Validitas Alat Ukur Uji Daya Beda

Abnes Oktora Ginting : Hubungan Empati Dengan Cooperative Learning Pada Proses Belajar Siswa Di SMP Negeri 10 Medan, 2009. USU Repository © 2009 mempunyai kesempatan untuk bicara. Individu melibatkan dan mengenal kontribusi orang lain. 24 1 Individu menawarkan cara baru dalam memandang ide-ide atau masalah. 25 1 Individu menerima kompromi sebagai cara untuk menyelesaikan konflik. 26 1 TOTAL 26 Pada tabel 2. jumlah aitem yang akan dibuat pada pedoman pelaksanaan observasi variabel cooperative learning ini adalah sebanyak 26 aitem.

2. Validitas, Uji Daya Beda dan Reliabilitas Alat Ukur

Skala empati dan skala cooperative learning yang disebarkan akan diukur validitas dan reliabilitasnya.

a. Validitas Alat Ukur

Menurut Sukadji 2000, validitas merupakan derajat yang menyatakan suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas suatu tes tidak begitu saja melekat pada tes itu sendiri, tetapi tergantung penggunaan dan subyeknya. Skala empati dan skala cooperative learning dalam penelitian ini akan diuji validitasnya berdasarkan pada validitas isi content validity. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisa rasional atau melalui professional judgement Azwar, 2000. Adapun cara-cara untuk menguji validitas isi yaitu dengan membuat blueprint berdasarkan teori. Blueprint disajikan dalam bentuk tabel yang memuat uraian komponen-komponen atribut yang harus dibuat aitemnya, proporsi aitem dalam masing-masing komponen dan juga indikator-indikator perilaku dalam setiap komponen. Abnes Oktora Ginting : Hubungan Empati Dengan Cooperative Learning Pada Proses Belajar Siswa Di SMP Negeri 10 Medan, 2009. USU Repository © 2009 Dalam penulisan aitem, blueprint akan memberikan gambaran mengenai isi skala dan mendukung validitas isi skala Azwar, 2000. Dalam penelitian ini, peneliti membuat blue print kedua skala lalu peneliti meminta professional judgement dari dosen pembimbing skripsi. Melalui konsultasi dengan dosen pembimbing, akan diperoleh aitem-aitem mana yang layak dan tidak layak untuk diuji coba sebagai alat ukur.

b. Uji Daya Beda

Sebelum melakukan pengujian reliabilitas, hendaknya terlebih dahulu melakukan prosedur seleksi aitem dengan cara menguji karakteristik masing- masing aitem yang menjadi bagian tes yang bersangkutan. Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat kualitas yang baik tidak boleh diikutkan menjadi bagian tes Azwar, 2000. Prinsip kerja yang dijadikan dasar untuk melakukan seleksi aitem dalam hal ini adalah memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur skala sebagaimana dikehendaki oleh penyusunnya Azwar, 2005. Pengujian daya beda aitem menghendaki dilakukannya komputasi korelasi antara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komput asi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total r it yang dikenal dengan sebutan parameter daya beda aitem. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan r it ≥ 0,275. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,275, daya pembedanya Abnes Oktora Ginting : Hubungan Empati Dengan Cooperative Learning Pada Proses Belajar Siswa Di SMP Negeri 10 Medan, 2009. USU Repository © 2009 dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga r it kurang dari 0,275 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah Azwar, 2005. Pernyataan-pernyataan pada skala diuji daya beda aitemnya dengan menghitung koefisien korelasi antara skor aitem dengan skor total skala. Teknik statistika yang digunakan adalah reliabilitas Alpha Cronbach. Semakin tinggi koefisien korelasi antara skor aitem dengan skor skala berarti semakin tinggi konsistensi antara aitem tersebut dengan skala secara keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya bedanya. Bila koefisien korelasi rendah mendekati angka nol berarti fungsi aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur skala dan daya bedanya tidak baik Azwar, 2005. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS 13.0 for windows.

c. Reliabilitas Alat Ukur

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING BERBASIS PERFORMANCE ASSESSMENT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 10 BANDA ACEH

0 4 1

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU BULLYING PADA SISWA SMP Hubungan Antara Empati Dengan Kecenderungan Perilaku Bullying Pada Siswa SMP.

1 9 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Empati Dengan Kecenderungan Perilaku Bullying Pada Siswa SMP.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU BULLYING PADA SISWA SMP Hubungan Antara Empati Dengan Kecenderungan Perilaku Bullying Pada Siswa Smp.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU BULLYING PADA SISWA SMP Hubungan Antara Empati Dengan Kecenderungan Perilaku Bullying Pada Siswa Smp.

0 2 18

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR SENI MUSIK DENGAN KECERDASAN INTERPERSONAL PADA SISWA DI SMP NEGERI 10 MAGELANG.

0 0 102