artistik, sebab kecemerlangan huruf-hurufnya juga menimbulkan kekuatan makna filosofis, rasa spiritual atau pengaruh fungsionalnya.
2.2. Sekilas Sejarah Perkembangan Kaligrafi Arab
Kaligrafi Arab diduga berasal dari tulisan Mesir Kuno. Sedangkan tulisan Arab tertua dikenal dengan nama Musnad. Pada perkembangan selanjutnya, pengaruh
tulisan Musnad dikalahkan oleh tulisan Nabati, yang hakekatnya masih mendapat pengaruh bentuk tulisan Musnad. Jika Musnad ditulis terpisah-pisah satu huruf-satu
huruf, sebaliknya Nabati sudah ditulis bergandengan. Namun, sampai saat tersebut belum dikenal titik-titik dan tanda-tanda huruf hidup harakat. D. Sirojuddin AR
2005: 24
Sebelum kedatangan Islam, bangsa Arab kurang terbiasa membaca dan menulis. Mereka lebih menyukai tradisi menghafal, transaksi atau perjanjian
disampaikan dari mulut ke mulut tanpa dicatat. Hanya sedikit kalangan tertentu, seperti kalangan bangsawan Arab yang menguasai keterampilan membaca dan
menulis. Ketika agama Islam muncul, tulisan Arab sudah berkembang menjadi
beberapa nama yang tersebar di kawasan Jazirah Arab. Nama-nama tulisan tersebut antara lain : Hieri dari kota Hirah, Irak, yang kelak disebut Kufi, Anbari dari kota
Anbar, Irak, Makki dari kota Makkah, Madani dari kota Madinah, dan lain-lain. Makki dan Madani sering juga disebut Hejazi karena berasal dari tanah Hejaz, dan
kelak kemudian disebut Naskhi. Kebangkitan minat tulis baca kaum muslimin dimulai ketika nabi Muhammad
menerima wahyu pertama, yang berkenaan dengan membaca dan menulis. Pada tahun kedua Hijriyah, terjadilah peperangan Badar Kubra. 300 tentara
Islam berhasil mengalahkan lebih dari 1000 pasukan Quraisy musyrik. Di samping yang terbunuh, banyak laskar Quraisy yang tertawan. Yang tidak sanggup menebus
diri dengan sejumlah harta yang yang ditentukan, diwajibkan masing-masing
Universitas Sumatera Utara
Pada masa Pemerintahan Ali bin Abi Thalib tahun 40 H661 M, beliau memerintahkan seorang ahli tata bahasa Arab yang bernama Abu Aswad ad-Duali,
untuk menciptakan tanda-tanda huruf hidup titik dan harakat, agar tulisan lebih mudah dibaca, khususnya oleh orang-orang yang tidak mengerti bahasa Arab.
Pekerjaan tersebut disempurnakan oleh beberapa murid dan generasi sesudah beliau. Maka sempurnalah tanda-tanda huruf hidup seperti yang kita lihat sekarang, terdiri
dari: fathah, kasrah, dhammah, sukun, tanwin, tasydid, hamzah, tanda mad dan titik. Pada akhir masa kekuasaan khalifah Ali bin Abi Thalib, dan awal kekuasaan
Bani Umayyah yang dipimpin oleh Mu’awiyah bin Abi Sufyan, kaligrafi yang paling banyak dipakai dalam berbagai penulisan adalah jenis
ﻮﻜ ا
al-k ũfĩ. Tulisan
ﻮﻜ ا
al-k ũfĩ waktu itu benar-benar dirajakan, bahkan dianggap suci. Keadaan itu tiba-tiba
berbalik. Orang mulai meninggalkan
ﻮﻜ ا
al-k ũfĩ dalam penulisan naskah-naskah
dan beralih kepada jenis-jenis tulisan lain. Sebab, tulisan
ﻮﻜ ا
al-k ũfĩ dianggap
kurang praktis dan sangat kaku, sehingga sulit digoreskan. Sementara
ا
an- naskhi, sangat mudah digoreskan dan lebih gampang dipelajari. Sehingga satu-
satunya tulisan yang paling banyak digunakan dalam penulisan naskah hanya tulisan
ا
an-naskhi.
ا
an-naskhi diambil dari kata naskah. Pada masa Daulah Abbasiyah 750 – 1258 M ditemukan gaya lain selain
ﻮﻜ ا
al-k ũfĩ. Pada masa ini ditemukan enam rumusan pokok
ﺔّ ا م ﻷا
al-
Universitas Sumatera Utara
Pada masa dinasti Mamluk di Mesir 1252 – 1517 dan dinasti Safawi di Persia 1502 – 1736 ditemukan tiga gaya baru, yaitu gaya
ا
at-ta’l ĩq
رﺎ ا
al-fãr ĩsi, gaya
ا
an-nasta’l ĩq merupakan gabungan antara
ا
an- naskhi dengan
ا
at-ta’l ĩq dan gaya
ﻪ ﻜﺸ ا
asy-syikasteh berbentuk terpecah-pecah.
Kemudian pada masa Dinasti Utsmaniyah 1281 – 1924 M di Turki, ditemukan gaya
اﻮ ﺪ ا
ad-d ĩwãnĩ oleh Ibrahim Munif abad ke 15 M860 H.
Kaligrafer kenamaan yang lain adalah Utsman bin ‘Ali w. 1698 M yang dikenal sebagai Hafiz Utsman, darinya tercipta gaya
ﺎ ا اوﺪ ا
ad-d ĩwãnĩ al-jãlĩ.
Dari awal Islam sampai sekarang terdapat lebih dari empat ratus lebih gaya, jenis, atau aliran kaligrafi Arab, tetapi yang mampu bertahan dengan
penyempurnaannya hanya sekitar belasan aliran. Itu pun yang sering digunakan dalam tulisan sebagai komunikasi umum hanya delapan jenis khat, yakni,
ا
an-naskhi,
ﺚ ﺜ ا
a ś-śuluś,
نﺎ ﺮ ا
ar-raihãni,
اﻮ ﺪ ا
ad-d ĩwãnĩ,
ﺎ ا اوﺪ ا
ad- d
ĩwãnĩ al-jãlĩ ,
رﺎ ا
al-fãr ĩsi,
ﺔ ﺮ ا
ar-riq’ah dan
ﻮﻜ ا
al-k ũfĩ.
2.3. Jenis-Jenis Kaligrafi Arab