Kuatnya Posisi Tawar Pengguna Jasa Pelayan Berfungsinya Mekanisme ’Voice’ Pembentukan Birokrat Yang Berorientasi Pelayanan Pengembangan Kultur Pelayanan Definisi Konsep

2. Perizinan dimaksudkan untuk menjamin dan menjaga: a. Kesehatan, keselamatan, dan keamanan pemilik dan atau pengguna bangunan gedung; b. Ketertiban dan keselamatan masyarakat dan lingkungannya; c. Keserasian dan keselarasan lingkungan, serta d. Kesesuaian dengan fungsi yang telah ditetapkan sesuai dengan peruntukan lokasinya; 3. Selain harus memenuhi izin sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini juga harus memenuhi ketentuan lain yang berkaitan dengan kegiatan mendirikan bangunan. 4. Orang, BadanLembaga sebelum membangun, atau merubah bangunan di wilayah Daerah diharuskan memiliki IMB dari Kepala Daerah. 5. Orang, BadanLembaga sebelum merobohkan bangunan di wilayah Daerah diharuskan memiliki Izin Merobohkan Bangunan dari Kepala Daerah. Menurut Ratminto 2005:39 kualitas pelayanan perizinan sangat dipengaruhi oleh lima hal yaitu:

a. Kuatnya Posisi Tawar Pengguna Jasa Pelayan

Adanya kesetaraan hubungan atau kesetaraan posisi tawar antara pemberi pelayanan dan pengguna jasa pelayanan yang dilakukan antara lain dengan memberitahukan dan mensosialisasikan hak-hak dan kewajiban-kewajiban baik pemberi maupun pengguna jasa pelayanan. Sehingga posisi tawar masyarakat seimbang dengan posisi tawar pemberi jasa pelayanan.

b. Berfungsinya Mekanisme ’Voice’

Pengguna jasa pelayanan harus diberi kesempatan untuk mengungkapkan ekspresi ketidakpuasannya atas pelayanan yang diterimanya. Apabila saluran ini dapat Universitas Sumatera Utara berfungsi secara efektif, maka posisi tawar pengguna jasa akan menjadi sama dengan posisi tawar penyelenggara jasa pelayanan sehingga kualitas pelayanan dapat ditingkatkan.

c. Pembentukan Birokrat Yang Berorientasi Pelayanan

Faktor utama dalam manajemen pelayanan perizinan adalah sumber daya manusia atau birokrat yang bertugas memberi pelayanan. Oleh sebab itu pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia penyelenggara pelayanan birokrat harus ditingkatkan baik secara kualitas maupun kuantitas.

d. Pengembangan Kultur Pelayanan

Hal lain yang juga sangat krusial dalam peningkatan kualitas pelayanan perizinan adalah berkembangnya kultur pelayanan dalam diri birokrat. Penyelenggara pelayanan harus memiliki kultur pelayanan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat.

e. Pembangunan Sistem Pelayanan Yang Mengutamakan Kepentingan Masyarakat

Faktor terakhir yang juga sangat penting dalam manajemen pelayanan perizinan adalah beroperasinya pelayanan yang mengutamakan kepentingan masyarakat. Pelayanan yang berkualitas harus memberikan kejelasan sistem dan prosedur sehingga ada kepastian yang diperoleh masyarakat pengguna layanan. Menurut Ahmad Sobana Ridwan, 2009:92 mekanisme perizinan dan izin yang diterbitkan untuk pengendalian dan pengawasan administratif bisa dipergunakan sebagai alat untuk mengevaluasi keadaan dan tahapan perkembangan yang ingin dicapai, di samping untuk mengendalikan arah perubahan dan mengevaluasi keadaan, potensi, serta kendala. Menurut Ridwan 2009:93 lebih jauh lagi melalui sistem perizinan diharapkan dapat tercapainya tujuan tertentu diantaranya : Universitas Sumatera Utara a. Adanya suatu kepastian hukum. b. Perlindungan kepentingan umum. c. Pencegahan kerusakan atau pencemaran lingkungan d. Penataan distribusi barang tertentu. Perizinan sebagai instrumen usaha implementasi program pemerintah daerah yang menjadi bagian integral dari penyelenggaraan pemerintahan, maka pemerintah daerah bisa lebih leluasa untuk menggunakannya sesuai dengan rambu peraturan perundangan yang berlaku dengan tetap menjunjung tinggi azas umum pemerintahan yang layak.

1.5.4 Izin Mendirikan Bangunan IMB

Menurut penjelasan Peraturan Pemerintah RI No. 45 tahun 1998, yang dimaksud dengan Izin Mendirikan Bangunan termasuk dalam pemberian izin ini adalah kegiatan peninjauan desain dan pemantapan pelaksanaan pembangunan agar tetap sesuai dengan rencana teknis bangunan dan rencana tata ruang yang berlaku, dengan tetap memperhatikan koefisisen dasar bangunan KDB, koefisien luas bangunan KLB, koefisien ketinggian bangunan KKB, dan pengawasan penggunaan bangunan yang meliputi pemeriksaan dalam rangka memenuhi syarat-syarat keselamatan bagi yang menempati bangunan tersebut. Marsinta, 2004:18 Peraturan Daerah Kota Pematang Siantar No. 5 Tahun 2003 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan menyatakan bahwa mendirikan bangunan adalah pekerjaan mengganti dan atau menambah bangunan seluruhnya atau sebagian termasuk pekerjaan menggali, menimbun atau meratakan yang berhubungan dengan pekerjaan mengadakan bangunan tersebut. Sedangkan Izin Mendirikan Bangunan yang selanjutnya disingkat IMB adalah izin yang diberikan untuk mendirikanmerubah bangunan. Jadi, Izin Mendirikan Bangunan IMB adalah izin yang diberikan untuk melakukan kegiatan membangun yang dapat diterbitkan apabila rencana bangunan dinilai telah sesuai dengan ketentuan yang meliputi aspek pertanahan, aspek planalogis Universitas Sumatera Utara perencanaan, aspek teknis, aspek kesehatan, aspek kenyamanan, dan aspek lingkungan. Goenawan, 2009:81 Salah satu dasar pertimbangan penetapan peraturan izin mendirikan bangunan adalah agar setiap bangunan memenuhi teknik konstruksi, estetika serta persyaratan lainnya sehingga tercipta suatu rangkaian bangunan yang layak dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan, keindahan dan interaksi sosial. Tujuan dari penerbitan IMB adalah untuk mengarahkan pembangunan yang dilaksanakan oleh masyarakat, swasta maupun bangunan pemerintah dengan pengendalian melalui prosedur perizinan, kelayakan lokasi mendirikan, peruntukan dan penggunaan bangunan yang sehat, kuat, indah, aman dan nyaman. jurnalblogspot.co.id IMB berlaku pula untuk bangunan rumah tinggal lama yaitu bangunan rumah yang keberadaannya secara fisik telah lama berdiri tanpa atau belum ber-IMB. Selain untuk rumah tinggal IMB juga berlaku untuk bangunan-bangunan dengan fungsi yang lain seperti gedung perkantoran, gedung industri, dan bangunan fasilitas umum. IMB memiliki dasar hukum yang harus dipatuhi sehingga mutlak harus dimiliki setiap orang yang berniat mendirikan sebuah bangunan. Selain itu, adanya IMB berfungsi supaya pemerintah daerah dapat mengontrol dalam rangka pendataan fisik kota sebagai dasar yang sangat penting bagi perencanaan, pengawasan dan penertiban pembangunan kota yang terarah dan sangat bermanfaat pula bagi pemilik bangunan karena memberikan kepastian hukum atas berdirinya bangunan yang bersangkutan dan akan memudahkan bagi pemilik bangunan untuk suatu keperluan, antara lain dalam hal pemindahan hak bangunan yang dimaksud sehingga jika tidak adanya IMB maka akan dikenakan tindakan penertiban sesuai dengan peraturan yang berlaku. www.asiamaya.com Universitas Sumatera Utara

1.5.6. Perumahan dan Pertokoan

Pasal 3 UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman selanjutnya disebut UUPP, Syahrin, 2003:116 menyebutkan bahwa penataan perumahan berlandaskan pada asas manfaat, adil, dan merata, kebersamaan dan kekeluargaan, keterjangkauan dan kelestarian hidup. Selanjutnya menurut pengertian yang diatur dalam UUPP rumah mengandung beberapa hal antara lain: a. Mewadahi berlangsungnya manusia sebagai individu maupun sebagai kelompok dan melindungi diri dari berbagai hal yang tidak diinginkan terjadi. b. Sarana bersosialisasi sebagai kelompok individu yang terkecil dalam masyarakat termasuk di dalamnya kegiatan pembentukan watak serta pembinaan keluarga. c. Sarana awal pembentukan watak, kehidupan, dan penghidupan keluarga dalam lingkungan yang dibatasi oleh: 1. Ruang rumah yang ditinggali bersama oleh sekelompok individu dan terikat oleh ikatan keluarga. 2. Aturan-aturan yang berlaku dan disepakati untuk diberlakukan di dalam rumah guna membatasi perilaku dan kegiatan setiap individu yang menjadi anggotanya. 3. Pembatasan dan pembagian ruang sesuai fungsinya yang terkait dengan aktivitas individu anggota keluarga lainnya. 4. Struktur yang sederhana yaitu terdapatnya kepala keluarga dan individu lainnya sebagai anggota keluarga. Selanjutnya melaksanakan pembangunan perumahan harus memperhatikan rencana tata ruang wilayah KabupatenKota, sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 31 UUPP. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pematang Siantar Tentang Petunjuk Teknis Juknis Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Pematang Siantar No. 5 Tahun 2003 Universitas Sumatera Utara Tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Pasal 1 menyebutkan bahwa pertokoan merupakan salah satu jenis dari Bangunan Umum dan Perdagangan yang peruntukannya dipakai untuk segala macam kegiatan kerja. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 38 Tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintah Daerah KabupatenKota menetapkan tentang Penataan Dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, Dan Toko Modern bab1 pasal 1 menyebutkan bahwa toko adalah bangunan gedung dengan fungsi usaha yang digunakan untuk menjual barang dan terdiri dari satu penjual. Jadi, pertokoan adalah suatu area tertentu yang terdiri dari beberapa bangunan yang dikelola oleh para pelaku usaha untuk melakukan kegiatan perdagangan berbagai jenis barang.

1.6 Definisi Konsep

Konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak mengenai kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi perhatian ilmu sosial. Singarimbun, 1995:37 Untuk menghindari batasan-batasan yang lebih jelas dari masing-masing konsep, guna menghindari adanya salah pengertian maka definisi konsep yang dipakai dalam penelitian ini adalah: 1. Efektivitas, yaitu tercapainya tujuan yang telah ditetapkan melalui berbagai aktivitas yang dilakukan dengan menggunakan secara optimal alat-alat dan sumber daya yang ada. 2. Efektivitas pelayanan, yaitu tercapainya tujuan pelayanan yang telah ditetapkan organisasi dan masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang didapatnya. Universitas Sumatera Utara 3. Efektivitas pelayanan pemberian Izin Mendirikan Bangunan IMB, yaitu tercapainya tujuan yang telah ditetapkan dalam bentuk jasa pelayanan yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan BUMN atau BUMD, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan, yang bentuk produk pelayanannya adalah izin yang diberikan untuk mendirikan suatu bangunan.

1.7 Definisi Operasional