6
BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIK, KERANGKA BERFIKIR, DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik
1. Motivasi Belajar Matematika
a. Motivasi Belajar
1 Pengertian Motivasi
Istilah  motivasi  berasal  dari  bahasa  Inggris  yaitu,  motivation yang berarti dorongan. Kata kerjanya adalah to motivate yang berarti
mendorong, menyebabkan dan merangsang. Motive berarti alasan dan daya  penggerak.  Motif  diartikan  sebagai  segala  sesuatu  yang
mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu.
1
Kata motif diartikan sebagai daya upaya mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu.  Motif  dapat  dikatakan  sebagai  daya  penggerak  dari  dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai  suatu  tujuan.
2
Dengan  demikian,  perilaku  atau  tindakan yang  ditunjukkan  seseorang  dalam  upaya  mencapai  tujuan  tertentu
sangat tergantung dari motif yang dimilikinya. Motivasi  adalah  kuatnya  dorongan  dari  dalam  diri  manusia
yang membangkitkan semangat  pada makhlik  hidup,  yang kemudian hal  itu  menciptakan  adanya  tingkah  laku  dan  mengarahkannya  pada
suatu tujuan atau tujuan-tujuan tertentu.
3
Dalam  bukunya  Ngalim  Purwanto,  Vroom  mengatakan  bahwa motivasi mengacu kepada suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan
individu terhadap
bermacam-macam bentuk
kegiatan yang
1
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, cet. ke-23, ,h. 60
2
Sardiman AM, interaksi dan motivasi belajar mengajar jakarta: raja grafindo persada, 2001, h. 73
3
Hamdani Bakran Adz-Dzakiey, Psikologi Kenabian,  Yogyakarta: Beranda Publishing, 2007, cet. ke-1, h. 343
dikehendaki.  Kemudian  John  P.  Champbell  dan  kawan-kawan menambahkan rincian dalam definisi tersebut dengan mengemukakan
bahwa motivasi mencakup di dalamnya arah atau tujuan tingkah laku, kekuatan respons, dan kegigihan tingkah laku.
4
Menurut  Mc.  Donald  seperti  yang  dikutip  Sardiman  A.  M dalam  buku  Interaksi  Dan  Motivasi  Belajar  Mengajar  mengatakan
bahwa,  motivasi  adalah  perubahan  energi  dalam  diri  seseorang  yang ditandai  dengan  munculnya
“feeling”  dan  didahului  dengan tanggapan  terhadap  adanya  tujuan.  Berdasarkan  pengertian  motivasi
yang  dikemukakan  oleh  Mc.  Donald  ini  motivasi  mengandung  tiga elemen, yaitu:
a  Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri  setiap  individu  manusia.  Perkembangan  motivasi  akan
membawa  beberapa  perubahan  energi  di  dalam  sistem “neurophysiological” yang pada organisme manusia.
b  Motivasi  ditandai  dengan  munculnya  rasa “feeling”,  afeksi
seseorang.  Dalam  hal  ini  motivasi  relevan  dengan  persoalan- persoalan  kejiwaan,  afeksi  dan  emosi  yang  dapat  menentukan
tingkah laku manusia.
c  Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan.
5
Menurut  M.  Utsman  Najati,  motivasi  adalah  kekuatan penggerak  yang  membangkitkan  aktivitas  pada  makhluk  hidup,  dan
menimbulkan  tingkah  laku  serta  mengarahkannya  menuju  tujuan tertentu. Motivasi memiliki tiga komponen pokok, yaitu:
a  Menggerakkan.  Dalam  hal  ini  motivasi  menimbulkan  kekuatan pada individu, membawa seseorang untuk bertindak dengan cara
tertentu. b  Mengarahkan.  Berarti  motivasi  mengarahkan  tingkah  laku.
Dengan  demikian  ia  menyediakan  suatu  orientasi  tujuan. Tingkah laku individu diarahkan terhadap sesuatu.
c  Menopang.  Artinya,  motivasi  digunakan  untuk  menjaga  dan menopang  tingkah  laku,  lingkungan  sekitar  harus  menguatkan
4
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan..., h. 72
5
Sardiman A. M, Interaks...,, h. 73-74
intensitas  dan  arah  dorongan-dorongan  dan  kekuatan-kekuatan individu.
6
Dari  beberapa  pengertian  motivasi  di  atas,  maka  dapat disimpulkan  bahwa  motivasi  adalah  upaya  seseorang  untuk
mendorong melakukan tindakan atau  aktivitas  yang dapat  mencapai tujuan yang diinginkan.
Memberikan motivasi
kepada seorang
siswa, berarti
menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu.  Pada  tahap  awalnya  akan  menyebabkan  si  subjek  belajar
merasa  ada  kebutuhan  dan  keinginan  melakukan  sesuatu  kegiatan belajar. Beberapa teori motivasi, diantaranya adalah sebagai berikut:
a  Hierarki Kebutuhan Maslow Hierarki  itu  didasarkan  pada  anggapan  bahwa  pada  waktu
orang  telah  memuaskan  satu  tingkat  kebutuhan  tertentu,  mereka ingin  bergeser  ke  tingkat  yang  lebih  tinggi.  Maslow
mengemukakan  lima  tingkatan  kebutuhan,  yaitu:  kebutujan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan cinta kasih
atau  kebutuhan  sosial,  kebutuhan  akan  penghargaan,  dan kebutuhan aktualisasi diri.
7
b  Teori  keberadaan,  keterkaitan,  dan  pertumbuhan  Existence, Relatedness, and Growth ERG Aldefer
Aldefer  merumuskan  kembali  hierarki  Maslow  dalam  tiga kelompok, yang dinyatakan sebagai keberadaan, keterkaitan, dan
pertumbuhan Existence, Relatedness, and Growth ERG, yaitu:
8
6
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana, 2008, cet. ke-3, h. 183-184
7
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi  Pengukurannya, Jakarta: Bumi  Aksara, 2008, h. 40-42
8
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi  Pengukurannya..., h. 43
1  Kebutuhan akan keberadaan adalah semua kebutuhan yang berkaitan dengan keberadaan manusia yang
dipertahankan dan berhubungan dengan kebutuhan fisiologis dan rasa aman pada hierarki Maslow.
2  Kebutuhan keterkaitan, berkaitan dengan hubungan kemitraan.
3  Kebutuhan pertumbuhan adalah kebutuhan yang berhubungan dengan perkembangan potensi perorangan dan
dengan kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri yang dikemukakan Maslow.
2 Macam-Macam Motivasi
Secara  fitrah,  motivasi  dalam  diri  manusia  terbagi  kepada  tiga macam, yakni:
9
a  Motivasi Spiritual Yaitu  dorongan  fitrah  manusia  untuk  memenuhi  kebutuhan
ruhaninya.  Seperti  mengharapkan  keredhaan,  kecintaan,  dan perjumpaan  dengan  Pencipta  Zat  Yang  Maha  Pencipta  yang  telah
menciptakan  dirinya  dan  kebutuhan-kebutuhan  yang  menunjang kehidupannya.
Dari  contoh  motivasi  spiritual  di  atas  adalah  ridho.  Ridho berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata rodiya yang berarti senang,
suka, rela.  Sedangkan menurut kamus al-Munawwir ridho artinya senang, suka, rela, dan bisa diartikan Ridhorela adalah nuansa hati
kita dalam merespon semua pemberian-Nya yang setiap saat selalu kita rasakan.
10
Firman-firman  Allah  SWT.  Yang  mengisyaratkan  motivasi spiritual dalam diri manusia yaitu:
9
Hamdani Bakran Adz-Dzakiey, Psikologi Kenabian...h. 345
10
Perilaku Terpuji Adil, Ridho, Rela Berkorban, http:spupe07.wordpress.com20091231perilaku-terpuji-adil-ridho-rela-berkorban
 
 
 
 
 
 
 
 
 
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan  memurnikan  ketaatan  kepada-Nya  dalam  menjalankan
agama  dengan  lurus,  dan  supaya  mereka  mendirikan  shalat  dan menunaikan  zakat;  d
an yang demikian itulah agama yang lurus.” Qs. Al-Bayyinah 98:5.
Motivasi  spiritual  ini  menjalankan  fungsinya  dengan memelihara  dan  meningkatkan  keimanan  dan  ketakwaannya
kepada Allah SWT; seperti memelihara diri dari sikap kufur, nifaq, syirik,  fasik,  dan  dzalim,  agar  tidak  mendapatkan  kemarahan  dan
murka-Nya baik di dunia maupun di akhirat. 1 Motivasi memelihara diri dari kemusyrikan
Firman Allah SWT:
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Sesungguhnya  telah kafirlah  orang-orang  yang  berkata,
“Sesungguhnya  Allah  adalah  al-Masih  putra  Maryam,”  padahal al-Masih  sendiri  berkata,
“Hai  Bani  Israil,  sembahlah  Allah Tuhanku  dan  Tuhanmu.”  Sesungguhnya  orang  yang
mempersekutukan  sesuatu  dengan  Allah,  maka  pasti  Allah mengharamkan  kepadanya  surga,  dan  tempatnya  ialah  neraka,
tidaklah  ada  bagi  orang-orang  zhalim  itu  seorang  penolong  pun. QS. Al-Maidah 5: 72.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Dengan  ikhlas  kepada  Allah,  tidak  mempersekutukan  sesuatu dengan Dia. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah
maka  adalah  ia  seolah-olah  jatuh  dari  langit  lalu  disambar  oleh burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. QS. Al-Hajj
22: 31. Syirik
adalah perbuatan,
anggapan atau
iktikad menyekutukan  Allah  SWT,  dengan  yang  lain,  seakan-akan  ada
yang  maha  kuasa  disamping  Allah  SWT.  Sedangkan  orang  yang melakukannya atau pelakunya disebut dengan musyrik.
2 Motivasi memelihara diri dari kekufuran Kufur  adalah  perbuatan  dan  sikap  tidak  percaya  kepada
Allah  SWT,  Rasul-Nya,  dan  kitab-Nya  Al-Qur`an.  Khawarij mendefinisikan kafir sebagai perbuatan meninggalkan perintah
Tuhan  atau  melakukan  dosa  besar.  Muktazilah  mengartikan sebagai suatu sebutan yang paling buruk yang digunakan untuk
orang-orang yang ingkar terhadap Tuhan. Sedangkan golongan Asy’ariyah  berpendapat  kafir  adalah  pendustaan  atau
ketidaktahuan al-jabl akan Allah SWT. Ada 12 macam  bentuk  kekafiran  yaitu kafir,  Harbi,  kafir
irnad, kafir ingkar, kafir juhud, kafir kitab, kafir mu’ahid, kafir musta’min, kafir zimmi, kafir nifaq, kafir ni’mah, kafir syirik,
kafir riddah.
11
3 Motivasi memelihara diri dari kemunafikan Nifaq adalah perbuatan, tindakan, atau sikap berpura-pura
atau  ingkar  apa  yang  diucapkan  tidak  sesuai  dengan  yang  ada
11
Hamdani Bakran Adz-Dzakiey, Psikologi Kenabian..., h. 350 - 356
dalam hati dan tindakan atau perbuatan.
12
Sifat-sifat orang yang munafik:  mereka  suka  berdusta,  mereka  suka  mengingkari
perjanjian  dan  khianat,  mereka  bersikap  angkuh  dan  suka menyombongkan diri, mereka suka menghalang-halangi orang-
orang  beriman  untuk  taat  kepada  Allah  SWT  dan  Rasul-Nya, mereka suka mengajak manusia kepada kekafiran, mereka suka
memerintahkan yang mungkar dan suka mencegah yang baik.
b  Motivasi fisiologis yang bersifat jasmaniah Yaitu  dorongan  fitrah  manusia  untuk  memenuhi  kebutuhan
fisik  atau  yang  bersifat  jasmaniah.  Motivasi-motivasi  ini  ada beberapa di antaranya adalah:
13
1 Motivasi pemeliharaan diri Yaitu  memelihara  diri  dari  rasa  lapar,  haus,  letih,  suhu
panas  dan  dingin,  rasa  sakit  pernapasan,  dan  lainnya. Sebagaimana diisyaratkan dalam firman-Nya:
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Maka  Kami  berkata,  “Hai  Adam,  sesungguhnya  ini  iblis adalah  musuh  bagimu  dan  bagi  istrimu,  maka  sekali-kali
janganlah  sampai  ia  mengeluarkan  kamu  berdua  dari  surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu
tidak  akan  kelaparan  di  dalamnya  dan  tidak  akan  telanjang. Dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak
pula  a kan ditimpa panas matahari di dalamnya.” Kemudian
setan  membisikkan  pikiran  jahat  kepadanya,  dengan  berkata,
12
Hamdani Bakran Adz-Dzakiey, Psikologi Kenabian..., h. 358
13
Hamdani Bakran Adz-Dzakiey, Psikologi Kenabian..., h. 367
“Hai  Adam,  maukah  saya  tunjukkan  kepada  kamu  pohon khuldi  dan  kerajaan  yang  tidak  akan  binasa?”  Q.S.  Thaha
20: 117 - 120 2 Motivasi kepada kelangsungan hidup
Yaitu  dorongan  fitrah  manusia  berupa  motivasi  seksual kodrat keibuan. Motivasi seksual adalah berfungsi memberikan
keturunan untuk kelangsungan keberadaan jenis.
c  Motivasi psikologis kejiwaan Yaitu  motivasi  yang  mendorong  manusia  untuk  memenuhi
kebutuhan-kebutuhan yang bersifat kejiwaan, antara lain:
14
1 Motivasi memiliki Motivasi  memiliki  adalah  dorongan  yang  menganjurkan
untuk  mencari  keuntungan  materi  dan  dunia.  Sebagaimana diisyaratkan dalam firman-firman-Nya berikut ini:
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa  yang  diingini,  yaitu:  wanita-wanita,  harta  yang
banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak,  dan  sawah  ladang.  Itulah  kesenangan  hidupdi  dunia
dan  di  sisi  Allah  lah  tempat  kembali  yang  baik  surga.  Q.S. Ali Imran 3: 14.
14
Hamdani Bakran Adz-Dzakiey, Psikologi Kenabian..., h. 370
2 Motivasi Agresif Yaitu  dorongan  dalam  diri  manusia  yang  menganjurkan
kepada  tindakan  merugikan  dan  menyakiti  orang  lain,  baik dengan benturan secara fisik, sikap, maupun kata-kata.
Bentuk-bentuk motivasi agresif dalam Al-Qur`an dan as- sunnah  banyak  disebutkan  diantaranya:  motivasi  kemarahan,
motivasi  dendam  kesumat,  motivasi  kedengkian  Hasad, motivasi pengejekan dan pencemoohan, motivasi Menggunjing
Ghibah, motivasi persaingan. Dalam  belajar  siswa  memiliki  keikhlasan  dalam
mengikuti  proses  pembelajaran.  Secara  bahasa,  Ikhlas bermakna  bersih  dari  kotoran  dan  menjadikan  sesuatu  bersih
dari  kotoran.  Sedangkan  secara  istilah,  Ikhlas  berarti  niat mengharap
ridha Allah
saja dalam
beramal tanpa
menyekutukan-Nya dengan yang lain. Ciri-ciri orang ikhlas: 1 terjaga dari segala sesuatu  yang
diharamkan Allah SWT, baik sedang bersama dengan manusia atau  sendiri;  2  senantiasa  beramal  di  jalan  Allah  SWT  baik
dalam keadaan sendiri atau bersama orang lain, baik ada pujian atau  celaan;  3  selalu  menerima  apa  adanya  yang  diberikan
oleh  Allah  SWT  dan  selalu  bersyukur  atas  nikmat  yang diberikan  oleh  Allah  SWT;  4  mudah  memaafkan  kesalahan
orang lain.
15
Manfaat  dan  Keutamaan  Ikhlas  diantaranya  adalah sebagai berikut:
16
1.  Membuat hidup menjadi tenang dan tenteram; 2.  Amal ibadahnya akan diterima oleh Allah SWT;
3.  Dibukanya pintu ampunan dan dihapuskannya dosa
15
Ikhlas Menurut Islam, http:sites.google.comsiteotoehkaselaikhlas-menurut-islam,  8 Februari 2011, pkl. 15:30
16
Ikhlas Menurut Islam, http:sites.google.comsiteotoehkaselaikhlas-menurut-islam,  8 Februari 2011, pkl. 15:30
serta dijauhkan dari api neraka 4.  Diangkatnya derajat dan martabat oleh Allah SWT;
5.  Doa kita akan diijabah; 6.  Dekat dengan pertolongan Allah;
7.  Mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. 8.  Akan mendapatkan naungan dari Allah SWT di hari
kiamat; 9.  Allah SWT akan memberi hidayah petunjuk sehingga
tidak tersesat ke jalan yang salah; 10. Allah akan membangunkan sebuah rumah untuk orang-
orang yang ikhlas dalam membangun masjid; 11. Mudah dalam memaafkan kesalahan orang lain;
12. Dapat memiliki sifat zuhud menerima dengan apa adanya yang diberikan oleh Allah SWT.
Sedangkan  dalam  proses  belajar  motivasi  dibedakan  menjadi dua, yaitu:
17
a  Motivasi Intrinsik Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif
yang menjadi  aktif atau  tidak berfungsinya tidak perlu dirangsang dari  luar,  karena  dalam  diri  individu  sudah  ada  dorongan  untuk
melakukan sesuatu.
18
Motivasi  intrinsik  merupakan  kegiatan  belajar  dimulai  dan diteruskan,  berdasarkan  penghayatan  sesuatu  kebutuhan  dan
dorongan  yang  secara  mutlak  berkaitan  dengan  aktivitas  belajar.
19
Konsep  motivasi  intrinsik  mengidentifikasikan  tingkah  laku
17
Drs. H. Martinis Yamin, M. Pd., Paradigma Pendidikan Konstruktivistik: Implementasi KTSP dan UU. No. 40 tahun 2005 tentang guru dan dosen, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008,
cet. Pertama, h. 108.
18
Sardiman A. M, Interaksi Dan Motivasi..., h. 89
19
Martinis Yamin, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik..., h. 109
seseorang  yang  merasa  senang  terhadap  sesuatu,  apabila  ia menyenangi  kegiatan  itu  maka  termotivasi  untuk  melakukan
kegiatan tersebut. Siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan
menjadi  orang  yang  terdidik,  yang  berpengetahuan,  yang  ahli dalam  bidang  studi  tertentu.  Satu-satunya  jalan  untuk  menuju  ke
tujuan yang ingin dicapai ialah belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat  pengetahuan,  tidak  mungkin  menjadi  ahli.  Dorongan
yang  menggerakkan  itu  bersumber  pada  suatu  kebutuhan, kebutuhan  yang  berisikan  keharusan  untuk  menjadi  orang  yang
terdidik dan berpengetahuan. Motivasi intrinsik berisi: 1 Penyesuaian tugas dengan minat
2 Perencanaan yang penuh variasi 3 Umpan balik atas respon siswa
4 Kesempatan respon peserta didik yang aktif, dan 5 Kesempatan  peserta  didik  untuk  menyesuaikan  tugas
pekerjaannya.
20
Ada  beberapa  cara  yang  dapat  meningkatkan  motivasi intrinsik, yaitu dengan:
21
1 Membangkitkan minat 2 Mempertahankan keingintahuan
3 Menggunakan berbagai cara penyajian yang menarik 4 Membantu siswa menentukan sasaran mereka sendiri.
b  Motivasi Ekstrinsik Motivasi  ektrinsik  adalah  motif-motif  yang  aktif  dan
berfungsinya  karena  adanya  perangsang  dari  luar.
22
Motivasi ekstrinsik  sering  dipengaruhi  oleh  insentif  eksternal  seperti
imbalan dan hukuman.
20
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, h. 9
21
Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan Teori Dan Praktek, Jakarta: Indeks, 2009, h. 132
–135
22
Sardiman A. M, Interaksi Dan Motivasi...,cet. ke-10, h. 90
Motivasi  ekstrinsik  dapat  juga  dikatakan  sebagai  bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan
berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan  aktivitas  belajar.  Motivasi  ekstrinsik  merupakan  kegiatan
belajar yang tumbuh dari dorongan dan kebutuhan seseorang tidak secara mutlak berhubungan dengan kegiatan belajarnya sendiri.
23
Motivasi  belajar  dikatakan  ekstrinsik  bila  anak  didik menempatkan  tujuan  belajarnya  diluar  faktor-faktor  situasi  belajar
resides in some factors outside the learning situation. Anak didik belajar  karena  hendak  mencapai  tujuan  yang  terletak  di  luar  hal
yang dipelajarinya. Dalam  kegiatan  belajar  mengajar  motivasi  ekstrinsik  tetap
penting.  Sebab  kemungkinan  besar  keadaan  siswa  itu  dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam
proses  belajar  mengajar  ada  yang  kurang  menarik  bagi  siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik berisi:
24
1 Penyesuaian tugas dan minat 2 Perencanaan yang penuh variasi
3 Respons siswa 4 Kesempatan peserta didik yang aktif
5 Kesempatan peseta
didik untuk
menyesuaikan tugas
pekerjaannya, dan 6 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
Dalam  bukunya  Drs.  H.  Martinis  Yamin  yang  berjudul Paradigma  Pendidikan  Kontruktivistik,  mengatakan  bahwa  ada
beberapa  bentuk  motivasi  belajar  ekstrinsik,  menurut  Winkel diantaranya adalah:
23
Martinis Yamin, Paradigma Pendidikan…, h. 108
24
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi...., h. 9
1 Belajar demi memenuhi kebutuhan 2 Belajar demi menghindari hukuman yang diancamkan
3 Belajar demi memperoleh hadiah material yang disajikan 4 Belajar demi meningkatkan gengsi
5 Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting 6 Belajar  demi  tuntutan  jabatan  yang  ingin  dipegang  atau  demi
memenuhi persyaratan
kenaikan pangkatgolongan
administratif. Ada  beberapa  strategi  yang  bisa  digunakan  oleh  guru  untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut:
25
a  Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik b  Hadiah
c  Saingankompetisi d  Pujian
e  Hukuman f  Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
g  Membentuk kebiasaan yang baik h  Membantu  kesulitan  belajar  anak  didik  secara  individual
maupun kelompok i  Menggunakan metode yang bervariasi, dan
j  Menggunakan  media  yang  baik  serta  harus  sesuai  dengan tujuan pembelajaran.
3 Fungsi Motivasi
Motivasi dianggap
penting dalam
upaya belajar
dan pembelajaran  dilihat  dari  segi  fungsi  dan  nilainya  atau  manfaatnya.
Dalam  bukunya  Oemar  Hamalik  yang  berjudul  Kurikulum  Dan Pembelajaran  mengatakan  fungsi  motivasi  dalam  belajar  diantaranya
adalah sebagai berikut:
25
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno,  Strategi Belajar Mengajar, Bandung: PT. Refika Aditama, 2007, h. 20-21
a  Mendorong  manusia  untuk  berbuat,  jadi  sebagai  penggerak  atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b  Menentukan  arah  perbuatan,  yakni  ke  arah  tujuan  yang  hendak
dicapai.  Dengan  demikian  motivasi  dapat  memberikan  arah  dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c  Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang  harus  dikerjakan  yang  serasi  guna  mencapai  tujuan,  dengan
menyisihkan  perbuatan-perbuatan  yang  tidak  bermanfaat  bagi tujuan tersebut.
Manusia  adalah  makhluk  yang  memiliki  rasa  ingin  tahu  yang sangat  tinggi,  oleh  karena  itu  manusia  tidak  dapat  terpisahkan  dari
kegiatan  belajar  untuk  memenuhi  rasa  ingin  tahu  tersebut.  Melalui kegiatan  belajar  juga  diperoleh  perubahan  dalam  diri  individu  belajar
seperti dari keadaan tidak tahu menjadi tahu. Motivasi  juga  dapat  berfungsi  mengaktifkan  atau  meningkatkan
kegiatan.  Suatu  perbuatan  atau  kegiatan  yang  tidak  bermotif  atau motifnya  sangat  lemah,  akan  dilakukan  dengan  tidak  sungguh-
sungguh,  tidak  terarah  dan  kemungkinan  besar  tidak  akan  membawa hasil.  Sebaliknya  apabila  motivasinya  besar  atau  kuat,  maka  akan
dilakukan  dengan  sungguh-sungguh,  terarah  dan  penuh  semangat sehingga kemungkinan akan berhasil lebih besar.
Belajar  adalah  kegiatan  yang  berproses  dan  merupakan  unsur yang  sangat  fundamental  dalam  penyelenggaraan  setiap  jenis  dan
jenjang  pendidikan.  Hal  ini  berarti,  bahwa  berhasil  atau  gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar
yang dialami siswa baik mereka ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
Menurut James O. Whittaker, merumuskan belajar sebagai proses di  mana  tingkah  laku  ditimbulkan  atau  diubah  melalui  latihan  atau
pengalaman.  Cronbach  berpendapat  bahwa  learning  is  shown  by change in behavior as a result of experience. Belajar sebagai aktivitas
yang  ditunjukkan  oleh  perubahan  tingkah  laku  sebagai  hasil  dari pengalaman.  Sedangkan  menurut  Howard  L.  Kingskey  mengatakan
bahwa  learning  is  the  process  by  which  behavior  in  the  broader sense  is  originated  or  changed  through  practice  or  training.  Belajar
adalah proses di mana tingkah laku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.
26
Belajar  adalah  suatu  proses  usaha  yang  dilakukan  seseorang untuk  memperoleh  suatu  perubahan  tingkah  laku  yang  baru  secara
keseluruhan,  sebagai  hasil  pengalamannya  sendiri  dalam  interaksi dengan  lingkungannya.
27
Ciri-ciri  perubahan  tingkah  laku  dalam belajar adalah:
28
1  Perubahan terjadi secara sadar 2  Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
3  Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif 4  Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
5  Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah 6  Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Dalam  bukunya  Drs.  H.  Martinis  Yamin,  pengertian  belajar menurut  Gage  mendefinisikan  belajar  sebagai  suatu  proses  di  mana
organisme  berubah  perilakunya  diakibatkan  pengalaman.  Demikian juga  Harold  Spear  mendefinisikan  bahwa  belajar  terdiri  dari
pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru.
29
Dalam  bukunya  Abdul  Rahman  Shaleh,  mengatakan  bahwa  ada beberapa definisi belajar yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
modern, yaitu:
26
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi...,h. 12-13
27
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, cet ke-5, h. 2
28
Slameto,  Belajar Dan Faktor- Faktor…h. 3 - 4
29
Martinis Yamin, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik, Jakarta: Gaung Persada Perss, 2008, cet. ke-1, h. 122
1  Hilgard  dan  Bower,  dalam  buku  Theories  of  Learning mengemukakan  “belajar  berhubungan  dengan  perubahan  tingkah
laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya  secara  berulang-ulang  dalam  situasi  itu,  dimana
perubahan  tingkah  laku  itu  tidak  dapat  dijelaskan  atau  dasar kecenderungan  respons  pembawaan,  kematangan,  atau  keadaan-
keadaan sesaat seseorang.” 2  Gagne,  dalam  buku  The  Condition  Of  Learning  menyatakan
bahwa:”belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama-sama dengan  isi  ingatan  memengaruhi  siswa  sedemikian  rupa  sehingga
perbuatannya  performance-nya  berubah  dari  waktu  sebelum  ia mengalami si
tuasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.” 3  Morgan,
dalam buku
Introduction Of
Phsychology mengemukakan:  “belajar  adalah  setiap  perubahan  yang  relatif
menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari latihan atau pengalaman.”
4  Witherington, dalam
buku Educational
Psychology mengemukakan:  “belajar  adalah  suatu  perubahan  dimana
kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi  yang  berupa  kecakapan,  sikap,  kebiasaan,  kepandaian,  atau
suatu pengertian.”
30
Dari  beberapa  pengertian  belajar  di  atas  dapat  disimpulkan bahwa  belajar  adalah  proses  perubahan  tingkah  laku  seseorang
terhadap  aktivitas  yang  dilakukannya  berdasarkan  pengalaman sebelumnya.
Dalam  pembelajaran  dikenal  motivasi  belajar,  yaitu  motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar dapat timbul
karena  faktor  intrinsik,  berupa  hasrat  dan  keinginan  berhasil  dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan  faktor
ekstrinsiknya  adalah  adanya  penghargaan,  lingkungan  belajar  yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.
31
Motivasi  belajar  adalah  dorongan  internal  dan  eksternal  pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah
laku,  pada  umumnya  dengan  beberapa  indikator  atau  unsur  yang
30
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi..., h. 207-208
31
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi…, h. 23
mendukung.
32
Motivasi  belajar  adalah  kesanggupan  untuk  melakukan kegiatan  belajar  karena  didorong  keinginannya  untuk  memenuhi
kebutuhan dari dalam dirinya ataupun yang datang dari luar.
33
Motivasi belajar adalah daya penggerak dari dalam diri seseorang untuk  melakukan  kegiatan  belajar,  menambah  pengetahuan  dan
keterampilan  serta  pengalaman.  Motivasi  ini  tumbuh  karena  ada keinginan  untuk  bisa  mengetahui  dan  memahami  sesuatu  dan
mendorong serta mengarahkan minat belajar siswa sehingga sungguh- sungguh untuk belajar dan termotivasi untuk mencapai prestasi.
Ada  beberapa  bentuk  dan  cara  untuk  menumbuhkan  motivasi dalam  kegiatan  belajar  di  sekolah  adalah  Memberi  angka,  Hadiah,
Saingankompetisi,  Ego-involvement,  Memberi  ulangan,  Mengetahui hasil, Pujian, Hukuman, Hasrat untuk belajar, Minat dan Tujuan  yang
diakui.
34
Dari  beberapa  pengertian  motivasi  belajar  di  atas  dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah  dorongan internal maupun
eksternal  atau  daya  penggerak  siswa  dalam  belajar  dengan  tujuan mengubah tingkah laku siswa dalam belajar.
b. Indikator Motivasi Belajar
Motivasi  belajar  adalah  dorongan  internal  dan  eksternal  pada siswa-siswa  yang  sedang  belajar  untuk  mengadakan  perubahan  tingkah
laku,  pada  umumnya  dengan  beberapa  indikator  atau  unsur  yang mendukung.  Indikator-indikator  motivasi  belajar  dapat  diklasifikasikan
sebagai berikut: 1  Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2  Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3  Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4  Adanya penghargaan dalam belajar
32
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi..., h. 23
33
Sunartombs, Pengertian Motivasi Belajar, http:sunartombs.wordpress.com20080923motivasi-belajar, 15 Agustus 2010, pkl. 15:58
34
Sardiman, A.M, Interaksi Dan Motivasi,...cet. ke-10, h. 92-95
5  Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 6  Adanya lingkungan belajar  yang kondusif, sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
35
Motivasi  yang  ada  pada  diri  setiap  orang  itu  memiliki  ciri-ciri sebagai berikut:
1  Tekun menghadapi tugas 2  Ulet menghadapi kesulitan
3  Menunjukkan minat 4  Lebih senang bekerja mandiri
5  Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin 6  Dapat mempertahankan pendapatnya
7  Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu 8  Senang mencari dan memecahkan soal-soal.
36
Dari  dua  indikator  motivasi  belajar  di  atas,  peneliti  mengambil indikator yang dikemukakan oleh Hamzah B. Uno dalam bukunya yang
berjudul  Teori  Motivasi    Pengukurannya  Analisis  Di  Bidang Pendidikan  yaitu:  adanya  hasrat  dan  keinginan  berhasil,  adanya
dorongan  dan  kebutuhan  dalam  belajar,  adanya  harapan  dan  cita-cita masa  depan,  adanya  penghargaan  dalam  belajar,  adanya  kegiatan  yang
menarik  dalam  belajar,  dan  adanya  lingkungan  belajar  yang  kondusif. Selain  indikator  tersebut  adapula  indikator  lain  yang  diambil  adalah
perhatian, kerjasama, ikhlas, ridho, dan kebutuhan.
c. Pengertian Matematika Dan Karakteristik Matematika
Istilah mathematics Inggris, mathematic Jerman, mathematique Prancis,  matematico  Italia,  matematiceski  Rusia,  atau  mathematick
Belanda  berasal  dari  bahasa  latin  yaitu  mathematica  yang  mulanya diambil  dari  bahasa  Yunani  mathematike
,  yang  berarti  “relating  to learning
”.  Bahasa  itu  mempunyai  akar  kata  mathema  yang  berarti pengetahuan  atau  ilmu  knowledge,  science.  Bahasa  matematika
35
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi..., h. 23
36
Sardiman A. M, Interaksi Dan Motivasi …, h. 83
berhubungan  sangat  erat  dengan  sebuah  kata  lainnya  yang  serupa  yaitu mathanein yang mengandung arti belajar berpikir.
37
Istilah  matematika  yang  mulanya  diambil  dari  perkataan  Yunani, yang berarti “relating to learning”. Perkataan itu mempunyai akar kata
mathema  yang  berarti  pengetahuan  atau  ilmu  knowledge,  science. Perkataan  matematika  berhubungan  sangat  erat  dengan  sebuah  kata
lainnya  yang serupa  yaitu  mathanein  yang mengandung arti belajar dan berpikir.  Jadi  berdasarkan  etimologi  Elea  Tinggih,  yang  dikutip  Erman
Suherman  dalam  bukunya Strategi  Pembelajaran  Matematika
Kontemporer  mengatakan  bahwa  perkataan  matematika  berarti  ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar.
38
Pengertian  matematika  dalam  kamus  besar  bahasa  Indonesia  oleh tim  penyusun  kamus  pusat  pembinaan  dan  perkembangan  bahasa
Indonesia  disebutkan  bahwa  matematika  adalah  ilmu  tentang  bilangan- bilangan,  hubungan  antara  bilangan  dan  prosedur  operasional  yang
digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan. Dalam  buku  strategi  belajar  mengajar  matematika  kontemporer,
Suherman  dan  Winataputra,  mengemukakan  pandangan  beberapa  ahli berkenaan dengan istilah matematika antara lain:
1  James,  mengatakan  bahwa  matematika  adalah  ilmu  tentang  logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep berhubungan
dengan  jumlah  yang  banyak,  terbagi  kedalam  tiga  bidang,  yaitu aljabar, analisis, dan geometri.
2  Reys  dan  kawan-kawan  menyatakan  matematika  adalah  telaah tentang pola dan hubungan.
3  Kline  mengatakan  bahwa  matematika  bukanlah  pengetahuan menyendiri  yang  dapat  sempurna  karena  dirinya  sendiri  tetapi
adanya  matematika  itu  manusia  dapat  memahami  permasalahan sosial, Ekonomi, dan alam.
37
Erman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: UPI, 2003, h. 15
38
Erman Suherman, Strategi Pembelajaran..., h. 16
Lerner  mengatakan  bahwa  matematika  disamping  sebagai  bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia
memikirkan,  mencatat  dan  mengkomunikasikan  ide  mengenai  elemen dan  kuantitas.  Kemudian  menurut  Paling  matematika  adalah  suatu  cara
untuk  menemukan  jawaban  terhadap  masalah  yang  dihadapi  manusia; suatu  cara  menggunakan  informasi,  menggunakan  pengetahuan  tentang
menghitung  dan  yang  paling  penting  adalah  memikirkan  dalam  diri manusia  itu  sendiri  dalam  melihat  dan  menggunakan  hubungan-
hubungan.
39
Dalam buku Sri Anitah dan kawan-kawan, ada beberapa pengertian matematika:
1  R. Soedjadi, mengemukakan bahwa matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir.
2  Keysen,  matematika  adalah  ilmu  tentang  keluasan  atau  pengukuran dan letak.
3  Chanles  Echels,  matematika  adalah  ilmu  tentang  bilangan-bilangan dan hubungan-hubungannya.
4  Herman  Hudoyo,  mengemukakan  bahwa  matematika  berkenaan dengan  ide-ide,  struktur-struktur  dan  hubungan-hubungan  yang
diatur menurut urutan yang logis. 5  Russeffendi,  matematika adalah ilmu  deduktif  yang tidak menerima
generalisasi  yang  didasarkan  kepada  observasi  induktif  tetapi diterima  generalisasi  yang  didasarkan  pada  pembuktian  secara
deduktif.
6  Russeffendi,  matematika  adalah  ilmu  tentang  struktur  yang terorganisasi mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang
didefinisikan,  ke  aksioma  atau  postulat  akhirnya  ke  dalil  atau teorema.
40
Dari  beberapa  pengertian  matematika  di  atas  dapat  disimpulkan
bahwa matematika adalah cabang ilmu eksak yang mempelajari tentang
logika, bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan. Adapun  karakteristik  dalam  matematika.  Beberapa  karakteristik
matematika itu adalah: 1  Memiliki objek kajian abstrak
39
Mulyono Abdurrahman, pendidikan bagi anak berkesulitan belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003, h. 252
40
Sri Anitah, Strategi Pembelajaran…, h. 7.4
Dalam  matematika  objek  dasar  yang  dipelajari  adalah  abstrak. Objek-objek  itu  merupakan  objek  pikiran.  Objek  dasar  itu  adalah
fakta, konsep, skill, dan prinsip. 2  Bertumpu pada kesepakatan
Dalam  matematika  kesepakatan  merupakan  hal  penting  yang juga harus ditaati. Kesepakatan yang sangat mendasar adalah unsur-
unsur yang tidak didefinisikan dan aksioma. Unsur-unsur yang tidak didefinisikan ini juga disebut unsur primitif. Sedangkan aksioma atau
postulat muncul untuk menghindari pembuktian yang berputar-putar sehingga kebenarannya aksioma ini tidak perlu dibuktikan.
3  Berpola pikir deduktif Pola  pikir  deduktif  secara  sederhana  dapat  diartikan  sebagai
pemikiran  dari  hal  yang  bersifat  umum  menuju  hal  yang  bersifat khusus.  Pola  pikir  deduktif  ini  dapat  terwujud  dalam  bentuk  yang
sederhana maupun dalam bentuk yang sangat kompleks 4  Memiliki simbol yang kosong dari arti
Dalam  matematika  banyak  sekali  simbol-simbol  yang digunakan. Simbol-simbol itu dapat berupa huruf, lambang bilangan,
lambang  operasi  dan  sebagainya.  Rangkaian  simbol-simbol  dalam matematika dapat membentuk suatu model matematika.
5  Memperhatikan semesta pembicaraan Seperti  halnya  dengan  kosongnya  arti  dari  simbol-simbol  atau
tanda-tanda  dalam  matematika  juga  diperlukan  kejelasan  lengkap atau semesta pembicaraan apa simbol atau tanda itu digunakan.
6  Kepastian dalam sistemnya Dalam  matematika  terdapat  banyak  sistem.  Ada  sistem  yang
berkaitan  satu  dengan  yang  lain,  ada  pula  sistem  yang  lepas  satu dengan yang lain.
2. Kajian Teori Tentang Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match