Hak Politik HAK-HAK POLITIK
mereka telah menyimpang jauh dari ajaran ketuhanan yang dibawa oleh Nabi- nabi mereka. Hukum yang berlaku berdasarkan kepada hukum adat istiadat, dan
dalam tatanan masyarakat menganut paham kesukuan kabilah. Selain penyembah berhala, juga sering terjadi peperangan antara kabilah, terjadi
perbudakan, dan hal- hal lain yang berbau Jahiliyyah. Dalam keadaan seperti itulah Islam datang dengan al-Quran sebagai
petunjuk hidup. Al-Quran yang berisi hukum- hukum atau pera-turan-peraturan yang kemudian dijelaskan oleh Rasulullah SAW melalui sunnahnya telah
membawa bangsa Arab keluar dari kejahilan sehingga mereka menjadi bangsa yang beradab. Bahkan, Rasulullah SAW telah berhasil membuat suatu peradaban
baru yaitu suatu tatanan masyarakat yang teratur dan dinamis, dalam bentuk kepemimpinan Beliau di Madinah. Rasulullah SAW telah memperkenalkan dasar-
dasar dan prinsip-prinsip pemerintahan kenegaraan. Misalnya dapat dilihat dari praktik-praktik yang dicontohkan Nabi dalam musyawarah dengan para sahabat.
Walaupun beliau sebagai pemimpin agama rasul dan pemimpin negara, akan tetapi beliau tidak bersikap otoriter terhadap para sahabat dan kaum muslimin.
Beliau memberikan dan menjamin hak-hak warga masyarakat termasuk dalam hal yang berkaitan dengan pengambilan kebijakan politik.
20
Ada beberapa peristiwa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW berkenaan dengan hak politik masyarakat misalnya ketika kaum Muslimin hendak
20
Muhammad Dhiauddin Ra is, An-nazhariyatu as-siyasatul-islamiyah, edisi indonesia, Teori Politik Islam, terje mah o leh Abdul Hayyie a l-Kattani,Jaka rta: Ge ma Insani Press, 2001 cet.
I, h. 7
melakukan Perang Uhud. Rasulullah SAW bermusyawarah dengan para sahabat, beliau meminta pertimbangan mereka apakah sebaiknya tetap tinggal dan
berlindung di Madinah saja atau keluar menyongsong pasukan kaum kafir Quraiys. Ada sahabat yang mengusulkan untuk keluar menyongsong kaum kafir
Quraiys dan Nabi pun menerimanya.
21
Demikian juga Nabi menerima pendapat sahabat Salman Al-Farisi agar membuat parit dalam peperangan Ahzab, sehingga
perang ini disebut juga dengan perang Khanddak parit.
22
Pasca Rasulullah SAW wafat, sahabat Khulafah ar-Rasyidin pun telah memberikan contoh berkenaan dengan hak politik masyarakat misalnya ketika
Abu Bakar ash-Shiddiq diangkat menjadi Khalifah beliau berkhutbah: “Amma Ba’du. Wahai manusia Sesungguhnya saya telah dipilih untuk
memimpin kalian dan bukanlah saya orang terbaik diantara kalian. Maka, jika saya melakukan hal yang baik bantulah saya, dan jika saya melakukan tindakan
yang menyeleweng luruskanlah saya. Sebab kebenaran itu adalah amanah, sedangkan kebohongan itu adalah pengkhianatan. Orang yang lemah di antara
kalian adalah kuat dalam pandangan saya hingga saya ambilkan hak -haknya untuknya, sedangkan orang yang kuat di antara kalian adalah lemah di
hadapanku sehin gga saya ambilkan hak orang lain darinya… Taatlah kalian
21
Akra m Dhiya A l-Umuri, As-Sirah An-Nabawiyyah Ash-Shahihah, edisi Indonesia Selek si Sirah Nabawiyyah: Studi Kritis Muhadditsin terhadap Riwayat Dhaif, Oleh Abdul Rosyad
Shidiq, Ja karta: Da rul Fa lah, 2004, Cet. I, h. 408
22
Shafiyyur Rahman, Sirah Nabawiyah, edisi Indonesia Sirah Nabawiyah, penerje mah oleh Kathur Suhardi, Ja karta : Pustaka Al-Kausar,2010, Cet. I, h. 339