BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, karena dalam memberikan gambaran atas suatu peristiwa atau gejala, menggunakan alat bantu
statistik, baik statistik deskriptif maupun statistik inferensial Kholil, 2006: 110. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey. Metode ini
digunakan untuk mengkaji populasi atau univers yang besar maupun kecil dengan menyeleksi serta mengkaji sampel yang dipilih dari populasi. Arahnya adalah
membuat taksiran yang akurat mengenai karakteristik-karakteristik keseluruhan populasi Kerlinger, 1995: 660-661.
Bentuk problematik atau pemasalahan dalam penelitian ini adalah, problema korelasi sebab akibat. Karena keadaan pertama variabel gaya kepemimpinan dan
kemampuan berkomunikasi diperkirakan menjadi penyebab keadaan kedua variabel kinerja pegawai, maka penelitian korelasi ini disebut juga sebagai penelitian
pengaruh Arikunto, 2002: 30-31.
3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian ini bertempat pada unit pelayanan keperawatan jiwa, Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, Jl. Let.Jend. Djamin Ginting Jl. Tali Air
No. 21 Medan.
29
Proses penelitian yang akan dilaksanakan diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 4 empat bulan, yang dimulai pada bulan Januari 2009 sampai dengan
bulan April 2009. Perincian jadwal penelitian sebagai mana terlihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian Tahun 2009
Januari Februari Maret
April No Uraian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penjajakan Objek Penelitian
2. Pembuatan Usulan Penelitian
3. Seminar Proposal
4. Perbaikan Proposal
5. Pengumpulan dan Analisa Data
6. Penyusunan Tesis
7. Seminar Hasil Penelitian
8. Perbaikan Hasil Penelitian
9. Sidang Ujian
Tesis
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Penelitian
Populasi yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada jajaran Bidang Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Sumatera Utara yang masa kerjanya di atas 3 tiga tahun, sebanyak 110 orang. Alasan pemilihan kelompok populasi ini, selain kelompok sasaran yang merupakan
subjek penelitian yang terdapat pada Unit Pelayanan yang akan diteliti, kelompok ini
juga yang merasakan langsung dampak kepemimpinan dan kemampuan berkomunikasi Kepala Bidangnya terhadap kegiatan kerja mereka sehari-hari dalam
melaksanakan tugas organisasi, pada jajaran bidang pelayanan keperawatan jiwa. Jadi populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah
dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang mempunyai kaitan dengan masalah yang diteliti Riduwan, 2005: 270.
3.3.2. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi, yaitu seluruh pegawai pada jajaran Bidang Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera
Utara yang masa kerjanya di atas 3 tiga tahun, sebanyak 110 orang.
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden, yaitu
pegawai pelayanan keperawatan jiwa Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, melalui kuesioner.
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen tertulis yang diperoleh dari Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara yang
berkaitan dengan aspek-aspek yang akan diteliti.
3.4.2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian lapangan, yaitu terjun langsung di lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan. Penelitian lapangan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden.
3.4.3. Instrumen Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, tujuan penelitian dan hipotesis penelitian, alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen dalam
bentuk kuesioner yang digunakan untuk memperoleh data variabel gaya kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi dan kinerja pegawai. Instrumen dalam
bentuk kuesioner ini disampaikan kepada respondensubjek penelitian yang terdiri dari sejumlah pertanyaan dengan alternatif pilihan jawaban yang telah disusun
sebelumnya. Instrumen penelitian, sebelum digunakan sebagai alat pengumpul data
penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dilakukan untuk melihat ketepatan dan kecermatan
instrumen dalam melakukan fungsinya sebagai alat ukur Azwar, 2003: 5. Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus koefisien korelasi
Product Moment dari Pearson Widodo, 2004: 104, dengan rumus sebagai berikut:
r
xy
=
] y
- y
][n. x
- x
[n. y
x -
xy n
2 2
2 2
Σ Σ
Σ Σ
Σ Σ
Σ
Dimana : r
xy
= koefisien
korelasi n
= banyaknya sampel x
= skor setiap item y
= skor total Selanjutnya untuk mendapatan instrumen yang reliabel, dilakukan uji
reliabilitas. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hasil suatu pengukuran instrumen dapat dipercaya Widodo, 2004: 105. Formula statistik yang
dapat digunakan untuk menguji reliabilitas adalah Alpha Cronbach, dengan rumus sebagai berikut:
g =
2 2
1 2
s 1
- n
s -
s n
Σ
Dimana : g = koefisien alpha
n = jumlah item dalam skala s
2
= varian total dari skor test s
1 2
= varian dari setiap item skala
3.5. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yang diukur, yaitu gaya kepemimpin x1 dan kemampuan berkomunikasi x2 sebagai variabel independen bebas dan
kinerja pegawai y sebagai variabel dependen terikat. Rumusan operasional variabel-variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Gaya kepemimpinan X1 merupakan cara kepala bidang perawatan memimpin pegawai di unit pelayanan keperawatan dalam pelaksanaan tugas pokok pegawai
berupa proses keperawatan. Cara yang digunakan kepala bidang berupa kepemimpinan direktif,
kepemimpinan supportive dan kepemimpinan partisipatif. Kepemimpinan direktif, merupakan kepemimpinan kepala bidang perawatan memberi arahan atau
instruksi kepada pegawai di unit pelayanan keperawatan dalam pelaksanaan tugas pokoknya tanpa meminta masukan kepada pegawai tersebut.
Indikator kepemimpinan direktif ini adalah : a. Penjelasan tugas-tugas
b. Informasi cara bertugas c. Hubungan tugas pegawai
d. Kejelasan instruksi e. Reward tugas
f. Monitoring tugas Kepemimpinan supportif, merupakan kepemimpinan kepala bidang perawatan
dalam memberi dorongan kepada pegawai. Di unit pelayanan keperawatan dalam pelaksanaan tugas pokok dengan cara menarik dan membangkitkan minat
pegawainya. Indikator kepemimpinan supportif ini adalah : a. Minat kerja
b. Suasana kerja c. Pemberian kesempatan
d. Konflik kerja e. Semangat kerja
f. Hubungan kerja Kepemimpinan partisipatif, merupakan kepemimpinan kepala bidang
perawatan dalam perumusan tugas pokok pegawai melaksanakan proses keperawatan dengan keterlibatan yang sama dengan seluruh pegawai.
Indikator kepemimpinan partisipatif ini adalah : a. Kebersamaan tugas
b. Kerja sama c. Partisipasi
d. Kerja kelompok e. Diskusi
f. Perhatian 2. Kemampuan berkomunikasi X2, merupakan kemampuan kepala bidang
perawatan dalam menyampaikan pesan dalam bentuk informasi, gagasan ataupun instruksi kepada pegawai di unit pelayanan keperawatan sehingga dimengerti dan
direspon dengan baik dalam bentuk pelaksanaan proses keperawatan. Kemampuan berkomunikasi kepala bidang terdiri dari pengetahuan
wawasannya sebagai komunikator sesuai dengan bidang terdirid ari pengetahuan, wawasannya sebagai komunikator sesuai dengan bidang tugasnya, jelasnya pesan
dan informasi yang disampaikan sehingga pegawai mengerti dan diproses dengan pelaksanan proses keperawatan dengan optimal.
Indikator kemampuan berkomunikasi ini adalah : a. Indikator komunikator
1. Pengetahuan proses keperawatan 2. Tujuan proses keperawatan
3. Pelaksanaan proses keperawatan 4. Informasi proses keperawatan
5. Metode informasi proses keperawatan b. Indikator pesan
1. Kejelasan informasi 2. Bisa dimengerti
3. Cara penyampaian 4. Peranan pegawai
5. Fasilitas informasi 6. Bahasa yang jelas
c. Indikator Komunikan 1. Penjelasan informasi
2. Pemahaman informasi 3. Pelaksanaan informasi
4. Perumusan tujuan d. Indikator umpan balik
1. Reward
2. Saran 3. Aktivitas
3. Kinerja Pegawai Y, merupakan hasil kerja pegawai pada unit pelayanan keperawatan dalam melaksanakan tugas pokoknya berupa proses keperawatan
kepada pasien dan terdokumentasi pada rekam medik pasien secara kualitas dan kuantitas.
Indikator kinerja pegawai ini, merupakan indikator yang terdiri dari indikator tugas pokok pegawai, indikator kualitas dan indikator kuantitas.
a. Indikator Tugas Pokok Proses Keperawatan 1. Kemampuan memberi layanan
2. Kemauan mengambil insiatif 3. Kemampuan merencanakan tugas
4. Kemampuan mengorganisasi mandiri 5. Kemampuan mengorganisasikan bersama
6. Kreativitas pekerjaan mandiri 7. Kreativitas pekerjaan bersama
b. Indikator Kualitas Proses Keperawatan 1. Kesesuaian hasil kerja
2. Keterampilan pengkajian 3. Keterampilan diagnosa
4. Keterampilan rencana 5. Keterampilan implementasi
6. Keterampilan evaluasi
7. Keterampilan dokumentasi 8. Kemampuan mengambil insiatif
c. Indikator kuantitas proses keperawatan 1. Kecepatan Pengkajian
2. Kecepatan Diagnosa 3. Kecepatan Rencana
4. Kecepatan Implementasi 5. Kecepatan Evaluasi
6. Kecepatan Dokumentasi
3.6. Metode Pengukuran