Perspektif Keuangan Analisis Hasil Penelitian

butir pertanyaan kuesioner yang diberikan kepada 25 responden, yang terdiri dari bidang perencanaan, bidang keuangan, dan karyawan lainnya pada PT PLN Persero Wilayah Sumatera Utara . Pada setiap perspektif terdapat lima pertanyaan dan diberikan juga pertanyaan mengenai pendekatan terhadap keseluruhan pengukuran balanced scorecard. Berikut ini merupakan hasil persentase dari masing-masing pertanyaan.

1. Perspektif Keuangan

Data yang diperoleh dari perspektif keuangan untuk masing-masing pertanyaan adalah sebagai berikut: a. perusahaan telah mengidentifikasikan beberapa tolok ukur kunci 4-6 tolok ukur dalam pengukuran kinerja keuangan sebanyak 8 responden 32 menyatakan cukup setuju, 14 reponden 56 menyatakan setuju, dan 3 responden 12 menyatakan sangat setuju. b. tolok ukur keuangan yang digunakan perusahaan merupakan gabungan tolok ukur jangka pendek dan jangka panjang sebanyak 10 responden 40 menyatakan cukup setuju, 13 responden 52 menyatakan setuju, dan 2 responden 8 menyatakan sangat setuju. c. perusahaan menggunakan data keuangan untuk mengevaluasi kinerja dan membuat berbagai tujuan perusahaan sebanyak 8 responden 32 menyatakan cukup setuju, 15 reponden 60 menyatakan setuju, dan 2 responden 8 menyatakan sangat setuju. d. tolok ukur keuangan konsisten dengan keseluruhan unitlokasi yang berbeda sebanyak 12 responden 48 menyatakan cukup setuju dan 13 responden Universitas Sumatera Utara 52 menyatakan setuju. e. perusahaan menggabungkan keseluruhan data keuangan ke dalam satu atau dua ringkasan statistik yang merefleksikan keseluruhan kinerja sebanyak 11 responden 44 menyatakan cukup setuju dan 14 responden 56 menyatakan setuju. Tabel 4.1 Tabulasi Hasil Kuesioner untuk Perspektif Keuangan Indikator Jawaban Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju Setuju Sangat Setuju Keuangan R R R R R Pertanyaan 1 8 32 14 56 3 12 2 10 40 13 52 2 8 3 8 32 15 60 2 8 4 12 48 13 52 5 11 44 14 56 Keterangan : R = jumlah responden = persentase responden Sumber: Data Hasil Kuesioner Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa responden mengganggap perusahaan telah mengidentifikasikan beberapa tolok ukur dalam pengukuran kinerja keuangan dan tolok ukur tersebut merupakan gabungan dari tolok ukur jangka pendek dan jangka panjang. Perusahaan juga menggabungkan keseluruhan data keuangan ke dalam beberapa ringkasan statistik yang merefleksikan kinerja perusahaan seperti, ROE, ROA, perputaran aktiva, perputaran piutang, dan rasio utang. Namun kondisi keuangan perusahaan tidaklah cukup baik. PT. PLN Persero termasuk dalam salah satu BUMN rugi. Walaupun tingkat penjualan perusahaan mengalami peningkatan dari Rp Universitas Sumatera Utara 3.175.245.000.000 di tahun 2007 menjadi Rp 3.617.410.950.000 di tahun 2008, namun beban operasi perusahaan juga mengalami peningkatan. Rasio utang debt ratio perusahaan mengalami peningkatan dari 9,8 di tahun 2007 menjadi 13,7 di tahun 2008. Hal ini menunjukkan persentase dana pinjaman perusahaan untuk memperoleh aktiva juga mengalami peningkatan.

2. Perspektif Pelanggan