tulang dapat menyebabkan dampak buruk kepada individu dan sistem kekebalan tubuh. Osteoporosisadalah penyakittulang sistemikyang ditandai denganmassa tulang
yang rendahdankerusakanarsitekturmikrojaringan tulangyang mengakibatkanpeningkatan risikopatah tulang.
20
Gambar 4. Gambaran Mikroskopis Tulang Normal dan Osteoporosis Osteoporosis dapat bersifat primer; disebabkan oleh penuaan, menopause dan
faktor gaya hidup seperti merokok, alkohol, aktivitas fisik yang rendah, paparan sinar matahari yang rendah dan tidak cukup asupan kalsium atau sekunder; disebabkan
oleh penyakit atau obat-obatan, terutama kortikosteroid.
21
2.14 Tulang Kortikal Mandibula pada SLE
Tulang kortikal mandibula sama seperti tulang lain dari tubuh, memiliki indikator anatomi yang dapat berpengaruh terhadap
osteoporosis.Indikatoranatomirahang bawahpadaradiografi panoramikdapat bergunadalam evaluasiresorpsitulang padausia yang berbedadariperempuan
untukmenentukan adanyaosteoporosis. Salah satuindikatortulangyang paling berguna digunakansebagai analisismetabolisme tulangadalah sudut korteksrahang
Universitas Sumatera Utara
bawah.Lapisan sudutkortekspada rahang bawahtidak terlihatsebelum usia15 tahun.Osteoporosisdapatmempengaruhi semuatulang pada tubuh.
3
Massa tulangsecara alamimeningkat dariembrio untukusia35-40tahun dan penurunan bertahap pada massa ini dimulai. Massapenurunanbagi perempuan 8
untuksetiap dekadedan3 laki-laki.Resorpsi tulangterutamaterlihat dalamtulang kortikal.Pria50 resorpsitulang kortikal padausia 80 tahun,Wanita50 pada usia
70tahundan100 usia90tahun.
Melalui prosesosteoporosis, tulangtrabeculardipengaruhilebih cepat darikehilangan
tulangkortikal.Trabecularpadatpada orang mudapada kedua jenis kelamindimulailebih pada wanita.Pengurangan tulang kortikal mandibula pada
wanita, terlihat meningkat sejalan dengan peningkatan usia.Kortikosteroid merupakan indikator utama kerusakan tulang kortikal mandibula dan osteoporosis
pada Odapus.Mekanisme utama obat kortikosteroidmempengaruhi pembentukan tulang, dimana berpengaruh pada penekanan osteoblastogenesis dan peningkatan
apoptosis, osteoblas dan osteosit.
22
Kortikosteroid menurun pada pengaturan ekspresi mRNA osteoprotegerin dalam osteoblas, seperti pada pengaturan sel dan merangsang aktivitas reseptor
nuklirkappa B ligan RANKL dan menjadi faktor penghambat dari osteose miclastogenesisdan merangsang diferensiasidari osteoklas masing-
masing.Osteoprotegerin adalah bagian dari reseptor tumor necrosis faktor yang antagonis.Interaksi RANKL dengan reseptornya menurun pada penyerapan kalsium
dan peningkatanekskresi kalsium pada penggunaan obat kortikosteroid.
22
Keadaan ini dapat menambah bentuk proses osteoporosis terutama pada wanita.
3
2.15 Pengukuran Tulang