Defenisi Gairaigo 1. Karakteristik Gairaigo
Secara singkat Tsukishima Hiroshi 1990:189 menambahkan bahwa kata-kata yang diambil dari bahasa asing dan sudah dimasukkan kedalam sistem
bahasa jepang disebut dengan Gairaigo atau Shakuyoogo. Dari tiga defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa Gairaigo adalah salah
satu jenis kosa kata bahasa Jepang yang berasal dari bahasa asing yang telah disesuaikan dengan aturan-aturan yang ada di dalam kaidah bahasa Jepang.
Ada yang menyebut Gairaigo dengan istilah Yoogo kata-kata yang berasal dari negara-negara Barat , seperti Jerman, Perancis, Portugal, Belanda
dan ada pula yang menyebutnya dengan istilah Shakuyoogo kata pinjaman . Walaupun Gairaigo dikatakan sebagai Yoogo, namun didalamnya termasuk juga
kata-kata yang berasal dari negara-negara lain, termasuk dari bahasa Indonesia.
2.2. Defenisi Gairaigo 2.2.1. Karakteristik Gairaigo
Gairaigo tidak dapat digunakan disembarang tempat, ini disebabkan harus sesuai dengan aturan-aturan yang ada didalam bahasa Jepang, termasuk dalam
tata cara pengucapannya. Pada umumnya pengucapan gairaigo terlepas dari bunyi pengucapan kata aslinya, karena sudah disesuaikan dengan aturan bunyi
bahasa Jepang. Banyak hal yang menjadi ciri khas Gairaigo yang membedakannya
dengan Wago, Kango dan Konshugo. Menurut Ishida 1988 : 93 , ciri-ciri khusus tersebut antara lain :
Universitas Sumatera Utara
1. Gairaigo ditulis dengan huruf katakana
2. Terlihat kecendrungan pemakaian gairaigo pada bidang dan lapisan
masyarakat yang cukup terbatas, frekuensi pemakaiannya juga rendah 3.
Terdapat relatif banyak kata Nomina konkrit 4.
Terdapat juga Gairaigo buatan Jepang sendiri 5.
Banyak kata yang dimulai dengan bunyi dakuon Selain itu juga terdapat beberapa karakteristik lainnya, seperti :
1. Kata – kata pinjaman yang diambil dari Barat Amerika dan Eropa meliputi berbagai bidang seperti sandang, pangan, papan, mesin alat-alat
perkakas lainnya. 2. Pada zaman Meiji, kata-kata dari Barat biasa diterjemahkan ke dalam
Kango, namun kini penampilannya dalam huruf Katakana yang mendekati pengucapan aslinya telah menjadi hal yang umum.
3. Kata pinjaman dalam bahasa Jepang sering diperkenalkan sebagai kata
benda. Bentuk kata kerjanya dapat dibuat dengan : a.
Penambahaan suru to do dibelakang kata pinjaman. Contoh :
b. Penerapan pemakaian konjugasi kata kerja bahasa Jepang.
Misalnya : sabo-ru dari bahasa Perancis sabotage, yang artinya bolos dari pelajaran atau pekerjaan . Jika ada penambahan
dibelakang kata pinjaman maka akan menghasilkan kata sifat, sedangkan jika ada penambahan , akan menghasilkan kata
keterangan.
Universitas Sumatera Utara
4. Memiliki kebebasan gramatikal : a. Kata yang menjadi suatu bagian bahasa tertentu dalam bahasa
asalnya tak jarang digunakan sebagai bagian bahasa yang berbeda dalam bahasa Jepang. Misalnya kata avec yang sebenarnya
merupakan preposisi dalam bahasa Perancis dipakai sebagai kata benda dalam bahasa Jepang
b. Penyingkatan atau penghilangan pada : • Akhiran –s, -ed, dan –ing dalam bahasa Inggris , seperti :
Sunglasess →
• Kata sandang “the” : on the air → • Kata penghubung “and” : ham and eggs →
• Bagian suku kata : television • Kata majemuk : word processor
5. Memiliki kemampuan membentuk kata-kata baru pada tingkatan tertentu, seperti :
a. Kata mejemuk : tablespeech b. Kata jadian
Hal lain yang dapat dijadikan karakteristik Gairaigo di dalam bahasa Jepang adalah hal-hal yang berhubungan dengan pemendekan Gairaigo,
perubahan kelas kata pada Gairaigo, penambahan sufiks na pada kelas kata adjektiva dan pergeseran makna yang terjadi pada Gairaigo.
Universitas Sumatera Utara