mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.
Menurut Ilyas 2001, kinerja adalah kualitas hasil karya personil baik kualitas maupun kuantitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan
individu maupun kerja kelompok personil. Penampilan hasil kerja tidak terbatas kepada personil yang memangku jabatan fungsional maupun struktural tetapi juga
kepada keseluruhan jajaran personil dalam organisasi. Sementara kinerja menurut Mangkunegara 2002, adalah hasil kerja secara
kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Baik tidaknya
karyawan dalam melaksanakan tugas yang diberikan perusahaan dapat diketahui dengan melakukan penilaian terhaap kinerja karyawannya. Penilaian kinerja
berpengaruh untuk evaluasi kerja, motivasi dan pengembangkan karyawan.
2.3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Mangkunegara 2002, mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan ability dan faktor motivasi motivation.
a. Faktor kemampuan Karyawan yang memiliki kemampuan yang memadai untuk jabatannya dan
terampil dalam mengerjakan pekerjaannya sehari-hari, maka ia lebih muda untuk mencapai kinerja yang diharapkan.
23
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
b. Faktor motivasi Motivasi terbentuk dari sikap karyawan dalam menghadapi situasi kerja.
Motivasi merupakan kondisi yang terarah untuk mencapai tujuan kerja atau organisasi.
Pemimpin organisasi sangat menyadari adanya perbedaan kinerja antara satu karyawan dengan karyawan lainnya yang berada dibawah pengawasannya. Secara
garis besar, perbedaan kinerja ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor individu dan situsi kerja. Menurut Gibsonet al. 1996, menyatakan bahwa terdapat tiga
kelompok variabel yang mempengaruhi kinerja dan perilaku, yaitu: a. Variabel individu, yang terdiri dari: 1 kemampuan dan keterampilan 2 latar
belakang keluarga, pengalaman, tingkat sosial, dan 3 faktor demografis. b. Variabel organisasi, yang terdiri dari: 1 sumber daya, 2 kepemimpinan, 3
imbalan, 4 struktur, dan 5 disain pekerjaan. c. Variabel psikologis, yang terdiri dari:1 persepsi, 2 sikap, 3 kepribadian,
4 belajar, dan 5 motivasi. Menurut Davis 2004, menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja adalah faktor kemampuan ability dan faktor motivasi motivation. Secara psikologis, kemampuan karyawan terdiri dari kemampuan potensi IQ dan
kemampuan reality knowledge + skill. Artinya, pegawai yang memiliki IQ diatas rata-rata dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan keterampilan dalam
mengerjakan pekerjaan, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan.
24
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Sedangkan Robbin 2006, menambahkan dimensi baru yang menentukan kinerja seseorang, yaitu kesempatan. Menurutnya, meskipun seseorang bersedia dan
mampu mungkin ada rintangan yang menjadi kendala kinerja seseorang, yaitu kesempatan yang ada, mungkin berupa lingkungan, rekan kerja yang tidak
mendukung prosedur yang tidak jelas dan sebagainya.
2.3.3. Penilaian Kinerja