Pembuatan Pereaksi .1 Pembuatan Larutan H Penentuan Kadar Ion Kalium K

3.3.2 Pembuatan Pereaksi 3.3.2.1 Pembuatan Larutan H 3 BO 3 3 Ditimbang sebanyak 3 g kristal H 3 BO 3 , lalu dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, dilarutkan dengan aquades, diencerkan hingga garis tanda, dan dihomogenkan.

3.3.2.2 Pembuatan Larutan NaOH 30

Ditimbang sebanyak 30 g kristal NaOH, lalu dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, dilarutkan dengan aquades, diencerkan hingga garis tanda, dan dihomogenkan.

3.3.2.3 Pembuatan Indikator Campuran

Dimasukkan 2 bagian indikator metil biru 0,1 bv ke dalam gelas beaker yang berisi etanol, lalu ditambahkan 1 bagian indikator metil merah 0,2.

3.3.2.4 Pembuatan Larutan Na

2 CO 3 0,1 N Ditimbang sebanyak 0,53 g kristal Na 2 CO 3 , lalu dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, dilarutkan dengan aquades, diencerkan hingga garis tanda, dan dihomogenkan.

3.3.2.5 Pembuatan Larutan HCl 0,1 N

Dimasukkan 8,3 mL HCl 37 ke dalam labu takar 1000 mL, diencerkan dengan aquades hingga garis tanda, dan dihomogenkan. 3.3.3 Pengujian Kualitatif Untuk Ion Kalium, Ion Natrium, dan Protein 3.3.3.1 Uji Kualitatif Ion Kalium Sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan dengan larutan natrium heksanitritokobaltat III Na 3 [CoNO 2 6 ], dan terbentuk endapan kuning K 3 [CoNO 2 6 ] yang menunjukkan adanya ion kalium. Universitas Sumatera Utara

3.3.3.2 Uji Kualitatif Ion Natrium

Sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan dengan larutan kalium hidroantimonat KH 2 SbO 4 , dan terbentuk endapan putih NaH 2 SbO 4 yang menunjukkan adanya ion natrium.

3.3.3.2 Uji Xantoprotein

Sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan dengan larutan HNO 3 pekat, dan terbentuk endapan kuning yang menunjukkan adanya protein di dalam sampel.

3.3.4 Penentuan Kadar Ion Kalium K

+ Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom SSA

3.3.4.1 Pembuatan Larutan Seri Standar Kalium 100 ppm

Larutan standar kalium 1000 ppm dipipet sebanyak 10 mL, lalu dimasukan kedalam labu takar 100 ml kemudian diencerkan dengan aquades sampai dengan garis tanda, dan dihomogenkan sehingga diperoleh larutan standar kalium 100 ppm.

3.3.4.2 Pembuatan Larutan Seri Standar Kalium 10 ppm

Larutan standar kalium 100 ppm dipipet sebanyak 10 ml, lalu dimasukan kedalam labu takar 100 ml kemudian diencerkan dengan aquades sampai dengan garis tanda, dan dihomogenkan sehingga diperoleh larutan standar kalium 10 ppm.

3.3.4.3 Pembuatan Larutan Seri Standar Kalium 0,0; 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5 dan 3,0 ppm.

Larutan standar kalium 10 ppm berturut-turut dipipet 0; 2,5; 5; 7,5; 10; 12,5 dan 15 ml lalu masing-masing dimasukan kedalam labu takar 50 ml kemudian diencerkan dengan aquades sampai garis tanda, dan dihomogenkan sehingga diperoleh larutan seri standar kalium 0,0; 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5 dan 3,0 ppm. Universitas Sumatera Utara

3.3.4.4 Pembuatan Kurva Standar Kalium

Larutan seri standar kalium 0,0; 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5 dan 3,0 ppm tersebut dianalisis menggunakan alat spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 766,5 nm untuk ion kalium. Pengukuran dengan SSA dilakukan sebanyak 3 kali perulangan.

3.3.4.5 Penentuan Kadar Ion Kalium SNI 01-2427-1991

Sampel air kelapa sebanyak 5 mL ditempatkan ke dalam cawan porselen, lalu dimasukkan ke dalam oven pada suhu 110 o C selama 1 jam. Kemudian dihidupkan alat tanur dan diatur kenaikan suhunya 100 o C setiap 15 menit. Setelah suhu menjadi 550 o C sampel dimasukan kedalam tanur selama 5 jam. Setelah 5 jam alat tanur dimatikan. Kemudian sampel didiamkan selama 24 jam dan setelah itu sampel dikeluarkan dari alat tanur. Selanjutnya kedalam sampel ditambahkan 2 mL HNO 3 pekat, dan aquades, kemudian disaring dengan kertas saring Whatman No. 42. Filtrat kemudian dimasukan kedalam labu takar 50 mL, dan ditambahkan dengan aquades sampai garis tanda, dan dihomogenkan. Kemudian dipipet sebanyak 1 mL larutan tersebut dan dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, lalu ditambahkan dengan aquades sampai dengan garis tanda, dan dihomogenkan. Larutan tersebut dianalisis menggunakan alat spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 766,5 nm untuk ion kalium. Pengukuran dengan SSA dilakukan sebanyak 3 kali perulangan.

3.3.5 Penentuan Kadar Ion Natrium Na