kan di sana
belum tentu Menyatakan
bahwa di Uli
memberitahu
Teman Uli menyela Uli
Representatif
Universitas Sumatera Utara
ada. Kalau pas mau
buang sampah,
gimana? kantor mereka
belum tentu ada keranjang
sampah dan bertanya
bagaimana kalau mereka
mau membuang
sampah. bahwa mereka
perlu membawa
keranjang sampah.
dan merasa jengkel
dengan perbuatan
Uli.
6. Ih, mau
meeting sama klien bawa-
bawa tempat sampah.
Menyatakan bahwa mau
meeting sama klien mengapa
membawa keranjang
sampah. Teman Uli
tidak suka
karena Uli membawa
keranjang sampah.
Uli tetap membawa
keranjang sampah lalu
menasihati temannya.
Ekspresif
7. Kamu tau
gak? Kalau ternyata
dalam waktu dua hari aja
Memberitahu mengenai
banyaknya sampah dan
akibatnya Uli
memberitahu
dampak membuang
sampah secara -
Representatif
Universitas Sumatera Utara
udah bisa bangun satu
candi Borobudur.
Dan bayangkan
jika setahun sampah kita
bisa membangun
185 candi Borobudur.
Nah, tenang, semuanya
bisa diatasi kok dengan
daur ulang. Pisahkan
sampah organik dan
nonorganik kayak ini.
serta memberitahu
cara mengatasinya.
Uli juga menunjukkan
keranjang sampah yang
dimilikinya. sembarangan.
Universitas Sumatera Utara
Tuh liat warnanya
pink, cantik yah. Kamu
punya ngak?
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Jenis Tindak Tutur yang Digunakan dalam Iklan di Radio Delta 104.5 FM Medan
Austin 1962 membagi tindak tutur atas tiga jenis, yaitu a lokusi, yaitu tindak tutur untuk menyatakan sesuatu sebagaimana adanya atau tindakan untuk
mengatakan sesuatu, b ilokusi, yaitu tindak tutur yang menyatakan sesuatu juga menyatakan tindakan melakukan sesuatu, dan c perlokusi, yaitu tindak tutur yang
mempunyai pengaruh atau efek terhadap lawan tutur atau orang yang mendengar tuturan itu.
Berkaitan dengan tindak tutur, Searle dalam Chaer, 2010: 29 – 30 membagi tindak tutur berdasarkan lima kategori, yaitu a Representatif disebut juga asertif,
yaitu tindak tutur yang mengikat penuturnya kepada kebenaran atas apa yang dikatakannya, b Direktif, yaitu tindak tutur yang dilakukan penuturnya dengan
maksud agar lawan tutur melakukan tindakan yang disebutkan di dalam tuturan itu, c Ekspresif, yaitu tindak tutur yang dilakukan dengan maksud agar tuturannya
diartikan sebagai evaluasi mengenai hal yang disebutkan dalam tuturan itu, d Komisif, yaitu tindak tutur yang mengikat penuturnya unutuk melaksanakan apa yang
disebutkan di dalam tuturannya, e Deklaratif, yaitu tindak tutur yang dilakukan si penutur dengan maksud untuk menciptakan hal status, keadaan, dsb. yang baru.
Universitas Sumatera Utara