Tinjauan Teknologi Tinjauan Ekonomi

Laila Nurhasanah Siregar : Analisis Finansial Industri Pengolahan Dodol Salak Dan Prospek Pengembangannya Di Kabupaten Tapanuli Selatan Studi Kasus : Desa Parsalakan, Kec. Angkola Barat, Kab. Tapsel, 2010. Salak gula pasir merupakan salah satu kultivar dari salak bali. Kelebihan salak ini adalah rasa daging buahnya yang sangat manis. Saking manisnya hingga mendekati kemanisan gula sehingga dinamakan salak gula pasir. 7. Salak manonjaya Salak ini berasal dari daerah Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Kulit buah salak ini termasuk yang paling tebal dibandingkan dengan jenis salak lainnya Redaksi Agromedia, 2007.

2.1.1. Tinjauan Teknologi

Teknologi merupakan sumberdaya buatan manusia yang kompetitif dan selalu mengalami perkembangan yang cepat. Penggunaan teknologi akan mengubah input menjadi output yang diinginkan Gumbira, dkk, 2001. Dalam lingkup industri pengolahan hasil pertanian, teknologi ditujukan untuk meningkat nilai tambah suatu komoditas. Semakin tinggi nilai produk olahan diharapkan devisa yang diterima oleh negara juga meningkat, serta keuntungan yang diperoleh oleh para pelaku industri pengolahan juga relatif tinggi Mangunwidjaja dan Illah, 2005 . Banyaknya produksi buah, terutama salak, memerlukan suatu industri yang dapat mengolah buah tersebut dalam bentuk yang awet. Pabrik pengolahan dalam bentuk terpadu, artinya pabrik tersebut mampu megolah buah berbagai jenis dengan berbagai bentuk produk akan sangat tepat bagi pengembangan ekonomi Daerah Anonim a, 2009. Melalui penelitian oleh Tim Ahli Industri Kecil Pengolah Buah Salak Agrina, telah menemukan beberapa produk unggulan yang terbuat dari buah salak, diantaranya Laila Nurhasanah Siregar : Analisis Finansial Industri Pengolahan Dodol Salak Dan Prospek Pengembangannya Di Kabupaten Tapanuli Selatan Studi Kasus : Desa Parsalakan, Kec. Angkola Barat, Kab. Tapsel, 2010. dodol salak, keripik salak, kurma salak, madu salak, sirup salak, nagogo drink, natabo salak, agar – agar salak, bakso salak dan bakwan salak Dinas Perindustrian Perdagangan dan KoperasiUKM Kab. Tapsel Sumatera Utara, 2008. Teknologi yang digunakan dalam pengolahan salak menjadi dodol salak masih merupakan teknologi yang semi mekanis. Karena lebih banyak menggunakan tenaga manusia dibandingkan alat dan mesin peralatan yang canggih. Industri kecil pengolahan dodol salak ini bernama Showroom dan Work Shop Sentra Industri Kecil Pengolahan Buah Salak Agrina, memiliki 31 orang tenaga kerja.

2.1.2. Tinjauan Ekonomi

Sektor pertanian sebetulnya mempunyai kaitan erat dengan sektor industri. Karena sektor pertanian menghasilkan bahan mentah yang pada gilirannya harus diolah oleh industri menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dan sebaliknya sektor industri diharapkan mampu menghasilkan sendiri berbagai macam sarana produksi yang sangat diperlukan oleh industri pengolah pertanian, meliputi usaha yang mengolah bahan baku menjadi komoditi yang secara ekonomi menambah tinggi nilainya Karmadi, 2003. Salak termasuk jenis buah yang diprioritaskan pemerintah Indonesia sebagai komoditi yang hendak ditingkatkan ekspornya bersama jenis buah – buah lain seperti alpokat, durian, mangga, rambutan, dan lain – lain Tim Penulis Penebar Swadaya, 1992. Kota Padangsidimpuan yang berada di Kabupaten Tapanuli Selatan Tapsel lebih dikenal dengan sebutan kota salak. Wajar, karena kota ini merupakan “gudang”nya buah salak yang cukup dikenal di tanah air khususnya Propinsi Sumatera Utara. Itu karena salak dari kota ini memiliki rasa khas tersendiri dibanding kota penghasil salak lain. Laila Nurhasanah Siregar : Analisis Finansial Industri Pengolahan Dodol Salak Dan Prospek Pengembangannya Di Kabupaten Tapanuli Selatan Studi Kasus : Desa Parsalakan, Kec. Angkola Barat, Kab. Tapsel, 2010. Alasan itu pula, Menteri Pertanian beberapa tahun lalu melepas buah berasa sepat dan manis ini sebagai salah satu komoditas unggulan asli Sumatera Utara Naibaho a, 2009. Areal produksi salak terdapat di Kecamatan PSP Barat, PSP Timur dan Siais. Luas pertanaman salak 13.928 Ha dengan produksi 236.793 ton tahun. Areal pengembangan salak masih tersedia 15.000 Ha. Demikian pula pertumbuhan luas tanam dan produksi masih positif yang berarti bahwa potensi dan kecenderungannya terus meningkat. Disamping itu permintaan buah segar cenderung konstan. Sehingga pengolahan buah salak sangat diperlukan Anonim a, 2009. Beranjak dari latar belakang yang digambarkan di atas, maka Dinas Perindustrian Pedagangan dan KoperasiUKM Kab. Tapanuli Selatan, sejak tahun 2006 sampai pada saat ini terus berupaya meningkatkan pengolahan buah salak ini menjadi produk yang dapat meningkatkan nilai tambah, baik dalam membuka lapangan kerja baru, diservikasi buah salak, maupun membangun sentra produksi yang disesuaikan dengan potensi daerah masing – masing Dinas Perindustrian Perdagangan dan KoperasiUKM Kab. Tapsel Sumut, 2008. Dengan didirikannya Sentra Workshop Salak Agrina di Jl. Psp-Sibolga Km.12 Desa Parsalakan, Kec. Angkola Barat, Kab. Tapanuli Selatan ini, diharapkan dapat menjadi motor untuk melakukan penelitian dan pengembangan produk yang bahan bakunya dari buah salak. Sehingga kedepan terciptalah produk – produk unggulan yang dapat dipasarkan di dalam negeri maupun internasional, demi untuk menggairahkan ekonomi masyarakat petani salak khususnya di Kec. Angkola Barat dan umumnya di Laila Nurhasanah Siregar : Analisis Finansial Industri Pengolahan Dodol Salak Dan Prospek Pengembangannya Di Kabupaten Tapanuli Selatan Studi Kasus : Desa Parsalakan, Kec. Angkola Barat, Kab. Tapsel, 2010. Kabupaten Tapanuli Selatan Dinas Perindustrian Perdagangan dan KoperasiUKM Kab. Tapsel Sumatera Utara, 2008.

2.2. Landasan Teori