BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Penelitian
Di Indonesia dan di berbagai negara sedang berkembang, Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura dan cacing tambang merupakan parasit usus
golongan nematoda yang paling sering menyebabkan infeksi, dan merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat. WHO memperkirakan paling
sedikit dua milyar penduduk atau hampir sepertiga populasi dunia telah terkena infeksi soil-transmitted helminths. Di antaranya, 300 juta penduduk yang
terinfeksi menderita penyakit yang berat dan sekitar 400 juta anak usia sekolah di seluruh dunia yang mendapat infeksi tersebut mengalami masalah pertumbuhan
fisik dan perkembangan intelektual seperti penurunan konsentrasi, ketidakmampuan belajar, dan tingginya angka kegagalan sekolah WHO, 2006.
Sampai saat ini masih terus dilakukan berbagai penelitian untuk mencari kombinasi anthelmintik berspektrum luas yang memiliki kemampuan
penyembuhan yang tinggi terhadap cacing usus pada umumnya atau nematoda usus pada khususnya. Infeksi nematoda usus pada sebagian besar penderita tidak
hanya infestasi tunggal tapi juga terjadi infestasi campuran oleh beberapa spesies cacing usus. Oleh karena itu pengobatan terhadap nematoda usus tidaklah dapat
dikatakan berhasil bila hanya mampu menyembuhkan terhadap salah satu macam nematoda saja, tetapi harus mampu membebaskan penderita dari semua nematoda
usus yang ada. Anak merupakan kelompok yang sangat rentan untuk terkena
Universitas Sumatera Utara
infeksi parasit usus tersebut. Hal ini disebabkan karena anak cenderung lebih sering berkontak dengan sumber infeksi yaitu tanah.
Situmeang dkk 2004, dalam penelitiannya pada anak Sekolah Dasar di Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara mendapat prevalensi Ascaris
lumbricoides 60, Trichuris trichiura 79, dan cacing tambang 28 di mana infeksi tunggal 17,7 dan infeksi campuran 69,3, sedangkan Dewayani dkk
2004 mendapatkan A. lumbricoides 56, T. trichiura 78,6, dan cacing tambang 33,8 di mana infeksi tunggal 17,3 sedang infeksi campuran 69.
Dari data di atas menunjukkan infeksi campuran cukup tinggi yang memerlukan pengobatan dengan antelmintik spektrum luas. Program kesehatan
masyarakat untuk mengendalikan kesakitan yang disebabkan oleh infeksi soil- transmitted helminths sebagian besar tergantung pada pemberian obat antelmintik
kepada anak sekolah dasar WHO, 1996. Secara teoritis terdapat beberapa obat antelmintik berspektrum luas dosis tunggal antara lain : Albendazol, levamisol,
mebendazol, dan pirantel pamoat yang dapat membasmi cacing dengan masing- masing kelebihan dan kekurangannya. Namun dalam pelaksanaannya, kebanyakan
program pengendalian infeksi cacing nematoda usus hanya menggunakan preparat golongan benzimidazol albendazol dan mebendazol WHO, 1995.
Pemberian obat antelmintik golongan benzimidazol mempunyai banyak keuntungan, antara lain mengurangi jumlah cacing sehingga obat tersebut mampu
meningkatkan status gizi dan perkembangan kognitif anak yang terinfeksi oleh soil-transmitted helminths serta mengurangi anemia yang disebabkan oleh cacing
Universitas Sumatera Utara
tambang pada anak dan wanita usia produktif Stoltzfus dkk, 1997. Pada penelitian yang dilakukan oleh Rahman pada tahun 1990 di Penang, Malaysia
dengan menggunakan mebendazol dosis tunggal mendapatkan angka penyembuhan 81,2 untuk A. lumbricoides, 89 dan 48,2 masing-masing
untuk T. trichiura dan cacing tambang Adapun pada penelitian yang dilakukan oleh Albanico, dkk pada tahun 1999
di Pemba Island, Zanzibar mendapatkan angka penyembuhan terhadap A. lumbricoides, T. trichiura, dan cacing tambang dengan pemberian mebendazol
500 mg dosis tunggal masing-masing 96,5, 23, dan 7,6 serta Angka Penurunan Jumlah Telur 99, 81, dan 52,1. Levamisol juga digunakan pada
program pengendalian cacing dengan hasil yang baik, walaupun levamisol kurang efektif dibandingkan dengan mebendazol dalam mengobati infeksi T. trichiura
dan Necator americanus Al Saffar dkk, 1971; Kan dkk, 1986; Ismail dkk, 1991. Albanico dkk 2003 pada pemberian kombinasi mebendazol 500 mg dan
levamisol 40 mg atau 80 mg dosis tunggal memperoleh Angka Penyembuhan 98,5, 23, dan 26 serta Angka Penurunan Jumlah Telur 99,1, 85, dan
88,7 masing-masing untuk A. lumbricoides, T. trichiura, dan cacing tambang. Dalam usaha mencari obat cacing yang benar-benar efektif terhadap cacing
usus yang ada, kami mencoba melihat efikasi dari mebendazol secara terpisah dan kombinasi dengan levamisol pada anak dengan infeksi soil-
transmitted helminths.
Universitas Sumatera Utara
I.2. Perumusan Masalah