pengukuran kekeruhan konsentrasi larutan antigen-antibodi kompleks yang terbentuk didalam serum penderita. Kekeruhan diukur dengan
spektrofotometer dengan panjang gelombang 340 nanometer.
26,39,40
2.2. Demam Berdarah Dengue DBD
Demam Berdarah Dengue DBD atau yang dikenal juga dengan Dengue Haemorrhagic Fever DHF di dalam Keputusan Menteri
Kesehatan RI nomor 581MENKESSKVII1992 tentang Pemberantasan Penyakit DBD didefenisikan sebagai berikut : adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, yang ditandai dengan adanya demam mendadak 2 sampai 7 hari
tanpa penyebab yang jelas, lemahlesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai tanda perdarahan dikulit berupa bintik perdarahan petekie, lebam
echymosis atau ruam purpura. Kadang-kadang mimisan, berak darah, kesadaran menurun atau renjatan shock.
17,18,19
2.2.1. Sejarah dan Epidemi
Banyak pendapat tentang asal kata dengue, akan tetapi masih simpang siur. Ada yang berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari
bahasa Arab yang berarti ‘asteni’, sebagian menganggap berasal dari bahasa Afrika Barat
dinga atau dari bahasa Indian
dengue , keduanya
berarti ‘tiupan’, yang mungkin mencerminkan gejala yang mendadak dari penyakit ini. Ada juga yang beranggapan istilah tersebut berasal dari
bahasa Spanyol dengue
yang berarti ‘sopan santun’, yang mencerminkan sikap membungkuk yang aneh pada cara berjalan sebagai akibat rasa
nyeri pada lutut dan mata kaki. Oleh karena rasa nyeri disendi lutut dan
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008. USU e-Repository © 2008
tulang tersebut maka dengue disebut juga broken wing, break bone fever
Amerika Serikat, knokkel koorts
Belanda, dan abos-abous, abourekabe
yang berarti ‘nyeri lutut’ Arab, Syria, Mesir. Oleh karena rasa lemah yang bersifat luas dan berkepanjangan, maka penyakit ini di Filadelpia disebut
break heart fever.
6,17,18
Di Indonesia, infeksi virus dengue telah ada sejak abad ke-18, seperti yang dilaporkan oleh David Bylon seorang dokter berkebangsaan
Belanda. Pada waktu itu infeksi virus dengue dikenal dengan penyakit demam lima hari
vijfdaagse koorts, disebut demikian karena demamnya
menghilang dalam waktu lima hari dan demam tersebut disertai dengan adanya nyeri sendi, nyeri otot dan nyeri kepala. Di Asia Tenggara sendiri
infeksi virus dengue tersebut pada tahun 1952 menjadi epidemi terutama di Filipina sehingga waktu itu disebut
Philippine Haemorrhagic Fever
. 5
Di Indonesia, DBD pertama sekali dicurigai pada tahun 1968 di Surabaya, akan tetapi konfirmasi virologisnya baru diperoleh pada tahun
1970. Epidemi pertama diluar Pulau Jawa dilaporkan pada tahun 1972 Sumatera Barat, Lampung. Pada tahun 1994 DBD telah menyebar
keseluruh provinsi di Indonesia dan pada saat ini DBD sudah endemis di kota-kota besar, bahkan sejak tahun 1975 penyakit ini telah menjangkiti
daerah pedesaan.
5,7,18
Laporan Demam Berdarah Dengue Dinas Kesehatan Kota Medan tahun 2006 bahwa angka Inciden rate DBD sebesar 66,6 per 100.000
penduduk dengan jumlah kasus 1378 orang. Berarti Incidens rate Demam Berdarah Dengue di kota Medan sudah melewati angka nasional sebesar
Erwin Pardede: Kadar Komplemen C3 Pada penderita Demam berdarah dengue, 2008. USU e-Repository © 2008
5 per 100.000 penduduk. Jumlah kasus kematian tahun 2006 yang disebabkan oleh penyakit DBD adalah sebanyak 21 kasus dengan angka
case fatality rate CFR sebesar 1,5 angka ini sudah melewati angka nasional yaitu sebesar 1.
41
2.2.2. Etiologi