Tehnik pengumpulan data Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat berdiri MIN 09 Petukangan Selatan

6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. peningkatan kemampuan dan keterampilan. Pengarahan dalam rapat. Penataran, seminar, dan kursus bagi guru Ketepatan proses Pemberian kompensasi Melakukan penilaian kinerja guru. Penerapan KBK dalam mengajar Ketersediaan alatmedia mengajar. Persiapan rencana pembelajaran dan variasi metode mengajar. Keikutsertaan guru dalam perlombaan guru. Menguasaan guru dalam ilmu pengetahuan dan materi dalam mengajar. Hubungan guru dengan sesama. 11 12, 13 14, 15, 16, 17, 18 19 20 21 22,23 24 25, 26, 27,28 30 1 2 5 1 1 1 2 1 4 1 Jumlah 30 D. Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah keseluruhan subjek atau objek yang menjadi sasaran penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan objek penelitian yakni guru MIN 09 Petukangan Selatan. Sedangkan sampel penelitian adalah sebagian populasi yang diteliti dan yang menjadi sampel penelitian sebanyak 20 responden yang terdiri dari 20 orang guru, untuk itu digunakan tehnik penarikan sampel acak sederhana Sample Random Samping.

E. Tehnik pengumpulan data

Untuk mengumpulkan data-data yang sesuai dengan masalahnya, maka penulis mengambil tehnik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Wawancara Merupakan tehnik yang dipakai secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait atau nara sumber untuk mendapatkan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada kepala sekolah, guru dan tata usaha. 2. Angket Merupakan tehnik yang dilakukan dengan menyebarkan pertanyaan-pertanyaan kepada responden yakni guru untuk mendapatkan data yang diperlukan dan selain itu untuk mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada guru. 3. Studi Dokumentasi Yaitu cara memperoleh data dari responden dengan melihat dokumen yang benar-benar asli melalui dokumen tersebut peneliti mengambil data mengenai guru dan Rencana Pengembangan Madrasah.

F. Tehnik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yaitu suatu tehnik analisis data yang penganalisaannya dilakukan dengan memberikan gambaran peristiwa yang terjadi yang berkaitan dengan strategi kepala sekolah meningkatan sumber daya guru dalam upaya pengembangan madrasah. Dan data yang tekumpul kemudian dianalisis, penganalisaan data itu sudah dimulai, dilakukan, dan dikerjakan secara intensif yaitu sesudah meninggalkan lapangan. Untuk mendapatkan data-data penelitian mengadakan observasi, wawancara, dan menyebarkan angket mengenai strategi peningkatan sumber daya guru dalam upaya pengembangan madrasah. Kemudian peneliti mengolah hasil data angket tersebut dengan : 1. Melakukan edit terhadap data yang masuk, melakukan skoring dari hasil angket yang telah diisi oleh masing-masing guru. 2. Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh, melakukan analisis data dengan statistik untuk mengetahui nilai skoring strategi peningkatan sumber daya guru dalam upaya pengembangan madrasah, kemudian menyajikan data tersebut kedalam bentuk histogram dan selanjutnya menentukan kategori penilaian. 3. Pentabelan data memasukan data kedalam tabel yang telah diberikan nomor urut, kolom, aspek pernyataan kategori jawaban frekwensi dan presentasi. 4. Mencari jawaban dengan cara menjumlahkan setiap jawaban. 5. Menghitung jumlah responden dan menghitung jumlah persentasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut : P : F x 100 N P : Prosentase F : Frekwensi Jumlah Jawaban Responden N : Number Of Cases Banyaknya Individu Selanjutnya untuk menguatkan penganalisaan data hasil penelitian digunakan tehnik triangulasi melalui wawacara dengan kepala sekolah, guru dan tata usaha MIN 09 Petukangan Selatan, Jakarta Selatan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat berdiri MIN 09 Petukangan Selatan

Gedung Madrasah Ibtidaiyah Negeri MIN 09 Petukangan Selatan dibangun pada tahun 1986 diatas tanah seluas 4. 905 M2. semula gedung tersebut digunakan untuk kelas jauh Fillial MTSN III Pondok Pinang yang diserah terimakan dari gubernur KDKI Jakarta kepada kepala sekolah MTSN III Pondok Pinang pada tanggal 26 September 1986, Tidak lama kemudian MTSN III Pondok pinang akan pindah, sehingga pada tanggal 22 desember 1986, sekolah mulai menerima siswa MI pada siang dan sore hari. Pada saat itu siswa MI masih bercampur dengan siswa MTS yang masih ada, setelah siswa MI sudah banyak, siswa MTSN III Pondok Pinang pindah tempat ke Jalan H. Dilun Ulujami yang sekarang terkenal dengan nama MTSN 13 Jakarta, dan pada tanggal 10 Nopember 1992 berdirilah MIN 09 Petukangan Selatan. 40 Berdasarkan SK Menteri Agama No. 515 A 1995 Madrasah Ibtidaiyah resmi didirikan dibawah naungan Departemen Agama Republik Indonesia. Pada saat itu pimpinan 40 Moh. Noor Hasan, Hasil wawancara kepada kepala MIN 09 Petukangan Selatan, Kamis 23 November 2006 madrasah sebagai perintis adalah: Bapak Drs. H. Asep Saipuddin, Bapak Drs. H. Faqih Syukri, dan Bapak H. Mahally Harahap. 41 Pada saat didirikan kepala sekolahnya bernama Bapak H. Mahally Harahap. Seiring dengan kemajuan zaman dan peraturan yang berlaku di MIN 09 Petukangan Selatan telah mengalami beberapa pergantian kepala sekolah pergantian kepala sekolah tersebut ditentukan oleh Kanwil Departemen Agama Provinsi DKI Jakarta. Kepala sekolah setelah bapak H. Mahally Harahap adalah Bapak Drs. H. Abdul Rasyid 1995-2000. Pada saat ini kepala MIN 09 Petukangan Selatan adalah Bapak Moh. Noor Hasan S. Pd. I. Pendiri MIN 09 P etukangan Selatan mempunyai maksud dan tujuan untuk ikut membangun masyarakat dalam bidang intelektual yang berciri khas agama islam. MIN 09 Petukangan selatan setara dengan SD Plus Agama Islam. MIN 09 Petukangan selatan ini satu-satunya Madrasah Ibtidaiyah Negeri di Kelurahan Petukangan. Adapun letak geografis MIN 09 Petukangan Selatan terletak diperbatasan provinsi DKI Jakarta dengan Provinsi Banten tepatnya di Jalan Madrasah nomor 1 Komplek Pesanggrahan Mas Kelurahan Petukangan Selatan Kecamatan Pesanggarahan. 42

2. Keadaan Guru

Guru merupakan sosok yang penting dalam dunia pendidikan, karena atas jasanya siswa mengetahui segala ilmu pengetahuan. Guru sebagai pendidik sekaligus pengajar tidak hanya mempunyai ilmu pengetahuan tetapi juga keterampilan. Karena guru yang 41 Moh. Noor Hasan, Hasil wawancara kepada kepala sekolah MIN 09 Petukangan Selatan di kantor kepsek, Jumat 24 November 2006. 42 Dedy Hasmy, Hasil Wawancara dengan Tata Usaha, Jumat 24 November 2006.