dan mungkin pula komentar-komentar yang tidak sehat dari berbagai pihak. Mereka bertarung di antara teman-teman, melewati konflik demi konflik, sampai akhirnya
menemukan jalan. 3 Komunikasi yang jelas : Pemimpin harus punya seni dalam berkomunikasi, baik verbal maupun non-verbal. Kepemimpinan memerlukan
komunikasi massa yang melibatkan banyak orang. Tanpa kepiawaian komunikasi dan dukungan team komunikasi yang baik, kepemimpinan tidak akan efektif dan terkahir
4 Komitmen pemimpin : Pemimpin juga harus membangun komitmen yang harus dimulai dari dirinya sendiri.
5.2. Pengaruh Kemampuan Berkomunikasi Terhadap Kinerja Pegawai
Pada hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh kemampuan berkomunikasi terhadap kinerja pegawai adalah positif dan signifikan. Positif terlihat dari koefisien
regresi kemampuan berkomunikasi sebesar 0,647 dan signifikan karena nilai t hiutng t tabel 8,950 1.99.
Pengaruh positif menunjukkan bahwa pengaruh kemampuan berkomunikasi adalah searah dengan kinerja pegawai atau dengan kata lain kemampuan
berkomunikasi yang baiktinggi akan berpengaruh terhadap kinerja pegawai yang baiktinggi, demikian sebaliknya bila kemampuan berkomunikasi rendahburuk maka
kinerja pegawai akan rendahburuk. Pengaruh signifikan menunjukkan bahwa kemampuan berkomunikasi
mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan kinerja pegawai. Dari jawaban terlihat mayoritas pegawai menyatakan kemampuan berkomunikasi
tergolong rendahkurang baik. Hal ini menunjukkan orientasi kemampuan berkomunikasi di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara masih rendah
kurang baik. Komunikasi adalah pusat nadi manajemen di setiap tingkat. Tanpa
ketrampilan berkomunikasi, kita sulit mengemukakan pemikiran, meyakinkan pihak lain atau bernegosiasi dengan baik. Ketrampilan komunikasi memungkinkan kita
memenangkan argumentasi, sukses dalam penjualan, melakukan mediasi, memberikan informasi bahkan membangkitkan inspirasi. Kebanyakan problem dalam
bisnis bersumber pada kegagalan komunikasi yang berakibat pada salah paham dan timbulnya kecurigaan.
Kegagalan komunikasi umumnya bersumber pada elemen terpenting dalam komunikasi – mendengarkan. Apabila Anda ingin mempengaruhi pihak lain, yang
perlu dilakukan pertama kali adalah mengerti bagaimana jalan pikiran pihak lain tersebut. Mendengarkan dengan baik adalah elemen dasar untuk mengerti jalan
pikiran orang lain.
5.3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kemampuan Berkomunikasi Terhadap Kinerja Pegawai
Gaya kepemimpinan adalah cara bekerja dan bertingkah laku pemimpin dalam membimbing para bawahannya untuk berbuat sesuatu. Kemampuan berkomunikasi
menunjukkan bagaimana seseorang dapat menyampaikan dan menerima informasi dengan efektif.
Hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan kemampuan berkomunikasi mempunyai pengaruh 86,5 terhadap kinerja pegawai,
sedangkan 13,5 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ikut dalam penelitian ini. Variabel yang paling berpengaruh adalah variabel kemampuan berkomunikasi
B = 0,647 sedangkan variabel yang pengaruhnya lebih kecil adalah variabel gaya kepemimpinan B = 0,409.
Gaya kepemimpinan menunjukkan kemampuan dari seorang pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya untuk meningkatkan motivasi kerja. Sebagai seorang
pemimpin, akan terus berhubungan dengan bawahan dalam memberikan instruksi, meminta pertanggung jawaban kerja dan hubungan interpersonal. Dalam hal inilah
seorang pemimpin harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, sehingga dapat membina hubungan harmonis dengan bawahannya, tetapi dalam konteks
pekerjaan. Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kepemimpinan
dan manajemen keperawatan. Salah satu kekuatan yang paling menghalangi suksesnya pekerjaan kelompok adalah kurangnya komunikasi yang efektif. Suksesnya
pelaksanaan tugas pemimpin itu sebahagian besar ditentukan oleh kemampuannya menjalin komunikasi yang tepat dengan semua pihak secara horizontal maupun
vertikal, ke atas dan ke bawah. Dengan demikian jelas bahwa kinerja pegawai dipengaruhi oleh kemampuan
berkomunikasi seorang pimpinan, khususnya dalam membangun kerja tim sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN