peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. Locus of control menggambarkan seberapa jauh seseorang memandang hubungan antara perbuatan yang dilakukannya action
dengan akibathasilnya outcome yang akan diraihnya. Menurut Lina dan Rasyid 1997, locus of control tidak bersifat tipologik
melainkan kontinyu dimana internalitas yang tinggi akan diikuti dengan eksternalitas yang rendah, dan sebaliknya, internalitas yang rendah akan diikuti eksternalitas yang
tinggi. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa locus of
control adalah keyakinan seseorang akan penyebab peristiwa-peristiwa yang terjadi
dalam hidupnya, apakah berhubungan dengan perbuatan yang dilakukannya sendiri atau tidak berhubungan dengan perbuatan yang tidak dilakukannya sendiri.
2. Aspek locus of control
Rotter dalam Schultz dan Schultz, 1996, menyatakan bahwa locus of control internal terdiri dari 2 aspek yaitu kemampuan, dan usaha. Sedangkan locus of control
eksternal terdiri dari 3 aspek yaitu nasib, keberuntungan dan pengaruh orang lain.
3. Jenis orientasi locus of control
Rotter dalam Schultz dan Schultz, 1994 membagi orientasi locus of control menjadi dua, yakni locus of control internal dan locus of control eksternal. Individu
dengan locus of control internal cenderung mengangap bahwa ketrampilan skill, kemampuan ability, dan usaha effort lebih menentukan apa yang mereka peroleh
dalam hidup mereka. Sedangkan individu yang memiliki locus of control eksternal
Universitas Sumatera Utara
cenderung menganggap bahwa hidup mereka terutama ditentukan oleh kekuatan dari luar diri mereka, seperti nasib, takdir, keberuntungan, dan orang lain yang berkuasa.
Sedangkan mereka yang memiliki kecenderungan orientasi kontrol eksternal adalah mereka yang secara umum menganggap bahwa reinforcement positif atau negatif
yang di terima berada di luar wilayah kontrolnya. Perbedaan dalam kecenderungan locus of control
internal dan eksternal berhubungan dengan bentuk kontrol terhadap lingkungan. Individu yang berorientasi internal lebih aktif dan selalu berusaha
menguasai kehidupan yang dijalaninya dibandingkan dengan individu yang berorientasi eksternal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang yang memiliki kontrol internal lebih dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan perubahan yang terjadi dalam
lingkungan tersebut. Mereka berusaha untuk dapat mengatasi masalah yang mereka hadapi dengan mencari berbagai alternatif pemecahan. Sebaliknya orang-orang
dengan kontrol eksternal dianggap kurang memiliki usaha untuk mencari informasi, untuk mencari alternatif pemecahan masalah yang mereka hadapi.
Perbedaan karateristik antara locus of control internal dengan locus of control eksternal menurut Crider 1983 sebagai berikut :
a. Locus of control internal a. Suka bekerja keras.
b. Memiliki inisiatif yang tinggi. c. Selalu berusaha untuk menemukan pemecahan masalah.
d. Selalu mencoba untuk berpikir seefektif mungkin. e.Selalu mempunyai persepsi bahwa usaha harus dilakukan jika ingin berhasil.
Universitas Sumatera Utara
b. Locus of control eksternal a. Kurang memiliki inisiatif.
b. Mempunyai harapan bahwa ada sedikit korelasi antara usaha dan kesuksesan. c. Kurang suka berusaha, karena mereka percaya bahwa faktor luarlah yang
mengontrol. d. Kurang mencari informasi untuk memecahkan masalah.
Pada orang-orang yang memiliki locus of control internal, faktor kemampuan dan usaha terlihat dominan. Oleh karena itu apabila individu dengan locus of control
internal mengalami kagagalan mereka akan menyalahkan dirinya sendiri karena kurangnya usaha yang dilakukan. Begitu pula dengan keberhasilan, mereka akan
merasa bangga atas hasil usahanya. Hal ini akan membawa pengaruh untuk tindakan selanjutnya di masa yang akan datang bahwa mereka akan mencapai keberhasilan
apabila berusaha keras dengan segala kemampuannya Sebaliknya pada orang yang memiliki locus of control eksternal melihat keberhasilan dan kegagalan dari faktor
kesukaran dan nasib, oleh karena itu apabila mengalami kegagalan mereka cenderung menyalahkan lingkungan sekitar yang menjadi penyebabnya. Hal itu tentunya
berpengaruh terhadap tindakan di masa yang akan datang, karena merasa tidak mampu dan kurang usahanya maka mereka tidak mempunyai harapan untuk
memperbaiki kegagalan tersebut Lefcourt, 1982. Menurut Rotter dalam Lefcourt, 1982, locus of control merupakan dimensi
kepribadian yang berupa kontinum dari eksternal menuju internal. Kedua tipe locus of control
terdapat pada setiap individu, hanya saja ada kecenderungan untuk lebih memiliki salah satu tipe locus of control tertentu, yakni locus of control internal
Universitas Sumatera Utara
ataupun locus of control eksternal. Disamping itu, locus of control tidak bersifat statis tapi juga dapat berubah. Individu yang berorientasi locus of control internal dapat
berubah menjadi individu yang memiliki locus of control eksternal dan begitu pula sebaliknya. Hal tersebut disebabkan karena situasi dan kondisi yang menyertainya
yaitu dimana ia tinggal dan frekuensi aktifitas yang sering dilakukannya. Oleh karenanya tidak satupun individu yang benar-benar internal atau yang benar-benar
eksternal.
C. Distibutor Multilevel Marketing