BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Pada penelitian ini kerangka konsep mengenai karakteristik pasien yang mengalami perdarahan saluran cerna bagian bawah akan diuraikan berdasarkan
variabel kategorik dan variabel numerik. Variabel kategorik mencakup jenis kelamin, suku, agama, pekerjaan, gejala klinis, derajat keparahan penyakit dan jenis
pemeriksaan yang telah dilakukan sebelumnya. Variabel numerik mencakup usia.
Variabel Independen Variabel dependen Tindakan
Gambar 3.1 Kerangka konsep gambaran kolonoskopi pada perdarahan cerna bagian bawah.
1. Sosiodemografi :
Jenis kelamin Suku
Agama Pekerjaan
Pendidikan
2. Gejala Klinis
3. Jenis pemeriksaan
yang telah dilakukan sebelumnya
4. Derajat keparahan
penyakit 5.
Etiologi Perdarahan Gambaran
kolonoskopi pada perdarahan saluran
cerna bagian bawah Perdarahan
Saluran Cerna
Bagian Bawah
PSCBB Kolonoskopi
Universitas Sumatera Utara
3.2. Definisi Operasional
Pasien dengan perdarahan saluran cerna bagian bawah adalah seseorang yang mengalami perdarahan hematokezia atau melena baik secara nampak di feses atau
tersamar jika diuji dengan guaiac test, dan adanya gejala anemia yang mana
berdasarkan hasil diagnosis dokter dan tercatat di dalam rekam medis.
Berikut adalah etiologi perdarahan saluran cerna bagian bawah: Pada anus dapat dijumpai adanya :
Hemoroid : Pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena didaerah anus yang berasal dari pleksus hemorrhoidalis.
Laserasi anus : Adanya suatu luka robekan disekitar anus. Maligna anal : Suatu keganasan di anus yang berasal dari epitel.
Anal fisura : Suatu retakan dan disertai rasa nyeri di sekitar anus. Pada sigmoid dapat dijumpai adanya:
Kanker kolon: Suatu keganasan yang berasal dari polip yang telah ada sebelumnya. Angiodisplasia : Pelebaran pembuluh darah mukosa dan submukosa yang berkelok-
kelok. Adenoma: Polip neoplastik yang berkisar dari tumor kecil yang sering bertangkai
hingga lesi besar. Poliposis : Penyakit dominan autosomal yang ditandai dengan adenoma yang banyak
di mukosa usus. Polip : Tonjolan diatas permukaan mukosa .
Kolitis ulseratif dengan atau tanpa infeksi: Suatu inflamasi yang ada di kolon yang melibatkan bakteri atau reaksi imun.
Divertikulosis : Suatu penyakit pada sebuah kantung buntu dari saluran cerna. Pada kolon desenden dapat dijumpai adanya :
Kanker kolon : Suatu keganasan yang berasal dari polip yang telah ada sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
Adenoma: Polip neoplastik yang berkisar dari tumor kecil yang sering bertangkai hingga lesi besar.
Angiodisplasia : Pelebaran pembuluh darah mukosa dan submukosa yang berkelok- kelok.
Poliposis : Penyakit dominan autosomal yang ditandai dengan adenoma yang banyak di mukosa usus.
Kolitis ulseratif dengan atau tanpa infeksi: Suatu inflamasi yang ada di kolon yang melibatkan bakteri atau reaksi imun.
Polip : Tonjolan diatas permukaan mukosa. Pada kolon transversum dapat dijumpai adanya :
Kanker kolon : Suatu keganasan yang berasal dari polip yang telah ada sebelumnya. Adenoma: Polip neoplastik yang berkisar dari tumor kecil yang sering bertangkai
hingga lesi besar. Poliposis: Penyakit dominan autosomal yang ditandai dengan adenoma yang banyak
di mukosa usus. Kolitis ulseratif dengan atau tanpa infeksi: Suatu inflamasi yang ada di kolon yang
melibatkan bakteri atau reaksi imun. Divertikulosis: Suatu penyakit pada sebuah kantung buntu dari saluran cerna.
Angiodisplasia : Pelebaran pembuluh darah mukosa dan submukosa yang berkelok- kelok.
Polip : Tonjolan diatas permukaan mukosa . Pada kolon asenden dapat dijumpai adanya :
Kanker kolon : Suatu keganasan yang berasal dari polip yang telah ada sebelumnya.
Adenoma: Polip neoplastik yang berkisar dari tumor kecil yang sering bertangkai hingga lesi besar.
Poliposis: Penyakit dominan autosomal yang ditandai dengan adenoma yang banyak di mukosa usus.
Universitas Sumatera Utara
Divertikulosis non–Meckel : Suatu penyakit pada sebuah kantung buntu dari saluran cerna.
Kolitis ulseratif dengan atau tanpa infeksi: Suatu inflamasi yang ada di kolon yang melibatkan bakteri atau reaksi imun.
Angiodisplasia : Pelebaran pembuluh darah mukosa dan submukosa yang berkelok- kelok.
Polip : Tonjolan diatas permukaan mukosa. 3.2.1 Rekam medis adalah keterangan baik yang terulis maupun terekam tentang
identitas, anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium diagnosis, segala pelayananan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat
inap ataupun dirawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat. 3.2.2 Karakteristik adalah kualitas atau atribut yang menunjukkan sifat suatu objek
atau organisme. a. Usia adalah lamanya hidup seorang pasien yang mengalami perdarahan saluran
cerna bagian bawah dan menjalani pemeriksaan kolonoskopi dihitung tahun sejak pasien dilahirkan, sesuai yang tercatat pada rekam medis.
b. Jenis kelamin adalah jenis kelamin pasien perdarahan saluran cerna bagian bawah yang menjalani pemeriksaan kolonoskopi sesuai tercatat di rekam medik. Yang
dikategorikan atas : 1. Laki-laki
2. Perempuan c. Suku adalah etnik dari pasien perdarahan saluran cerna bagian bawah yang
menjalani pemeriksaan kolonoskopi yang sesuai dengan hasil rekam medik. d. Agama adalah kepercayaan yang diakui oleh pemerintah republik Indonesia yang
dianut oleh pasien perdarahan saluran cerna bagian bawah sesuai yang tercatat pada hasil rekam medik. Dikategorikan atas :
1. Islam
Universitas Sumatera Utara
2. Protestan 3. Katolik
4. Budha 5. Hindu
e. Tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan formal pasien perdarahan saluran cerna bagian bawah sesuai yang tercatat pada rekam medis yang dikategorikan atas :
1. Tidak tamat SD tidak sekolah
2. SD
3. SMP
4. SMA
5. Perguruan Tinggi
f. Pekerjaan adalah aktivitas utama pasien perdarahan saluran cerna bagian bawah yang menjalani pemeriksaan kolonoskopi sesuai yang tercatat pada rekam medik.
3.2.3. Gejala klinis adalah gejala yang dikeluhkan pasien perdarahan saluran cerna bagian bawah yang menjalani pemeriksaan kolonoskopi yang tercatat pada rekam
medis. 3.2.4.Jenis pengobatan adalah tindakan pengobatan yang diberikan pada pasien
perdarahan saluran cerna bagian bawah yang menjalani pemeriksaan kolonoskopi sesuai yang tercatat di rekam medis.
3.2.5. Cara Ukur Semua variabel penelitian diukur dengan survei rekam medis.
3.2.6. Alat Ukur Semua penelitian diukur dengan menggunakan rekam medis.
3.2.7. Hasil pengukuran Untuk variabel numerik berupa rerata dan untuk variabel kategorik berupa persentase.
Universitas Sumatera Utara
3.2.8. Skala Pengukuran Untuk semua variabel numerik, yaitu usia berupa skala rasio. Untuk variabel
kategorik yaitu tingkat pendidikan dan berupa skala ordinal, sedangkan jenis kelamin, suku, agama, pekerjaan, gejala klinis dan jenis pengobatan berupa skala nominal.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian